Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK 1

FESTIFAL SEBLANG BAKUNGAN


DI KABUPATEN BANYUWANGI

A. LATAR BELAKANG
Masyarakat Suku Osing di Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki beberapa tradisi yang
masih lestari hingga hari ini. Salah satu tradisi Suku Osing bernama Ritual Seblang, yaitu
rangkaian upacara adat yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Tujuan ritual seblang
sendiri umumnya untuk keperluan bersih desa dan tolak bala agar desa tetap aman dan
tenteram.
Kegiatan ini rutin dilakukan oleh masyarakat banyuwangi khususnya suku Osing. Ritual
Seblang hanya bisa ditemui di dua desa di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi,
Jawa Timur. Dua desa itu adalah Desa Bakungan dan Desa Olehsari. Meski begitu, seblang
tidak digelar bersamaan di dua desa ini. Desa Bakungan biasa menyelenggarakan seblang
pada satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Sedangkan Desa Olehsari menyelenggarakan
seblang pada satu minggu setelah Hari Raya Idul Adha. Dalam ritual seblang, terdapat
beberapa aktivitas seperti ziarah makam leluhur, selamatan, ider bumi, tari seblang, hingga
kirab. Selain berbeda waktu, pementasan tari seblang di dua desa juga berbeda dari segi
penarinya. Desa Bakungan mengharuskan penari seblang seorang perempuan yang masih
perawan.
B. POKOK PERMSALAHAN
Ritual Seblang, Tradisi Bersih Desa dan Menolak Bala oleh Suku Osing Banyuwangi ini adalah sebuah
ritual yang perlu di lestarikan dan di pelihara.
Untuk itu kami mencoba menganalisa ritual seblang tersebut dari aspek astagrata serta kita kaitan
dengan kedudukan kami sebagai pemimpin di instansi.

C. ANALISA MASALAH
Di Banyuwangi terdapat berbagai macam rangkaian kegiatan adat yang berhubungan dengan berbagai
peristiwa yang terjadi dalam suatu masyarakat. Salah satunya, tradisi ritual Seblang yang hanya
dilakukan oleh masyarakat Using di dua desa dalam lingkungan kecamatan Glagah, Kabupaten
Banyuwangi. Using merupakan sebutan bagi sisa rakyat Blambangan yang selamat dari perang Puputan
Bayu, perang antara Blambangan melawan Belanda. Ritual ini dilakukan sebagai tujuan bersih desa dan
tolak bala yang dimaksudkan agar desa tetap dalam keadaan tentram dan terhindar dari mara bahaya.
Dalam ritual Seblang terdapat kegiatan berziarah ke makam leluhur, selametan, ider bumi, tarian Seblang
dan kirab. Ritual ini mempunyai syarat ketentuan dan tatanan tertentu seperti umur penari, aksesoris
yang dipakai penari, dan waktu pelaksanaan tarian. Ritual ini hanya terdapat pada dua desa, desa
Olehsari dan Bakungan. Di dalam ritual ini terkandung nilai vertikal, ucapan terima kasih kepada Tuhan
atas berbagai kesejahteraan dan horizontal, adanya hubungan sosial yang didasari oleh perasaan
senasib sehingga ritual ini unik dan menarik untuk dikaji. Penelitian ini hendak mengkaji lebih jauh
tentang ritual Seblang di desa Bakungan dan desa Olehsari, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui proses ritual, tatanan, pemilihan pelaku ritual, syarat dan ketentuan
hingga perbedaan di kedua desa tersebut.
Kata Kunci: Ritual, Seblang, masyarakat Using, dan kita amati dari aspek artagrata yang terdiri datri lima
aspek yaitu :
1. Ideologi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial budaya dan
5. Pertahanan dan keamanan

Budaya ritual seblang ini sangat kental dengan nuansa sebuah perjuangan masyarkat untuk
menggapai sebuah kesuksesan dan kemajuan sebuah wilayah.
Jadi kami menyimpulkan ada beberapa aspek antara lain :
1. Terkait idiologi ini sangat baik sekali mengingat kegiatan ritual ini terkandung unsur agama yang
sangat kuat serta simbul simbul lainnya
2. Aspek politik, ini juga sangat baik mengingat ritual tersebut menggambarkan ada sebuah
kerukunan bermasyarakat dan beragama semua elemen masarakat jadi satu untuk
memohon keselamatan dan bersyukur bahwa di desa terbut telah di beri kan anuigrah
Kesehatan dan rejeki yang melimpah dan tidak ada konflik satu satu sama lain
3. Asoek ekonomi. Dengan dilakukannya ritual seblang ini dapat dilihat dan dirasakan masyarakat
bahwa perubahan ekonimi di masyarakat sangat baik. Sehingga ritual ini perlu dilestarikan dan di
pelihara
4. Aspek sosial budaya. Dengan ruitual ini semua masyarakat berkumopul dan saking bahu membahu
tidak melihat kaya dan miskin melakukan ritual ini dengan hidmah meski ada perbedaan atau
kesenjangan di masyarakat tersenut
5. Aspek pertahanan dan keamanan. Ritual ini sangat kental dan erat sekali dengan nuansa perjuangan
leluhur sebelumnya sehingga di situ di gambarkan bahwa bagaimana leluhur kita memperjuangkan
dan membela wilayahnya.
Kegiatan ritual seblang kalua di kaji secara kepemimpinan yang pancasilais nasionalis
maka banyak hal yang bisa dilakukan di kegiatan tersebut :
Segi panacilais di ritual tersebut menggambarkan adanya kerukunan dan nuansa
agama yang sangat kental untuk itu menurut kami ritual ini perliu di lindungi mungkin di
buat sebuah peraturan atau di syahkan secara hukum.
Dari sudut pandang lain ritual ini perlu dilestariakn dan di berikan akses yang memadai
seperti aitinya bsupaya pada saat pelaksanaan ini masarakat lain mampu mengakses
kegiatan ini denganm baik dan lancer. Yang jelas kelompok I merespon sangat baik dari
berbagai sudut pandang.

Anda mungkin juga menyukai