Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS


PT GRAB TEKNOLOGI INDONESIA

Oleh:
RIKI
Nim 20030104

MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS


PROGRAM STUDI EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan Studi
Kelayakan Bisnis yang berjudul PT Grab Teknologi Indonesia.
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Dr. Juhari, S.E, M.M
selaku dosen pengajar mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah
membantu saya secara moral maupun materi. Saya menyadari bahwa
laporan ini jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa
maupun penulisannya. Oleh karna itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulisa bisa menjadi lebih baik lagi.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan

Pangkalpinang, May 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................3
DAFTAR TABEL.............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
BAB II SEJARAH PERUSAHAAN..............................................................................7
2.1 Profil Perusahaan PT Grab Teknologi Indonesia...................................7
2.2 Visi Misi Perusahaan....................................................................................8
2.3 Target Perusahaan........................................................................................9
2.4 Struktur Organisasi.....................................................................................10
BAB III ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS.........................................11
3.1 Aspek Hukum...............................................................................................11
3.1.1 Kesesuaian Bisnis dengan Hukum.................................................11
3.1.2 Kemampuan Memenuhi Perizinan...................................................12
3.2 Aspek Modal Kerja......................................................................................13
3.2.1 Sumber Pendapatan Grab Indonesia..............................................13
3.2.2 Perputaran Modal Kerja.....................................................................14
3.2.3 Area Investasi Grab Indonesia.........................................................15
3.3 Aspek Pasar dan Pemasaran....................................................................17
3.3.1 Analisis Potensi Pasar.......................................................................17
3.3.2 Analisis Persaingan............................................................................18
3.3.3 Strategi Pemasaran.............................................................................19
3.4 Aspek Keuangan.........................................................................................21
3.4.1 Analisis Laporan Keuangan Grab....................................................21
3.5 Aspek Ekonomi dan Sosial.......................................................................23
3.5.1 Analisis manfaat Ekonomi dan Sosial Grab..................................23
BAB IV KESIMPULAN................................................................................................25
4.1 Kesimpulan...................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................26

2
3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 4 Struktur Organisasi PT Grab Teknologi Indonesia............................10

Gambar 3.2.1 Pendapatan Grab berdasarkan Sumber (2021)...............................14

Gambar 3.3.2 Pangsa pasar Ojek Online Gojek & Grab (Maret 2020-Februari
2021)...............................................................................................................................18

Gambar 3.4.1 Laporan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas Grab.............................22

4
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.1 Dasar Hukum perusahaan PT Grab Teknologi Indonesia..................11

5
BAB I

PENDAHULUAN

6
1.1 Latar Belakang

Studi kelayakan bisnis (Heri dan Peni,:2009), merupakan penelitian


terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau
tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam
rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak di
tentukan. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang
berkaitan dengan keputusan dan proses penilaian proyek bisnis agar
mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.
Dalam studi ini, pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan teknis sangat
penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.

PT Grab Teknologi Indonesia adalah salah satu platform layanan


transportasi dan pengiriman terkemuka di Asia Tenggara yang
menjanjikan. Bisnis yang bila dikembangkan dengan teknik dan
pendekatan pasar yang benar akan mendatangkan keuntungan yang
besar bagi pemiliknya. Grab yang didirikan oleh Anthony Tan dari Tan
Hooi Ling dengan tujuan untuk memperbaiki layanan taksi tradisional
dikawasan Asia Tenggara yang sering dianggap kurang efesien dan tidak
aman. Dalam beberapa tahun Grab berkembang pesat dan menjadi salah
satu perusahaan rintisan (starup) paling sukses di Asia.

Grab terus mengembangkan layanan-layanan baru dan menghadirkan


inovasi dalam industri transportasi dan pengiriman di Asia Tenggara.
Perusahan ini juga memperluas bisnisnya ke sektor pembayaran digital
dengan meluncurkan GrabPay, yauitu sebuah platform pembayaran
elektronik yang memungkinakan pengguna melakukan pembayaran untuk
layanan Grab dan mitra bisnis lainnya.

Selama beberapa tahun terakhir, Grab telah melakukan akuisisi dan


kemitraan dengan perusahaan lain untuk memperkuat posisinya di pasar.
Pada tahun 2018, Grab mengakuisisi operasi Uber di Asia Tenggara,
sehingga menjadi satu-satunya penyedia layanan taksi dan ojek online
terbesar di kawasan tersebut. Pada tahun 2020, Grab melakukan merger
dengan perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat, Altimeter Growth

7
Corp, dan menjadi perusahaan publik melalui penawaran umum perdana
(initial public offering/IPO) di bursa Nasdaq. Setelah merger tersebut,
Grab menjadi perusahaan teknologi pertama dari Asia Tenggara yang
tercatat di bursa saham Amerika Serikat.

BAB II

SEJARAH PERUSAHAAN

8
2.1 Profil Perusahaan PT Grab Teknologi Indonesia

Grab (sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi) didirikan pada tahun


2012 oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling. Grab merupakan salah satu
platform layanan on demand asal Malaysia yang bermarkas di Singapura.
Berawal dari layanan transportasi, perusahaan tersebut kini telah
mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran
yang bisa diakses lewat aplikasi mobile. Pada awalnya, Grab didirikan di
Malaysia, sebelum kemudian memindahkan kantor pusat mereka ke
Singapura. Saat ini, Grab telah beroperasi di Asia
Tenggara (kecuali Laos dan Brunei).Grab merupakan startup "decacorn"
(sebutan untuk startup yang memiliki valuasi perusahaan sebesar US$10
miliar) pertama di Asia Tenggara.

Grab menyediakan berbagai layanan melalui platformnya, termasuk


taksi online, ojek online, pengiriman makanan dan logistik. Grab berfokus
pada penyediaan solusi transportasi yang aman, nyaman dan efesien bagi
pengguna di Asia Tenggara. Seiring dengan perkembangannya, Grab
telah melakukan ekspansi ke berbagai negara di Asia Tenggara termasuk
Singapura, Indonesia, Thailand, Philipina dan Vietnam. Perusahaan ini
terus mengembangkan layanan dan teknologi baru untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang berkembang. Grab telah mencapai sejumlah
pencapaian signifikan selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2018 Grab berhasil mengakuisisi operasi Uber di Asia


Tenggara, memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan taksi dan
ojek online terkemuka di kawasan tersebut. Perjalanan Grab menuju
status Decacorn (startup dengan valuasi 10 miliar dollar AS atau lebih),
dimulai ketika mereka mendapat pendanaan Seri A senilai lebih dari 10
juta dollar AS dari Vertex Venture Holdings, salah satu anak perusahaan
Temasek Holdings asal Singapura, pada April 2014. Memasuki Mei 2014,
Grab mengantongi pendanaan Seri B senilai 15 juta dollar AS dari GGV
Capital, perusahaan permodalan asal Tiongkok. Oktober 2014, Grab
mengamankan pendanaan Seri C dari Tiger Global, sebuah perusahaan

9
berbasis Amerika Serikat, GGV Capital, dan Venture Vertrex. Totalnya
mencapai US$65 juta. Desember 2014 atau kurang lebih dua bulan
berselang, pendanaan Seri D dikucurkan oleh Softbank Corp. Bernilai tak
kurang dari US$250 juta, Grab mengklaim ini sebagai investasi terbesar
untuk sebuah perusahaan Asia Tenggara yang tercatat secara publik.
Butuh waktu kurang lebih delapan bulan sebelum Grab akhirnya
mendapat pendanaan Seri E dari Didi Chuxing dan China Investment
Corporation pada Agustus 2015. Nilainya dilaporkan mencapai US$350
juta. Setahun berselang, tepatnya pada September 2016, Grab
dikabarkan sukses mengamankan pendanaan Seri F senilai US$750 juta
dari Softbank, Didi, dan Honda. Agustus 2017, Softbank, dan Didi, plus
Toyota, mengucurkan pendanaan Seri G pada Grab. Nilainya disebut-
sebut mencapai US$2,5 miliar. Memasuki Oktober 2018, Grab kembali
mendapat pendanaan. Booking Holdings, sebelumnya bernama Priceline,
memberikan pendanaan ekstra senilai US$200 juta. Desember 2018
silam, Grab mengumumkan rencana mereka untuk mengamankan
pendanaan Seri H. Target yang dipatok kabarnya tak kurang dari US$6,5
miliar.

2.2 Visi Misi Perusahaan

Seperti perusahaan pada umumnya, PT Grab Teknologi Indonesia


juga memiliki Visi dan Misi. Visi Grab sendiria adalah untuk menjadi mitra
terpercaya dalam transportasi dan keuangan digital di Asia Tenggara.
Adapun Misi dari PT Grab Teknologi Indonesia :
1. Membangun solusi transportasi yang aman, nyaman dan
terjangkau;
2. Menghadirkan pengalaman pengguna yang luar biasa;
3. Memperbaiki kualitas hidup masyarakat;
4. Berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan;
5. Membangun kemitraan yang berkelanjutan.

10
Dengan Visi dan Misi ini, Grab berupaya untuk menjadi pemimpin dalam
transformasi transportasi dan keuangan digital di Asia Tenggara, serta
memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi di wilayah
tersebut.

2.3 Target Perusahaan

Grab menyiapkan sejumlah rencana solid  untuk mendorong


pertumbuhan seluruh lini bisnisnya, mulai dari program berlangganan
GrabUnlimited, GrabForBusiness, online grocery, kemitraan lokal, dan
iklan. Kemudian, Grab berencana ekspansi GXS Bank ke Malaysia dan
Indonesia pada 2023, bank digital ini baru saja meluncur di Singapura.
Adapun, operasional GXS Bank ditargetkan breakeven pada 2026. Grab
menargetkan Group Adjusted EBITDA pada semester II 2022 mencapai
$380 juta atau naik 27% dari semester sebelumnya. Perusahaan juga
membidik breakeven pada Group Adjusted EBITDA dapat tercapai di
semester II 2024. Dari sisi pendapatan, Grab memproyeksikan
pendapatan tahun ini mencapai $1,3 miliar. Tahun depan, Grab
menargetkan pendapatannya tumbuh 45%-55% (YoY) dengan constant
currency basis.

Di tahun ini, Grab memperkenalkan inisiatif baru bernama Just-in-


Time Allocation yang bertujuan meningkatkan akurasi perkiraan waktu
pada layanan food delivery dan memungkinkan pengemudi memenuhi
lebih banyak pesanan. Per Juli 2022, Grab mencatat ada sekitar 12 juta
menit waktu tunggu mitra driver yang berhasil dihilangkan dibandingkan
Februari 2022. Per Agustus 2022, ada sekitar 22% pengurangan waktu
tunggu untuk mitra delivery, 19% batch job, dan 11% perjalanan per jam
transit dibandingkan kuartal IV 2021. Grab juga akan menambah
jumlah merchant 40% lebih banyak dibandingkan 2020, dengan
mengembangkan self-serve tools dan fitur automasi lain. Di samping itu,
Grab akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan mitra driver di
tahun mendatang. Grab juga mengumumkan kemitraannya dengan

11
raksasa hypermarket chain PT Trans Retail Indonesia milik CT Group
untuk menawarkan layanan grocery berbasis on-demand. Pada layanan
ini, Grab juga beroperasi di Malaysia dengan mengakuisisi Jaya Grocer.
Menurut perusahaan, kemitraannya bersama Trans Retail dapat
menciptakan cost-sustainable dalam membangun platform on-
demand untuk mobilitas dan pengiriman on-demand paling efisien. Selain
itu, pihaknya dapat meningkatkan skala bisnis on-demand grocery dengan
memanfaatkan keahlian yang dimiliki Trans Retail Indonesia pada
aset retail, warehouse, dan daya beli.

2.4 Struktur Organisasi

PT Grab Teknologi Indonesia

Super Admin Administrator Worker Operation Worker Driver

Developing Add Operation Add Member Accepting Job


(Pengembangan) (Penambahan Operasi) (Penambahan Anggota) (Menerima Pekerjaan)

Add Driver
Monitoring Program Manage Data (Pengelola
(Penambahan
(Pemantauan Progtam) Data)
Pengemudi)

Monitoring Driver
Full Access (Akses Penuh) (Pemantauan
Pengemudi)

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT Grab Teknologi Indonesia


(Sumber : Dibuat oleh penulis)

12
BAB III

ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS

3.1 Aspek Hukum

Aspek Hukum adalah aspek yang mengkaji ketentuan hukum


berupa legalitas suatu badan yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan usaha.Oleh karena itu, pemahaman mengenai hukum
dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang
sangat penting. Masalah yang timbul kadang kala sangat vital,
sehingga usaha yang semula dinyatakan layak dari semua aspek,
ternyata menjadi sebaliknya

3.1.1 Kesesuaian Bisnis dengan Hukum

Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia. Agar


kepentingan manusia terlindungi, hukum harus dilaksanakan.
Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai, tetapi
dapat terjadi juga karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum yang
telah dilanggar itu harus ditegakkan.
PT Grab Teknologi Indonesia sendiri memiliki dasar hukum yang
meliputi beberapa peraturan dan undang-undang yang relevan :

Tabel 3.1.1 Dasar Hukum perusahaan PT Grab Teknologi Indonesia


Undang-undang Republik Indonesia No.40 Undang-undang ini menjadi dasar hukum
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas untuk pendirian dan operasional perusahaan
perseroan terbatas di Indonesia, termasuk PT
Grab Teknologi Indonesia.

Undang-undang Republik Indonesia No.25 Undang-undang ini mengatur prinsip-prinsip


Tahun 2009 tentang pelayanan public pelayanan publik yang harus dipatuhi oleh
perusahaan seperti PT Grab Teknologi
Indonesia yang menyediakan layanan

13
transportasi dan pengiriman kepada
masyarakat.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Peraturan ini mengatur ketentuan-ketentuan
No.80 tahun 2019 tentang Penyelenggan terkait angkutan orang dengan kendaraan
Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor bermotor umum diluar trayek dan bisa
Umum tidak dalam Trayek menjadi acuan bagi Grab dalam
menyelenggarakan layanan transportasinya.
Peraturan Kementrian Perhubungan Republik Peraturan ini mengatur ketentuan-ketentuan
Indonesia No.PM 32 Tahun 2016 tentang terkait penyelenggaraan angkutan orang
penyelenggaraan angkutan orang dengan menggunakan aplikasi dan/atau sistem
kendaraan bermotor yang menggunakan elektronik yang menjadi landasan bagi Grab
aplikasi dan/atau sistem elektronik yang menggunakan platform teknologi.
Undang-undang Republik Indonesia No.19 Undang-undang ini mengatur aspek-aspek
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang- hukum terkait transaksi elektronik, termasuk
undang Republik Indonesia No.11 Tahun penggunaan aplikasi dan platform teknologi
2008 tentang informasi dan transaksi dalam kegiatan bisnis online seperti yang
elektronik dilakukan Grab.

3.1.2 Kemampuan Memenuhi Perizinan

PT Grab Teknologi Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk


memenuhi perizinan yang di perlukan untuk menjalankan operasionalnya.
Grab berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku di
negara-negara dimana perusahaan beroperasi. Sehubungan dengan
peluncuran terbaru dari pemerintah mengenai izin usaha dengan
sistem Online Single Submission (OSS), pihak Grab bekerja sama
dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) untuk memberikan informasi umum terkait Nomor Induk Berusaha
(NIB).
Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah bukti registrasi atau pendaftaran
pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha dan sebagai identitas bagi
pelaku usaha dalam pelaksanaan kegiatan usahanya. NIB berbentuk tiga
belas digit angka acak yang diberi pengaman dan disertai dengan tanda
tangan elektronik. NIB berlaku sebagai pengganti TDP sehingga tidak ada
TDP yang diterbitkan oleh pemerintah daerah, sedangkan Surat Izin

14
Usaha Perdagangan (SIUP) tetap Pelaku Usaha proses di bagian izin
usaha. NIB berlaku sebagai TDP. Untuk mengurangi adanya kecurangan
atau pungutan liar saat mengurus izin usaha, terciptalah sistem
elektronik Online Single Submission (OSS) yang memudahkan Anda
dalam mengurus pembuatan NIB tanpa perlu repot keluar rumah. OSS
dibagi menjadi empat risiko, yaitu risiko berbasis rendah, rendah-
menengah, menengah-tinggi, dan risiko tinggi.

Keuntungan pemilik NIB :

 Memiliki legalitas yang resmi.


 Terhindar dari pungutan liar.
 Mudah dalam mengatur perizinan lain, seperti SNI (Standar
Nasional Indonesia) dan SJPH (Sertifikasi Jaminan Produk Halal)
yang bermanfaat bagi Mitra GrabMerchants.
 Berkesempatan untuk mendapat program bantuan presiden
produktif usaha mikro (BPUM).

3.2 Aspek Modal Kerja

Menurut Wasis (1991, p.63) , modal kerja adalah dana yang


ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas, piutang
surat-surat berharga, persediaan dan lain-lain. Dengan demikian, modal
juga sama dengan dana yang digunakan oleh perusahaan untuk
membiayai biaya operasional perusahaan sehari-hari.

3.2.1 Sumber Pendapatan Grab Indonesia

Grab adalah salah satu perusahaan teknologi yang namanya cukup


besar di Asia Tenggara. Pertama kali muncul, Grab menyediakan jasa
layanan taksi di Malaysia dengan nama MyTeksi. Hingga saat ini, layanan
mobilitas Grab seperti GrabCar dan GrabBike masih menjadi penyumbang
pendapatan utama perusahaan. Pada 2021, layanan mobilitas
menyumbang US$456 juta atau 67,6% dari total pendapatan sebesar

15
US$675 juta. Layanan pesan antar seperti GrabFood, GrabMart, dan
GrabExpress menjadi penyumbang terbesar kedua. Layanan ini
menyumbang US$148 juta atau 21,9% dari total pendapatan Grab. Lalu,
layanan enterprise GrabForBusiness menyumbang US$44 juta (6,5%) dan
terakhir layanan keuangan, seperti GrabPay, GrabInsure,
dan GrabInvest menyumbang US$27 juta (4%). Pada 2021, Grab masih
mencatat rugi sebesar US$3,55 miliar. Rugi ini membengkak 30% dari
rugi US$2,75 miliar pada 2020.

Gambar 3.2.1 Pendapatan Grab berdasarkan Sumber (2021)

Sumber : Grab, 18 Mei 2022


(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/05/27/dari-mana-saja-sumber-
pendapatan-grab)

3.2.2 Perputaran Modal Kerja

Grab, platform pemesanan layanan kendaraan terkemuka di Asia


Tenggara, meraih pendanaan ekuitas sebesar US$750 juta, meningkatkan
jumlah total modalnya hingga lebih dari US$1 miliar. Grab, platform
pemesanan layanan kendaraan terkemuka di Asia Tenggara, meraih
pendanaan ekuitas sebesar US$750 juta, meningkatkan jumlah total

16
modalnya hingga lebih dari US$1 miliar. Dengan dibukukannya transaksi
ini, Grab menjadi startup teknologi dan perusahaan mobile
internet dengan pendanaan terbaik di Asia Tenggara. Softbank, mitra
strategis jangka panjang Grab, memimpin putaran pendanaan yang lebih
besar dan ramai peminat, dengan partisipasi baik dari investor-investor
sebelumnya maupun yang baru.

Grab mengoperasikan jaringan transportasi terbesar di Asia Tenggara


dan merupakan salah satu platform mobile yang paling sering digunakan
di kawasan Asia Tenggara dengan lebih dari 1,5 juta pemesanan per
harinya. Kini, Grab menyediakan layanan mobil pribadi, motor, taksi
dan carpooling di enam negara dan 31 kota di Asia Tenggara, di mana 1
dari 4 penumpang menggunakan lebih dari satu layanan Grab. Ke
depannya, Grab akan memanfaatkan modal US$1 miliar ini untuk
melakukan ekspansi atas layanan transportasinya di Asia Tenggara,
dimana lebih dari 620 juta orang hidup dan merupakan kawasan dengan
pertumbuhan pesat kelas menengah serta penggunaan perangkat mobile,
khususnya di Indonesia. Selain itu, Grab akan melakukan investasi besar-
besaran untuk membangun kapabilitas pembayaran mobile, guna
menciptakan pengalaman bertransaksi sehari-hari yang mulus di kawasan
yang memiliki tingkat penetrasi perbankan dan kartu kredit yang rendah
dan opsi pembayaran non-tunai yang terbatas.

3.2.3 Area Investasi Grab Indonesia

Dengan begitu besarnya peluang pasar di Asia Tenggara, Grab akan


terus berinvestasi untuk:

 Pertumbuhan Indonesia. Indonesia merupakan pasar terbesar di


Asia Tenggara dengan 250 juta penduduk, lebih dari sepertiga dari
populasi di seluruh wilayah Asia Tenggara. Grab akan
mengembangkan lebih jauh diversifikasi, intensitas dan efisiensi
layanannya di Jakarta, kota yang padat dengan jumlah penduduk
yang mencapai 30 juta jiwa. Di Indonesia, layanan GrabCar dan
GrabBike telah tumbuh hingga lebih dari 250 kali dalam setahun,

17
per-akhir semester pertama tahun 2016, dan terus tumbuh secara
eksponensial. Selain itu, Grab memiliki harapan besar untuk
menghadirkan layanannya ke lebih banyak kota-kota besar di
Indonesia.
 Mengembangkan GrabPay. Sebagai wilayah dimana 43% dari
seluruh populasi yang ada belum menggunakan layanan
perbankan, Asia Tenggara merupakan perekonomian berbasis
tunai dengan peluang besar untuk mengembangkan pilihan
pembayaran secara mobile.
 Mendorong efisiensi dengan teknologi, kemampuan machine
learning dan data science. Grab akan terus berinvestasi pada
kemampuan data science dan machine learning untuk mendukung
pertumbuhan Grab yang luar biasa dan memungkinkan
peningkatan-peningkatan seperti predictive demand and
driver dan user targeting. Grab terus merekrut bakat-bakat
terdepan dunia di pusat pengembangannya yang berlokasi di
Singapura, Beijing, dan Seattle, untuk mengembangkan fitur-fitur
inovatif seperti Flash yang menyatukan mobil dan taksi,
meningkatkan kemampuan routing di sistem, dan
membangun proprietary POI mapping database.

Sejak periode pendanaan Seri E di bulan Agustus 2015, Grab telah


tumbuh hampir empat kali lipat dalam hal jumlah keseluruhan mitra
pengemudi dan pengguna aktif, termasuk jumlah volume tumpangan. Hari
ini, aplikasi Grab telah diunduh pada 21 juta lebih perangkat dan
memberikan pengguna akses terhadap lebih dari 400.000 mitra
pengemudi untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka.

Nielsen (2014) memproyeksikan bahwa kelas menengah di kawasan Asia


Tenggara akan tumbuh dari 190 juta pada tahun 2012, menjadi 400 juta
pada 2020, dan Jefferies (2016) memperkirakan jumlah pengguna internet
Asia Tenggara akan tumbuh dari 250 juta mencapai 350 juta pada 2018.

18
Menurut World Bank and Federal Reserve, di Asia Tenggara, terdapat 264
juta penduduk dewasa (43% dari total populasi Asia Tenggara), yang
belum menggunakan layanan perbankan. Penetrasi kartu kredit
diperkirakan hanya mencapai 9% dibandingkan 70% di Amerika Serikat.

3.3 Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat di


pisahkan satu sama lainnya. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat
ketergantungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Aspek pasar menganalisis potensi pasar, intensitas persaingan,
market share yang dapat di capai, serta menganalisis strategi
pemasaran yang dapat digunakan untuk mencapai market share yang
di harapkan. Dengan analisis ini, potensi ide bisnis dapat tersalurkan
dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

3.3.1 Analisis Potensi Pasar

Grab telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa sejak tahun lalu.
Hal ini sejalan dengan besarnya potensi pasar industri pemesanan
kendaraan yang berkembang di Asia Tenggara. Sejak Agustus 2015 lalu,
Grab telah tumbuh hampir empat kali lipat dalam hal jumlah keseluruhan
mitra pengemudi dan pengguna aktif, termasuk jumlah volume
tumpangan. Saat ini, aplikasi Grab telah diunduh pada 21 juta lebih
perangkat dan memberikan pengguna akses terhadap lebih dari 400.000
mitra pengemudi untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka. Grab
sendiri telah  tumbuh menjadi jaringan transportasi terbesar di Asia
Tenggara dan merupakan salah satu platform mobile yang paling sering
digunakan di kawasan Asia Tenggara dengan lebih dari 1,5 juta
pemesanan per harinya. Kini, Grab menyediakan layanan mobil pribadi,
motor, taksi dan carpooling di enam negara dan 31 kota di Asia Tenggara.
Anthony juga melihat adanya peluang yang  besar dalam pertumbuhan di

19
Indonesia. Menurutnya, peluang pasar industri pemesanan kendaraan ini
bisa mencapai US$15 miliar.

Kedepannya, Grab berencana untuk melakukan investasi besar-


besaran untuk membangun kapabilitas pembayaran mobile. Target pasar
yang dibidik terutama adalah kawasan yang memiliki tingkat penetrasi
perbankan dan kartu kredit yang rendah dan opsi pembayaran non-tunai
yang terbatas.

3.3.2 Analisis Persaingan

Bisnis layanan ride-hailing berbasis motor atau ojek online di Indonesia


masih didominasi oleh Gojek dan Grab. Dua perusahaan rintisan (startup)
raksasa tersebut pun terus berebut pangsa pasar ojek online di dalam
negeri.  Pangsa pasar ojek online dari Gojek dan Grab bersaing cukup
ketat.  Pada Maret 2020, pangsa pasar ojek online dari Gojek sebesar
49%. Sementara, pangsa pasar ojek online milik Grab mencapai 51%.
Pangsa pasar Gojek meningkat menjadi 60% pada Mei 2020, sedangkan
Grab menguasai 40%. Proporsi itu berbalik menjadi sebesar 46% untuk
Gojek dan 54% untuk Grab pada Juli 2020. Semenjak September 2020,
Gojek terus mencoba menguasai pasar yang terlihat dari pangsa
pasarnya tak pernah di bawah 50%. Hingga Februari 2021, Gojek masih
menguasai pangsa pasar ojek online mencapai 59%.

Gambar 3.3.1 Pangsa pasar Ojek Online Gojek & Grab (Maret 2020-Februari 2021)

20
Sumber : Dataindonesia.id
3.3.3 Strategi Pemasaran

Dalam menjalankan sebuah bisnis diperlukan strategi marketing yang


baik dan tepat. Terutama dengan perkembangan teknologi sekarang yang
semua aktivitas bisa dilakukan secara online. Sehingga memberikan
peluang besar bagi pelaku bisnis untuk mempromosikan produk atau
jasanya secara online. Termasuk untuk Grab yang merupakan layanan
transportasi berbasis online. Agar dapat diterima oleh konsumen serta
bertahan lama dalam persaingan pasar tentu harus menyusun strategi
yang tepat.
Berikut 5 strategi marketing yang bisa dilakukan oleh transportasi online
Grab :

1. Mengutamakan Konsumen : Konsumen harus diperhatikan dengan


baik termasuk permintaanya akan layanan yang diberikan. Dalam
hal ini strategi marketing Grab yang paling tepat adalah layanan
antar jemput. Karena banyak konsumen yang harus menunggu
angkutan datang sehingga memakan waktu. Hal lain yang harus
diperhatikan dalam memuaskan konsumen adalah keselamatan.
Grab tidak boleh mengizinkan para driver untuk berkendara ugal-
ugalan. Karena bisa membahayakan pengendara dan yang
diboncengnya. Keselamatan adalah prioritas utama yang harus
diutamakan. Dengan memperhatikan hal tersebut konsumen akan
senang dan puas. Serta bisa meningkatkan marketing lebih luas
dan trafik Grab lebih meningkat.
2. Tarif Jelas dan Sesuai : Sebagai layanan transportasi online, tarif
menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Grab bisa
memberikan beberapa promo dan diskon menarik untuk setiap
perjalanan. Terlebih konsumen tetap mempertimbangkan
perbedaan harga meski selisihnya hanya Rp. 1000 atau diatasnya.

21
3. Fokus pada Evaluasi : Setiap bisnis pasti mengalami kegagalan
meski kecil atau bahkan tidak berpengaruh ke yang lain. Dari
kegagalan tersebut menjadi evaluasi untuk terus meningkatkan
layanan transportasi online yang diterima oleh masyarakat. Untuk
tetap fokus terhadap layanan yang diberikan kepada konsumen,
dapat dilakukan dengan memberikan kolom komentar dan rating
terhadap aplikasi Grab. Dengan berbagai saran dan aspirasi
tersebut dapat membuat Grab terus berevaluasi. Sehingga layanan
yang diberikan terus meningkat dan memuaskan. Dengan
evaluasiya yang baik dan konsisten dapat meningkatkan kualitas
perusahaan serta bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Strategi marketing Grab ini sangat penting untuk melihat kepuasan
pelanggan setelah menggunakan layanan tersebut.
4. Peka Terhadap Kebutuhan Pasar : Kondisi pasar sangat
mempengaruhi peningkatan layanan bisnis. Pelaku bisnis harus
peka terhadap kebutuhan pasar saat ini agar dapat membangun
bisnis yang tepat. Konsumen lebih memilih transportasi online
karena pelayananya yang lebih hemat dan efektif. Dengan
memperhatikan strategi marketing Grab dengan melihat kondisi
pasar, bisnis bisa berjalan dengan lancar dan terus meningkat. Hal
ini sangat membantu masyarakat khususnya para mahasiswa dan
karyawan untuk beraktivitas. Bahkan tidak hanya transportasi
online, berbagai transaksi juga bisa dilakukan secara online
termasuk layanan pembelian makanan berbasis online.
5. Terus Mengembangkan Layanan : Perusahaan tidak boleh cepat
merasa puas akan pencapaianya. Karena teknologi akan terus
berkembang sehingga kualitas perusahaan juga harus meningkat.
Oleh karena itu, selalu terapkan strategi marketing Grab yang
terbaik untuk mengimbangi setiap layanan terbaru yang lebih
canggih. Layanan harus terus diperbaharui dan disempurnakan
dengan maksimal. Sehingga dapat mengenalkan model bisnis baru
yang trend dan diterima oleh masyarakat. Transportasi online

22
menjadi salah satu model bisnis yang mengkombinasikan teknologi
yang inovatif.

3.4 Aspek Keuangan

Dalam unit bisnis atau usaha, ada beberapa komponen keuangan


tang perlu untuk di analisis (Sunarya, Sudaryono and Saefullah, 2011),
antara lain :
1) Kebutuhan dana
2) Sumber dana
3) Proyeksi neraca
4) Proyeksi laba rugi
5) Proyek arus kas

3.4.1 Analisis Laporan Keuangan Grab

Grab mencatatkan pendapatannya sebesar US$ 180 juta atau sekitar


Rp 2,55 triliun pada kuartal II 2021 (kurs US$ 1 = Rp 14.182). Angka ini
naik 132% dibandingkan periode yang sama tahun
lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar US$ 77 juta. Tercatat, pendapatan
Grab paling dominan berasal dari layanan mobilitas, seperti Grab Bike dan
Grab Car yang mencapai US$ 118 juta. Jumlah ini tercatat tumbuh 129%
secara yoy. Pendapatan layanan pengantaran mencapai US$ 45 juta atau
naik 92% yoy. Sementara itu, layanan usaha dan keuangan Grab tercatat
masing-masing sebesar US$ 11 juta dan US$ 6 juta.

Adapun nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) Grab


meningkat 62% yoy menjadi US$ 3,9 miliar. Hal ini salah satunya terjadi
karena permintaan layanan pengiriman barang atau GrabExpress dan
pesan-antar makanan GrabFood yang melesat 58%. Selain itu, order
layanan taksi dan ojek online atau ride hailing juga meningkat 93%.
Hingga saat ini, Grab telah beroperasi di lebih dari 400 kota di delapan
negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara tersebut yakni

23
Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand,
dan Vietnam.

Gambar 3.4.1 Laporan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas Grab

24
Sumber : investing.com

3.5 Aspek Ekonomi dan Sosial

Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan dengan
adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dan
pemerintah umumnya.
Diharapkan dari aspek ekonomi dan sosial, yang akan dijalankan akan
memberikan dampak yang positif lebih banyak. Artinya dengan berdirinya
usaha atau proyek secara ekonomi dan sosial lebih banyak memberikan
manfaat dibandingkan kerugiannya, sehingga dari perspektif ekonomi dan
sosial, suatu proyek atau bisnis bisa dikatakan layak.

3.5.1 Analisis manfaat Ekonomi dan Sosial Grab

Grab, platform layanan pemesanan kendaraan terkemuka di


Asia Tenggara, telah mendorong dampak sosial positif kepada para mitra
pengemudi dan penumpangnya di Jakarta, menurut studi Social Impact
Study yang dilakukan oleh tim dari Program MBA University of Cambridge
Judge Business School. Studi ini mengungkapkan bahwa Grab telah
meningkatkan kehidupan para mitra pengemudi dan penumpangnya
di Jakarta, yang sejalan dengan misi sosialnya. 

Poin utama dari Social Impact Study:

a. Pelanggan Grab memberikan penilaian tinggi pada beberapa


faktor, termasuk peningkatan akses, keamanan, kenyamanan
dan keselamatan
Baik penumpang GrabCar dan GrabBike merespon bahwa
peningkatan paling utama dibanding layanan transportasi yang ada
adalah Grab telah memberikan estimasi waktu dan tariff yang lebih

25
baik, memungkinkan penumpang untuk menghindari pembayaran
tarif yang terlalu mahal, memberikan layanan pelanggan yang lebih
cepat dan baik serta aman untuk digunakan oleh seluruh anggota
keluarga mereka. Penumpang aplikasi layanan pemesanan mobil
pribadi menilai estimasi waktu dan biaya yang lebih baik sebagai
manfaat terbesar yang diberikan oleh aplikasi layanan transportasi
online. Tidak adanya tarif yang ditetapkan sepihak dan waktu
menunggu yang lebih singkat merupakan manfaat yang dinilai
paling tinggi di posisi kedua dan ketiga.
b. Mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike mendapatkan lebih
banyak pelanggan dan pendapatan yang lebih tinggi
Para mitra pengemudi dari aplikasi pemesanan kendaraan pribadi
menilai kemudahan penggunaan platform Grab dan waktu kerja
yang fleksibel sebagai manfaat tebesar dari penggunaan platform
pemesanan kendaraan. Mitra pengemudi GrabCar menekankan
bahwa pendapatan yang lebih tinggi sebagai manfaat utama
lainnya dari platform Grab. Mereka menilai bahwa semua manfaat
ini memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan hidup mereka
seperti menabung untuk membeli rumah atau membayar
uang sekolah anak-anak mereka.

Studi Pengaruh Sosial ini dilakukan oleh tim dari Program MBA
University of Cambridge Judge Business School. Ini merupakan satu
contoh kecil tentang bagaimana Grab telah memegang teguh misi
utamanya, dan mendorong dampak sosial yang positif bagi masyarakat.
Studi ini mensurvei lebih dari 400 penumpang dan pengemudi
yang menggunakan aplikasi pemesanan kendaraan yang berbeda.

26
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dan analisis yang dilakukan di atas, dapat di


simpulkan bahwa dalam beberapa aspek, PT Grab Teknologi
Indonesia dapat dikatakan layak sebagai pelaku usaha. Tingkat
kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan Grab kepada
pelanggan secara keseluruhan sudah baik. Grab juga telah meraih
sertifikasi ISO 9001:2015, menjadikannya sebagai perusahaan
pertama di industri pemesanan kendaraan di seluruh dunia yang diakui
memiliki standar tata kelola internal dan manajemen kualitas yang
kuat. Grab terus menetapkan standar terbaik di kelasnya dalam
industri yang baru ini, dengan proses operasional yang sebanding atau
bahkan melebihi operator taksi tradisional dan transportasi publik
lainnya. Sertifikasi ISO 9001:2015 adalah versi terbaru dari standar
manajemen kualitas terkemuka di dunia. Sertifikasi ini membantu
pekerjaan perusahaan dan organisasi agar lebih efisien dan
meningkatkan kepuasan pelanggan. Grab berhasil meraih sertifikasi
ISO 9001:2015 setelah melalui audit yang komprehensif terhadap
sejumlah proses internal perusahaan oleh Lloyd’s Register Quality
Assurance.

27
DAFTAR PUSTAKA

Corry Anestia. (2023, may 31). Aplikasi perpustakaan digital. Retrieved Juni 03, 2023,
from dailysocial.id: https://dailysocial.id/post/aplikasi-perpustakaan-digital-
bukuaku-resmi-hadir-untuk-pembaca-muda

equities. (n.d.). (Amerika Serikat) Retrieved 06 05, 2023, from id.investing.com:


https://id.investing.com/equities/grab-holdings-financial-summary

Grab Help Center. (2023). Retrieved from helpgrab.com:


https://help.grab.com/merchant/id-id/4407706493337

Reza Pahlevi. (2022, mei 27). dari mana saja sumber pendapatan grab. Retrieved Juni
04, 2023, from databoks.katadata.co.id:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/05/27/dari-mana-saja-
sumber-pendapatan-grab

Sudirman, Acai. (2023). Studi Kelayakan Bisnis : Konsep dan Aplikasi. Bandung: Media
Sains Indonesia.

28

Anda mungkin juga menyukai