PrO-KONTRA
KARBOHIDRAT
LOADING
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Pro Kontra Karbohidrat Loading.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam..pembuatan..makalah..ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki..makalah..ilmiah..ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Pro Kontra Karbohidrat
Loading dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap.pembaca.
Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apa sih carbo loading itu? Carbohydrate Loading atau biasa disingkat Carbo
Loading adalah salah satu program diet yang biasanya dilakukan oleh seorang Atlet
terutama olahraga endurance sebelum melakukan kegiatan olahraga yang
memerlukan daya tahan yang berlangsung lebih dari 90 menit dengan cara
meningkatkan asupan karbohidrat yang bertujuan untuk memaksimalkan atau
meningkatkan cadangan glikogen pada otot. Ini sangat penting karena berhubungan
dengan performa tubuh selama proses olahraga. Sebenarnya carbo loading terdiri dari
beberapa metode, tentunya dengan rumus dan porsi yang berbeda, disesuaikan
dengan berbagai factor, seperti jenis olahraga yang akan dilakukan atau faktor kondisi
tubuh Atlet.
Pada pola makan biasa secara teratur, tubuh menyimpan sekitar 1.500 hingga
2.000 kalori dalam bentuk glikogen. Sekitar 75% glikogen akan disimpan dalam
jaringan otot kita. Jumlah glikogen dapat ditingkatkan dengan program carbo
loading ini. Saat berlari mencapai jarak beberapa kilometer, glikogen akan dipecah
menjadi glukosa, selanjutnya digunakan oleh jaringan otot untuk memproduksi
energi. Glukosa memberikan sekitar 6% lebih banyak energi per unit oksigen yang
dikonsumsi, persentase yang lebih besar dibandingkan dengan energi yang dihasilkan
dari lemak. Latihan yang intens selama beberapa hari secara berturut-turut dapat
menyebabkan deplesi (penyusutan) glikogen lebih cepat dibanding proses pergantian
glikogen yang didapat dari mengkonsumsi makanan. Gejala umum dari deplesi
glikogen yang diakibatkan oleh latihan yang terlalu berat yaitu kelelahan yang cukup
parah yang berpengaruh pada performa atau mudah lelah.
Pada umumnya, setiap gram karbohidrat mengandung 4 kalori. Kamu dapat
menghitung jumlah kalori dengan mengalikan berat badan kamu dengan 4 untuk
mendapatkan jumlah ideal dalam program carbo loading. Bagi seorang pelari yang
sedang berada dalam proses latihan berat atau akan mengikuti olahraga endurance,
dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat yaitu sekitar 70% dari total
asupan kalori harian atau 8 gram karbohidrat per kilogram (2,2 pon) berat tubuh.
Program ini dapat mengembalikan kadar glikogen dalam 24 jam. Dalam hal ini faktor
istirahat juga sangat berpengaruh dalam proses pemulihan otot dari penurunan
glikogen. Bagi orang yang berolahraga kurang dari 1 jam per hari, 60% diet karbo
atau 6 gram karbo per kilogram berat badan cukup untuk memenuhi cadangan
glikogen.
Menurut Monique Ryan, R.D., penulis dari Sports Nutrition for Endurance
Athletes, satu jenis makanan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan glikogen
otot secara keseluruhan, itulah alasan kenapa Carbo Loading sebaiknya dimulai sejak
dua atau tiga hari sebelum race. Ia juga menyarankan untuk mengkonsumsi 4 gram
karbohidrat untuk setiap pon berat badan, sebagai contoh bila seseorang pelari
memiliki berat badan 150 pon (68 kilogram) maka ia memerlukan 600 gram
karbohidrat atau 2400 kalori per hari.
Kemudian Meningkatnya keingintahuan mengenai informasi strategi
pertandingan sering meningkatkan motivasi atlet untuk mencari nasehat di bidang
gizi. Namun sukses dalam pertandingan tergantung dari banyak aspek, termasuk
kualitas diet selama latihan, dan tidak hanya melakukan sesuatu yang benar segera
sebelum..atau..pada..saat..bertanding.
Problem utama yang sering ditemui atlet yang sedang berlatih dengan keras
adalah kelelahan atau ketidakmampuan untuk memulihkan rasa lelah, dari satu latihan
ke latihan berikutnya. Untuk atlet kebutuhan energi dan karbohidrat pada saat latihan
lebih besar daripada kebutuhan pada saat bertanding. Oleh karena itu pemulihan
simpanan karbohidrat setiap hari harus menjadi prioritas bagi atlet yang menjalani
latihan..yang..intensif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pro Kontra Carbohydrate Loading ?
2. Bagaimana Metode Carbohydrate Loading (Carbo Loading) ?
3. Bagaimana Cara Melakukan Carbo Loading ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pro Kontra Carbohydrate Loading ?
2. Untuk mengetahui Metode Carbohydrate Loading (Carbo Loading) ?
3. Untuk mengetahui Cara Melakukan Carbo Loading ?
D. Manfaat
1. Sebagai sumber energi atau Kalori
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi atau kalori.
Meski jumlah kalori yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 kalori
dan masih kalah jauh dari kalori yang dihasilkan oleh lemak dan protein,
namun karena karbohidrat sangat mudah diperoleh, stocknya banyak dan
harganya relatif murah, maka karbohidrat menjadi zat makanan utama yang
berfungsi sebagai sumber energi. Disamping itu beberapa golongan
karbohidrat mengandung serat kasar (dietary fiber) yang berguna dalam
melancarkan sistem pencernaan.
PEMBAHASAN
Jaringan otot merupakan simpanan glikogen yang utama (400 g; 6,7 MJ),
kemudian hati (70 g; 1,2 MJ) dan glukosa darah (2,5 g; 342 kJ). Jumlah ini dapat
bervariasi diantara individu, dan tergantung faktor seperti intake atau asupan
makanan. Walaupun karbohidrat bukan satu-satunya sumber energi, namun
karbohidrat lebih dibutuhkan sebagai sumber energi otot untuk aktifitas fisik yang
tinggi.
Kandungan glikogen otot pada individu yang tidak terlatih diperkirakan 70-
110 mmol/kg berat otot. Di lain pihak atlet endurance yang terlatih dengan diet
campuran dengan istirahat sehari, mungkin mempunyai kandungan glikogen otot
130-230..mmol/kg..berat..otot.
Namun karena simpanan glikogen hati ini sifatnya labil, disarankan agar
latihan yang lama dilakukan 1-4 jam setelah makan makanan sumber karbohidrat
yang terakhir. Jika latihan yang lama dilakukan pada pagi hari setelah puasa
semalam, maka diet tinggi karbohidrat harus dikonsumsi pada tengah malam.
a...Jumlah..karbohidrat
Berdasarkan berbagai penelitian terlihat bahwa kecepatan simpanan glikogen
yang maksimal terjadi ketika 0,7-1,0 g/kg BB karbohidrat dikonsumsi setiap 2 jam
pada tahap awal proses pemulihan, atau total asupan karbohidrat 8-10 g/kg BB/24
jam. Jumlah karbohidrat ini dapat digambarkan dengan asupan karbohidrat 500-800
g/hari untuk rata-rata atlit atau dalam presentase 65-70% dari total energi untuk atlet
dengan..latihan..yang..berat.
b...Besarnya..pengosongan..glikogen
Kecepatan simpanan glikogen paling besar terjadi pada jam-jam pertama masa
pemulihan setelah latihan, ketika pengosongan otot terjadi maksimal dibandingkan
jika pengosongan otot hanya sedikit.
c...Waktu..konsumsi..karbohidrat
Kegagalan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat segera pada tahap
pemulihan akan menghambat penyimpanan glikogen. Hal ini disebabkan kegagalan
mengambil keuntungan waktu peningkatan sintesa glikogen langsung setelah latihan
dihentikan, serta karena penundaan penyediaan makanan bagi sel otot.
Hal ini penting ketika waktu antar latihan hanya 6-8 jam, namun sedikit
efeknya jika waktu pemulihan lebih lama (24-48 jam). Sintesa glikogen tidak
dipengaruhi oleh frekuensi makan (porsi kecil tapi sering atau porsi besar sekaligus).
Atlet disarankan untuk memilih jadwal makan yang praktis dan nyaman; porsi kecil
tapi sering mungkin bermanfaat untuk mengatasi problem makan makanan tinggi
karbohidrat..yang..volumenya..besar.(“Bulky”).
d...Jenis.karbohidrat
Pemberian makanan sumber glukosa dan sukrosa setelah latihan yang lama
menghasilkan pemulihan glikogen otot yang sama, sedangkan fruktosa menghasilkan
simpanan yang lebih rendah. Penelitian menunjukkan pada 24 jam pertama
karbohidrat sederhana dan komplek menghasilkan simpanan glikogen yang sama,
kemudian pada 24 jam berikutnya intake karbohidrat komplek menghasilkan
simpanan glikogen yang lebih banyak. Penelitian lain memperlihatkan bahwa
konsumsi karbohidrat sederhana akan meningkatkan simpanan glikogen pada 6 jam
setelah..latihan.
b...Jenis..karbohidrat
Konsumsi makanan yang mengandung fruktosa akan meningkatkan kecepatan
sintesa glikogen hati dibandingkan dengan glukosa. Oleh karena itu untuk
memaksimalkan simpanan glikogen hati, makanan yang tinggi fruktosa (buah, jus
buah) harus termasuk di.dalam/diet.selama.masa.pemulihan.
4...Karbohidrat..Dan..Persiapan..Pertandingan
Pada jenis olahraga “Endurance” (daya tahan) dengan intensitas yang tinggi
seperti maraton, triatlon dan cross country sangat membutuhkan simpanan glikogen
daripada olahraga “Non-endurance” dimana intensitasnya rendah, atau tinggi hanya
untuk waktu yang pendek misalnya senam, ski, lari jarak pendek, sepakbola,
bolabasket.
Simpanan glikogen yang normal cukup atau adekuat untuk olahraga non
endurance. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi secara teratur diet tinggi
karbohidrat (7-10 g CHO/kg BB/hari atau 55-70% CHO dari total energi), kemudian
dilanjutkan mengurangi latihan dan meningkatkan konsumsi karbohidrat 10 g/kg
BB/hari 24-36 jam sebelum bertanding. Sayangnya kebiasaan makan atlet tidak dapat
memenuhi asupan CHO ini, sehingga simpanan glikogen menjadi rendah.
Pada olahraga non endurance yang dapat digambarkan dengan lama latihan
terus menerus < 60-80 menit, simpanan glikogen dapat dicapai dengan cara di atas.
Namun untuk olahraga endurance (>90 menit) dan ultra endurance (> 4 jam),
simpanan glikogen yang normal tidak akan memenuhi. Untuk mengatasi hal ini
dikenal tehnik yang dinamakan “Carbohydrate Loading” yang dapat meningkatkan
simpanan glikogen 200-300%, dimana kelelahan dapat ditunda dan penampilan atlet
dapat..ditingkatkan.
5...Glikogen..Atau..Karbohidrat..Loading
Tujuh hari sebelum bertanding dilakukan latihan yang berat (hari 1) untuk
menghabiskan simpanan glikogen.
Kemudian pada hari ke 2-4 diberikan diet rendah karbohidrat tinggi protein
dan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, namun mencegah pengisian
glikogen.
Pada hari ke 5-7 sebelum bertanding diberi diet tinggi karbohidrat (70% dari
total energi) untuk memaksimalkan glikogen ke dalam otot yang habis
glikogennya. Pada masa ini latihan dikurangi untuk menurunkan penggunaan
glikogen otot dan menjamin simpanan yang maksimal pada hari pertandingan
(hari ke 8).
Cara ini dapat meningkatkan simpanan glikogen dari kadar normal (80-100
mmol/kg BB) menjadi 200 mmol/kg BB. Manfaat dari karbohidrat loading ini dapat
menunda kelelahan (dikenal dengan istilah “Hitting the wall” sampai 90-120 menit,
dan dapat mencegah hipoglikemia (dikenal dengan istilah “Bonking”).
Fase diet rendah karbohidrat dapat memberi efek samping seperti kelelahan,
mual, ketosis, BB menurun, pengeluaran sodium dan air meningkat. Untuk
mengurangi efek samping ini maka dilakukan modifikasi karbohidrat loading yang
asli dengan menghilangkan..fase..diet,,rendah..karbohidrat
c.,,Karbohidrat..loading..yang..dimodifikasi
Modifikasi karbohidrat loading dilakukan dengan menghilangkan fase latihan
yang berat serta pembatasan karbohidrat. Enam (6) hari sebelum pertandingan,
diberikan makanan dengan tinggi karbohidrat (70% dari total energi) diikuti dengan
jadwal latihan yang sedang selama 3 hari, dilanjutkan 3 hari dengan latihan ringan.
Kenaikan konsentrasi glikogen otot diperoleh sebesar 130-205 mmol/kg BB
dibandingkan dengan 80-212 mmol/kg BB dengan cara Astrand. Selain itu
penghilangan latihan yang keras serta pembatasan karbohidrat, akan menurunkan
resiko..luka..dan..efek..samping.
Atlet dan pelatih perlu memperhatikan kebutuhan latihan dan diet untuk
memaksimalkan karbohidrat loading. Sementara kadar glikogen dapat ditingkatkan
dalam waktu 24 jam dengan diet tinggi karbohidrat (7-10 g/kg BB atau 70-85% dari
total energi), diperlukan waktu 3 – 5 hari untuk mencapai kadar yang maksimal. Tiga
(3) hari diet tinggi karbohidrat umumnya dirasakan cukup untuk kompetisi dan juga
untuk..meminimalkan..lipogenesis.
Jenis karbohidrat yang dikonsumsi atlet pada setiap kali makan utamanya harus
berasal dari makanan sumber karbohidrat yang bergizi, namun makanan tsb
volumenya besar (bulky) sehingga dapat mempengaruhi asupan yang adekuat atau
meningkatkan frekuensi buang air besar. Penggunaan gula dan bentuk karbohidrat
lain yang padat dapat menjamin konsumsi energi dan karbohidrat yang adekuat.
Mengurangi jumlah serat atau pemberian makanan cair mungkin dapat dilakukan.
1. Metode Ahlborg
Ditemukan oleh ahli fisiologi Swedia, Gunvar Ahlborg, metode ini diterapkan
dengan cara :
a. Lakukan latihan cukup lama (namun tidak sampai failure) satu minggu
sebelum hari pertandingan.
b. Konsumsi diet normal (55-60% karbohidrat) 3-4 hari kemudian menjelang
pertandingan.
c. Konsumsi diet tinggi karbohidrat (70%) selama 3 hari sebelum hari
pertandingan sambil latihan ringan.
Metode ini ditemukan pada tahun 2002 yang lalu oleh para ilmuwan dari
University of Western Australia dan dianggap merupakan metode carbo loading
terbaik oleh beberapa atlet dan ahli olahraga. Latihan ini menggabungkan metode
depletion dan loading menjadi kerangka waktu satu hari. Metode ini dilaporkan
mampu meningkatkan 90% cadangan glikogen otot. Penerapannya adalah sebagai
berikut :
a. Selama satu minggu sebelum hari pertandingan, konsumsi diet normal sambil
latihan ringan hingga satu hari sebelum pertandingan (jadi diterapkan selama
5 hari).
b. Pada pagi hari satu hari sebelum hari pertandingan, lakukanlah latihan singkat
berintensitas tinggi (misalnya lari sprint beberapa menit saja). Lalu konsumsi
12 gr karbohidrat per kilogram jumlah massa otot lean Anda selama 24 jam
berikutnya.
B. Cara Melakukan Carbo Loading
Luangkan beberapa hari untuk latihan yang tidak terlalu keras dan satu hari
sebelum lomba berlangsung, istirahatkan diri dari program latihan ini. Penting untuk
tidak berlatih terlalu keras sehingga simpanan karbohidrat Anda tidak habis sebelum
lomba berlangsung.
Ubah cara Anda makan sehari sebelum lomba. Walaupun studi dulu
menyarankan sebaiknya Anda melakukan hal ini dua atau tiga hari sebelum lomba
berlangsung, beberapa studi yang dilakukan terhadap para pelari maraton London
menunjukkan bahwa hari sebelum lomba berlangsung adalah satu-satunya hari saat
Anda harus mengubah pola makan Anda menjadi carbo loading.
Santap sarapan dengan cara agak normal seperti biasanya, dengan 70 persen
karbohidrat di hari Anda akan melakukan sesi latihan yang berat. Sarapan itu penting,
tetapi carbo loading itu hanya dilakukan sehari sebelum lomba berlangsung.
Ingat seperti apa perasaan Anda saat lomba berlangsung. Setelah lomba usai,
coba Anda perhatikan apakah cara carbo loading yang Anda lakukan sebelum lomba
berhasil atau tidak. Jika tidak, coba ubah sedikit cara carbo loading sebelum Anda
menghadapi lomba yang lain.
Pilih makanan dengan karbohidrat tinggi tetapi rendah lemak. Tubuh lebih
sulit untuk mengubah lemak ke energi, jadi jauhi saus atau makanan yang pekat,
penuh mentega atau berminyak. Saus pasta yang manis lebih bagus ketimbang
Carbonara atau Alfredo.
Makan banyak gula. Banyak makanan yang disarankan untuk dijauhi demi
kesehatan sebenarnya ideal untuk carbo loading. Makanan-makanan ini antara lain
serelia yang digiling (refined grain), pasta, nasi, madu, kue kering dan bahkan kue.
Satu hari sebelum lomba adalah saat yang tepat untuk menyantap makanan penuh
karbohidrat yang bergula.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manfaat
a. Sebagai sumber energi atau Kalori
b. Mencegah timbulnya proses Ketosis
c. Memberikan rasa Kenyang
d. Mengatur metabolisme lemak
e. Menguatkan rasa manis pada makanan
f. Pembentuk dan pelindung Sel, dll
B. Saran
Makan karbohidrat sepanjang hari. Jangan makan terlalu banyak saat makan
malam karena Anda tidak ingin bangun pagi dalam keadaan kekenyangan..
Beli gel energi atau suplemen energi lainnya untuk dikonsumsi saat lomba
berlangsung. Carbo loading tidak bisa memberikan energi sepanjang lomba
berlangsung. Anda harus menambah simpanan karbohidrat dengan gula saat lomba
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Burke, L, The Complete Guide for Sport Performance, Allen & Unwin,
Australia, 1995.
Tim Penilai Jasa Boga, Laporan Tim Penilai Jasaboga PON XIV tahun 1996,
Jakarta, 1996.
PRO KONTRA CARBOHYDRATE LOADING
Jumlah.karbohidrat
Besarnya.pengosongan.glikogen
Waktu.konsumsi.karbohidrat
Jenis.karbohidrat
Waktu.makan.makanan.sumber.karbohidrat
Jenis.karbohidrat
Karbohidrat..Dan..Persiapan..Pertandingan
Glikogen..Atau..Karbohidrat..Loading
Karbohidrat..loading..yang..dimodifikasi
Metode Ahlborg
Metode No-depletion