Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL Penelitian KoPSI

" Analisis Keefektifan Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaku Usaha


Sektor Pariwisata di Kabupaten Gresik Selama Pandemi COVID-19”

Disusun oleh :
1. Shirly Maulidya Fajrin

ISH
(Ilmu Sosial dan Humaniora)

Karya Tulis ini Disusun untuk Mengikuti Lomba


Karya Ilmiah Remaja KoPSI SMA 2021

SMA NEGERI 1 GRESIK

Gresik, Jawa Timur

TAHUN 2021
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada akhir Desember 2019, masyarakat di berbagai belahan dunia dilanda oleh krisis wabah
virus mematikan yang bernama COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Salah satu badan
Organisasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang bergerak di bidang kesehatan, yaitu WHO
(World Health Organization), mengutip bahwa COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Status wabah COVID-19 ini bisa dibilang sangat serius,
karena statusnya telah diresmikan WHO sebagai sebuah pandemi. Berdasarkan data statistik dari
JHU CSSE (Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering), jumlah kasus
COVID-19 di seluruh dunia mencapai total kisaran hingga 173 juta orang (Data yang diambil sampai
dengan 05/06/2021). Dengan adanya pandemi COVID-19 ini, tentunya negara di berbagai dunia
mengalami berbagai macam tantangan dan kesulitan, baik di sektor kesehatan, maupun sektor yang
lainnya.
Salah satu sektor yang sangat terdampak oleh pandemi ini, adalah sektor ekonomi. Dampak
ini ditimbulkan karena banyaknya jumlah negara yang melakukan isolasi atau lockdown dan
memberlakukan berbagai macam kebijakan, salah satunya yaitu kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar). Tindakan-tindakan ini dilakukan sebagai tanggapan untuk menghadapi dan
mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19. Indonesia merupakan salah satu dari banyak negara
yang memutuskan untuk memberlakukan Kebijakan PSBB sejak awal tahun 2020, dikarenakan
banyaknya jumlah kasus positif COVID-19 yang terjadi. Berdasarkan data statistik dari JHU CSSE,
kasus yang tercatat di Indonesia mencapai total kisaran 1,85 juta (Data yang diambil sampai dengan
05/06/2021). Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang menduduki peringkat ke-18 dari 192
negara untuk jumlah kasus positif COVID-19.
Dampak kebijakan PSBB ini dirasakan langsung dalam keseharian masyarakat Indonesia,
yang merupakan wajah kehidupan nyata di sektor ekonomi dan juga terlihat dari beragam aktivitas
usaha di badan-badan usaha swasta maupun milik negara. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani,
dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Senin (21/12/2020), menilai bahwa ekonomi dunia
akan mengalami resesi yang cukup dalam atau bahkan sangat dalam, jika dibandingkan dengan
guncangan global ekonomi pada saat finansial krisis tahun 2008-2009. Akan ada banyak sekali dari
mereka yang pendapatannya menurun drastis, kekurangan modal, tidak bisa memberi gaji kepada
karyawan, dan akhirnya tidak mempunyai pilihan lain selain gulung tikar atau bangkrut. Kondisi akan
betapa beratnya kontraksi yang dihadapi perekonomian nasional, menjadi tolak ukur sektor ekonomi
saat ini. Masing-masing dari 34 provinsi di Indonesia, menghadapi tantangannya tersendiri.
Salah satu wilayah Provinsi Indonesia yang tengah dilanda oleh pandemi COVID-19 dan juga
memberlakukan kebijakan PSBB ini adalah wilayah Kabupaten Gresik. Kabupaten Gresik adalah
sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur dan terkenal dengan sebutannya sebagai kota
religi. Hal ini dikarenakan banyaknya situs-situs peninggalan bercorak Islam, seperti adanya makam 2
Wali Songo, yaitu makam Sunan Giri dan Sunan Gresik, dan juga lainnya seperti Makam Fatimah
Binti Maimun. Selain banyaknya situs-situs peninggalan bercorak Islam, Gresik juga terkenal dengan
wisata alamnya, seperti wisata Pulau Bawean, Pantai Delegan, Telaga Ngipik, Bukit Larangan
Panceng, dan lain sebagainya. Dengan banyaknya situs-situs peninggalan dan juga wisata alamnya
yang menarik, menjadikan Gresik sebagai salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan
domestik maupun mancanegara.
Namun sejak Pandemi COVID-19 mulai muncul dan berbagai macam kebijakan pemerintah
diberlakukan, termasuk PSBB, kondisi perekonomian pada sektor pariwisata di Kabupaten Gresik
maupun wilayah Indonesia lainnya mulai menurun drastis. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat
Statistik), perekonomian Indonesia mengalami penurunan drastis pada triwulan kedua tahun 2020,
yaitu penurunan sebesar -5,32%. Jika kita bandingkan dengan rata-rata pertumbuhan perekonomian
pada tahun 2018 dan 2019 yang sebesar 5,10%, bisa kita lihat bahwa hal ini merupakan salah satu
krisis terbesar yang sedang dialami NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Maka dari itu,
dalam penelitian ini kan dianalisis seberapa keefektifan kebijakan pemerintah mengenai pandemi
COVID-19 pada sektor ekonomi pariwisata di Kabupaten Gresik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dari penelitian dalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana perbandingan perubahan ekonomi di sektor ekonomi pariwisata sebelum dan saat
pandemi COVID-19 berlangsung di Kabupaten Gresik?
2. Bagaimana keefektifan aturan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian di sektor
pariwisata selama masa pandemi COVID-19?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan penelitian dalam karya tulis ini adalah (1). Mengetahui perbandingan perubahan
ekonomi pelaku usaha di sektor ekonomi pariwisata sebelum dan saat pandemi COVID-19
berlangsung di Kabupaten Gresik (2). Menganalisis keefektifan aturan kebijakan pemerintah untuk
meningkatkan perekonomian di sektor pariwisata selama masa pandemi COVID-19.

1.4 HIPOTESIS
Hipotesis pada penelitian ini yaitu perbandingan perubahan ekonomi di sektor ekonomi
pariwisata sebelum dan saat pandemi COVID-19 di Kabupaten Gresik mengalami penurunan yang
drastis. Penurunan ini berhubungan dengan adanya lockdown di negara-negara lain dan juga
disebabkan oleh berbagai kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah, seperti PSBB (Pembatasan
Nasional Berskala Besar), PPKM Jawa-Bali, larangan mudik lebaran 2021, dan faktor lain
sebagainya.
Sedangkan, untuk kebijakan-kebijakan yang sedang dijalankan pemerintah demi
meningkatkan perekonomian di sektor pariwisata selama masa pandemi COVID-19, yang diantaranya
yaitu seperti Work from Bali, penyiapan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif, Program Kemenparekraf (#GerakanMaskerKain,
#GerakanLaukSiapSaji, dan Gerakan #SatuDalamKopi) masih dapat dibilang tidak terlalu efektif.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat dari penelitian ini adalah (1). Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
menemukan solusi mengenai permasalahan ekonomi di situasi pandemi COVID-19 terutama di
Kabupaten Gresik (2). Sebagai acuan masyarakat untuk dapat lebih berkreasi dan berkreativitas, di
masa pandemi COVID-19.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pandemi COVID-19


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pandemi merupakan wabah yang berjangkit
serempak di mana-mana atau meliputi geografi yang luas (KBBI, 2021). Dalam hal ini pandemi yang
sedang dan masih berlangsung disebabkan oleh Virus Sars COVID-19. Menurut Wuhan Municipal
Health Commissio, China yang dikutip oleh World Health Organization menunjukan bahwa kasus
pertama terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada tanggal 31 Desember 2019 dengan gejala
yang mirip dengan pneumonia, yang kemudian diidentifikasi sebagai Novel Coronavirus. Sejak saat
itu virus corona telah menyebar hingga ke seluruh Dunia.

2.2 Kebijakan pemerintah


Kebijakan adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu ”Policy”, yang dibedakan
menjadi dua kata, yaitu kebijaksanaan (Wisdom) dan kebajikan (virtues). Wisdom dalam arti
kebijaksanaan atau kearifan adalah pemikiran atau pertimbangan yang mendalam sebagai dasar
(landasan) bagi perumusan kebijakan (M.Solly Lubis, 2007). Sementara yang dimaksud dengan
kebijaksanaan adalah suatu keputusan yang memperbolehkan sesuatu yang sebenarnya dilarang atau
sebaliknya, berdasarkan alasan-alasan tertentu, seperti pertimbangan kemanusiaan, keadaan gawat,
dan sebagainya (Keban, 2008). Jika kita umpamakan, kebijaksanaan merupakan Peraturan Pemerintah
(PP) dan kebijakan merupakan Keputusan-Keputusan Menteri (Kepmen).
Kebijaksanaan dan kebijakan merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Selain
mempunyai perbedaan, kedua kata ini juga mempunyai persamaan. Persamaan kedua kata ini terletak
pada artinya, yang mempunyai keterkaitan dengan keputusan pemerintah. Lasswell dan Kaplan dalam
Encyclopedia of Policy Studies (1950), menuliskan definisi kebijakan sebagai suatu program
pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek praktek yang terarah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemerintah berasal dari kata perintah yang
artinya suatu perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu sedangkan pemerintah adalah
sekelompok orang yang secara bersama-sama memikul tanggungjawab terbatas untuk menggunakan
kekuasaan memerintah sesuatu negara (daerah-negara) atau badan yang tertinggi yang memerintah
sesuatu negara (seperti kabinet merupakan suatu pemerintah). Di sisi lain menurut Surya Ningrat
(1992), pemerintahan adalah sekelompok individu yang memiliki wewenang tertentu untuk
melaksanakan kekuasaan pemerintah adalah perbuatan atau urusan atau memerintah.

2.3 Kabupaten Gresik


Kabupaten Gresik adalah salah satu kabupaten atau wilayah yang terletak di Provinsi Jawa
Timur. Luas wilayahnya sekitar 1.191,25 km². Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya
dan Selat Madura di sebelah timur, Kabupaten Lamongan di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah
utara, serta Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto di sebelah selatan. Kabupaten Gresik
terkenal dengan sebutan kota religi atau kota

2.4 Sektor Pariwisata

2.5 Pelaku Usaha


BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Seluruh penelitian meliputi pengumpulan data, analisa data, dan pengolahan data akan
dilakukan di kawasan kota Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Waktu penelitian dilakukan pada bulan
Juni 2021 – September 2021 yang terdiri dari pembuatan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian,
analisis, dan pengolahan data, serta pembuatan laporan hasil penelitian.

3.2 Sumber Data, Alat, dan Bahan


Sumber data yang digunakan untuk penilitian ini didapatkan dari interaksi langsung dengan
berbagai pihak terkait seperti pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pengunjung tempat
wisata, dinas pariwisata gresik dan pengelola tempat wisata. Alat penelitian yang digunakan meliputi
kamera dan handphone untuk merekam video, suara maupun gambar. Kemudian komputer serta
laptop sebagai alat pengolah data yang di dapat. Adapaun bahan yang digunakan dalam penlitian
adalah alat tulis sebagai media pencatatan.

3.3 Metode Pemerolehan Data


Pemerolehan data pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa metode seperti survei,
wawancara, observasi, dan studi kasus agar data yang diperoleh akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kegiatan survei dilakukan di beberapa tempat pariwisata Gresik yang
mempunyai trafik pengunjung yang tinggi yaitu wisata religi sunan giri dan sunan malik Ibrahim,
serta wisata alam pantai delegan. Adapun data yang didapat dari survei ini adalah jumlah stand Usaha
Kecil Mikro Menengah (UMKM), jumlah pengunjung, serta kesiapan dalam menghadapi pandemi
Covid-19. Untuk metode wawancara dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan kepada
pengusaha UMKM, pengunjung wisata, pengelola wisata, dan dinas pariwisata Gresik. Metode
Observasi juga dilakukan dengan cara membagikan kuesioner baik secara online maupun offline
kepada pelaku usaha UMKM. Serta terakhir melakukan studi kasus guna mengkomparasi data yang
didapat.

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis


Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, segera dilakukan pengolahan data menggunakan
program Microsoft Excel. Data-data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
sehingga dapat mempermudah dalam memahami dan menganalisa lebih lanjut. Grafik-grafik ini akan
menampilkan jumlah pendapatan dan omzet pelaku UMKM, jumlah pengunjung wisata, tingkat
kepatuhan pengunjung terhadap protokol kesehatan, kesiapan protokol kesehatan, dan tingkat
penularan virus corona di tempat wisata. Dari Grafik dan data tersebut kemudian dianalisa untuk
mengetahui keefektifan dari kebijakan pemerintah yang diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-for-public [06 Juni 2021, 20.19 WIB]

Anda mungkin juga menyukai