Analisa Situasi Berdasarkan Pasal 1684 Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK
Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan, Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan
pengawasan internal atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan telah
mengamanatkan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga Non
Kementerian, Gubernur, dan Bupati/Walikota untuk melaksanakan PUG
dalam pembangunan. Hal ini kemudian diperkuat dengan telah
ditetapkannya Strategi Nasional (STRANAS) tentang Percepatan
Pelaksanaan PUG melalui Perencanaan dan Penganggaran yang Resposif
Gender (PPRG) melalui Surat Edaran Bersama Menteri Bappenas/PPN
Nomor 270/M.PPN/11/2012, Menteri Keuangan Nomor SE-33/MK.02/2012,
Menteri Dalam Negeri Nomor 050/4379A/2012 dan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor SE-46/MPP-PA/11/2012.
Kemudian dalam rangka penerapan PUG di Kementerian Keuangan,
Menkeu menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
807/KMK.01/2018 tentang Pedoman Implementasi Pengarusutamaan
Gender di Lingkungan Kementerian Keuangan yang mengatur lebih detail
mengenai implementasi PUG di Kementerian Keuangan.
PENDIDIKAN TOTAL
Doktor (S3) 7
Magister (S2) 149
Sarjana / D IV 351
Sarjana Muda / D III 173
Diploma I 3
JENIS
SMA 12 TOTAL
KELAMIN
Jumlah 695
Laki-laki 484
Perempuan 211
USIA TOTAL
Jumlah 695
<=30 Tahun 263
31-35 Tahun 184
36-40 Tahun 95
41-45 Tahun 17
46-50 Tahun 39
51-55 Tahun 49
>= 56 Tahun 48
Jumlah 695
Data Kualitatif:
Berdasarkan situasi saat ini, secara keseluruhan proses implementasi
PUG di tiap-tiap unit Eselon I Kementerian Keuangan telah menunjukkan
hasil yang cukup baik, namun perlu untuk terus ditingkatkan kedepannya
sehingga diperlukan pengawasan aktif dari Inspektorat Jenderal. Hal ini
terlihat dari data dan informasi yang diperoleh atas Reviu Gender Budget
Statement (GBS) TA 2021 oleh Inspektorat VI:
1. Masih terdapat kelemahan unit Eselon I dalam mengidentifikasi
adanya kesenjangan dan permasalahan gender (gender issue) dan
GBS belum menyajikan data terpilah yang relevan sebagai data
pembuka wawasan menurut jenis kelamin sesuai Pedoman
Implementasi PUG di Kementerian Keuangan berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 807/KMK.01/2018
2. Pemilihan kegiatan dalam GBS unit Eselon I Itjen, DJA, DJP, DJPb
secara umum belum dikaitkan dengan pelaksanaan tugas dan
fungsi unit masing-masing (misalnya dalam melaksanakan
pengawasan atau penyusunan kebijakan)
3. Unit Eselon I belum memperhatikan pentingnya penyajian data
terpilah gender yang relevan sebagai data pembuka wawasan
untuk menganalisis situasi dan faktor penghambat baik internal
maupun eksternal sesuai Pedoman Implementasi PUG di
Kementerian Keuangan
Faktor kesenjangan:
Partisipasi
Unit Eselon I beranggapan bahwa Gender Budger Statement masih
sebatas persyaratan formal dan data dukung dalam rangka penyusunan
RKA-K/L. Implementasi PUG umumnya belum masif digalakkan pada
kantor-kantor vertikal Kementerian Keuangan sehingga implementasi PUG
Kementerian Keuangan belum maksimal. Unit Eselon I juga belum
memperhatikan dan menganalisis situasi dan faktor penghambat baik
internal maupun eksternal implementasi PUG sesuai Pedoman
Implementasi PUG di Kementerian Keuangan.
Ditandatangani secara elektronik
Bambang Karuliawasto