Anda di halaman 1dari 4

Nama : Endang Siswanti

NIM :20.11.423853

Kelas :KPT

1.Jelaskan pengertian ilmu politik dipandang dari sudut konsep-konsep pokok yang
terkandung di dalamnya :

a. Negara (State) Suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

b.Kekuasaan (Power) adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk


mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, Sesuai dengan keinginan
para pelaku.

c.Pengambilan keputusan (Decision making) Keputusan (Decision) hasil dari


membuat pilihan di antara beberapa alternatif, sedangkan istilah Pengambilan
Keputusan (Decision making) Proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.
Pengambilan keputusan sebagai konsep pokok dari politik menyangkut keputusan-
keputusan yang diambil secara kolektif mengikat seluruh masyarakat. Keputusan-
keputusan itu dapat menyangkut tujuan masyarakat.

d.Kebijaksanaan (Policy,beleid) Suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh


seorang pelaku atau kelompok politik,dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk
mencapai tujuan itu. Pada prinsipnya, pihak yang membuat kebijakan-kebijakan itu
mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya,dalam hal ini pihak berwenang
(pemerintah).

e.Pembagian (Distribution) atau Alokasi Pembagian (distribution) dan alokasi


(allocation) ialah pembagian dan penjatahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat.
Membagikan dan mengalokasikan nilai-nilai secara mengikat.
2.Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri periode dari demokrasi terpimpin,Jelaskan pula 6
(enam) peristiwa besar yang menandai berakhirnya masa demokrasi terpimpin ini,
serta jelaskan pula secara komprehensif tentang sistem parlementer yang pernah
berlaku di Indonesia.

- Ciri-ciri periode dari Demokrasi Terpimpin.

- Dominasi dari presiden, Presiden membentuk kepemimpinan yang kuat untuk


mempertahahankan kekuasaannya serta ikut campur tangan di berbagai bidang
tanpa ada satupun yang bisa menghalangi

- Terbatasnya peranan partai politik,karena kekuasaan dan wewenang hanya di


tangan presiden,partai politik tidak di tonjolkan dan tidak berfungsi,terperangkap
dalam kepentingan partai dan bukan kepentingan rakyat Indonesia.

- Berkembangnya pengaruh komunis karena adanya Didirikan badan-badan ekstra


konstitusional seperti Front Nasional yang ternyata dipakai oleh pihak komunis
sebagai arena kegiatan, sesuai dengan taktik Komunisme Internasional yang
menggariskan pembentukan front nasional sebagai persiapan ke arah terbentuknya
demokrasi rakyat,

- Meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial-politik alasan Soekarno memasukkan


kalangan militer dalam struktur pemerintahannya, yaitu kegagalan politisi sipil dalam
merumuskan ideologi negara yang tidak ada kesepakatan antar partai dalam sidang
konstituante. Kegagalan ini dianggap membahayakan stabilitas politik nasional dan
mengancam keutuhan negara. Atas dasar inilah, Presiden Soekarno merekrut
kalangan militer untuk mengimbangi politisi sipil dalam pemerintahannya. Seiring
dengan keterlibatannya dalam bidang sosial politik.
- 6 (Enam) peristiwa besar yang mengakhiri Demokrasi Terpimpin :

- Ketetapan MPR yang mengesahkan Soekarno sebagai presiden RI seumur


hidup,Ketetapan MPRS No. III/1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai
presiden seumur hidup telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun.

- Membubarkan DPR. Tahun 1960 Ir. Soekarno presiden membubarkan DPR hasil
pemilihan umum, Penjelasan UUD 1945 secara eksplisit ditentukan bahwa
presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat demikian.

- Intervensi di bidang yudikatif

- Penyelewengan di bidang perundang-undangan.

- Di bungkamnya partai politiK dan pers,menjadikan pers sebagai alat politik dari
pemerintah.

- Didirikan front nasional yang menjadi tempat kegiatan komunis

- Sistem Parlementer yang pernah ada di Indonesia

- Sistem parlementer mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan diproklamirkan


dan kemudian diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1949 dan 1950, dan kurang
cocok untuk Indonesia, Lemahnya benih-benih demokrasi sistem parlementer
memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Undang-Undang
Dasar 1950 menetapkan berlakunya sistem parlementer di mana badan eksekutif
yang terdiri atas presiden sebagai kepala negara konstitusional (constitutional
head) dan menteri-menterinya mempunyai tanggung jawab politik. Karena
fragmentasi partai-partai politik, setiap kabinet berdasarkan koalisi yang berkisar
pada satu atau dua partai besar dengan beberapa partai kecil. Koalisi ternyata
kurang mantap dan partai-partai dalam koalisi tidak segan-segan untuk menarik
dukungannya sewaktu-waktu, kabinet sering kali terjadi keretakan dalam koalisi
sendiri.partai-partai dalam barisan oposisi tidak mampu berperan sebagai oposisi
yang konstruktif, tetapi hanya menonjolkan segi-segi negatif dari tugas
oposisi.kabinet dalam masa pra pemilihan umum yang diadakan pada tahun 1955
tidak dapat bertahan lama,menghambat perkembangan ekonomi dan politik oleh
karena pemerintah tidak mendapat kesempatan untuk melaksanakan
programnya.pemilihan umum tahun 1955 tidak membawa stabilitas yang
diharapkan, bahkan tidak dapat menghindarkan perpecahan antara pemerintah
pusat dan beberapa daerah.beberapa kekuataan sosial dan politik yang tidak
memperoleh saluran dan tempat yang realistis dalam konstelasi politik, Hal ini
mendorong Ir. Soekarno sebagai presiden untuk mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian masa
demokrasi berdasarkan sistem parlementer berakhir.

3.Jelaskan apa yang di maksud dengan :

a.Demokrasi Konstitusional adalah Pemerintahan yang kekuasaan politik dan


kekuasaan pemerintah di batasi konstitusi/UUD.Pemerintah yang terbatas
kekuasaannya.

b.Demokrasi Terpimpin adalah sebuah sistem  di mana seluruh keputusan serta


pemikiran berpusat pada pemimpin negara

c.Demokrasi Parlementer sistem pengorganisasian dalam suatu negara dengan


adanya tanggungjawab kepada lembaga legislatif untuk melakukan pembentukan
kabinet kerja

d.Demokrasi Pancasila Adalah sistem demokrasi yang bersumber kepada


kepribadian dan falsafah serta budaya hidup bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai