Anda di halaman 1dari 3

Nama : Amanda Zulia Putri

NPM : 191010531
Matkul : Hukum Internasional Khusus

Hubungan International Khusus

Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas


berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku
dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional semakin
kompleks pengertiannya. Hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku
organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.

Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau hukum


antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan
aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum
antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas yang
mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa atau negara.
Hukum International Khusus adalah hukum yang Tumbuh karena adanya
kepentingan-kepentingan tertentu, di mana kepentingan-kepentingan itu disepakati untuk
dituangkan dalam perjanjian multilateral dan peserta pada perjanjian multilateral tersebut
tidak terbatas pada region tertentu, tetapi lebih ditekankan pada kepentingan bersama.
Sebagai contoh pakta pertahanan Atlantik Utara (NATO), anggotanya tidak terbatas pada
region Atlantik Utara saja. Sebagai contoh negara yang tergabung dalam Organisasi Negara
Pengekspor Minyak (Organization Petroleum Exporting Countries-OPEC).
Fungsinya adalah sebagai suatu sistem, hukum internasional merupakan sistem hukum
yang otonom, mandiri dari politik internasional. Tetapi fungsi utamanya adalah yaitu untuk
melayani kebutuhan-kebutuhan komunitas internasional termasuk sistem Negara yang
otentik. Dan secara khusus Koskenniemi menyimpulkan bahwa fungsi dari Hukum
Internasional adalah menegaskan tugasnya sebagai suatu tehnik formal yang relative mandiri
(as a relatively autonomous formal technique), juga sebagai suatu instrument untuk
meningkatkan klaim khusus dan agenda-agenda dalam kaitannya dengan perjuangan
politik.dan yang terakhir hukum internasional dan lembaganya memiliki maksud dan tujuan
serta fungsi untuk memelihara terwujudnya gagasan tentang adanya keseimbangan
kepentingan, the idea of the harmony of interests. Hadirnya suatu kesepakatan yang berada di
bawah kesepakatan antara negara-negara yang sedang berbeda kepentingan.
Contoh kasus terkait dengan hukum international khusus

Aksi Penyadapan AS Lewat Kacamata Realis


November 16, 2013, oleh: superadmin
Isu penyadapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) ke banyak negara,
mengundang protes dari masyarakat internasional, terlebih dahulu oleh pemerintah negara
setempat. Tak kurang dari 30 negara menjadi korban penyadapan Gedung Putih, termasuk
Indonesia. Berbagai bentuk protes dilayangkan oleh pemerintah negara setempat. Prancis
melanggar hukum perundingan perdagangan Uni Eropa dengan Amerika hingga masalah
penyadapan ini terungkap dengan jelas.
Jerman juga melakukan protesnya setelah telepon seluler Perdana Menteri Angela
Merkel disadap. Brazil tak kalah gerah menyikapi kasus penyadapan ini. Bahkan, Dilma
Roussef, presiden Brazil, sampai membatalkan kunjungan ke Amerika begitu melihat Brazil
menjadi salah satu bidikan penyadapan oleh National Security Agency (NSA).
Menurut Teori Politik Internasional, Ali Muhammad, Ph.D, satu-satunya faktor yang
mendasari Amerika melakukan penyadapan ini adalah faktor keamanan. Saling
ketidakpercayaan terhadap negara-negara lain menjadi alasan AS menggunakan segala cara
untuk melindungi segala kepentingan nasionalnya, bertentangan dengan hukum internasional.
Realisme dalam Politik Luar Negeri Amerika Serikat
Realisme dibangun berdasarkan anggapan bahwa individu pada kenyataan
mementingkan diri sendiri dan cenderung mencari kekuasaan. AS begitu menghayati
pemikiran-pemikiran Realisme dalam pergaulannya di dunia Internasional. Realisme
memandang dunia ini suatu lingkungan, penuh konflik, dan saling ketidakpercayaan tinggi
antar negara, sehingga memungkinkan antar negara saling berperang. Karena itu fokus utama
negara-negara adalah bagaimana mereka bertindak untuk menghadapi ketidakamanan
atau ketidakamanan tersebut. Perjuangan untuk kekuasaan , petuah Morghentau, tidak dapat
dan menjadi faktor permanen.
Prinsip keseimbangan kekuatanLalu penanganan sebagai upaya untuk menghadapi dunia
yang anarkis ini. Negara-negara harus berupaya mempertimbangkan kekuatan dengan negara
lain serta menjalankan politik pencegahan untuk menilai sistem internasional. Setiap negara
pun harus menerapkan standar kewaspadaan yang tinggi terhadap negara lain.
Semua kriteria ini masuk dalam politik luar negeri AS. Jauh sebelum masalah penyadapan ini
muncul ke permukaan, AS telah melakukan usaha-usaha demi pertahanan dan pertahanan
negaranya. Paham Machiavelli yang selaras dengan realisme yang diterapkan melalui
legalisasi segala cara demi melindungi kepentingan nasionalnya. George Walker Bush, Jr.
adalah salah satu presiden Amerika yang berfokus pada politik luar negeri AS ke pertahanan
dan Jutaan dolar digelontorkannya hanya demi sebuah skuad militer ideal yang mampu
membentengi AS dari pengaruh-pengaruh negatif negara lain. Terbukti, militernya menjadi
yang terwahid di dunia.
Demi alasan keseimbangan kekuasaanpula lah AS melakukan penyadapan di negara-
negara yang berpengaruh terhadap nasional mereka. Tak peduli apakah negara tersebut
bersekutu dengannya atau tidak. Ambil contoh Jerman. Negara bersahabat lama dengan AS,
namun juga menjadi sasaran penyadapan oleh kubu Obama. Maka, dapat diterapkan
kemudian jika pemerintahan Jerman berang atas perlakuan Amerika ini.
Realisme mendefinisikan kekuatan dalam konteks sumber daya yang dapat digunakan untuk
pengungsi pihak. Demikian juga yang dilakukan AS melalui pemanfaatan teknologi, hingga
dapat mengontrol telekomunikasi di negara yang terpisahkan samudera tanpa diketahui oleh
negara yang bersangkutan. Sebagai negara adidaya, tak sulit bagi Amerika menciptakan
komunitas yang ditugaskan secara resmi oleh badan hukum untuk menyampaikan gerak-gerik
pemerintahan negara-negara di dunia.
Dengan membandingkan unsur-unsur dasar pemikiran realis dengan politik luar negeri
AS, maka tak sulit memetakan maksud dan tujuan penyadapan oleh AS ke negara-negara di
dunia tanpa terkecuali. Reaksi AS terhadap konstelasi politik internasional yang anarkis
diimplementasikan ke upaya pertahanan dan keamanan, baik dalam maupun luar negeri, yaitu
menyadap telekomunikasi pemerintah-pemerintah pusat negara bidikan. (diah)

Anda mungkin juga menyukai