Pengertian HI: Keseluruhan peraturan dan prinsip hukum yang berfungsi mengatur

dan memelihara hubungan dan peristiwa /kepentingan para subyek HI (negara

dan non negara) yang melintasi batas-batas negara dan yang bersifat publik
(bukan bersifat perdata).
perdata)
Batasan-batasan HI:
1. Keseluruhan peraturan dan prinsip hukum,
2. Berfungsi mengatur dan memelihara kepentingan subyek HI,
3. Subyek HI yang dimaksud adalah negara-negara dan bukan negara,
4. Kepentingan/hubungan/peristiwa itu melintasi batas negara ( Internasional),
5. Bersifat Publik ( bukan peristiwa Perdata, misalnya peristiwa pidana, tata
negara/administrasi negara, politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dll .
ADA HUKUM YANG MEMELIHARA HUBUNGAN PUBLIK ANTARA NEGARA
INDONESIA DENGAN SEMUA NEGARA YAITU HUKUM INTERNASIONAL
.
 1. Ius Naturale (Hukum Alam),Berlaku abad Yunani Kuno,sblm masehi
2. Ius Gentium bidang Publik,berlaku sejak masehi s/d abad 16
3. Law of nations (Hukum Bangsa-bangsa),abad 17 s/d 18
4. Inter States Law (Hukum Antar Negara), abad 19
5. International Law ( Hukum Internasional), abad 20
6. Transnational Law ( Hukum Transnasional/Hukum Pergaulan Internasional),
abad 21.
Contoh Hubungan Internasional yang bersifat Publik:
1. TKI dibunuh seorang majikannya di Arab Saudi (Pidana Internasional),
2. Barrack Obama, Presiden Amerika Serikat berkunjung ke Indonesia (Hubungan
Diplomatik),
3. Pulau Sipadan dan Ligitan (Kalimantan Timur) diputuskan Mahkamah
Internasional menjadi milik Malaysia (Sengketa wilayah).
• Persamaan : Sama sama merupakan hukum yang mengatur
hubungan/peristiwa yang melintasi batas-batas
negara atau bersifat antar negara/internasional.
• Perbedaan :

1. HI mengatur hubungan internasional yang bersifat publik se-

dangkan HPI mengatur hubungan internasional yang bersifat
Perdata/dagang atau bisnis.
2. Subyek HI atau pelaku-pelaku hubungan hukum yang bersifat HI
adalah NEGARA dan subyek HI bukan negara, sedangkan subyek
HPI terdiri dari perseorangan dan perusahaan-perusahaan swasta.
3. Penyelesaian perkara/kasus HI diselesaikan oleh HI itu sendiri
sedangkan penyelesaian kasus HPI pada umumnya diselesaikan
oleh Hukum Nasional negara-negara tertentu .
• Hakekat adalah Keberadaan atau eksistensi
• Menurut Jhon Austin bahwa Hukum harus berupa buatan suatu badan
legislatif (supra nasional) dan harus mempunyai sanksi yang tegas. HI hanya
merupakan Moral Internasional.
• Sebahagian besar peraturan HI bukan buatan badan supra nasional dan
sanksinya kurang tegas.
• Eksistensi Hukum termasuk HI tidak tergantung kepada adanya sanksi yang
tegas dan buatan badan supra nasional(legislatif), tetapi lebih ditentukan oleh
tinggi rendahnya faktor kesadaran masyarakatnya. HI pada kenyataannya
sangat ditaati oleh masyarakat Internasional sehingga HI pada hakekatnya
merupakan hukum dan bukan sebagai Moral Internasional.
• Teori-teori pendukung DAYA LAKU HI sebagai Hukum adalah Teori Hukum
Alam, Teori Positivisme, Teori Normativisme, Teori Solidarisme dan Teori
Kebutuhan
• 1.Teori Hukum Alam (Madzab Hukum Alam): Grotius
HI merupakan bagian dari hukum alam yang diterapkan bagi masyarakat
Internasional .
• 2. Teori Positivisme: Anzilotti, Triepel
Kekuatan mengikat HI sebagai hukum terletak pada kehendak negara (State Will)
baik kehendak sendiri maupun atas dasar persetujuan dari beberapa negara.
• 3. Teori Normativisme: Hans Kelsen
Daya laku HI sebagai hukum terletak pada tertib hukum yang secara
hirarkis lebih tinggi yakni Grund Norm(Norma Dasar).
• 4. Teori Solidarisme: Leon Duguit
Kekuatan mengikat HI sebagai hukum adalah ajaran Feit Social/sosiologis,
dimana ada masyarakat, disitu ada hukum (Ubi societas, Ibi ius).
• 5. Teori Kebutuhan; HI merupakan kebutuhan masy.Internasional
• Apakah HI mempunyai Hubungan dengan Hukum Nasional st. negara?
Ada 2 Teori:
1. Teori Dualisme,
2. Teori Monisme.
 Menurut Dualisme, HI sama sekali tidak mempunyai
hubungan dengan Hukum Nasional suatu negara dan
kedua- duanya merupakan dua sistem hukum yang
satu sama lainnya terpisah.
 Menurut Monisme, HI dengan Hukum Nasional suatu negara
mempunyai hubungan satu sama lainnya. Kedua -duanya merupakan
bagian dari suatu sistem hukum umum.
 Monisme melahirkan monisme primat HI (pengutamaan HI) dan primat Hukum Nasional.
 Primat HI mengatakan bahwa kedudukan HI lebih tinggi dari Hukum Nasional suatu negara,
sedangkan Primat Hukum Nasional menyatakan bahwa Hukum Nasional lebih tinggi dari HI.
Contoh HI melengkapi Hunas Indonesia;Konvensi Wina 1961 menjadi UU No, 1Tahun 1982 ttg Hubungan
Diplomatik.PROMPT, ADEQUATE, EFFECTIVE.VS Sesuai dengan kemampuan ekonomi negara yg
Menasionalisasi.
Primat HI: Kasus Pulau Sipadan dan Ligitan Kalimantan Timur; Primat Hukum Nasional ,kasus Nasionalisasi
Perusahaan Asing di Indonesia Tahun 1957/1958
1. NEGARA
2. TAHTA SUCI/VATIKAN
3. PALANG MERAH INTERNASIONAL (ICRC)
4. ORGANISASI INTERNASIONAL
5. ORGANISASI PEMBEBASAN
6. KAUM PEMBERONTAK( BELLIGERENT , INSURGENSI)
7. WILAYAH PERWALIAN (TRUSTEESHIP)
8. INDIVIDU SECARA TERBATAS
1. PENGERTIAN; NEGARA MERUPAKAN MASYARAKAT POLITIK
(ORGANISASI BANGSA) YANG MENDIAMI WILAYAH TERTENTU, DAN
DIPIMPIN OLEH SUATU PEMERINTAHAN DAN YANG BERTUJUAN
DEMI KEMAKMURAN BERSAMA.
2. SYARAT MENDIRIKAN NEGARA (KONVENSI PAN AMERICAN 1933) ;
A. A PERMANENT POPULATION( ADANYA PENDUDUK YG MENETAP)
B. A DEFINED TERRITORY( ADANYA WILAYAH TERTENTU)
C. A GOVERNMENT (ADANYA SUATU PEMERINTAHAN)
D. A CAPACITY TO ENTER INTO INTERNATIONAL RELATIONSHIP
(ADANYA KEMAMPUAN UNTUK MASUK KE DALAM PERGAULAN
INTERNASIONAL.
 TAHTA SUCI (VATIKAN)

• TAHTA SUCI MERUPAKAN SUBYEK HI YANG SETARA DENGAN

NEGARA
• LANDASAN YURIDISNYA ADALAH LATERAN TREATY 1929
ANTARA NEGARA ITALIA DENGAN PAUS DI ROMA .
• ISI PERJANJIAN BAHWA SEBIDANG TANAH DI KOTA ROMA
YAKNI VATIKAN DISERAHKAN KEPADA PAUS SEBAGAI TEMPAT
ISTANA TAHTA SUCI DAN SEBAGAI PUSAT AGAMA KATOLIK
SEDUNIA.
• LANDASAN HISTORISNYA BAHWA GEREJA KATOLIK /PAUS
MELALUI KERAJAAN ROMAWI TELAH MENGUASAI DUNIA
SELAMA 16 ABAD LEBIH, SEHINGGA SELURUH NEGARA TELAH
MENGAKUI DOMINASI KEKUASAAN TAHTA SUCI TERSEBUT.
KERAJAAN ROMAWI RUNTUH DENGAN PERJANJIAN WEST
PHALIA 1648.
• ICRC MERUPAKAN PALANG MERAH INTERNASIONAL (PMI)
PMI DIDIRIKAN OLEH HENRY DUNANT (SWISS)
• AWALNYA HANYA SEBAGAI ORGANISASI SWASTA SKALA NASIONAL
YANG BERTUJUAN UNTUK MENOLONG KORBAN-KORBAN PERANG DI
KAWASAN EROPAH SETELAH RUNTUHNYA KERAJAAN ROMAWI ABAD
KE-16 YANG MELAHIRKAN RENAISSANCE
(KEBANGKITAN/PENCERAHAN) DI EROPAH DALAM RANGKA
MEMPERJUANGKAN DEMOKRASI.
• KEMUDIAN ICRC BERKEMBANG MENJADI ORGANISASI
INTERNASIONAL DIMANA NEGARA-NEGARA MENDIRIKAN CABANG
PMI DI NEGARA MASING-MASING TERMASUK PMI DI INDONESIA.
• JASA ICRC ADALAH KONVENSI JENEWA 1949 TENTANG
PERLINDUNGAN KORBAN-KORBAN PERANG.
ORGANISASI INTERNASIONAL
SYARAT ORGANISASI INTERNASIONAL SEBAGAI SUBYEK HI
1.KEMAMPUANNYA UNTUK MENUNJUKKAN KEPRIBADIANNYA YANG MANDIRI
MELALUI AKTIVITAS/KEGIATAN INTERNASIONAL,
2.INTEGRITAS( RASA KESATUAN ) PARA ANGGOTA PADA ORGANISASI TERSEBUT.
ORGANISASI INTERNASIONAL YG DIMAKSUDKAN SEBAGAI SUBYEK HI ADALAH
ORGANISASI YANG ANGGOTANYA TERDIRI DARI NEGARA-NEGARA, BUKAN
SWASTA(NON NEGARA).
CONTOH; UN (UNITED NATIONS) DENGAN SUB KOMISINYA SEPERTI (UNICEF, WHO,
ILO,UNHCR, UNCITRAL),WTO, ASEAN, WORLD BANK, IMF, MEE, DLL
GO: GOVERNMENTAL ORGANISATION
NGO:NON GOVERNMENTAL ORGANISASTION:GREEN PEACE,ORGANISASI-ORGANISASI
OLAH RAGA SKALA INTERNASIONAL SEPERTI FIFA, IBF,WBC,WBA, DLL.
 ORGANISASI
PEMBEBASAN
•ORGANISASI PEMBEBASAN MERUPAKAN SUATU
ORGANISASI YANG BERJUANG UNTUK MENDIRIKAN SUATU
NEGARA BARU DENGAN MEMBEBASKAN DIRI DARI SUATU
NEGARA INDUK .
•ORGANISASI PEMBEBASAN YANG TERKENAL ADALAH
PALESTINIANS LIBERATION ORGANISATION ( PLO) PIMPINAN
YASSER ARAFAT DIMANA SAMPAI DEWASA INI OTORITAS
PALESTINA BERJUANG UNTUK MENDIRIKAN NEGARA
PALESTINA , BEBAS DARI ISRAEL.
•ORGANISASI PEMBEBASAN YANG SUKSES MENJADI
NEGARA BARU ADALAH SWAPO( SOUTH WEST AFRICAN
PEOPLE ORGANISATION) MENJADI NEGARA NAMIBIA,
MELEPASKAN DIRI DARI AFRIKA SELATAN.
•ORGANISASI PEMBEBASAN SEBAGAI SUBYEK HI LEBIH
DITENTUKAN OLEH FAKTOR POLITIS DARIPADA FAKTOR
YURIDIS.
 BELLIGERENT DAN INSURGENSI

• BELLIGERENT MERUPAKAN KAUM

PEMBERONTAK/GERILYAWAN/KAUM SEPARATIS /KAUM OPPOSISI
YANG SUDAH TERORGANISIR YANG BERADA DI SUATU NEGARA
DAN BERTUJUAN UNTUK MEMISAHKAN DIRI DARI SUATU NEGARA
INDUK ATAU BERUSAHA MENGGULINGKAN PEMERINTAHAN DI
SUATU NEGARA.
•INSURGENSI MERUPAKAN KAUM PEMBERONTAK YANG BELUM
TERORGANISIR YANG BERADA DI SUATU NEGARA DENGAN TUJUAN
UNTUK MENDIRIKAN SUATU NEGARA. MEREKA SERING DISEBUT
SEBAGAI PEMBERONTAKAN LIAR ATAU GERAKAN DIBAWAH
TANAH.
•STATUS PEMBERONTAK SEBAGAI SUBYEK HI LEBIH DITENTUKAN
OLEH FAKTOR POLITIS DIMANA SUATU NEGARA TERNYATA
MENDUKUNG KEBERADAAN PEMBERONTAK YANG BERADA DI
SUATU NEGARA LAIN.
•CONTOH; TALIBAN DI AFGANISTAN, KELOMPOK ABU SAYAF DI
FILIPPINA,GAM DI INDONESIA, OPM (GPK) DI PAPUA, DLL.
•PEMBERONTAK BUKAN PENJAHAT BIASA SEHINGGA HARUS
DILINDUNGI SECARA INTERNASIONAL.
WILAYAH PERWALIAN

Wilayah perwalian sebagai subyek HI mulai ada sejak berakhirnya

Perang Dunia I dan II, dimana pihak yang kalah perang , diletakkan
dibawah perwalian dari negara-negara pemenang perang

• Wilayah perwalian yang menjadi negara baru misalnya Timor Timur

Tahun 1999 dan wilayah Sudan Selatan. Kedua wilayah ini sudah
menjadi negara merdeka. Mereka dibawah wali, PBB. Wali Untuk
Timtim adalah UNTAET (United Nation Transition Administration on
East Timor)
 INDIVIDU

•PADA UMUMNYA INDIVIDU/PERORANGAN

MERUPAKAN SUBYEK HUKUM PERDATA YANG BERSKALA NASIONAL.
•SECARA KHUSUSNYA, INDIVIDU DAPAT MENJADI SUBYEK HUKUM
PUBLIK INTERNASIONAL, YANG BERARTI INDIVIDU TERSEBUT
DIBEBANKAN KEWAJIBAN SECARA INTERNASIONAL DAN DAPAT DIADILI
DAN DIHUKUM MENURUT HUKUM INTERNASIONAL.
•INDIVIDU MENJADI SUBYEK HI DAN DAPAT
DIHUKUM MENURUT HI, JIKA:
1.INDIVIDU MELAKUKAN KEJAHATAN PERANG,
2.INDIVIDU MELAKUKAN KEJAHATAN HAM BERAT,
3.INDIVIDU MELAKUKAN KEJAHATAN GENOSIT,
4.INDIVIDU MELAKUKAN KEJAHATAN DIBIDANG
OBAT BIUS,
1.INDIVIDU MELAKUKAN KEJAHATAN PEMBAJAKAN PESAWAT UDARA.
CONTOH KASUS; ADOLF HITLER SEBAGAI
PENJAHAT PERANG DUNIA KEDUA, JENDERAL
MILOSEVICH SEMENANJUNG BALKAN, LOCKERBY
SCOTLAND, SADDAM HUSSEIN IRAK, DLL
SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Menurut pasal 38 Statuta Mahkamah Internasional :
1. Perjanjian Internasional (Konvensi)
2. Hukum Kebiasaan Internasional
3. Prinsip-prinsip Hukum umum yang diakui oleh Bangsa-bangsa beradab
4. Yurisprudensi internasional
5. Doktrin internasional.
Dewasa ini terdapat sumber hukum internasional modern yang Baru yaitu
Keputusan Organisasi Internasional seperti Keputusan PBB (United Nations).
Keputusan PBB ini sangat ditaati oleh Seluruh negara anggota PBB tersebut.
PENJELASAN SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL(PI)
1. Perjanjian Internasional (Pasal 1 UU No.24 Tahun 2000), adalah perjanjian dalam bentuk dan nama
tertentu yang diatur dalam Hukum Internasional, yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan
kewajiban di bidang hukum publik. Pasal 11 UUD 1945, UU No.37 Tahun 1999 Ttg Hubungan Luar Negeri.
Dari sudut prosedur/tahapannya, PI terdiri dari :
a. Perjanjian dengan dua tahapan yakni tahap perundingan dan penanda-
tanganan.
b. Perjanjian dengan tiga tahapan yaitu perundingan, penandatanganan,
dan ratifikasi (Pensahan).
Dari sudut kaedah hukum yang dilahirkan, PI terdiri dari Treaty contract dan Law
making treaty.
Dari sudut Jumlah negara peserta, PI terdiri dari Perjanjian Bilateral dan Perjan-
jian Multilateral.
LANJUTAN SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
2. Hukum Kebiasaan Internasional yaitu suatu perilaku berupa praktek yang dilakukan oleh
negara-negara yang dilakukan secara berulangulang dan dengan pola yang sama dan
perilaku tersebut sebagai suatu norma hukum yang sifatnya wajib ditaati (Opinio juris sive
necessitatis)
3. Prinsip-prinsip hukum umum merupakan prinsip-prinsip yang berlaku secara umum dalam
hukum yang pada umumnya berasal dari teori-teori hukum yang telah berkembang dari
dahulu sampai sekarang. Prinsip-prinsip ini ada dalam hukum pidana, hukum perdata dan
hukum Internasional. Misalnya asas reprositas, asas solidaritas, asas keseimbangan ,etc.
4. Yurisprudensi Internasional dan Doktrin Internasional :
Yurisprudensi Internasional merupakan keputusan dari Pengadilan Internasional
(Mahkamah Internasional Den Haag).
Doktrin Internasional adalah pendapat para sarjana Hukum Internasional yang dalam satu
persoalan/kasus, para sarjana tersebut mempunyai kesamaan pendapat..Pendapat tersebut
akan lebih kuat sebagai doktrin jika diutarakan dalam International Law Association.
NEGARA SEBAGAI SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL

PENGERTIAN NEGARA;NEGARA MERUPAKAN KESATUAN

MASYARAKAT POLITIK ATAU ORGANISASI BANGSA YANG MENDIAMI
SUATU WILAYAH TERTENTU, YANG DIPIMPIN OLEH SUATU
PEMERINTAHAN DAN YANG BERTUJUAN DEMI KEMAKMURAN
BERSAMA.
SYARAT NEGARA MENURUT KONVENSI MONTEVIDEO 1933
(KONVENSI PAN AMERICAN);
1.A PERMANENT POPULATION,
2.A DEFINED TERRITORY,
3.A GOVERNMENT,
A CAPACITY TO ENTER INTO INTERNATIONAL RELATIONSHIP.
NEGARA MERUPAKAN SUBYEK HI YANG PALING TUA DAN PALING
UTAMA.
CARA MEMPEROLEH WILAYAH NEGARA
1. CARA OCCUPASI DAMAI
2. CARA AKRESI,
3. CARA CESSIE,
4. CARA PRESKRIPSI
5. ANEKSASI/SUBJUGATION,
6. PLEBISIT.
NEGARA MEMPUNYAI BATAS-BATAS WILAYAH DI;
1. WILAYAH DARATAN,
2. WILAYAH PERAIRAN/LAUT
3. WILAYAH UDARA BAIK DI ATAS DARATAN MAUPUN LAUT.
HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA DALAM HI

HAK NEGARA ;
1. BERHAK UNTUK MENGATUR RUMAH TANGGA SENDIRI,
2. BERHAK UNTUK MEMASUKKAN ORANG ASING DAN MENGUSIR
ORANG ASING,
3. BERHAK UNTUK MENGADILI SETIAP ORANG YANG MELANGGAR
KEDAULATAN NEGARA TERSEBUT.
KEWAJIBAN NEGARA:
1. WAJIB UNTUK TIDAK MELANGGAR KEDAULATAN NEGARA LAIN,
2. WAJIB UNTUK TIDAK MENCAMPURI URUSAN DALAM NEGERI
NEGARA LAIN
3. WAJIB UNTUK MEMERINTAHKAN AGAR WARGANEGARANYA
TIDAK MELANGGAR HUKUM DI NEGARA LAIN.
INTERVENSI
ASAS NON INTERVENSI YAITU BAHWA SUATU NEGARA DILARANG
UNTUK MENCAMPURI URUSAN RUMAH TANGGA NEGARA LAIN.
INTERVENSI DIPERKENANKAN DALAM HAL:
1. UNTUK MENEGAKKAN HUKUM INTERNASIONAL (Krisis Teluk I
tahun 1991.
2. INTERVENSI KOLEKTIF, Krisis Teluk I dan II (2003)
3. INTERVENSI ATAS UNDANGAN/PERJANJIAN BILATERAL,Krisis
Ukraina vs Rusia 2022.
4. INTERVENSI UNTUK MEMBELA DIRI (Kasus Manuel Antonio Noriega
(Pres . Panama 1989/1990).kasus Narkoba,pencucian uang, pembunuhan
dan pemerasan). Diadilil di Miami AS, 17 tahun penjara, diekstradisi ke
Perancis, 2010 diadili lagi di Panama).
5. DLL.
 PENGAKUAN INTERNASIONAL(INTERNATIONAL
RECOGNITION)
PENGAKUAN INTERNASIONALMERUPAKAN PERNYATAAN SIKAP DARI SUATU NEGARA TERHADAP SUATU
KEJADIAN/PERISTIWA YANG TERJADI DI NEGARA-NEGARA LAIN.
Contoh: Indonesia mengakui berdirinya Negara Timor Leste tgl 20 mei 2001
CARA PEMBERIAN PENGAKUAN;
1. EXPRESSED RECOGNITION(Pengakuan secara tegas)
2. IMPLIED RECOGNITION(Pengakuan secara diam-diam)
OBYEK PENGAKUAN;
1. PENGAKUAN LAHIRNYA NEGARA BARU,
2. PENGAKUAN PEMERINTAHAN BARU DI SUATU NEGARA,
3. PENGAKUAN PEMERINTAHAN DI PENGASINGAN, (Kasus 2 Cina) Mao Tse Tung
4. PENGAKUAN BELLIGERENT(Pemberontak)
5. PENGAKUAN TERHADAP TITEL WILAYAH BARU,(Timor Timur thn 1999-2001)
6. STATUS NON PENGAKUAN (Israel tidak diakui Indonesia sbg negara).
Jenis-jenis Pengakuan :
1. Pengakuan De Facto,
2. Pengakuan De Jure
3. Pengakuan Prematur
4. Dll.
TEORI PENGAKUAN TERDIRI DARI TEORI DEKLARATIF DAN TEORI KONSTITUTIF.
POSISI PENGAKUAN DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL BERDIRI DIANTARA 2 KAKI, 1KAKI DI LAPANGAN
HUKUM DAN SATU LAGI DI LAPANGAN POLITIK.
SUAKA, EKSTRADISI DAN HAK SERVITUUT
• SUAKA (ASYLUM) ADALAH PERLINDUNGAN AKTIF YANG DIBERIKAN OLEH SUATU
NEGARA TERHADAP WARGA NEGARA ASING.
• JENIS SUAKA YAKNI SUAKA TERRITORIAL DAN SUAKA DIPLOMATIK.
• KEJAHATAN YG DAPAT DISUAKAKAN ADALAH KEJAHATAN SUBYEKTIF.
• KASUS SALMAN RUSHDIE., NOVELIS AYAT AYAT SETAN (SATANIC VERSES 1988),
MUSLIM INDIA, NOW WN AS SEJAK 2016, 12 AGSTUS 2022. DITIKAM DI AS.
• EKSTRADISI ADALAH PERMINTAAN SUATU NEGARA BERUPA PEMULANGAN
SESEORANG YANG MELARIKAN DIRI KELUAR NEGERI UNTUK DIADILI DI
NEGARANYA.
• KEJAHATAN YANG DAPAT DIEKSTADISIKAN ADALAH KEJAHATAN OBYEKTIF.
• KASUS DJOKO TJANDRA DIPULANGKAN DARI SINGAPURA.
• PERJANJIAN EKSTRADISI INDONESIA SINGAPURA 25 JANUARI 2022.
• HAK SERVITUUT ADALAH HAK SUATU NEGARA UNTUK MEMAKAI SEBAGIAN
WILAYAH NEGARA LAIN BERDASARKAN IJIN. IJIN PEMAKAIAN MELALUI PERJANJIAN
BILATERAL.
• JENISNYA ADALAH SERVITUUT AKTIF, NEGATIF, SEVITUUT MILITER DAN SERVITUUT
EKONOMI.
HUBUNGAN DIPLOMATIK
• DIPLOMA ADALAH RESMI, LUAR NEGERI.
• HUBUNGAN DIPLOMATIK MERUPAKAN HUBUNGAN RESMI/LUAR NEGERI
YANG BERSIFAT PUBLIK ANTAR NEGARA.
• PARA AGEN DIPLOMATIK SEPERTI DUTA DAN DUTA BESAR MERUPAKAN
PERPANJANGAN TANGAN DEPARTEMEN LUAR NEGERI,
• URUSAN DUBES (KBRI) ADALAH DI BIDANG HUKUM PUBLIK MISALNYA
URUSAN POLITIK, EKONOMI, AGAMA, MILITER DLL.
• DISAMPING DUBES, TERDAPAT KONSULAT JENDERAL, MISI KHUSUS DLL,
• TUGAS AGEN DIPLOMATIK DI LUAR NEGERI:
1. MEWAKILI NEGARANYA DI LUAR NEGERI,
2. MELAKUKAN PERUNDINGAN DENGAN KEPALA NEGARA SETEMPAT
3. MELAKUKAN TINDAKAN BERSAHABAT DENGAN PEMERINTAH
SETEMPAT
4. SEBAGAI PENEROPONG.DLL
KEKEBALAN DIPLOMATIK

• SEORANG AGEN DIPLOMATIK KEBAL TERHADAP PROSES HUKUM DI NEGARA

MANA AGEN TERSEBUT DITEMPATKAN.
• DASAR KEKEBALAN;
• TEORI EXTRA TERRITORIAL,
• TEORI PERWAKILAN,
• TEORI FUNGSI. (TEORI INI DIANUT KONVENSI WINA TAHUN 1961).
• APABILA AGEN DIPLOMATIK MELANGGAR HUKUM DI NEGARA LAIN, AGEN
TERSEBUT DAPAT DI ‘PERSONA NON GRATA’ DAN DIUSIR PULANG KE
NEGARANYA.
• KEKEBALAN DIPLOMATIK BERLAKU TERHADAP DIRI AGEN, FASILITAS DAN
GEDUNG DIPLOMATIK.
• KEKEBALAN DUTA, DAN DUBES SECARA PRAKTIS DISAMAKAN DENGAN
KEKEBALAN KONSULAT JENDERAL.
• KONJEN BERTUGAS DIBIDANG PERDATA DAGANG DI NEGARA MANA DIA
DITEMPATAN.
 HUKUM PERANG(HI HUMANITER)
• Penyelesaian Sengketa Publik Internasional/Antar Negara dapat diselesaikan secara Damai dan dengan
Kekerasan. Secara damai dapat ditempuh melalui jalur Litigasi dan Non Litigasi.
• Jalur Non Litigasi dapat melalui Negosiasi,Mediasi dan di bawah wibawa PBB.
• Jalur Litigasi melalui Pengadilan Internasional yakni Mahkamah Internasional dan ICC (International
Criminal Court). ICC menangani kasus Pidana Internasional .
• Jika penyelesaian secara damai gagal, maka ditempuh cara kekerasan seperti embargo dan blokade
ekonomi, tindakan balasan, tindakan senjata non perang dan Perang .
• PERANG MERUPAKAN SALAH SATU CARA PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL.
• PERANG ADALAH KONFLIK BERSENJATA ANTAR NEGARA YANG BERTUJUAN UNTUK MENGALAHKAN PIHAK
LAWAN DAN SEKALIGUS MENETAPAK PERSYARATAN-PERSYARATAN TERHADAP LAWAN TERSEBUT.
• HUKUM PERANG DIATUR PADA KONVENSI DEN HAAG 1899 DAN KONVENSI DEN HAAG1907 (SERTA PROTOKOL
1977 YANG MENGATUR CARA-CARA MELAKUKAN PERANG DAN ALAT ALAT YANG DIPERGUNAKAN DALAM
PERANG SERTA KONVENSI JENEWA 1949( GENEVA LAWS) TENTANG PERLINDUNGAN KORBAN PERANG.
• ASAS-ASAS HUKUM PERANG YAKNI:
1. ASAS KEPENTINGAN MILITER,
2. ASAS KEMANUSIAAN,
3. ASAS CHIVALRY
HUKUM LAUT INTERNASIONAL
• DASAR HUKUM: UNCLOS 1982, UNITED NATION CONVENTION ON LAW OF SEA, KONVENSI JAMAIKA),
• CARA MENGUKUR LEBAR LAUT SUATU NEGARA:
1. GARIS PANGKAL NORMAL,
2. GARIS PANGKAL LURUS,
3. GARIS PANGKAL KEPULAUAN.
• PEMBAGIAN LAUT :
1. PERAIRAN PEDALAMAN,
2. LAUT TERRITORIAL,
3. ZONA TAMBAHAN,
4. ZONA EKONOMI EKSKLUSIF(ZEE)
5. LAUT LEPAS
6. LANDAS KONTINEN
UNCLOS 82 diratifikasi dengan UU.No.17 Thn 1985
CARA PENGUKURAN LEBAR LAUT SUATU NEGARA

Cara pengukuran :
1.Garis Pangkal Normal (Normal base lines) yakni lebar laut suatu negara diukur
dengan mengikuti lekukan-lekukan pantai secara normal. Start pengukuran
adalah pada waktu air laut surut.
2. Garis Pangkal Lurus yakni bahwa lebar laut suatu negara diukur dengan cara
menarik garis lurus titik terluar suatu pantai dari ujung keujung.
3.Garis Pangkal Kepulauan merupakan variasi dari garis pangkal lurus khusus
dengan cara menghubungkan titik titik terluar dari pulau pulau dan karang-
karang terluar dari negara pantai.
The rights of innocence passage, Hot Pursuit.
PERAIRAN PEDALAMAN, LAUT TERRITORIAL,ZONA TAMBAHAN DAN ZEE

Perairan Pedalaman yakni perairan yang berada di sisi dalam dari garis pangkal
pengukuran laut territorial.
Laut Territorial adalah jalur laut yang ada di sisi luar garis pangkal selebar 12 mil
laut.
Zona Tambahan adalah jalur laut suatu negara yang merupakan kelanjutan dari
Laut Territorial selebar 12 mil laut.
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut yang berdekatan dengan laut lerritorial
dan zona tambahan selebar 200 mil laut.
Landas kontinen adalah berupa dasar laut serta tanah yang berada di dasar laut.
Lebarnya antara 200s/d 350 mil laut.
Laut Lepas adalah keseluruhan laut di luar laut territorial,zona tambahan dan zona
ekonomi eksklusif (ZEE) suatu negara.