Anda di halaman 1dari 23

KAJIAN BIDANG HI

Fakultas Hukum
Universitas Pekalongan

Dosen Pengampu:
Ganis Vitayanty Noor, S.H., M.H.
MASYARAKAT INTERNASIONAL

Manusia = makhluk sosial =


warga masyarakat

Masyarakat
Masyarakat Nasional
internasional
Makhluk sosial manusia sebagai warga
masyarakat. Dalam
kehidupan sehari – hari
manusia tidak dapat
hidup sendiri atau
mencukupi kebutuhan
sendiri, meskipun dia
mempunyai kedudukan
dan kekayaan , dia akan
membutuhkan manusia
lain.
Masyarakat internasional landasan sosiologis
dari hukum internasional

Landasan sosiologis pertimbangan atau alasan yang


menggambarkan bahwa peraturan
yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam
berbagai aspek
Masyarakat
internasional

Unsur Adanya sejumlah


negara di dunia
Sbg landasan
sosiologis
Unsur Kebutuhan negara
– negara itu mengadakan
hubungan satu sama lain
Adanya sejumlah negara

Adanya sejumlah negara di dunia ini yang


jumlahnya lebih dari 100 negara yang saling
berhubungan satu sama lain membuktikan
adanya masyarakat internasional yang
merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat
dibantahkan lagi. Hubungan yang tetap dan
terus menerus itu timbul karena adanya
kebutuhan yang disebabkan antara lain oleh
pembagian kekayaan alam dan perkembangan
insutri yang tidak merata di dunia.
Bidang perniagaan

Bidang kebudayaan

Bidang Ilmu
Hubungan pengetahuan
antar
negara Bidang Keagamaan

Bidang sosial

Bidang Olah raga , dst


Adanya kebutuhan negara

Kebutuhan negara bersiat timbal balik dan


merupakan suatu kepentingan bersama, maka
untuk menertibkan, mengatur, dan memelihara
hubungan antar negara – negara ini
diperlakukan hukum untuk menjamin unsur
kepastian yang diperlukan dalam setiap
hubungan yang teratur.
Misalnya

Perkumpulan negara

Mengadakan suatu rundingan

Persetujuan yang menciptakan suatu perjanjian internasional (universal


/ regional / bilateral / multilateral)
Disamping itu hubungan antar negara yang
resmi tersebut, orang per orangan atau
kelompok dapat pula mengadakan hubungan
langsung secara perseorangan atau kelompok
di bidang perdagangan, keagamaan, ilmu
pengetahuan, dst yang melintasi batas – batas
negara.
Jadi, yang dinamakan masyarakat internasional
pada hakekatnya adalah hubungan kehidupan
antar manusia. Masyarakat internasional
merupakan suatu kompleks kehidupan bersama
yang terdiri dari aneka ragam masyarakat yang
menjalin dengan erat.
Tempat berlakunya HI -- masyarakat
internasional

Menurut Mochtar Kusumaatmaja, landasan


sosiologis hukum internasional adalah:
1. Adanya suatu masyarakat internasional: ditandai
dengan adanya sejumlah negara dan kebutuhan
negara untuk mengadakan hubungan satu sama
lain
2. Asas hukum yang bersamaan sebagai unsur
masyarakat hukum internasional
Hubungan antara masyarakat internasional dan
hukum. Internasional:
ubi societas ibi ius
 apabila benar hk.int itu ada, harus dibuktikan
bahwa ada masyarakat internasional tempat
Hukum Internasional itu berlaku.

Latar belakang adanya hubungan antar subyek HI:


1. Kenyataan fisik: perbedaan negara yang satu
dengan negara yg lain.
2. Fakta pengikat non materiil: adanya asas-
asas/prinsip-prinsip hukum yang sama yang
berlaku di seluruh dunia tanpa kecuali (hukum
umum)
Hubungan Resmi / tidak
langsung
Hubungan
Hukum
Internasional Hubungan langsung /
perorangan
Hub. Resmi/Hubungan Tidak Langsung

- Disebut hubungan tidak langsung, karena


orang-orangnya tidak bertindak atas nama
sendiri tapi atas nama negaranya.

- Hubungan ini umumnya dilakukan dalam


bidang politik, meliputi:
1. hubungan antar pejabat negara dengan
pejabat negara
2. hububungan antar pejabat negara dengan
pejabat organisasi internasional.
2. Hubungan langsung / hubungan perorangan.
Umumnya mencakup hubungan perdagangan,
hubungan kemanusiaan, hubungan
kebudayaan dsb.
Masyarakat Internasional Dalam
Peralihan (Transition)
Masyarakat Internasional dalam peralihan
Terjadi perubahan - perubahan dalam:
a. Peta bumi politik
b. Kemajuan teknologi
c. Perubahan struktur organisasi masyarakat
internasional.
Masyarakat internasional dalam
kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi dalam bidang perhubungan
menambah mudahnya perhubungan yang melintasi
batas – batas negara. Kemajuan teknologi
persenjataan menimbulkan masalah – masalah
baru dan keharusan meninjau kembali ketentuan –
ketentuan mengenai Hukum Perang.
Kemajuan teknologi di bidang pengelolaan
kekayaan alam (misal laut) dapat mengakibatkan
perubahan besar didalam konsep – konsep hukum
laut.
KEDAULATAN NEGARA

Kedualatan Superanus (bahasa latin) yang


artinya tertinggi atau teratas.

Menurut Jean Bodin, kedaulatan negara dapat


dipahami sebagai sesuatu yang tertinggi, yaitu
kekuasaan mutlak dan abadi, tidak terbatas
dan tidak dapat dibagi – bagi. Tidak ada
kekuasaan yang lebih tinggi yang dapat
membatasi kekuasaan negara.
Kedaulatan merupakan :
1. Kekuasaan asli, artinya tidak diturunkan dari
suatu kekuasaan lain;
2. Kekuasaan tertinggi, artinya tidak ada
kekuasaan lain yang lebih tinggi yang dapat
membatasi kekuasaannya;
3. Bersiat abadi atau kekal;
4. Tidak dapat dibagi – bagi karena hanya ada
satu kekuasaan tertinggi;
5. Tidak dapat dipindahkan atau diserahkan
kepada suatu badan lain.
Konsep kedaulatan

• Kedaulatan internal
Merupakan negara berdaulat dan memiliki
kewenangan eksklusif atas suatu wilayah
tertentu, bebas dari campur tangan pihak lain.

• Kedaulatan eksternal
Kedaulatan negara memiliki hak eksklusi
berperang, dan personalitas hukum internasional
yang memungkinkannya membuat kontrak yang
mengikat dan melakukan hubungan internsional.
Negara memiliki monopoli kekuasaaan, suatu sifat /
ciri khas dari organisasi masyarakat dan
kenegaraan. Bahwa dalam hal ini, indiidu – individu
tidak dapat dibenarkan apabila individu tersebut
mengambil tindakan sendiri apabila ia merasa
dirugikan.
Misal, si Udin telah dirampok oleh Si Ali, kemudian
karena dendam, si Udin mencari keberadaan
Ali untuk dihajar (persekusi).
Dalam hal ini sikap si Udin tidak dapat
dibenarkan, karena yang berhak mengadili si
Ali adalah negara melalui badan peradilan
(Pengadilan)
Batasan Kedaulatan

Kekuasan tertinggi / kedaulatan suatu negara


mempunyai batasan – batasan sebagai berikut:
a. Kekuasaan itu terbatas pada batas – batas
wilayah negara tanpa memiliki kekuasaan;
b. Kekuasaan itu berakhir dimana kekuasan
suatu negara lain mulai berkuasa;

Anda mungkin juga menyukai