Anda di halaman 1dari 27

Peran Investor

Institusi dalam Tata


Kelola Perusahaan
Objective

 Tujuan:

1. Menekankan pentingnya peran pemantauan dari investor institusi di Tata Kelola UK


2. Membahas kompleksnya struktur kepemilikan yang muncul dari investasi institusi
3. Mempertimbangkan cara-cara di mana investor institusional menjadi lebih aktif
dalam tata kelola perusahaan
4. Menilai dampak dari aktivitas pemegang saham pada kinerja dan nilai perusahaan
Peran dari Investor Institusi
untukmenyelaraskan
kepentingan manajemen
dengan kepentingan
kelompok pemegang saham.
Four types UK Institutional Investors:

life insurance
pension funds (dana companies
pension), (perusahaan asuransi
jiwa),

unit trusts (perwalian


investment trusts
unit/yang mengelola
(lembaga keuangan
investasi reksadana),
publik) Illustration of UNIT TRUSTS
and
Ownership Concentration
 Kondisi ketika investor institusi menjadi banyak dan sangat terkonsentrasi

• Meningkatkan perlindungan investor

Dampak + (Shleifer dan Vishny, 1997).

• Asimetri Informasi, karena akses mereka terhadap


informasi lebih banyak

Dampak - • Memperparah agency conflict, karena adanya


penyebaran pengendalian* dan kepemilikan. Meskipun
adanya konsentrasi kepemilikan, dapat mengatasi
permasalahan ini.

*Penyebaran pengendalian dan kepemilikan: Transformasi dari kepemilikan yang tersebar menjadi
kepemilikan yang terkonsentrasi di tangan sejumlah kecil pemegang saham institusional yang besar
Academic Literature
 Peranan Investor Institusi dalam Tata Kelola melalui
Pemantauan Manajemen (monitoring)
Authors Concept
Kepemilikan saham terkonsentrasi oleh institusi dapat
Agrawal dan meningkatkan pemantauan manajerial dan sehingga
Knoeber (1996) meningkatkan kinerja perusahaan.

Pemantauan oleh pemegang saham institusional berguna


Stapledon (1996) untuk mengurangi agency conflict.
Dapat memecahkan masalah keagenan karena
kemampuan mereka untuk mengambil keuntungan dari
Diamond (1984)
skala ekonomi dan diversifikasi.
MAIN TOPIC DISCUSSION
The Transformation Institutional Investor Institutional
of UK Institutional Voting Investors and
Ownership Engagement

• A complex web • Research into • Research into


of ownership voting by engagement
• The growth of institutional with Institutional
institutional investors Investors
investor activism • Factors affecting
shareholder
activism
• Shareholder
activism and
financial
performance
THE TRANSFORMATION OF UK
INSTITUTIONAL OWNERSHIP

Transformasi / perubahan
struktur kepemilikan dari Mengakibatkan evolusi sistem
“dispersed/tersebar” menjadi kapitalis di UK & US
lebih terkonsentrasi

DAMPAK PADA STUDI TATA


KELOLA:
Hasil dari adanya pemindahan Investor institusional sebagai Karena mereka melakukan
kepemilikan secara bertahap dari pemegang saham, telah beralih pemantauan terhadap
individu ke lembaga investasi dari penyebab masalah keagenan manajemen perusahaan
menjadi sarana untuk
memecahkan masalah keagenan.
Changes the Ownership Structure

UK Ownership Structure at the end of 1992 UK Ownership Structure at 1998


Hampel Report (1998):
 Individual Ownership at UK: Institutional = 60%
 1992 : 20% Individual = 20%
 1993 : <18% Overseas = 20%

 Institutional Investors at UK had risen to 62% of ordinary shares


 Growth of institutional ownership + Ownership Concentration
Hampel Report (1998)
 Memperingatkan bahaya dari adanya intervensi
berlebihan dari investor institusi saat menjalankan
kegiatan bisnis sehari-hari. Hal ini mengakibatkan
pseudo-management (manajemen yang semu).
Karena meskipun pemegang saham institusi tidak
mengelola seperti manajemen, mereka dapat
melakukan monitoring.

EXCESSIVE INTERFERENCE
monitoring activism  shareholder activism
A COMPLEX WEB OF OWNERSHIP
 Masalah utama:

Investor institusi SEBENARNYA


BUKANLAH PEMEGANG SAHAM
SEBENARNYA (true shareholders),
Karena melibatkan jaringan
kepemilikan dan akuntabilitas
yang rumit.

Contoh: Karyawan perusahaan


adalah anggota skema pension
kerja, yang mana skema pension
tersebut dijalankan oleh manajer
dari Dana pension.

Dari skema ini memunculkan


masalah agensi tambahan, yaitu
Perusahaan Investee = Dana Pensiun (Pension Fund), tetapi dijalankan oleh Fund Manager khawatir tentang aktivitas
Dana dari Pension Fund berasal dari Employee. manajer dana pension.
KOMPLEKSITAS LEBIH LANJUT
 Terjadi ketika Fund Manager tidak hanya sebagai agen dari “P.S. Sesungguhnya”
(seperti karyawan) dan “Investee”, tetapi juga sebagai WALI AMANAT.
“TRUSTEE adalah pemilik saham; tetapi dalam banyak kasus mereka mendelegasikan pengelolaan
investasi, termasuk hubungan dengan perusahaan, kepada FUND MANAGEMENT. Dalam kasus ini,
tindakan TRUSTEE dan hubungan mereka dengan FUND MANAGER memiliki pengaruh penting
terhadap tata kelola perusahaan.”
-Hampel Report (1998)

 Keberadaan TRUSTEE dapat mengaburkan fungsi monitoring perusahaan.


 Sehingga, menimbulkan masalah, yaitu maksimalisasi keuntungan dalam jangka
pendek, daripada keuntungan jangka panjang.
“Sering dikatakan bahwa trustee menempatkan fund manager di bawah tekanan yang tidak semestinya untuk
memaksimalkan pengembalian investasi jangka pendek, atau untuk memaksimalkan pendapatan dividen dengan
mengorbankan laba ditahan; Bukti untuk mendukung pandangan ini terbatas. . . tapi kami mendesak trustee untuk
mendorong fund manager untuk mengambil pandangan panjang.” - The Hampel Report (1998)
Ringkasan Kompleksitas Kepemilikan Saham oleh Dana Pensiun

Myopic institutions theory menyarankan bahwa pemegang saham institusional lebih picik dalam keputusan
investasi mereka daripada investor individu.
Myners melihat kurangnya pemahaman investasi di antara para trustee secara umum sebagai masalah serius.
Seperti:
1. Tidak memiliki kualifikasi professional di bidang investasi dan keuangan, atau
2. Kurangnya pelatihan.

Salah satu cara untuk meningkatkan fungsi trustee dan mendorong trustee untuk mengambil minat yang lebih aktif
dalam peran mereka adalah dengan membayar / memberikan kompensasi.
THE GROWTH OF INSTITUTIONAL
INVESTOR ACTIVISM
Cadbury Report (1992), memfokuskan
Harus mendorong adanya
CG perusahaan tidak hanya pada perusahaan Membentuk kelompok
pertemuan tatap muka secara
dan efektivitas BOD mereka tetapi juga pada perwakilan dan memberikan
teratur dengan direktur
peran yang harus dimainkan oleh pemegang resolusi kepada manajemen
investee mereka (proses yang
saham yang bertanggung jawab, terutama perusahaan, misal: terkait
disebut sebagai 'keterlibatan
investor institusi. praktik lingkungan.
dan dialog');
Kesiapan investor institusi untuk
melakukan peranannya bergantung pada sejauh
mana mereka melihatnya sebagai tanggung
jawab mereka sebagai pemilik, dan demi
kepentingan mereka terhadap uang yang Harus memanfaatkan hak Harus memperhatikan
mereka investasikan, untuk membawa suara mereka secara positif; komposisi direksi dalam
perubahan dalam perusahaan. dan perusahaan investee

Investor institusi kini didorong untuk berperan aktif di perusahaan yang mereka kelola
THE GROWTH OF INSTITUTIONAL
INVESTOR ACTIVISM
 Myners Report (1995)
menekankan pentingnya
mengembangkan “kemitraan
yang menguntungkan” antara
investor institusi dan perusahaan
investee mereka.

 Monks (1994) menekankan


perlunya investor institusional
untuk mempraktikkan 'hubungan
“Dukungan-dukungan tersebut memberikan titik acuan bagi investor institusi, investasi' dengan perusahaan
sehingga aktivisme menjadi lebih terorganisir, dan menjadi lebih dinamis” investee mereka.

“Aktivisme pemegang saham merupakan sarana penting untuk memantau manajemen


perusahaan dan memulihkan kepercayaan pada lembaga keuangan”
INSTITUTIONAL INVESTOR VOTING

 1990: voting dari investor institusi masih rendah


 1998: meskipun sudah mengalami kenaikan, voting dari investor institusi masih <40%

Tanggung Mengapa voting


Gerakan
Jawab Investor pada investor
“Shareholder
Institusi dalam institusi tidak
Democracy”
Voting diwajibkan?
Apabila diwajibkan, dapat mengakibatkan: Bertujuan untuk meningkatkan hak
Dapat membantu untuk pemegang saham, sehingga pemegang
mengambil kepentingan aktif 1. Adanya kebohongan (lip service) atas voting. saham dapat menggunakan hak suara
dalam perusahaan. mereka secara lebih efektif.
2. Mengakibatkan fund manager membuat prosedur
formal dan pedoman voting yang pada dasarnya Contoh: melibatkan pemegang saham
adalah “window dressing”. agar dapat berpartisipasi dalam RUPS
secara elektronik (Dombey, 2003).
RESEARCH INTO VOTING BY
INSTITUTIONAL INVESTORS

Menjelaskan kesulitan praktis yang Membandingkan praktik pemungutan suara


dapat menghambat pelaksanaan
Solomon dan investor institusional di 4 negara.
voting oleh investor institusional.
Stapledon
Solomon
Berfokus pada masalah apakah voting

(1995)  UK
Fakta bahwa investor institusional merupakan kewajiban fidusia bagi investor

(1999)
tidak tertarik untuk melakukan institusional atau tidak.
voting atas saham mereka.
HASIL: US: Voting rights dianggap
sebagai kewajiban fidusia investor
institusional

Mallin (1996) Mallin (2001) Investor institusi dan


3 tipe voting pada  US  US aktivitas shareholder
institutional investor
Stapledon (1995)
Tahun Hasil

1974 Midgley menemukan bahwa hanya sekitar 11% suara yang digunakan
(mencakup semua shareholder, tidak hanya institusi)
1970 Minns menyatakan bahwa pada tahun 1970-an investor institusional pada
umumnya tidak menggunakan hak suara mereka.
1990 menemukan bahwa rata-rata total suara yang diterima oleh perusahaan
berjumlah sekitar 20% (termasuk investor institusional dan lainnya)
1993 menemukan bahwa 24% voting dilakukan dalam sampel perusahaan terbaik
di Inggris
1995 adalah apakah trustee memiliki kewajiban untuk memilih? Menurut hokum
kontemporer, trustee tidak wajib memilih
2000 Adanya perubahan UU, menetapkan bahwa trustee harus mengungkapkan
sejauh mana (jika ada) fund manager mereka menggunakan hak suara
mereka di perusahaan investee.
Mallin (1996)
Mallin (2001)
US: Voting rights dianggap sebagai kewajiban fidusia
investor institusional
Fund manager tidak
memilih sama sekali.

Fund manager voted lebih bertanggung jawab dan efektif


hanya pada isu-isu
non-rutin; 

Fund manager voted paling popular, tapi kurang


pada semua masalah bertanggungjawab, bisa saja hanya
(rutin dan non-rutin);
memberikan suara untuk kepentingan
pemungutan suara dan tidak
mencerminkan dampak dari suara
mereka, sehingga kurang efektif
Solomon dan Solomon (1999)

 72% responden institusi memiliki kebijakan


voting tertulis untuk perusahaan investee
mereka.
 84% UK unit trust managers pernah
mencoba untuk mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dalam
perusahaan investee mereka melalui
pertemuan pribadi
 84% pemegang saham aktif adalah
investor institusional, yang pernah
membentuk koalisi dengan investor
institusional lainnya, terutama ketika
perusahaan investee berada dalam krisis.
INSTITUTIONAL INVESTORS AND
ENGAGEMENT
Kode praktik ini menetapkan bahwa
institusi memiliki tanggung jawab
untuk campur tangan dalam akuntabilitas
perusahaan investee 'bila perlu'
untuk melaksanakan akuntabilitas

ISC
mereka kepada klien mereka sendiri.

Pemantauan oleh investor


2002
institusional mungkin memerlukan
berbagi informasi dengan pemegang
monitoring
saham lain untuk menyetujui tindakan
bersama.
Institutional Shareholders’ Code of Activism
RESEARCH INTO ENGAGEMENT WITH
INSTITUTIONAL INVESTORS
Result
Charkham dan
menegaskan pentingnya peran investor institusional dalam tata kelola perusahaan
Simpson (1999)

Pengungkapan publik atas informasi pelaporan keuangan telah dipandang tidak


Holland (1998) memadai oleh investor institusi, yang oleh karena itu beralih ke saluran pengungkapan
pribadi di banyak bidang pelaporan keuangan

UK unit trust manager mendorong adanya hubungan investasi, mendukung gerakan


untuk mendorong jangka panjang daripada jangka pendek dalam sistem CG di Inggris.

Solomon dan Hasil penelitian menunjukkan investor institusional mendukung hubungan komunikasi dan
Solomon (1999) keputusan yang lebih lama dan lebih kuat dengan perusahaan investee mereka.

Investor institusional lebih memilih rute keterlibatan daripada rute pemungutan suara
sebagai sarana untuk mempengaruhi manajemen perusahaan investee.
FACTORS AFFECTING SHAREHOLDER
ACTIVISM
• Manajer dana di lembaga yang lebih besar
lebih proaktif dalam urusan tata kelola
Size perusahaan daripada di lembaga yang lebih
kecil.

•Secara teoritis, Dana pensiun memiliki lebih banyak insentif untuk

Jenis Lembaga memantau perusahaan di mana mereka memegang saham


besar daripada jenis investor institusional lainnya, menunjukkan
bahwa mereka mungkin lebih aktif

Investasi •NAMUN, dalam temuan penelitian menunjukkan bahwa aktivisme


dana pensiun memiliki sedikit atau bahkan tidak berdampak
sama sekali pada perusahaan.
SHAREHOLDER ACTIVISM AND
FINANCIAL PERFORMANCE
Apakah intervensi BERDAMPAK POSITIF
Franks dan Mayer (1994),
investor institusi Kaplan dan Minton (1994), Significant impact on top management turnover and improved financial
menghasilkan kinerja Kang dan Shivdasani performance, positive for corporate governance
(1995)
keuangan yang lebih Mikkelson dan Ruback, Pembelian blok saham oleh investor institusi cenderung menghasilkan
tinggi di perusahaan 1985; Shome dan Singh, peningkatan nilai perusahaan, pergantian manajemen puncak, kinerja
1995; Bethel et al., 1998 keuangan dan penjualan aset
investee atau tidak? Pemantauan pemegang saham menyebabkan peningkatan nilai
Strickland dkk. (1996)
perusahaan
Nesbitt (1994) dan Smith aktivisme dana pensiun memiliki dampak positif yang signifikan terhadap
(1996) kinerja keuangan perusahaan yang ditargetkan oleh dana tersebut

Sebagian besar hasil


penelitian di US menemukan BERDAMPAK NEGATIF
bukti yang beragam
Agrawal dan menemukan bukti lemah dari hubungan antara kepemilikan oleh investor
tentang dampak aktivisme Knoeber, 1985 institusional dan kinerja keuangan perusahaan
pemegang saham terhadap Karpoff et al.,
menemukan bahwa aktivisme pemegang saham dalam bentuk proposal
pemegang saham tampaknya tidak mengarah pada peningkatan nilai
kinerja perusahaan dan nilai (1996)
perusahaan dan tampaknya tidak berpengaruh pada kebijakan perusahaan
perusahaan. tidak menemukan bukti bahwa blockholding perusahaan yang terdaftar oleh
Faccio dan Lasfer
dana pensiun kerja di Inggris berhubungan positif dengan profitabilitas dan nilai
(2000)
perusahaan
Kami melaporkan bahwa dana pensiun tidak
menambah nilai bagi perusahaan di mana mereka
memegang saham besar. Hasil kami meragukan
peran pemantauan dana pensiun yang dianggap
secara teoritis, di satu sisi, sebagai promotor utama
tata kelola perusahaan di Inggris dan, di sisi lain,
menjadi jangka pendek dan mendikte aturan
mereka kepada perusahaan.”

Faccio dan Lasfer, 2000, hal. 105


Beberapa Kemungkinan Penyebab
Berdampak Negatif
Penulis menyarankan
bahwa mungkin dana
pensiun menghindari
saham yang dapen miliki intervensi karena mereka
cenderung mewakili tidak ingin menarik
bagian yang relatif kecil perhatian publik pada
dari total nilai aset dana masalah perusahaan
tersebut investee

Mereka menyarankan agar


Kesimpulan: Dana pensiun
pada dasarnya pasif dan inilah
dana pensiun tidak
alasan kepemilikan mereka tidak
memantau karena
mempengaruhi nilai perusahaan pemantauan itu mahal
(Penelitian 1990)
IMPORTANT CONSIDERATION
Komposisi pemegang
Jaringan kepemilikan yang
saham besar  apakah
kompleks dapat
pendiri atau lembaga
menimbulkan agency
keuangan? (Di UK =
conflict
lembaga keuangan)

Adanya biaya untuk


melakukan monitoring 
Pertimbangan akan Prinsip
apakah sebanding dengan
OECD: “agar semua
peningkatan manfaat
pemegang saham
positif pada kinerja
diperlakukan sama”
keuangan investee setelah
monitoring?

Anda mungkin juga menyukai