Anda di halaman 1dari 2

Jangan Tertipu dengan Pelaku Maksiat yang Diberi Nikmat

Hadirin Jum’at Rahimakumullah

Dalam kesempatan yang sangat baik ini, mari bersama-sama kita bertekad untuk
meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah SWT. Takwa yang sebenar-benar takwa,
yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya dan menjauhi apa yang
dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Melalui takwa Allah akan memberikan jalan keluar
setiap kesulitan yang kita hadapi, sekaligus akan memberikan rezeki dari jalan yang
tidak disangka-sangka. 

Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Setiap kebaikan atau keburukan yang kita perbuat semuanya akan


dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Allah yang akan membalasnya, baik
secara langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa
melakukan refleksi diri, ketika kita ingin melakukan apa pun, baik kebaikan atau
keburukan. 

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra’ ayat: 6:

ۚ‫فَلَهَا‬ ۡ‫ِإ ۡن َأ ۡح َسنتُمۡ َأ ۡح َسنتُمۡ َأِلنفُ ِس ُكمۡ ۖ َوِإ ۡن َأ َس ۡأتُم‬

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu
berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.

Dalam surah yang lain, yakni surah Al-An’am ayat: 160:

ٰۤ ‫من ج ۤاء ب ۡٱلحسنَة فَلَهۥُ ع َۡش ُر َأمۡ ثَاله ۖا ومن ج ۤاء بٱل َّسیَِّئة فَاَل ی ُۡج‬
َ‫زَى ِإاَّل ِم ۡثلَهَا َوهُمۡ اَل ی ُۡظلَ ُمون‬ ِ ِ َ َ َ َ َِ ِ َ َ ِ َ َ َ

Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan
barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit
pun tidak dirugikan (dizalimi).

Manusia adalah makhluk Allah yang memiliki potensi untuk berbuat baik maupun jahat.
Berbuat ketaatan ataupun durhaka. Setiap orang pasti pernah berbuat dosa, kecuali
orang-orang yang dijaga dari dosa oleh Allah. Pernahkah kita membayangkan apa yang
terjadi jika setiap kali manusia berbuat dosa, kemudian Allah langsung menghukumnya
dengan siksanya? Maka bila Allah melakukan hal demikian itu, niscaya bumi ini akan
kosong, tidak tersisa satu manusia pun di atasnya. 

Akan tetapi Allah Maha Bijaksana, dana Maha Penyayang kepada hamba-hambanya, Dia
tidak melakukan hal itu. Bahkan Allah memberikan penangguhan dan penundaan
kepada manusia yang telah melakukan perbuatan dosa atau melanggar larangan-
larangan Allah. Dengan harapan manusia-manusia tersebut memiliki kesempatan
bertaubat dan kembali kepada Allah SWT. 

Allah berfirman:
ۡ‫ُوا َما ت ََركَ َعلَ ٰى ظَ ۡه ِرهَا ِمن د َۤاب ࣲَّة َولَ ٰـ ِكن یَُؤ ِّخ ُرهُمۡ ِإلَ ٰۤى َأ َج ࣲل ُّم َس ࣰّمىۖ فَِإ َذا َج ۤا َء َأ َجلُهُم‬
۟ ‫اس بما َك َسب‬
َ ِ َ َّ‫اخ ُذ ٱهَّلل ُ ٱلن‬ ِ ‫َولَ ۡو یَُؤ‬
َۢ ‫ص‬
‫یرا‬ ِ َ‫فَِإ َّن ٱهَّلل َ َكانَ بِ ِعبَا ِدِۦه ب‬

Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat,
niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi
ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan.
Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
(Surat Fathir: 45)

Walaupun demikian luasnya Maha Bijaksana Allah, namun masih banyak segolongan
manusia yang melakukan dosa tidak merasa berdosa dengan perbuatannya. Karena ia
tidak langsung tidak mendapatkan hukuman dari dosa tersebut, bahkan ia merasa
bebas dan merdeka berbuat apa pun. Dengan asumsi tidak ada yang menghukumnya,
kemudia ia semakin tenggelam pada kubangan dosanya. 

Di sisi lain sebagian kalangan yang minim ilmu dan Iman, saat melihat para pendosa
yang belum disiksa mereka juga tertipu. Mereka melihat para pelaku dosa seakan-akan
diberi kemudahan dan kenikmatan dalam menjalani kehidupan, padahal mereka banyak
melakukan dosa dan maksiat. Akhirnya hal ini yang dapat memengaruhi orang-orang
yang lemah Iman. 

Memang tabiat sebuah keburukan itu mudah untuk menyebar dan menyerap, tanpa
harus digembor-gemborkan. Berbeda dengan kebaikan-kebaikan yang harus selalu
dikampanyekan agar dapat sampai di hati para manusia. 

Maka kita diingatkan oleh Allah SWT dalam Surah Ibrahim: 42: 

ۚ ‫ َواَل ت َۡح َسبَ َّن ٱهَّلل َ َغ ٰـفِاًل َع َّما یَ ۡع َم ُل ٱلظَّ ٰـلِ ُم‬ 
َ ‫ونَ ِإنَّ َما یَُؤ ِّخ ُرهُمۡ لِیَ ۡومࣲ ت َۡش َخصُ فِی ِه ٱَأۡل ۡب‬
‫ص ٰـ ُر‬

Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang
yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu
itu mata (mereka) terbelalak. (Surat Ibrahim: 42)

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah, 

Mudah-mudahan khutbah singkat ini dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk tetap
istiqamah dalam melakukan kebaikan, dan selalu berusaha untuk selalu menjauhi
keburukan-keburukan. Karena semua yang kita perbuat akan mendapat balasan dari
Allah SWT. 

‫آن ْال َع ِظي ِْم‬


ِ ْ‫بَا َركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬

‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬


ِ ‫َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬

ِ ‫ ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر‬،ُ‫ َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬.‫َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
‫َّح ْي ُم‬

Anda mungkin juga menyukai