1. Mendapatkan Laporan Giro Mandiri Out, BRI Out & Kas dari Finance
2. Menyortir Laporan Giro Mandiri Out, BRI Out & Kas dari Finance yang terdapat
pemotongan PPh 21 & 23, serta upah harian pada kas kemudian dibuat rekapnya.
3. Berdasarkan Rekap tersebut dicari documentnya kemudian difotocopy documentnya
sebagai dasar pembuatan rekap PPh 21 & 23
4. Rekap PPh tersebut setelah di acc oleh Manager Accounting kemudian diajukan ke SM
F&A bersama dengan Surat Setoran Pajak (SSP) sesuai dengan rekap PPh tersebut.
5. Rekap PPh Serta SSP tersebut dibawa ke Bagian Finance OutFlow untuk dilakukan
Pembayaran ke Kas Negara melalui Bank (Paling lambat tgl 10 bulan berikutnya)
6. Berdasarkan dokumen yang telah di fotocoy tersebut (no 3) dibuat bukti potong
berdasarkan masing2 transaksi untuk PPh 23 dan masing2 wajib pajak untuk PPh 21
7. Bukti potong dan SSP tersebut diinput kedalam E-SPT
8. Apabila terdapat pembayaran PPh yang dilakukan oleh Proyek SPH , setelah diterima
SSPnya kemudian dibuat Bukti Potong dan diinput kedalam E-SPT
9. Untuk PPh 21 di cetak SPT Induk , untuk PPH 23 dicetak SPT Induk dan Daftar Bukti
Potongnya untuk di ttd oleh SM F&A setelah di perikasa oleh Manager Accounting
(Masing2 2 lembar , 1 untuk dilaporkan , 1 untuk arsip)
10. E-SPT (format CSV) dan SPT induk serta daftar bukti potong yang sudah ditandatangai
oleh SM F&A tersebut kemudian dilaporkan ke kantor pajak (paling telat yanggal 20
bulan berikutnya)
11. Apabila telah dilaporkan ke kantor pajak, maka kantor pajak akan membuatkan bukti
lapor yang diberikan kepada accounting untuk kemudian diarsipkan
Pembayaran & Pelaporan PPN