Anda di halaman 1dari 3

BULLYNG DI INTERNET

Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami atau bahkan menjadi salah satu korban
dari bullying, entah itu terjadi di lingkungan keluarga, sekolah atau di media sosial. Hal yang
kerap sekali menjadi bahan untuk bullying adalah fisik. Tidak hanya fisik saja terkadang hal
yang menurut mereka aneh bisa saja menjadi bahan bully-an mereka, entah itu dari keluarga ,
ekonomi atau yang lainnya. Kali ini kita akan membahas tentang cyberbullying atau
perundungan yang terjadi di internet.
Sama dengan bullying, cyberbullying ini juga termasuk perilaku yang buruk dan harus
dihindari bahkan harus hilangkan. Yang dimaksud dengan cyberbullying adalah jenis bullying
atau perundungan yang dilakukan dengan cara menyalahgunakan internet untuk melecehkan,
mengancam, mempermalukan, hingga menghina orang lain. Penyebab cyberbullying ini
terkadang berawal dari netizen yang iseng mengomentari sebuah foto atau video yang
menurutnya tidak bagus, entah mencela fisik atau lainnya. Kemudian pelaku merasa bahagia
dengan perilakunya itu dan membuat keterusan mengulangi perbuatan tercelanya tersebut.
Penyebab Cyberbullying
1. Iseng di Dunia Maya
Terkadang banyak pelaku yang melakukan cyberbullying ini dikarenakan iseng.
Kemudian merasa nyaman dengan perilakunya dan keterusan untuk mengulangi perilaku
tersebut, tak hanya satu orang saja yang di bully melainkan banyak korban yang ia bully.
2. Tidak Mendapatkan Bimbingan dari Orang Tua
Cyberbullying banyak dilakukan oleh remaja, namun ada juga yang dilakukan oleh orang
dewasa. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya bimbingan dari orang tua terhadap
anaknya. Seharusnya orang tua menyempatkan sedikit waktu untuk membimbing
anaknya dalam menggunakan media sosial dan memberi batasan dalam menggunakan
gadget.
3. Menjadi Korban Bully di Dunia Nyata
Tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku cyberbullying merupakan korban bullying di
dunia nyata. Hal ini disebabkan karena orang tersebut ingin melampiaskan apa yang ia
rasakan ke orang lain agar orang lain juga merasakan bagaimana rasanya di rundung.
4. Tidak Percaya Diri
Perasaan tidak percaya diri atau biasanya kiita sebut dengan insecure bisa menjadi
penyebab seseorang melakukan bullying. Hal ini dilakukan untuk menutupi kekurangan
yang ada di dirinya dengan menghina kelebihan korban. Penyebabnya adalah karena
pelaku iri dan tidak bisa menyaingi korban.
5. Ingin Menjadi Populer
Ada juga penyebab terjadinya cyberbullying adalah pelaku ingin dikenal oleh banyak
orang dengan menuliskan komentar yang jahat agar menjadi sorotan warganet, dan tak
sedikit orang yang juga ikut melakukan hal yang sama.
6. Perilaku Korban
untuk menghinanya. Meskipun begitu hal initidak dibenarkan walupun terkadang ada
sebagian netizen yang berniat baik ingin mengingatkan akan tetapi menggunakan kata –
kata yang kurang sopan, sehingga memberi kesan yang negatif.
Ciri – Ciri Cyberbullying
Bagaimana sih ciri – ciri cyberbullying ini ? Menurut hokum positif cyber bullying termasuk
dalam cyber crime. Ciri – ciri kejatan ini adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada kekerasan fisik atau berupa sebuah tindakan yang dilakukan secara virtual,
seperti komentar yang jahat.
2. Sedikitnya kontak fisik atau bahkan tidak ada kontak fisik antara pelaku dan korban.
3. Menggunakan teknologi dan peralatan tertentu.
4. Jaringan telekomunikasi, internet, media social dan informasi secara global.
Apabila terdapat kasus cyber bullying di Indonesia, maka penyelesaiannya dengan Undang –
Undang Nomor 19 Tahun 2016 dan Undang – Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi
dan transaksi elektronik. Penanganannya juga melibatkan polisi dan upaya penyelesain melalui
jalur pengadilan negri.
Dampak dari Cyberbullying
Adapun dampak negative yang ditimbulkan oleh cyberbullying ini sangat lah berbahaya karena
seseorang yang menjadi korban akan mengalami gangguan mental yang berkepanjangan,
mengalami stress bahkan depresi. Berikut adalah dampak dari cyberbullying :
1. Dampak Emosional
Dampak emosional yang didapatkan oleh korban antara lain, yaitu :
 Merasa malu, takut, khawatir dan terhina
 Merasa dikucilkan dan diasingkan dari orang lain
 Merasa insecure dan terpuruk
 Merasa kesal, marah dan dendam kepada pelaku cyberbullying
 Merasa bahwa ia harus membalaskan dendamnya kepada pelaku
cyberbullying atau kepada orang yang menurutnya lebih lemah dari pada
dirinya.
Itulah dampak emosional yang disebab oleh cyberbullying, dari dampak di atas dapat
mengakibatkan periku korban jadi berubah, yang biasanya ceria menjadi pribadi yang
murung dan sering marah – marah dan dapat menghilangkan minat pada hal – hal
yang sebelumnya ia sukai, mengisolasi diri dari sosial serta mengalami penurunan
prestasi.

2. Dampak bagi Kesehatan Mental


Tak hanya emosionalnya saja yang terganggu, mentalnya juga terganggu. Bila
cyberbullying yang korban alami dalam jangka panjang, dampak emosional yang
terus-menerus dirasakan oleh korban dapat berefek bagi kesehatan mentalnya. Korban
lama-kelamaan merasa hilangnya rasa percaya diri dan harga diri. Hal ini bisa
menyebabkan stress bahkan depresi yang kemudian korban bisa melakukan self-harm
(menyakiti diri sendiri) dan percobaan bunuh diri.
3. Dampak bagi Kesehatan Fisik
Jika mentalnya sudah terganggu maka secara perlahan kesehatannya terganggu. Ini
diakibatkan mood nya yang berubah – ubah, kurangnya nafsu makan dan sering
berdiam diri di kamar atau tempat yang menurutnya nyaman.
Beberapa gangguan kesehatan yang dialami oleh korban cyberbullying, yaitu :
 Gangguan pencernaan, seperti sakit perut, maag, atau diare
 Gangguan makan seperti hilangnya nafsu makan atau mengalami stress eating
 Gangguan tidur seperti mimpi buruk berkepanjangan, insomnia atau bahkan
tidur lebih sering daripada biasanya.
Nah,itulah dampak yang dapat ditimbulkan oleh cyberbullying. Jika dampak yang dialami
korban mulai parah dan semakin parah jangan pernah ragu untuk berkonsultasi ke psikolog yah.
Jangan biarkan mentalmu rusak hanya karena sebuah ketikan komentar yang jahat atau
sebagainya. Kesehatan mental itu penting dan mahal yah teman – teman.
Yuk, kita sama – sama menjaga kesehatan mental kita dengan mengurangi kegiatan yang dapat
merusak mental kita. Menjaga lisan atau tingkah laku kita dari perbuatan yang tercela. Jangan
ragu untuk berbuat baik. Ingat lebih baik mencegah daripada mengobati.

Anda mungkin juga menyukai