PTK Pengaruh Mind Miping Terhadap Hasil
PTK Pengaruh Mind Miping Terhadap Hasil
Heriadi
Master Program of Biology Education, Postgraduate Program Lambung Mangkurat University,
Jl. Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin 70123, Indonesia
E-mail: heriadi866@yahoo.co.id
Abstract: Research on activity and student learning outcomes have been made to the students of class XI IPA 2 SMAN 8
Banjarmasin on material human respiratory system. This study aimed to describe the increased activity and
student learning outcomes in grade XI IPA 2 SMAN 8 Banjarmasin to human respiratory system materials using
cooperative learning model type Mind Mapping. This research method using PTK conducted in two cycles, each
cycle consisting of 2 meetings. The results showed that the use of Mind Mapping on the material type of the
human respiratory system can increase the student activity seen in the first cycle to the second cycle the student
activity makes Mind Mapping as seen from the data obtained in the first cycle by 42% and in the second cycle of
42.05 %. Student learning outcomes such as increased post-test, 60% in the first cycle and the second cycle by
94.15%, The data obtained shows the achievement of classical completeness is set at ≥ 85%. Results LKS
nenunjukkan increase of 80.36% in the first cycle and the second cycle amounted to 86.07%, the assessment of
character behavior, social skills, processes and psychomotor students during the learning showed excellent
category. Based on data from student responses about the type of learning Mind Mapping declare 74.28%
strongly agreed, so that learning using cooperative learning model concluded Mind Mapping can increase the
activity and learning outcomes of students of class XI IPA 2 SMAN 8 Banjarmasin on the matter of human
respiratory system.
baik (51-75%), cukup (26-50%) dan kurang baik Pembelajaran yang sudah berpusat pada siswa
(≤25%) (Arikunto, 2010). dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut sudah
efektif karena persyaratan utama kefektifan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN pengajaran, yaitu: persentase waktu belajar siswa yang
tinggi dicurahkan terhadap KBM dan rata-rata perilaku
3.1 Data Aktivitas Siswa dalam melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa
Pembelajaran Secara Umum Siklus I (Trianto, 2013).
dan Siklus II
3.2 Hasil Pengamatan Kinerja Kelompok
Pengamatan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II pada Pembelajaran Siklus I dan II
yang tergambar dalam bentuk grafik sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 1 berikut ini. Hasil penilaian kinerja kelompok yang dilakukan oleh
siswa dan guru selama proses pembelajaran.Hasil
45 42,05 penilaian kinerja kelompok pada siklus I dan siklus II
42
40 Siklus I dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
35
Siklus II
Interval Nilai
30 100 92,54
25 90
Interval Nilai
80 73,11
20 70
15 10,54
60
8,74 8,29 8,3 7,48 8,83 9,58 50
10 7,29 7,44 8,74
9,5
6,13
6,18 40
7,28
5 30
20
0 10
a b c d e f g h 0
siklus I siklus II
Interval Nilai
3,5
3,4
3,3
Aktivitas guru dalam pembelajaran cenderung sudah 3,2
mengalami penurunan. Hal ini berarti bahwa aktivitas 3,1 3,05
guru tidak dominan lagi dalam pembelajaran. 3
2,9
Penurunan ini dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah 2,8
ini. siklus I siklus II
30 27,14
24,29 Siklus I Pengelolaan Pembelajaran
25
Siklus II
Interval Nilai
20
14,29
15 11,43
12,86
11,43
12,86 Keterangan: 1=Tidak Baik, 2=Kurang Baik, 3=Baik, dan
10 10 10 10
10
10 10
8,57 8,57 8,57 4=Sangat Baik
5 Gambar 4. Ringkasan Pengelolaan Pembelajaran pada RPP
0
Siklus I dan II
a b c d e f g h
proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II sudah Hasil ketuntasan klasikal yang diperoleh dari
berjalan baik dengan kategori baik sekali. hasil pre test pada siklus I masih belum mencapai
Menurut sanjaya (2009) hasil belajar merupakan ketuntasan klasikal yang ditetapkan karena nilai
salah satu faktor yang dapat menentukan proses ketuntasan klasikalnya pada siklus satu hanya sebesar
belajar. Proses pembelajaran dapat dianggap sebagai 60%. Setelah dilakukannya refleksi pada siklus I,
suatu sistem, dengan demikian, keberhasilannya dapat terjadi peningkatan yang cukup baik, hasil ketuntasan
ditentukan oleh berbagai komponen yang membentuk siswa pada siklus II berupa hasil post test telah
sistem itu sendiri. mencapai ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan
yaitu sebesar (≥ 85%) karena ketuntasannya sebesar
3.6 Hasil Penilaian Mind Mapping 94,15%.
Meningkatnya ketuntasan belajar siswa ini diduga
Hasil selama proses pembelajaran dari nilai Mind dipengaruhi oleh penggunaan pembelajaran kooperatif
Mapping yang dibuat secara berkelompok pada siklus I tipe Mind Mapping, yang dimana dengan
yaitu pertemuan 1 ke pertemuan 2 masing-masing menggunakan tipe Mind Mapping siswa dituntut agar
dengan rata-rata nilai Mind Mapping 136,4 dengan lebih menguasai inti dari materi pembelajaran, siswa
kategori B (baik) dan 131,1 dengan kategori B (baik). lebih kreatif, siswa saling bekerjasama dalam
Namun, pada siklus II pertemuan 1 mengalami kelompok, terutama pada saat berdiskusi sehingga hasil
peningkatan kategori menjadi B+ (sangat baik) dengan selama proses tanya jawab diduga banyak
rata-rata nilai Mind Mapping yang telah dibuat sebesar menyumbangkan pengetahuan baru bagi siswa
179,3. Pada siklus II pertemuan 2 juga terjadi sehingga lebih mudah mengerjakan soal post test
peningkatan nilai, penilaian dalam kategori istimewa tentang konsep Sistem Pernapasan Manusia yang
(A) dengan nilai rata-rata Mind Mapping yaitu 294,3. diberikan oleh guru (Windura, 2013).
Hal ini menandakan anggota kelompok dapat
bekerjasama dengan baik serta mampu 3.8 Hasil Perilaku Berkarakter pada Siklus
mengembangkan konsep-konsep yang telah didapat I dan II
menjadi lebih bermakna melalui penggunaan Mind
Mapping dalam pembelajaran kooperatif. Hasil penilaian perilaku berkarakter pada Siklus I
dan Siklus II ringkasannya pada Gambar 7 berikut ini.
3.7 Hasil Pretest dan Postest Siswa pada
Siklus I dan II 100 90 88,57
70
Interval Nilai
73,33
80
Hasil belajar dilihat dari data Post Test dan Pre Test 60
Bekerja
yang terdapat pada Gambar 6 di bawah ini. sama
40
94,15 20 Keaktifan
100
90 0
80 Siklus I Siklus II
Interval Nilai
70 60
60
50
40 34,45 pretes Gambar 7. Hasil Perilaku Berkarakter pada Siklus I dan II
30
20 4,28 postes
10 Hasil penilaian perilaku berkarakter penilaian
0
dilakukan oleh observer terdiri dari 2 perilaku
siklus I siklus II
berkarakter yang diamati yakni tanggung jawab dan
Hasil Belajar
kerjasama.
Berdasarkan hasil penilaian berkarakter pada
Gambar 6. Hasil Pretest dan Postest Siswa pada Siklus I dan siklus I dan siklus II. Untuk keaktifan siswa pada
II Siklus I sebesar 70% dan siklus II 88,57% dari kategori
baik menjadi baik sekali. Untuk Bekerjasama siswa
Berdasarkan data yang diperoleh, ketuntasan pada siklus I sebesar 73,33% dan pada siklus II sebesar
belajar siswa semakin meningkat pada tiap pertemuan 90% dari kategori baik menjadi baik sekali. Terjadi
dan tiap siklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan peningkatan pada siklus I dan II. Menurut Purwanto
penelitian telah tercapai dengan terpenuhinya indikator (2013), Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
keberhasilan untuk ketuntasan belajar karena perubahan perilaku pada individu yang belajar,
ketuntasan belajar dianggap berhasil jika ≥ 85 % dari perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang
seluruh siswa mencapai ketuntasan individual yang menjadi hasil belajar.
telah ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 75.
3.9 Hasil Keterampilan Sosial pada Siklus I Berdasarkan hasil penilaian psikomotor pada
dan II siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata pada siklus I
adalah 74,04% dengan kategori Baik. Pada siklus II
Hasil keterampilan sosial pada Siklus I dan Siklus mengalami peningkatan, dimana rata-rata penilaian
II yang terdapat pada Gambar 8 di bawah ini. proses yang diperoleh adalah 90,04% dengan kategori
baik sekali. Terjadi peningkatan dari kategori baik
menjadi kategori baik sekali. Menurut Slameto (2010)
90,48 salah satu definisi belajar adalah penguasaan
100 84,28 pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari
74,76
Interval Nilai
80
60
40 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
20 disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
0
Kooperatif Tipe Mind Mapping dapat: 1) Aktivitas
siklus I siklus II belajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8
Rata-rata Penilaian Psikomotor
Banjarmasin pada pembelajaran konsep Sistem
Pernapasan Manusia melalui pembelajaran kooperatif
tipe Mind Mapping meningkat. Dimana ada 1 dari 8
Gambar 9. Hasil Psikomotor pada Siklus I dan II parameter yang mengalami penurunan, yaitu keaktifan
siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai LKS
dengan baik. 2) Aktivitas guru dalam pembelajaran Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. PT Remaja
konsep Sistem Pernapasan Manusia melalui Rosdakarya, Bandung
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka
mengalami penurunan dominansi secara kuantitatif. Belajar: Yogyakarta
Hal ini terlihat 5 dari 8 parameter mengalami Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran
penurunan. 3) Hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam
Negeri 8 Banjarmasin pada pembelajaran konsep Implementasi Pembelajaraan yang Efektif dan
Sistem Pernapasan Manusia melalui pembelajaran Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media
kooperatif tipe Mind Mapping meningkat. Ketuntasan Group
hasil belajar siswa meningkat sebesar 56,91%, dilihat Sanjaya, W. (2009). Penelitian Tindakan Kelas.
dari hasil siklus I sebesar 4,28% (pre test) menjadi Kencana Prenada Media Group, Jakarta
60% (post test) dan pada siklus II sebesar 34,45% (pre Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang
test) menjadi 94.15% (post test). Hasil selama proses Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta
pembelajaran tiap siklusnya meningkat, siklus I sebesar Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran
80,36%, sedangkan pada siklus II sebesar 86,07%. Hal Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada
ini berarti menunjukkan bahwa proses pembelajaran Media Group
pada siklus I dan siklus II sudah berjalan dengan baik. Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran
4) Respon siswa positif terhadap kegiatan Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
pembelajaran menggunakan Mind Mapping dengan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
persentase siswa yang menyatakan sangat setuju Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada
(74,28%), siswa yang menyatakan setuju (22,85%) dan Media Group
siswa yang menyatakan ragu-ragu (2,85%). 5) Respon Windura, S. (2013). Mind Map untuk Siswa, Guru, &
guru positif terhadap proses pembelajaran dengan Orang Tua. PT Gramedia, Jakarta
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Mind
maping.
Penanya:
4.2 Saran Febrianawati Yusup