Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

DOSEN PENGAMPU
Apriyanti, S. Kep, Ns, M. Kes

Disusun oleh:
WULAN WHYDIA DARMAN
A1 KEPERAWATAN
P202201030

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN & PROFESI NERS


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas berkat limpahan
rahmat dan karunianyalah sehingga Penulis (saya) dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul, "PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA”. Saya menyadari
bahwa didalam Penyusunan Makalah ini masih jauh dari Kata Sempurna, Oleh
karena itu segala saran dan kritikan yang sifatnya Positif sangat Penulis harapkan
demi Kesempurnaan Makalah ini.

Ucapan terima kasih tak lupa saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, semoga
mendapat imbalan dan keberkahan dari Allah SWT atas segala bantuannya.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada para pembaca dan
utamanya bagi saya sendiri.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1................................................................................. Latar Belakang


........................................................................................................1
1.2............................................................................ Rumusan Masalah
........................................................................................................1
1.3.............................................................................................. Tujuan
........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................2

2.1. Pancasila Sebagai Sistem Etika Berperan Dalam Menanggulangi


Korupsi..........................................................................................2
2.2.. Pancasila Sebagai Sistem Etika Dapat Mencegah dan Mengatasi
Dekadensi Masal...........................................................................2
2.3. Dampak Korupsi Terhadap Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Sistem
Etika..............................................................................................3

BAB III PENUTUP........................................................................................4

3.1. Kesimpulan.....................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang:


Pancasila merupakan dasar filsafat negara Indonesia yang mengatur nilai-nilai
dan prinsip-prinsip moral yang menjadi landasan bagi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Pancasila bukan hanya merangkum aspek politik,
hukum, dan sosial, tetapi juga merupakan sistem etika yang memandu perilaku
individu dan kolektif dalam masyarakat.
Pancasila sebagai sistem etika memiliki akar filosofis yang dalam sejarahnya
diwariskan oleh budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Nilai-nilai moral yang
terkandung dalam Pancasila mengajarkan prinsip-prinsip kebaikan, keadilan,
kemanusiaan, dan kebersamaan. Sistem etika ini mendasarkan diri pada
kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai universal manusia,
persatuan bangsa, demokrasi, dan keadilan sosial.
Pancasila sebagai sistem etika diadopsi dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 dan menjadi landasan moral bagi pembangunan negara dan
masyarakat Indonesia. Sebagai landasan moral, Pancasila mengarahkan tindakan
individu dan kebijakan publik agar selaras dengan nilai-nilai kebajikan,
menjunjung tinggi hak asasi manusia, mengedepankan keadilan sosial, dan
memperkuat kebersamaan dalam kehidupan berbangsa.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pancasila sebagai sistem etika berperan dalam menanggulangi
korupsi?
2. Bagaimana Pancasila sebagai sistem etika dapat mencegah dan mengatasi
dekadensi masal?
3. Apa dampak korupsi terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana Pancasila sebagai sistem etika berperan dalam
menanggulangi korupsi?
2. Mengetahui bagaimana Pancasila sebagai sistem etika dapat mencegah dan
mengatasi dekadensi masal?
3. Mengetahui apa dampak korupsi terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai
sistem etika?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pancasila sebagai sistem etika berperan dalam menanggulangi korupsi


Pancasila sebagai sistem etika memiliki peran penting dalam menanggulangi
korupsi. Korupsi merupakan masalah serius yang merugikan negara dan
masyarakat secara luas, baik dari segi ekonomi, politik, maupun sosial. Sebagai
sistem etika, Pancasila memberikan pedoman moral yang kuat dalam menghadapi
korupsi dan memberantasnya. Berikut adalah beberapa cara di mana Pancasila
berperan dalam menanggulangi korupsi:
Prinsip Keadilan Sosial: Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip ini menegaskan perlunya penyebaran
kekayaan dan kesempatan secara adil dan merata. Dalam konteks korupsi,
Pancasila mendorong penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap pelaku
korupsi tanpa pandang bulu, sehingga menciptakan efek jera dan menjamin
keadilan bagi semua pihak.
Prinsip Kerjasama dan Gotong Royong: Pancasila mendorong nilai-nilai
kerjasama dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam upaya
menanggulangi korupsi, kolaborasi antara institusi pemerintah, masyarakat, dan
sektor swasta menjadi sangat penting. Pancasila mendorong kerjasama yang erat
antara berbagai pihak untuk memerangi korupsi dengan membangun sistem yang
transparan, akuntabel, dan berbasis pada nilai-nilai kejujuran dan integritas.
Prinsip Kesetaraan dan Kemanusiaan: Pancasila menekankan pentingnya
kesetaraan dan martabat manusia dalam semua aspek kehidupan. Dalam konteks
korupsi, Pancasila mendorong penegakan hukum yang tidak memihak, di mana
semua pelaku korupsi, tanpa pandang status atau kekuasaan, harus bertanggung
jawab atas perbuatannya. Prinsip kesetaraan ini juga mendorong pemberdayaan
masyarakat untuk melawan korupsi melalui pendidikan, kesadaran, dan partisipasi
aktif.
2.2. Pancasila sebagai sistem etika dapat mencegah dan mengatasi dekadensi
masal
Pancasila sebagai sistem etika memiliki peran penting dalam mencegah dan
mengatasi dekadensi masal. Dekadensi masal merujuk pada penurunan moral,
nilai-nilai kebangsaan, dan kualitas kehidupan masyarakat secara luas. Dalam
konteks ini, Pancasila memberikan landasan nilai yang kuat untuk membangun
masyarakat yang berkualitas, bermoral, dan berkeadaban. Berikut adalah beberapa
cara di mana Pancasila berperan dalam mencegah dan mengatasi dekadensi masal:
Moralitas dan Nilai-nilai Kebangsaan: Pancasila mendorong keberadaan
moralitas yang tinggi dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat dalam kehidupan
bermasyarakat. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial,
persatuan, dan kesatuan, dapat membentuk fondasi moral yang kokoh dan
memperkuat identitas nasional. Dengan mempromosikan moralitas dan nilai-nilai
kebangsaan, Pancasila berperan dalam menguatkan kesadaran moral individu dan
menginspirasi perilaku yang positif dalam masyarakat.
Pendidikan dan Pembentukan Karakter: Pancasila menempatkan pendidikan
dan pembentukan karakter sebagai hal yang sangat penting. Pendidikan yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dapat membantu membentuk karakter yang
kuat, memiliki integritas, dan bertanggung jawab. Dengan pendidikan yang
berfokus pada pengembangan moral dan kebangsaan, Pancasila mencegah
dekadensi masal dengan mengajarkan prinsip-prinsip yang baik dan memberikan
pedoman dalam menghadapi situasi kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

2.3.Dampak korupsi terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika.


Keadilan Sosial: Korupsi melanggar prinsip keadilan sosial yang ditegaskan
dalam Pancasila. Praktik korupsi mengakibatkan ketimpangan distribusi sumber
daya dan kekayaan, sehingga merugikan masyarakat yang seharusnya
mendapatkan manfaat yang adil dan merata. Korupsi menciptakan kesenjangan
sosial yang meningkatkan ketidakadilan dalam masyarakat.
Kerjasama dan Gotong Royong: Korupsi merusak nilai-nilai kerjasama dan
gotong royong yang menjadi landasan Pancasila. Korupsi melibatkan perilaku
egois dan tidak bertanggung jawab, yang bertentangan dengan semangat
kerjasama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Praktik korupsi merusak
kepercayaan antara individu dan lembaga, serta menghambat kolaborasi yang
diperlukan untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.
Kesetaraan dan Kemanusiaan: Korupsi mengancam prinsip kesetaraan dan
kemanusiaan yang menjadi pilar Pancasila. Korupsi menciptakan kesenjangan
antara mereka yang memiliki kekuasaan dan akses terhadap sumber daya dengan
mereka yang kurang beruntung. Hal ini melanggar hak asasi manusia dan
menciptakan ketidakadilan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan,
kesehatan, dan akses terhadap pelayanan publik.
Moralitas dan Integritas: Korupsi bertentangan dengan nilai-nilai moralitas
dan integritas yang ditegaskan dalam Pancasila. Korupsi melibatkan
penyalahgunaan kekuasaan, manipulasi, dan perbuatan yang tidak jujur. Praktik
korupsi merusak integritas individu dan lembaga, serta merusak kepercayaan
masyarakat terhadap sistem pemerintahan dan lembaga publik.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pancasila sebagai sistem etika memiliki peran penting dalam mengatasi


korupsi, kerusakan lingkungan, dan dekadensi masal. Melalui nilai-nilai dan
prinsip-prinsipnya, Pancasila memberikan landasan moral yang kuat untuk
membangun masyarakat yang adil, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.

Dalam konteks korupsi, Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial,


kerjasama, kesetaraan, dan kemanusiaan. Dengan menerapkan nilai-nilai ini,
Pancasila memberikan landasan moral yang melawan korupsi dan mendorong
integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan
pemerintahan. Pancasila juga mendorong kepemimpinan yang baik, moralitas, dan
nilai-nilai kebangsaan sebagai upaya untuk mengatasi korupsi secara sistemik.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2017). Pancasila sebagai Dasar Etika Politik Bangsa


Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 17(1), 94-101.

Damanik, J. (2018). Pancasila Sebagai Landasan Etika dalam Pencegahan dan


Pemberantasan Korupsi. Jurnal Hukum Reformator, 14(2), 238-253.

Husein, A. F. (2019). Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Perspektif


Pancasila: Solusi Terhadap Korupsi dan Kerusakan Lingkungan. Jurnal
Studi Pemerintahan, 10(2), 171-192.

Kusumo, H. D. (2018). Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila dalam


Menanggulangi Dekadensi Moral di Era Digital. Jurnal Pendidikan
Karakter, 8(2), 197-206.

Mahfud, M. D. (2018). Pancasila dan Konstitusi: Landasan Etika Negara dalam


Menangkal Korupsi. Jurnal Konstitusi, 15(2), 293-310.

Rahardjo, S. T. (2019). Pancasila dan Lingkungan: Pengelolaan Sumber Daya


Alam dalam Kerangka Kearifan Lokal. Jurnal Dinamika Administrasi,
11(2), 175-192.

Ramadhan, M., & Pratiwi, T. (2017). Pancasila Sebagai Etika Politik dalam
Menangkal Korupsi di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 47(3),
327-348.

Anda mungkin juga menyukai