Anda di halaman 1dari 1

Menulis Artikel Wawancara yang Berisi

Cari narasumber yang menarik


Langkah pertama terkait pada tahap persiapan; pemilihan narasumber yang jeli akan sangat
membantu kualitas artikel pada akhirnya.

Usahakan narasumber memberikan jawaban yang menarik, kooperatif saat wawancara, dan
konsisten dengan jawabannya. Maka, cari persona yang tepat; figur yang memiliki perspektif menarik
dan menginspirasi. Untuk hal ini memang kita tidak bisa hanya main tunjuk saja, tapi harus cermat,
memiliki pengetahuan luas, dan peka dengan berbagai hal terkini; sehingga bisa menentukan
narasumber yang tepat.

Bahas topik yang unik


Pikirkan topik bahasan secara serius pada saat penyusunan pertanyaan. Gali dan tangkaplah dimensi
lain dari narasumber yang kita wawancara.

Bangun percakapan, bukan interogasi


Dalam artikel wawancara, agar terasa mengalir seperti percakapan, jangan hanya bertanya, sisipkan
pula fakta pendamping.

Contoh, kalau Anda ingin menuliskan tentang kebiasaan olahraga si narasumber, maka bisa diganti
pertanyaan seperti “Apa saja yang Bapak lakukan agar tetap fit di tengah kesibukan?” dengan
“Kabarnya Anda rutin joging dua kali seminggu? Apa iya? Apa jenis jogging yang kini paling Bapak
suka?”

Jadikan alur wawancara kasual (terkesan seperti sesi ngobrol). Daftar pertanyaan yang dibuat hanya
sekadar panduan, tidak jadi panduan mutlak tentang cara menanyakannya.

Tanya jawab yang mengalir seperti percakapan juga cenderung lebih menarik dan memancing
pertanyaan-pertanyaan baru. Ikuti, selama kita tidak terseret jauh keluar dari konsep utama.

Cari jawaban paling menarik, sunting yang tidak perlu


Yang tak kalah penting menentukan kualitas artikel wawancara adalah memilah mana jawaban
yang menarik, dan kemampuan menyunting materi tanpa melepaskan diri dari konteks dan
substansi materi wawancara.

Sumber: edit dari http://thecrafters.co/id/menulis-artikel-wawancara-yang-berisi-bukan-sekadar-narasi/

Anda mungkin juga menyukai