Anda di halaman 1dari 6

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

RESUME

KELOMPOK 5

(Memahami Metode Ceramah, Tanya Jawab dan Menerapkannya dalam


Pembelajaran)

Oleh:
ANDI NURHIDAYAH ABIDIN
GUSTINA
MUTMAINNAH
A. IIN WAHYU NINGSIH
NURHAERANI RAMLI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE
2023
1

1. Apa saja prinsip-prinsip metode ceramah?


Jawaban:
Metode ceramah adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam
proses pengajaran dan penyampaian informasi kepada sekelompok orang.
Prinsip-prinsip metode ceramah yang umumnya diterapkan adalah sebagai
berikut:
a) Persiapan yang baik: Sebelum melaksanakan ceramah, seorang pembicara
harus melakukan persiapan yang matang. Ini meliputi mengumpulkan
informasi yang relevan, menyusun struktur ceramah, dan memahami
audiens yang akan dihadapi.
b) Keterampilan komunikasi: Seorang pembicara ceramah harus memiliki
keterampilan komunikasi yang baik. Ini termasuk kemampuan
menyampaikan pesan dengan jelas, menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, dan mempertahankan kontak mata dengan audiens. Penggunaan
suara yang baik, intonasi, dan volume suara juga penting dalam menarik
perhatian dan mempertahankan minat audiens.
c) Kekuatan argumen: Seorang pembicara ceramah harus memiliki argumen
yang kuat dan dapat mendukungnya dengan fakta dan bukti yang relevan.
Argumen yang logis dan persuasif akan membantu pembicara
mempengaruhi pemikiran dan pandangan audiens.
d) Penggunaan contoh dan ilustrasi: Penggunaan contoh dan ilustrasi dalam
ceramah dapat membantu menjelaskan konsep yang sulit atau abstrak.
Cerita, analogi, atau gambar dapat digunakan untuk memperjelas ide dan
membuat ceramah lebih menarik.
e) Interaksi dengan audiens: Meskipun ceramah umumnya berbasis pada
penyampaian satu arah, interaksi dengan audiens dapat meningkatkan
keefektifan ceramah. Pembicara dapat melibatkan audiens dengan
mengajukan pertanyaan, memberikan kesempatan untuk berdiskusi, atau
mendorong partisipasi aktif melalui tanya jawab.
f) Penggunaan media visual: Penggunaan media visual seperti slide presentasi,
gambar, atau video dapat memperkaya ceramah dan membantu pemahaman
2

audiens. Media visual harus digunakan dengan bijak dan mendukung pesan
yang disampaikan, bukan menjadi pengganti komunikasi verbal.
g) Penyesuaian ceramah: Seorang pembicara ceramah perlu dapat
menyesuaikan gaya dan konten ceramah sesuai dengan audiens yang
berbeda. Penyesuaian ini dapat meliputi penggunaan bahasa yang sesuai,
contoh yang relevan, dan pengaturan waktu yang tepat.
h) Evaluasi dan umpan balik: Seorang pembicara ceramah harus mampu
mengevaluasi efektivitas ceramahnya sendiri dan menerima umpan balik
dari audiens. Ini memungkinkan pembicara untuk meningkatkan
keterampilan mereka dan mengatasi kelemahan dalam penyampaian.
Prinsip-prinsip ini dapat membantu seorang pembicara ceramah dalam
menyampaikan informasi dengan lebih efektif dan mempengaruhi audiens
dengan cara yang positif. Namun, penting untuk diingat bahwa metode
ceramah memiliki keterbatasan dan penggunaannya harus dikombinasikan
dengan metode pengajaran lainnya agar pembelajaran yang holistik dapat
tercapai.
2. Apa saja system pendekatan dalam metode ceramah?
Jawaban:
Dalam metode ceramah, terdapat beberapa sistem pendekatan yang dapat
digunakan untuk menyampaikan materi kepada audiens. Berikut adalah
beberapa sistem pendekatan yang umum digunakan:
a) Pendekatan Deduktif: Pendekatan ini dimulai dengan menyampaikan
konsep umum atau prinsip-prinsip yang luas kepada audiens, kemudian
diikuti dengan memberikan contoh atau ilustrasi yang spesifik untuk
mendukung konsep tersebut. Pendekatan ini mengarah dari konsep umum
ke contoh yang lebih khusus, memungkinkan audiens memahami prinsip-
prinsip yang lebih luas sebelum mempelajari aplikasinya.
b) Pendekatan Induktif: Pendekatan ini sebaliknya dengan pendekatan deduktif.
Pendekatan induktif dimulai dengan memberikan contoh atau ilustrasi yang
spesifik kepada audiens, kemudian menggeneralisasikan atau
menyimpulkan konsep umum dari contoh-contoh tersebut. Pendekatan ini
mengarah dari contoh-contoh yang spesifik ke konsep yang lebih umum,
3

memungkinkan audiens melihat hubungan antara contoh-contoh tersebut


dan prinsip-prinsip yang lebih luas.
c) Pendekatan Analogi: Pendekatan ini melibatkan penggunaan analogi atau
perbandingan untuk membantu audiens memahami konsep yang sulit atau
abstrak. Pembicara menggunakan contoh atau situasi yang lebih dikenali
oleh audiens untuk menjelaskan konsep yang kompleks. Analogi dapat
membantu audiens membuat koneksi antara informasi yang baru dipelajari
dengan pengetahuan yang sudah ada dalam pikiran mereka.
d) Pendekatan Masalah: Pendekatan ini melibatkan pengenalan masalah atau
tantangan kepada audiens, diikuti dengan penyajian solusi atau konsep yang
relevan. Pendekatan ini mendorong partisipasi aktif dan pemikiran kritis
dari audiens. Pembicara dapat meminta audiens untuk berpikir tentang
solusi yang mungkin atau mendiskusikan strategi untuk mengatasi masalah
yang dihadapi.
e) Pendekatan Cerita: Pendekatan ini menggunakan narasi atau cerita untuk
menyampaikan pesan atau konsep kepada audiens. Cerita dapat menarik
perhatian dan emosi audiens, serta membantu mereka mengingat informasi
dengan lebih baik. Cerita juga dapat mengilustrasikan situasi nyata atau
kasus yang relevan dengan materi yang disampaikan.
Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,
dan pilihan pendekatan yang tepat tergantung pada konteks, materi yang
disampaikan, dan audiens yang dituju. Kombinasi dari berbagai pendekatan
juga dapat digunakan dalam metode ceramah untuk memastikan efektivitas
penyampaian informasi.
3. Apa itu pendekatan kontekstual?
Jawaban:
Pendekatan kontekstual, juga dikenal sebagai pendekatan pembelajaran
kontekstual, adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang
menekankan pada hubungan antara materi pembelajaran dengan konteks
kehidupan nyata dan pengalaman siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk
menghubungkan pengetahuan yang diajarkan dengan situasi atau konteks yang
relevan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
4

Pendekatan kontekstual melibatkan penggunaan situasi nyata, masalah,


dan contoh yang dekat dengan kehidupan siswa untuk membangun pemahaman
dan keterampilan. Fokus utama pendekatan ini adalah mendorong siswa untuk
melihat hubungan antara apa yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-
hari mereka, serta mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dalam situasi kontekstual yang bermakna. Beberapa prinsip
pendekatan kontekstual antara lain:
a) Keterkaitan dengan pengalaman siswa: Materi pembelajaran harus relevan
dengan pengalaman siswa dan dapat dikaitkan dengan situasi kehidupan
nyata yang mereka hadapi. Hal ini membantu siswa merasa terhubung
dengan materi pembelajaran dan meningkatkan motivasi serta minat mereka.
b) Pembelajaran berbasis masalah: Pendekatan kontekstual sering
menggunakan pendekatan berbasis masalah, di mana siswa dihadapkan pada
masalah nyata atau tantangan yang harus mereka selesaikan. Hal ini
mendorong siswa untuk berpikir kritis, mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, dan menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks
yang relevan.
c) Pembelajaran kolaboratif: Pendekatan kontekstual mendorong kerja sama
dan kolaborasi antara siswa. Melalui diskusi dan kerja kelompok, siswa
dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide mereka,
sehingga memperkaya pemahaman dan perspektif mereka.
d) Pembelajaran yang aktif dan terlibat: Siswa aktif terlibat dalam proses
pembelajaran melalui kegiatan seperti observasi, eksperimen, wawancara,
atau pengamatan lapangan. Hal ini membantu siswa memperoleh
pengalaman langsung dan membangun pengetahuan yang bermakna.
e) Penggunaan teknologi dan sumber daya lokal: Pendekatan kontekstual
sering mengintegrasikan teknologi dan memanfaatkan sumber daya lokal
dalam pembelajaran. Siswa dapat menggunakan teknologi untuk mencari
informasi tambahan, berkomunikasi dengan sumber eksternal, atau
membuat produk kreatif yang relevan dengan konteks mereka.
Pendekatan kontekstual bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih
relevan, bermakna, dan aplikatif bagi siswa. Dengan mempertimbangkan
5

konteks kehidupan siswa, pendekatan ini dapat meningkatkan pemahaman,


motivasi, dan keterampilan siswa secara holistik.

Anda mungkin juga menyukai