Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SITUASI

1. Analisis Kontekstual dalam desain arsitektur melibatkan tinjauan menyeluruh


terhadap kondisi lingkungan, budaya, sosial, dan fisik yang mempengaruhi
perancangan sebuah proyek. Berikut adalah contoh beberapa aspek yang perlu
dianalisis dalam konteksual:
 Kondisi Lingkungan:
- Topografi: Tinjau karakteristik topografi, seperti kemiringan, kontur,
dan fitur alami lainnya yang dapat mempengaruhi tata letak dan desain
bangunan.
- Iklim: Pertimbangkan iklim lokal, termasuk suhu, curah hujan, angin,
dan intensitas sinar matahari. Hal ini memungkinkan penggunaan
strategi desain yang tepat, seperti pengaturan tata letak yang optimal
dan penggunaan material yang sesuai dengan iklim.
 Aspek Budaya:
- Identitas Budaya: Pelajari nilai-nilai, kepercayaan, dan tradisi budaya
yang ada di wilayah tersebut. Ini dapat mempengaruhi pemilihan
elemen desain, penggunaan simbol-simbol atau ornamen, dan integrasi
budaya dalam bangunan.
 Aspek Fisik:
- Infrastruktur: Tinjau kondisi infrastruktur yang ada, seperti jalan,
transportasi publik, dan utilitas. Ini penting dalam mempertimbangkan
aksesibilitas, konektivitas, dan dampak terhadap desain.

Konsep Desain
Konsep utama dalam desain arsitektur adalah fondasi atau ide dasar yang menjadi
panduan untuk pengembangan desain. Berikut adalah contoh deskripsi konsep dan
penggunaan sketsa atau gambar konseptual untuk memvisualisasikan ide-ide desain:

 Deskripsi Konsep: Konsep utama dalam desain arsitektur proyek ini


adalah "hubungan harmonis antara alam dan bangunan". Konsep ini
mendasarkan pada keinginan untuk menciptakan lingkungan binaan
yang terintegrasi dengan alam sekitar dan memanfaatkan elemen alami
sebagai sumber inspirasi dan keindahan.
 Sketsa atau Gambar Konseptual: Dalam paper ini, disertakan sketsa
konseptual yang menggambarkan ide-ide utama dari desain arsitektur
ini. Sketsa tersebut menunjukkan integrasi alam, penempatan material
alami, hubungan dengan pemandangan, dan penggunaan cahaya alami.
Sketsa tersebut memberikan gambaran visual yang lebih jelas tentang
bagaimana desain berusaha untuk menciptakan hubungan harmonis
antara alam dan bangunan.
Rancangan Arsitektur
 Deskripsi Rinci: Rancangan arsitektur proyek ini memiliki beberapa elemen
desain yang akan dijelaskan secara rinci:

1. Tata Letak Ruang: Tata letak ruang dirancang dengan memperhatikan fungsi dan
hubungan antar-ruang.

2. Massa Bangunan: Massa bangunan dirancang dengan menggunakan pendekatan


yang terkait dengan konsep desain.

3. Sistem Struktural: Sistem struktural menggunakan kombinasi antara struktur


baja dan beton bertulang.

4. Fasad: Fasad bangunan dirancang dengan mempertimbangkan penggunaan


material alami dan karakteristik lingkungan sekitar.

5. Material: Penggunaan material yang ramah lingkungan menjadi perhatian utama


dalam desain ini.

6. Pencahayaan: Sistem pencahayaan dirancang dengan memaksimalkan


penggunaan pencahayaan alami.

Justifikasi Desain: Desain ini didasarkan pada beberapa justifikasi yang mendasari
keputusan desain tertentu:

 Kebutuhan Pengguna: Desain ini mengutamakan kenyamanan dan kebutuhan


penghuni. Tata letak ruang yang terintegrasi dan aliran yang baik memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi dan bergerak dengan mudah.
 Fungsionalitas: Setiap elemen desain dipertimbangkan dengan memperhatikan
fungsionalitasnya.
 Konteks: Desain ini mengambil inspirasi dari lingkungan sekitar dan
memperhatikan konteks lokal.

Analisis dan Evaluasi


Analisis Kinerja:
Dalam analisis kinerja desain ini, beberapa aspek yang dapat ditinjau meliputi
efisiensi energi, penggunaan sumber daya, dan aspek lingkungan lainnya:
1. Efisiensi Energi: Melalui desain yang memaksimalkan pencahayaan alami,
penggunaan material berkelanjutan, dan pengaturan tata letak yang efisien,
desain ini memiliki potensi untuk mencapai efisiensi energi yang tinggi.
2. Penggunaan Sumber Daya: Dalam hal penggunaan sumber daya, penggunaan
material lokal dan daur ulang dalam desain dapat mengurangi penggunaan
sumber daya alami yang langka.
3. Aspek Lingkungan: Desain ini mengintegrasikan elemen alam dan lingkungan
sekitar dengan menggunakan material alami dan memaksimalkan pencahayaan
alami.
Evaluasi Pengguna:
Untuk mendapatkan masukan atau tanggapan dari pengguna terhadap desain
yang telah diusulkan, beberapa metode evaluasi dapat dilakukan, antara lain:
1. Survei Pengguna: Menggunakan survei kepada calon penghuni atau pemilik
proyek untuk mendapatkan umpan balik tentang aspek-aspek tertentu dari
desain, seperti kenyamanan, fungsi, estetika, dan kebutuhan pengguna lainnya.

2. Diskusi Fokus Kelompok: Mengadakan sesi diskusi kelompok dengan calon


penghuni atau pengguna potensial untuk mendengarkan pandangan mereka
tentang desain.
3. Observasi Pengguna: Melakukan observasi terhadap pengguna dalam
pengaturan nyata untuk memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan
ruang dan bagaimana desain mempengaruhi pengalaman mereka.
Melalui evaluasi pengguna, dapat diperoleh wawasan berharga tentang sejauh
mana desain memenuhi kebutuhan, preferensi, dan harapan pengguna.
Tanggapan pengguna ini dapat membantu arsitek untuk memperbaiki desain dan
mencapai hasil akhir yang lebih baik.

KESIMPULAN
Rancangan arsitektur ini bertujuan untuk menciptakan hubungan harmonis
antara alam dan bangunan. Konsep utamanya adalah memaksimalkan
penggunaan alam, mengintegrasikan material alami, dan menciptakan
lingkungan yang nyaman dan berkelanjutan. Melalui tata letak ruang yang
efisien, penggunaan material ramah lingkungan, pencahayaan alami, dan
pengaturan fasad yang terintegrasi dengan lingkungan sekitar, desain ini
mencoba mencapai kenyamanan pengguna, fungsionalitas, dan estetika yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai