Anda di halaman 1dari 4

Masyarakat Hukum Internasional

Arie Afriansyah

Bahwa bagian masyarakat hukum Internasional cuma ada di buku biru (Mochtar Etty) Karena, hukum
inter dapat berkembang dan tumbuh seperti sekarang dipahami dari sisi sosiologis, bagaimana
sesungguhnya perubahan di masyarakat itu sendiri NGARUH ke HI itu sendiri.

Rasio Adanya MHI

a. Di dahului dengan anggapan (presuppose) suatu masyarakat internasional yang diatur


oleh tertib hukum. (kebutuhan atas ketertiban, didahului dengan suatu masalah.)

*Udah seharusnya seorang akademisi paham bahwa hukum itu timbul dari suatu
masyarakat/society.

b. Melalui pendekatan sosiologis bidang hukum

MHI sebagai Kondisi yang Presupposed

1. MHI timbul karena ada negara2 yang kedudukannya setara & sederajat
2. Pengakuan terhadap relativisme kebudayaan
(perbedaan budaya2, tidak bisa memaksakan suatu budaya untuk menjadi suatu peraturan
hukum. Contoh: hidup Bersama sebelum menikah diperbolehkan di Amerika, tapi di Asia
tidak. Maka butuh toleransi agar tidak ada saling intervensi antara negara-negara itu.)
3. Hub. Yang tetap; niaga/dagang, militer, kebudayaan.
(Global Supply Chains). Terkait spesialisasi, negara bisa meminta kepada exporter bahwa
kalo memang barang itu banyak terpakai di negaranya, maka ia bisa meminta untuk dibuat
di negaranya dan menggunakan komponen2 di negaranya. Ini adalah upaya agar global
supply chains ini menguntungkan.
4. Perlu ketertiban hubungan antara negara tsb.
Perlu adanya ketertiban di seluruh hubungan tersebut, baik dalam masa damai maupun
konflik (perang) dan harus dibungkus dalam sebuah aturan hukum.

Dala MHI, negara adalah entitas utama. Tapi pada kenyataannya, HI tidak hanya dipengaruhi oleh
negara saja, tapi juga entitas lain seperti: NGO, Multinasional Company, Individu pribadi (seperti kita
ini), Transnational Ethic Groups (Bajau, Kurdi => Mereka berpindah2 jadi tidak tau negara apa.)

Anarki dan Kedaulatan dalam HI

Anarki: Tidak ada pemerintahan dunia yang bisa mengaplikasikan HI berlaku.

*Hubungan nasional maupun internasional basically terjadi karena:

- Self-help: Karena dalam internasional anarki seluruh aktor global independen, mereka hanya
bergantung pada diri masing2 untuk mewujudkan keamanan. *Basically hukum rimba
- National interest: Tujuan utama negara-> Memenuhi memaksimalkan kepentingan nasional
masing-masing. Negara punya kepentingan, kenapa kita ikut Konvensi PBB tentang Hukum
Laut? Karena kita negara kepulauan, kita bisa memanfaatkan sesuai dengan kepentingan
nasional kita. Kita harus realistis melihat apakah HI itu baik/tidak untuk negara kita.
- Norms: shared expectations about what bevaviour is considered proper (ekspektasi atas
tingkah laku yang kita harapkan dari negara lain). Kepentingan bahwa aturan HI harus ditaati
oleh MHI.
- Kedaulatan (secara tradisional merupakan norma yang paling penting): Negara punya hak
untuk ngelakuin apa saja di daerah teritorialnya.
 Negara terpisah dan memiliki otonomi (tidak ada polisi dunia)
 APA??!! Ketinggaalan

Kedaulatan Negara

҉ Berasal dari kata sovereignty (latin: supranus) artinya teratas.

҉ Negara dikatakan berdaulat karena adalah sifat/ciri hakiki negara. Negara berdaulat
dimaksudkan negara mempunyai kekuasaan tertinggi.

҉ Secara sepintas kedaulatan bertentangan dan dianggap penghalang HI (maka kaitannya


dengan pengertian Kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi mengandung 2 pembatasan):

1. Kekuasaan itu berakhir Ketika ada kekuasaan negara dimulai


2. Ketutupan nyed

Asas Hukum yang Umum

Kesamaan prinsip hukum meski system hukum positif berbeda-beda (hukum kodrat).

Konflik kepentingan bukan berarti tidak adanya common elements dari system hukum.

Kedaulatan Negara dalam Masy. Internasional

1. Bagaimana relevansi perj. Wesphalia thd. Konsep kedaulatan negara?


Diawali dengan Perjanjian Wesphalia -> Pertikaian antar bangsa karena Eropa merasa sbg.
Bangsa paling hebat. Maka berakhir kesepakatan untuk tidak mendominasi, tidak ikut
campur, sepanjang mereka tidak diganggu. Maka timbullah Kedaulatan. Timbul kesetaraan.
2. Apakah kedaulatan negara penghalang?
Kedaultaan negara dianggap penghalang karena penegakan hukum juga tidak bisa dilakukan
secara IDEAL karena ada politik internasional. Negara yang relatif lebih kecil akan lebih kuat
politiknya. Dimana negara adidaya sekalipun akan mendominasi perdagangan internasional.
3. Realitas ‘pemerintahan dunia’ menurut Prof. Mochtar yang masih jauh kecil
kemungkinannya. Di kekaisaran Romawi adalah realitas pada saat itu, negara Eropa berfikir
bahwa dunia itu hanya sekecil eropa saja. Sekarang, perkembangan yang berjalan adalah Uni
Eropa, bisa memaksa negara anggotanya untuk mematuhi kesepakatan Uni Eropa dsb. Justru
karena adanya kedaulatan, mereka mengerahkan sebagian kedaulatannya ke Uni Eropa.
4. Bagaimana menciptakan ketertiban dengan sifat monopoli dari kedaulatan negara?
Melalui Batasan terhadap kedaulatan. Jadi Ketika BATAS wilayah negara itu berakhir,
disitulah dia akan berhenti kedaulatan & pemaksaan atas hukum negaranya.
5. Batasan: terbatas pada wilayah (territoriality) dan berakhir pada saat kekuasaan negara lain
dimulai.
6. Bagaimana dengan pertemuan kedaulatan – concurrent jurisdiction?
Ini nih yang pembunuhan Kim Jong Un di Malaysia, korban orang korut, pelaku orang Indo
dan Vietnam. Jurisdiksi yang berlaku ada 4 negara.

MHI dalam Transisi

*MHI AKAN SELALU berada dalam masa transisi akibat perubahan besar & pokok yaitu:
Perkembangan geopolitik, teknologi dan struktur MHI itu sendiri.

 Geopolitik: US Unilateralism, Rise of China (kebangkitan ekonomi & militer China), Shift
of Economics to Asian Tigers (perubahan kemampuan ekonomi bbrp negara Asia: SG,
Viet, Korea, HKG), Rise of EU Supranational Entity (kebangkitan entitas supranasional
Eropa). Di china kemaren ada pembatasan anak.
 Kemajuan Teknologi: Bagaimana dengan internet yang borderless apakah HI berlaku di
cyber space? Ada kepentingan positif & negatif. Ada negara yang berspesialisasi dalam
kemajuan internetnya, pergerakan orang dengan pesawat menjadi cepat, negara2
berpikir bagaimana nih konsekuensi pengaturan atas wilayah hukum saat penerbangan.
Keluarlah standar2 keamanan dalam standar sipil, dsb. Kemudian, terkait teknologi
senjata, intercontinental missil (rudal antarbenua) bisa diluncurkan dari negara
manapun ke negara manapun. Nuklir disimpan untuk pertahanan negara terakhir.
Dengan kemajuan teknologi, negara-negara akan selalu keep up.
 Perubahan struktur MHI itu sendiri (rise of non-state actors):
o MNC (Multinational Companies)/TNCs (Transnational Companies), NGO/CSO (Civil
Society Organization) => Kebanyakan bergerak di bidang advokasi terkait isu yang
perlu disikapi.
o A) Indigenous People, IOs
Kedudukan penduduk asli sangat diperhatikan dalam HI. Ada yang tertindas (co:
suku Aborigin, Maya, Indian, dll.),
B) Transnational ethic groups: Suku Bajau dan Kurbi
C) TNC’s Organized Crime (Terrorist Group)
Negara2 bekerjasama untuk mengatasi kejahatan ini, walaupun mungkin butuh
waktu lama tapi ada KEWAJIBAN untuk bekerjasama.
D) IOs

Facts about Multinational Corporations/Companies:

“Suara mereka semakin didengar.”

 Mereka terlibat 2/3 ekspor dunia


 1/3 perdagangan dunia dilakukan di intra perusahaan o/ multinational companies.
Sejatinya seluruh perdagangan internasional dikuasai oleh mult. comps ini.
 Research & Development mereka sangat luar biasa yaitu 30% di UK, 17% di Prancis dan
15% di USA. Seberapa besar mereka melakukan penelitian dan inovasi untuk dirinya
sendiri. Bagaimana penghasilan mereka bisa menyamai negara (Ex:
Revenue/penghasilan Walmart setingkat Australia WOW, banyakkklah pokoknya negara
kecil yang pendapatannya jauh lebih kecil daripada mult. comps ini. Tapi seolah2
perusahaan2 ini ‘menjajah’ secara ekonomi terhadap negara2 kecil itu. Maka apabila
negara2 kecil itu merasa terancam, mereka bisa menyuarakan).

Apakah kedepannya Multinational Corporations ini akan menggantikan negara sebagai aktor
internasional?

It’s simply realita pahit. Maka dari itu ada peraturan untuk mengatur MNCs sehingga perusahaan
tidak dirugikan.

KONKLUSI

Apakah masyarakat HI menuju Integrasi atau Segregasi?

Prof. Mochtar mengatakan world order belum terwujud karena masih banyak negara yang krisis.
Tapi ya, mau gimana lagi, karena adanya kedaulatan yang bersifat koordinasi atau subordinasi.

Masih bersifat koor/subor

Apakah butuh pendekatan baru? Jelaskan ulang konsep

Anda mungkin juga menyukai