Anda di halaman 1dari 6

RESUME BAB V: PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

REMAJA

(PengembanganPesertaDidik)

Oleh:Kelompok 4

1. CindiHajariah (2017-143-124)
2. AdindaRestuPrabadini (2017-143-134)
3. Karmila (2017-143-142)
4. Maya Puspitasari (2017-143-148)

Kelas/Prodi : 3D/PGSD

DosenPengampuh : Hermansyah, M.Pd

Mata Kuliah : PengembanganPesertaDidik

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN 2017/2018
RESUME PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA

A.Materi

1. Pengertian Remaja
Masa remaja menurut Mappiare (1982) berlangsung antara umur 12- 21
tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi pria. Tugas-tugas perkembangan
(development tasks) yakni tugas-tugas/kewajiban yang harus dilalui setiap
individu dari sejak di kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, sampai
dewasa akhir, individu harus melakukan semua itu sendiri.
Tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock (teen teks development)
(1991) adalah berusaha:
1. Mampu menerima keadaan fisiknya,
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa,
3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis,
4. Mencapai kemandirian emosional
5. Mencapai kemandirian ekonomi,
6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat,
7. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang
tua,
8. Mengembangkan prilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa,
9. Mempersiapkan diri memasuki dunia perkawinan
10. Memahami dan memprsiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.

2. Perkembangan Psikosoisal
Sherif dkk.,dalam Abu Ahmadi (2007: 3) mengemukakan bahwa psikologi
sosial ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku
individu manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi perangsang sosial.
Dalam halini Sherif dan Sherif menghubungkan antara tingkah laku dengan situasi
perangsang social. Perangsang sudah barang tentu erat sekali hubungannya antara
manusia dengan masyarakat.
1. Perkembangan IdentitasDiri.
Menurut Erik Erikson (Hall Lindzey, dan Champbel,), dengan tugas
perkembangan yang harus dilalui oleh setiap individu, dengan adanya perasaan
tidak mampu, tidak berdaya penurunan harga diri, tidak percaya diri, akibatnya ia
pesimis menghadapi masa depannya.
2. Karakteristik Individu Yang Memiliki Identitas Diri
Ciri individu memiliki identitas diri yakni individu tersebut memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Konsepdiri
b. Evaluasidiri.
c. Hargadiri
d. Efikasidiri (kemampuan untuk menyadari, menerima dan
mempertanggung jawabkan semua potensi)
e. Kepercayaan diri
f. Tanggung jawab
g. Komitmen
h. Ketekunan
i. Kemandirian.
3. Status Identitas
Teori ini merupakan perluasan dan pengembangkan dari teori pisikososial
Erikson :
a. Identitas penuh (indent achievement).
Memiliki identitas (inti diri) walapun dalam kenyatannya, ia harus
mengalami kegagalan tetapi bukanlah akhir dari upaya untuk
mewujudkan potensi pribadinya.
b. Identitas foreclosure (foreclousureindentity).
Individu yang berindentitas ini, ditandai dengan tidak adanya suatu
krisis, tetapi dia memiliki komitmen atau tekad yang melalukan
maknisme pertahan diri seperti: rasionalisme, regresi, pembentukan
reaksi dan sebagainya, sebagai usaha untuk menutup kelemahan
dirinya.
c. Identitas moratorium (moratorium identity).
Orang tipe ini, ditandai dengan adanya krisis, tetapi ia tidak memiliki
kemauan kuat (tekad) untuk menyelesaikan masalah krisis tersebut.
Individu yang menyadari adanya suatu krisis yang harus diselesaikan,
tetapi ia tidak mau menyelesaikannya, menunjukan bahwa orang ini
cenderung dikuasi oleh prinsip kesenangan dan egoism pribadi.
d. Kebingungan identitas (indentitydiffussion).
yaitu orang mengalami kebingguan dalam mencapai indentitas. Ia
tidak memiliki krisis dan juga tidak memiliki kemauan (tekad, kotmitmen)
untuk menyelesaikanya.

3.Aspek – Aspek Perkembangan Psikososial


Uraian berikut ini akan membahas beberapa aspek penting perkembangan
psikososial selama masa pertengahan sampai masa akhir anak-anak, diantaranya
pemahaman dengan relasi teman sebaya, relasi dengan keluarga, serta dengan
masyarakat.
1. Perkembangan Pemahaman Diri dan Identitas
Menurut Soetjiningsih, 2007: 47) Proses pembentukan identitas diri
merupakan proses yang panjang dan kompleks yang membutuhkan
kontinuitas dari masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang dari
kehidupan individu. Hal ini akan membentuk kerangka berpikir untuk
mengorganisasikan dan mengintegrasikan perilaku kedalam berbagai
bidang kehidupan
2. Perkembangan Hubungan dengan Orang Tua
Menurut Soetjiningsih, 2007:50. Keluarga mempunyai pengaruh yang
cukup besar bagi perkembangan remaja karena keluarga merupakan
lingkungan sosial pertama, yang meletakan dasar-dasar kepribadian
remaja. Selain orang tua, saudara kandung dan posisi anak dalam keluarga
juga berpengaruh bagi remaja.
3. Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Masa remaja bisa disebut sebagai masa sosial karena sepanjang masa
remaja hubungan sosial semakin tampak jelas dan sangat dominan.
Kesadaranakan kesunyian menyebabkan remaja berusaha mencari
kompensasi dengan mencari hubungan dengan orang lain atau berusaha
mencari pergaulan.
4. Perkembangan Moral danReligi
Menurut Sarlito W Sarwono, 2012:109. Moral dan religi merupakan
bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang
berpendapat bahwa moral dan religi bisa mengendalikan tingkah laku anak
yang beranjak dewasa sehingga ia tidak melakukan hal-hal yang
merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan
masyarakat.
B. Pertanyaan Yang Berkembang

1. Bagaimana jika moral dan religi tidak tertanam pada diri peserta didik?
Jawaban:
Dampak jika dalam diri remaja tidak tertanam sikap moral dan religi, yaitu
a. Remaja akan menjado orang yang mudah membangkang, baik pada
orang tua maupun orang lain, karena dalam diri mereka tidak dibekali
moral dan agama yang baik
b. Remaja akan berlaku sesuai keinginannya, sehingga nantinya remaja
bisa saja melakukan hal-hal yang negatif.
c. Remaja tidak punya tujuan hidup, karena mereka tidak tahu aturan
agama yang benar
d. Remaja akan menjadi orang yang tidak menghargai orang lain, dsb.
2. Berikan contoh dari status identitas menurut James Marcia?
Jawaban:
Status identitas menurut James Marcia, yaitu:
a. Identity Achievement
Status identitas yang ditandai oleh komitmen untuk mengambil
keputusan setelah mengalami krisis.
b. Foreclosure
Status identitas yaitu ketika seseorang tidak melewati suatu krisis, tapi
mempunyai komitmen yang keputusan diambil orang lain untuk
hidupnya.
c. Moratorium
Status identitas yaitu ketika seseorang mempertimbangkan alternatif-
alternatif (menunjukkan ia berada dalam satu krisis) dan sepertinya ia
tidak menemukan komitmen apapun.
d. Identity Difussion
Status identitas yang ditandai ketidakhadiran komitmen dan kurangnya
keseriusan dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif dalam hidup
(tidak melalui suatu krisis).

Contohnya ialah, Menurut kami, pada saat remaja kita mungkin pernah
mengalami permasalahan yang berat, misalnya saja masalah bullying saat
SMP, nah untuk menghadapi masalah tersebut remaja biasanya akan sulit dan
bahkan mereka bisa saja terpuruk dalam bulian teman-temannya itu, jika
mereka menghadapi masalah tersebut dengan sikap yang positif, tegar dan
tidak terpengaruh artinya mereka mempunyai sikap yang bercermin pada
status identitas menurut James Marcia.

3. Bagaimana cara mengetahui bahwa identitas diri sudah baik?


Jawaban:
Menurut kami, cara mengetahui bahwa identitas diri sudah baik
ialah dengan mengevaluasi diri sendiri, dengan mengevaluasi diri sendiri
kita dapat mengetahui sejauh mana kita sudah mngenal jati diri kita,
identitas diri dapat diketahui setelah seorang remaja sudah bisa mengambil
keputusan yang baik tanpa ada campur tangan dari pihak lain, artinya
apabila kedewasaan itu sudah terlihat maka dapat dikatakan bahwa kita
sudsah menemukan jati diri kita, kita tahu bagaimana cara menghadapi
masalah kita, kita tahu kelemahan diri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai