Anda di halaman 1dari 14

PROSES

PENGAMBILAN
KEBIJAKAN LUAR
NEGERI AS
PLN AS | Pertemuan ke-4
ARUM TRI UTAMI, S.IP, M.A
TAHAPAN DALAM PEMBUATAN
KEBIJAKAN LUAR NEGERI

AGENDA SETTING

PERMUSAN KEBIJAKAN

OBJECTIVES
IMPELEMENTASI KEBIJAKAN
Kebijakan luar negeri AS adalah aksi
yang diambil oleh AS dengan tujuannya
adalah “to create a more secure,
democratic and prosperous world for the
benefit of the American people and
international community". (Departmenet
of State 2013)

Kebijakan luar negeri AS mencerminkan


domestic values dan identity

Nilai yang disebarkan : Demokrasi,


Sumber : E. R. Wittkopf et tal (2008: 18)
HAM, dan kebebasan individu
Lembaga utama dalam foreign policy
making process : department of state
and defense, the national security
council (NCS) dan badan intelejen.

AS bersifat desentralisasi sehingga


Source: F. Cameron (2003: 37)
tidak ada satu actor pun yang dapat
mendikte kebijakan negara
MODEL PENGAMBILAN
KEBIJAKAN

RATIONAL ACTOR IDEAL GROUPTHINK

GOVERNMENTAL POLITICS ORGANIZATIONA PROCESS


RATIONAL ACTOR IDEAL
Presiden memainkan peran penting dalam pengambilan kebijakan luar negeri
Elemen penting dalam model ini :
eksekutif beroperasi sesuai piramida otoritas
presiden berada diatas dan menjalankan kekuasaan atas kebijakan luar negeri
sarana dan informasi dari penasihat dan birokrasi diberikan kepada presiden
presiden membuat pilihan kebijakan berdasarkan informasi dan saran yang ada
presiden menggunakan staf dan kabinetnya untuk mengatur dan mengkoordinasikan birokrasi
yang luas
Presiden akan merespon kebijakan luar negeri atas dasar citra yang dibangun
Tidak hanya presiden yang bertanggung jawab tetapi dari proses pembuatan kebijakan yang
cenderung berjalan berdasar pilihan rasional. selain itu terbuka dan responsif terhadap keinginan
dan keyakinan presiden
Proses pengambilan kebijakan luar negeri yang terpusat dan rasional
GROUPTHINK
Adanya kelompok yang memiliki latar belakang dan keyakinan yang sama
Perkiraan yang berlebihan dari kompetensi dan moralitas yang melekat pada kelompok
Cenderung untuk menekan anggota ke arah keseragaman
Adanya dominasi yang kuat dari pemimpin
Kegagalan biasanya karena groupthink tidak ingin terbuka dengan informasi baru dan alternatif
lainnya.
Contoh :
Kebijakan Presiden Reagan untuk melakukan penjualan senjata untuk ditukar dengan
pembebasan sandera di Timur Tengah.
Global war on terror oleh Presiden Bush pada 2001 dimana para senior pada saat itu berkata
"This is the time for self defense. we have made the decision to punish whoever the terrorist"
GOVERNMENTAL POLITICS ORGANIZATIONAL PROCESS
Menggambarkan proses pembuatan Bagaimana birokrasi dan organisasi
kebijakan yang tidak terpusat dibawah terlibat dalam ekonomi dan
presiden
administrasi publik
Power tersebar dan prosesnya berkisar pada
Pemerintahan yang terdesentralisasi
persaingan politik dan kompromi diantara
Kuncinya pada birokrasi
pembuat kebijakan
Kebijakan luar negeri dihasilkan oleh
Melibatkan individu, berbagai organisasi
birokrasi yang memiliki fungsi dan tujuan birokrasi kebijakan luar negeri
yang berbeda Birokrasi memainkan peran penting
Tidak ada yang dominan dalam ketersediaan informasi bagi
Keputusan dari hasl perundingan politik, para pembuat keputusan
pembangunan koalisi dan kompromi.
Cocok untuk agenda yang penting dan
melibatkan banyak pembuat kebijakan
Pada saat PD II dan Perang Dingin, Presiden memiliki kekuatan besar dalam
mengendalikan militer
Presiden Truman dan Johnson membawa AS dalam perang dan merugikan puluhan
ribu nyawa tanpa adanya persetujuan dari Kongres. Kemudian memunculkan adanya
imperial presidency (Arthur Schlesinger Jr 1973)
The War Resolution mengharuskan presiden untuk berkonsultasi dengan kongres
sebelum mengirim angkatan bersenjata AS ke dalam perang
Jika laporan telah diserahkan, maka kongres harus mengizinkan penggunaan
kekuatan militer AS dalam waktu 60-90 hari
Sejak berlakunya resolusi tersebut, Presiden telah menyerahkan 115 laporan kepada
Kongres tetapi tidak dikonsultaskan terlebih dahulu
Menurut rational political ambition theory : Presiden AS memiliki kepercayaan jika apa
yang menurut dia bagus terutama dalam hal power maka akan bagus juga untuk
negaranya.
Pada saat 9/11 Kongres mengesahkan resolusi bersama untuk memperbolehkan
Presiden mengeluarkan berbagai cara untuk menyelediki teroris.
Pada saat kondisi yang mendesak, Presiden boleh menyatakan perang tanpa
berkonsultasi terlebih dahulu dengan Kongres.
Misanya Thomas Jefferson mengambil keputusan penggunaan militer untuk melwaan
pembajakan di Mediterania pada 1802
Ratifikasi perjanjian membutuhkan suara pendukung sebanyak 2/3 dari anggota senat
Contohnya pada saat Senat menolak untuk meratifikasi Perjanjian Versailes tahun
1920
Konstitusi mendelegaskan kepada kongres mengenai perdagangan internasional
Pasa I menyatakan bahwa kongres harus mengatur perdagangan dengan negara asng,
memberikan kuasa untuk memungut pajak, beas dan cukai.
Tarif bea masuk AS cukup tinggi sampai tahun 1930, kemudian dihadapkan dengan
great depression, lalu kongres mengesahkan Tarif Smoot Hawley Act, kemudian
adanya Reciprocal Trade Agreement Act yang memberikan presiden kekuatan untuk
menegosiasikan pengurangan tarif tanpa mendapat persetujuan kongres
Peran presiden memiliki peran besar dalam pengambilan
kebijakan luar negeri AS.
constitusional power - Presiden itu adalah commander in chief,
chef diplomat dan head of state and government yang
membuatnya memiliki peran kunci dalam kebijakan luar
negeri.
nuclear weapons - Presiden memiliki wewenang untuk dapat
memutuskan penggunaan senjata nuklir
media attention - Media beranggapan bahwa presiden adalah
satu-satunya pembentuk kebijakan luar negeri. Padahal
presiden hanya salah satu tokoh yang dipilih nasiona dan
satu-satunya pejabat dengan konstituensi nasiona
information - Presiden memiliki kumpulan informasi yang
komprehensif pada sistem internasional karena adanya
intelejen AS. Kerahasiaan ini hanya diberikan kepada presiden
Legal authority - Banyak aturan atau undang-undang yang
disahkan kongres memberikan wewenang tambahan kepada
presiden untuk membuat kebijakan luar negeri.

Formal powers of the

president Formal powers to congress

Commander in chief or armed forces Power to declare war

Ratifikasi atau menolak treaties (senate


To negotiate treaties
only)

To nominate ambassador and key


To confirm or reject presiedential
foreign policmakers (Secretary of state,
nominees (senate only)
defense,CIA Director)

To receive representatives of foreign


To raise and support armies
government
Faktor Pendorong Peningkatan Peran Kongres Tahun
1960an
Tekanan Konstituensi - Kebijakan luar negeri yang
cakupannya lebih luas dan memberikan efek langsung pada
negara bagian
Keberpihakan - anggota parlemen harus memainkan peran
lebih aktif
Kompleksitas Peraturan Perundang-Undangan - Pada tahun
1990an banyak undang-undang yang seolah-olah domestik
tetapi mengandung dimensi internasional
Organized Interest Activity - Banyak kelompok kepentingan
yang ingin menjadikan agendanya sebagai kebijakan luar
negeri.
Level of Foreign Policy :
Kebijakan Struktural - penyebaran sumber daya. Kongres memainkan peran
sangat kuat, misalnya dalam alokasi pangkalan militer baru, pembangunan
pelabuhan baru untuk angkatan laut, dan perluasan pabrik pembuatan senjata dan
penelitian
Kebijakan Strategis - untuk memajukan kepentingan bangsa melalui militer atau
diplomatik. Ada banyak kelompok lobbying yang berusaha untuk menekankan
kepentingannya pada kebijakan luar negeri AS. Misalnya : Anggota parlemen yang
berkulit hitam mendorong memberikan sanksi pada saat Apartheid di Afrika
Kebijakan Krisis - untuk melindungi kepentingan vital AS dari ancaman tertentu.
Kongres tidak memiliki wewenang untuk campur tangan dalam masalah krisis
seperti perang, serangan teroris dan penyanderaan. Karena tidak mungkin
mengambil kebijakan yang cepat diantara 535 anggota kongres.

Anda mungkin juga menyukai