GIZI OLAHRAGA
KELOMPOK 9
DISUSUN OLEH
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
A.Latar Belakang.................................................................................................
B.Rumusan Masalah............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan......................................................................................................
B.Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
Mengetahui cara menghitung kalori yang ada di dalam makanan sebelum, sedang,
dan sesudah pertandingan baik itu secara langsung ataupun tidak langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum mulai dengan latihan, atlet harus berada dalam kondisi fisik yang baik. Oleh
karena itu atlet dikembangkan fisiknya agar siap menghadapi latihan/ pertandingan
berat dan intensif. 3-4 jam sebelum pertandingan atlet bisa diberi asupan gizi berupa
karbohidrat kompleks atau di Indonesia disebut juga makanan utama misalnya: nasi,
gandum atau pasta dikombinasikan dengan ikan, telur dan buah.
Sebelum bertanding diusahakan supaya atlit tidak sampai merasa lapar atau haus, 1-2
jam sebelum pertandingan atlit bisa diberi roti (-500 kal) dan cairan berupa jus buah
(jeruk, nenas, semangka dll)
Atlet harus menghindari minuman yang banyak mengandung gula (manis sekali).
Pemberian satu gelas (200 cc) air putih yang ditambah satu sendok teh (5 gr) gula
diperbolehkan oleh karena konsentrasi minuman tersebut tidak melebihi 2,5%.
Pemberian minuman manis yang melebihi konsentrasi gula 2,5% dapat menimbulkan
peningkatan gula darah yang akan merangsang produksi hormon insulin.
*Waktu pemberian dapat dilakukan pada saat istirahat, penggantian pemain, atau
waktu tanding, di jalan atau tempat-tempat yang telah ditentukan oleh panitia.
Minuman atau cairan sebaiknya bersuhu sejuk (10⁰C) dan atlet telah terbiasa
dengan jenis minuman tersebut. Minum dengan interval tertentu dan jangan
menunggu sampai rasa haus datang.Minum 150-250 ml setiap 15-20 beraktivitas
intensif dapat mencegah dehidrasi. Pada umumnya toleransi tubuh minum cairan
antara 800-1200ml/jam.
Apabila diberikan cairan yang mengandung hidrat arang maka jumlah hidrat arang
yang dibutuhkan 30-60 gr/jam. Pada umumnya sport drink yang biasa dikonsumsi
atlet mengandung 3-8 % glucose.
Pengaturan Makan saat pertandingan
3 – 4 jam sebelum bertanding : Makanan utama terdiri dari nasi sayur, lauk pauk
dan buah.
2 – 3 jam sebelum bertanding : snack/makanan kecil, misalnya crackers, roti dan
lain-lain
1 – 2 jam sebelum bertanding : Makanan cair/minuman misalnya Juice, buah, teh
dan lain-lain.
< 1 jam sebelum bertanding : Cairan/minuman
Cara Pemberian
Segera setalah bertanding minum air dengan suhu 5 C (sejuk), 1-2 gelas
½ jam setelah bertanding, juice buah 1 gelas
1 jam setelah bertanding : juice buah 1 gelas dan snack ringan atau makanan cair
yang mengandung karbohidrat sebanyak 300 kalori.
2 jam setelah bertanding makan lengkap dengan porsi kecil; sebaiknya diberi lauk
yang banyak mengandung natrium dan sayuran yang tinggi kalium. Sayuran berkuah
lebih bermanfaat untuk mencukupi cairan dan mineral.
4 jam kemudian atlet biasanya baru merasa lapar.
Untuk itu dapat disediakan makanan yang mudah dimasak. Penyediaan makanan pada
malam hari menjelang tidur, mutlak diperlukan bagi atlet yang bertanding malam hari.
Jenis hidangan yang disukai atlet adalah mie bakso, supermi dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebelum mulai dengan latihan, atlet harus berada dalam kondisi fisik yang baik.
Makanan yang diberikan sebaiknya adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh si
atlit untuk psikologis dan mencegah terjadinya ganguan lambung dan pencernaan.
Tujuan dari makanan utama ini adalah untuk meningkatkan cadangan glikogen di otot
dan hati, glikogen adalah sumber energi utama untuk aktivitas yang mengandalkan
kecepatan atau daya ledak (gerakan tiba-tiba).
Saat pertandingan atlit hanya boleh diberi makanan berupa cairan, minuman yang
mengandung elektrolit dan karbohidrat sangan baik untuk menjaga daya tahan tubuh
terutama untuk olahraga yang membutuhkan waktu sampai 1-2 jam seperti sepakbola.
Dalam pertandingan atlit harus menghindari rasa haus karena haus adalah indikasi
awal seseorang mengalami dehidrasi. Usahakan minum sebelum haus tapi jangan
terlalu banyak, jadi lebih baik sering minum daripada jarang tapi sekaligus banyak
(memperberat kerja lambung dan ginjal)
Seusai pertandinag hal yang penting adalah memastikan seorang atlit itu tidak
mengalami dehidrasi, jadi pemberian cairan sangat diperlukan.Kehilangan 1 kg berat
badan saat pertandingan harus diganti dengan 1 liter cairan. Hal ini diperlukan untuk
pemulihan kondisi atlit (recovery).
Setelah 3-4 jam dapat diberi makanan utama, sebaiknya banyak mengandung protein
(putih telur, kacang-kacangan, susu atau daging). Hal ini untuk membangun kembali
sel-sel/ jaringan otot yang rusak selama pertandingan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap adanya suatu masukan atau kritikan untuk
dapat menyempurnakan dari makalah ini. Agar semua pembaca lebih dapat
memahami tentang Gizi Olahraga terkhusus kepada penghitungan kalori makan pada
seorang atlet .
DAFTAR PUSTAKA
http://sportsscience7.blogspot.com/2013/05/pengaturan-makanan-sebelum-
ketika-dan.html?m=1
Th. Sedyanti, SKM, Pengaturan Makan Sebelum, saat, dan setelah bertanding.