Anda di halaman 1dari 56

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY


SISWA KELAS III MIN 1 MUARA ENIM

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat

Oleh:
Rizal Fahrizi, S.Pd.I
NIP. 197808282007101001

KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN MUARA ENIM
2022
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MUARA ENIM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 MUARA ENIM
Jl. Jend. Bambang Utoyo No 32 kodepos 31314
Telephone (WA dan Telegram): 081273555019
Email: minmuaraenim@kemenag.go.id

HALAMAN PENGESAHAN

Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul:


“Upaya Meningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran
Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim”

Adalah benar karya:


Nama : Rizal Fahrizi, S.Pd.I
NIP : 197808282007101001
Unit Kerja : Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Muara Enim

Mengetahui, Muara Enim, Juli 2022


Kepala MIN 1 Muara Enim, Penulis,

Drs. Juniar Rizal Fahrizi, S.Pd.I


NIP. 196506031994031004 NIP. 197808282007101001

Mengetahui,
Kasi Penmad Muara Enim

H. Muhammad Farijal Akmal, S.Pd.I., M.M.


NIP. 197307241998031002
ABSTRAK

Upaya Meningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model


Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran Inquiry
Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim. Rancangan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas, Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam penelitian ini dilaksanakan dalam kegiatan yang berbentuk siklus
penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III.c MIN 1 Muara
Enim yang berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan persentase prestasi siswa dalam pembelajaran rata-rata nilai siswa
berturut-turut dari siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II yaitu persentse
dalam prestasi belajar siswa pada pra siklus 55,6 % dengan nilai rata-rata 66,
siklus I sebesar 69,4 % dengan nilai rata-rata 69 dan Meningkat pada siklus II
88,9 % dengan nilai rata-rata 76,5. Berdasarkan perbandingan data hasil belajar
siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan penggunaan model
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
akidah akhlak pada siswa kelas III.c MIN 1 Muara Enim.
Kata Kunci: Hasil Belajar Akidah Akhlak, Model Pembelajaran Inquiry.
ABSTRACT

Efforts to Improve Learning Outcomes of Akhlak Aqidah Through


Class III Student Inquiry Learning Models
MIN 1 Muara Enim

The goal to be achieved in this research is to find out the Improvement of Akidah
Akhlak Learning Outcomes Through the Inquiry Learning Model for Class III
Students at MIN 1 Muara Enim. The design in this research is classroom action
research. The procedures or steps to be carried out in this study are carried out in
activities in the form of a research cycle. The subjects in this study were students
of class III.c MIN 1 Muara Enim, totaling 36 students. The results of the study
also showed that there was an increase in the percentage of student achievement
in learning the average student score in a row from students from the pre-cycle,
cycle I and cycle II, namely the percentage in student achievement in the pre-cycle
55.6% with an average score of 66 , cycle I was 69.4% with an average value of
69 and increased in cycle II 88.9% with an average value of 76.5. Based on a
comparison of student learning outcomes data in the pre-cycle, cycle I and cycle
II, it can be concluded that the use of the inquiry learning model can improve
student learning outcomes in the subject of moral ethics in class III.c MIN 1
Muara Enim.

Keywords: Akidah Akhlak Learning Outcomes, Inquiry Learning Model.


.
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah swt. dan

mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul: “Upaya Meningkatan

Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas

III MIN 1 Muara Enim”. Dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas

ini penulis memperoleh bantuan, oleh karna itu dengan segenap kerendahan hati

penulis mengucapkan terima kasih.

Dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini tidak lepas dari

kekurangan, karena terbatas waktu, kemampuan, dan pengalaman penulis. Oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap kritik dan saran

yang membangun untuk tercapainya kesempurnaan laporan Penelitian Tindakan

Kelas ini. Akhirnya dengan hati yang tulus penulis berharap Penelitian Tindakan

Kelas ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Muara Enim, Juli 2022


Penulis,

Rizal Fahrizi, S.Pd.I


NIP. 197808282007101001
DAFTAR ISI

Cover ......................................................................................... i
Halaman Pengesahan ................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................ iii
ABSTRACT ................................................................................ iv
Kata Pengantar .......................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................... vi
Dafatar Tabel ............................................................................ vii
Daftar Gambar ........................................................................... viii
Dafatar Lampiran ....................................................................... ix

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

BAB II Kajian Teori


A. Pembelajaran Inquiry ............................................................ 6
B. Pengertian Akidah Akhlak ..................................................... 9
C. Penelitian yang Relevan ......................................................... 11

BAB III Metode Penelitian


A. Jenis Penelitian ...................................................................... 12
B. Subjek Penelitian ................................................................... 13
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 13
D. Prosedur Penelitian ................................................................ 14
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 15
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 17

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


A. Hasil Penelitian ..................................................................... 19
B. Pembahasan .......................................................................... 25

BAB V Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan .......................................................................... 26
B. Saran ..................................................................................... 26

Daftar Pustaka ........................................................................... 27


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian ......................................................... 16


Tabel 3.2 Penilaian Belajar Siswa ............................................... 18
Tabel 4.1 Nilai Evaluasi Pra Siklus ............................................. 19
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Pra Siklus ............................. 19
Tabel 4.3 Nilai Tes Siklus I ........................................................ 21
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ................................ 22
Tabel 4.5 Nilai Tes Siklus II ....................................................... 23
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ................................ 24
Tabel 4.7 Persentase Ketuntasan Belajar Nilai Rata-rata Siswa
Siklus I dan Siklus II .................................................... 25
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian PTK ................................................. 13


DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi Penelitian
2. Permohonan Izin Penelitian
3. Surat Keterangan Izin Penelitian
4. Surat Pernyataan
5. RPP Siklus I
6. Surat Keterangan Seminar
7. Kegiatan Seminar
8. Daftar Hadir Seminar
9. RPP Siklus II
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan

umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah satu

diantaranya adalah kelompok mata pelajaran tersebut dimaksudkan untuk

peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Proses pembelajaran adalah interaksi antara siswa dan guru dengan

lingkungan belajar yang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran yang

ingin dicapai. Tujuan pengajaran itu yaitu kemampuan yang diharapkan dimiliki

siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran. Dalam kaitannya dengan

belajar di sekolah, hasil belajar adalah kemampuan atau keterampilan yang

diperoleh siswa atas usahanya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Mengenai

hasil belajar, menurut Sudjana (2009:22) “Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.”

dalam kamus bahasa Indonesia (2001:895) ”Hasil belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran

lazimnya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru”.

Lebih lanjut Sudjana (2009:22) membagi klasifikasi tentang hasil belajar

sebagai berikut: Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif,
2

ranah afektif, ranah psikomotoris. 1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil

belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2) Ranah afektif berkenaan

dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,

penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan

hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah

psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan

persptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan

gerakan ekspresif dan interpretatif.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar, walaupun

mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar

supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai

suatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi sikap

(aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.

Makmun (2004: 156), menyebutkan pembelajaran sebagai suatu rangkaian

interaksi antar siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan. Suherman, dkk

(2003: 7) menyebutkan pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang

memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.

Dalam kegiatan belajar, guru merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajar atau prestasi siswa. Ini berarti guru mempunyai

peranan dalam meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa, terlebih guru yang

memiliki kompetensi yang dapat meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa,

dan apabila seorang guru tidak memiliki kompetensi di dalam melaksanakan


3

tugasnya sebagai pendidik, maka hal tersebut akan memberikan dampak yang

tidak mendukung hasil belajar siswa.

Salah satu ciri seorang guru yang profesional dalam meningkatkan hasil

belajar pendidikan di sekolah, maka seorang guru harus memahami dan mampu

menggunakan bermacam-macam strategi pembelajaran. Penggunaan bermacam-

macam strategi pembelajaran, dapat meningkatkan kualitas berfikir para siswa.

Semakin tepat strategi yang digunakan dalam mengajar dapat berjalan dengan

baik sesuai dengan tujuan.

Pembelajaran yang mampu menggiatkan siswa untuk berfikir secara aktif

dan kreatif di dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran dengan

menggunakan strategi inkuiri tipe discovery-oriented inquiry. Menurut Wina

(2011: 196) Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara berfikir secara kritis

dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah

yang dipertanyakan

Dengan pembelajaran inkuiri akan melatih siswa berani dalam

mengungkapkan pendapat dan menemukan sendiri pengetahuannya yang berguna

untuk memecahkan maslaah yang dihadapinya. Penggunaan pembelajaran strategi

inkuiri secara efisien dan efektif akan mengurangi monopoli guru dalam

penguasaan jalannya proses pembelajaran, dan kebosanan siswa dalam menerima

pelajaran berkurang.

Berdasarkan hasil observasi awal, diketahui bahwa proses pembelajaran

yang dilaksanakan guru masihkurang berfariasi. Sehingga menimbulkan

kebosanan pada peserta didik dalam pembelajaran. Dalam perkembangan


4

pembelajaran aqidah akhlak selama ini di madrasah, guru atau pendidik memiliki

peranan utama dalam penyampaian materi di kelas. Guru cenderung mendominasi

dalam proses pembelajaran yang ada di kelas. Guru juga dalam proses

pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu : metode ceramah,

tanya jawab, dan pemberian tugas. Peserta didik hanya menerima, mendengar, dan

mencantat penjelasan yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi dan pembelajaran awal siswa kelas III.c MIN

1 Muara Enim dapat diketahui bahwa siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran

karena metode pembelajaran monoton, hal ini didukung dengan rendahnya hasil

belajar siswa yang masih banyak belum mencapai nilai KKM sebesar 70. Dari

total siswa yang berjumlah 36 orang, yang memperoleh nilai ≥ KKM 70 hanya 20

siswa (55,6%) sedangkan yang belum tuntas sebanyak 16 siswa (44,4%).

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut maka peneliti ingin

melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatan Hasil Belajar Akidah

Akhlak Melalui Model Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara

Enim”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas III MIN 1 Muara

Enim?

2. Bagaimana peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model

Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim?


5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Pembelajaran menggunakan Menggunakan Model Model Pembelajaran

Inquiry,

2. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran

Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak berikut ini.

1. Secara Teoritis

Sebagai salah satu referensi bagi guru dalam memberikan materi

pembelajaran Akidah Akhlak di madrasah.

2. Secara Praktis

a) Bagi guru

Sebagai acuan untuk meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak

Melalui Model Pembelajaran Inquiry.

b) Bagi siswa

Sebagai salah motivasi dalam pembelajaran akidah akhlak.

c) Bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini, pihak madrasah harus lebih

mengoptimalkan prestasi belajar siswa.


6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Metode Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran merupakan suatu proses terjadinya interaksi belajar dan

mengajar dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan beberapa unsur, baik

unsur ekstrinsik maupun intrinsik yang melekat pada diri siswa dan guru termasuk

lingkungan. Penjelasan ini sejalan dengan UU No 20 tahun 2003 tentag Sistem

Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dan pendidik dan sumber-sumber belajar pada satu

lingkungan belajar.

Secara etimologi (bahasa), kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu

“Inkuiri” yang berarti penyelidikan. Sedangkan secara terminology (istilah),

pembelajaran Inkuiri yaitu salah satu pembelajaran pengajaran dengan cara guru

menyugguhkan suatu peristiwa kepada siswa yang menimbulkan teka-teki dan

memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah dengan harapan agar siswa

terangsang untuk mencari dan meneliti, serta memecahkan masalah dengan

kemampuannya sendiri (Chairi, 2002: 43).

Dalam pembelajaran dengan penemuan/inkuiri, siswa didorong untuk

belajar sebagian besar melalui keatifan dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip,

dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan

yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka.

Berdasarkan uraian pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada


7

situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar terlihat apa yang

terjadi, ingin melakukan suatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari

jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang lain, membandingkan

apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa.

Proses inkuiri menuntut guru bertindak sebagai fasilitator, narasumber,

dan penyuluh kelompok. Para siswa didorong untuk mencari pengetahuan sendiri,

bukan dijejali dengan pengetahuan. Penggunaan strategi inkuiri digunakan

melalui langkah-langkah, sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi dan merumuskan situasi yang menjadi fokus inkuiri secara

jelas.

2. Mengajukan suatu pertanyaan tentang fakta.

3. Memformulasikan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji setip

hipotesis untuk menjawab pertanyaan pada langkah 2.

4. Mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji setiap

hipotesis dengan data yang terkumpul.

5. Merumuskan jawaban atas pertanyaan sesungguhnya dan menyatakan jawaban

sebagai proposisi tentang fakta. Jawaban itu mungkin merupakan sintesis

antara hipotesis yang diajukan dan hasil-hasil dari hipotesis yang diuji dengan

informasi yang terkumpul.

Menurut Roetiyah (1998:76) teknik inkuiri ini memiliki keunggulan yang

dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Dapat membentuk dan mengembangkan:”sel-consep” pada diri siswa,

sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih

baik.
8

2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses

belajar yang baru.

3. Mendorong siswa untuk berfikir dan dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

bersikap obyektif, jujur dan terbuka.

4. Mendorong siswa untuk berfikir intutif dan merumuskan hipotesisnya

sendiri.

5. Memberikan kepuasan yang bersifat intriksik.

6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.

8. Memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

9. Siswa dapat menghindari dari cara belajar yang tradisional.

10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat

mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Strategi pembelajaran inkuri aqidah akhlak terdiri atas empat tahapan. Yaitu

sebagai berikut:

a. Investigasi

Dalam tahapan ini siswa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan

yang perlu dilakukan pengkajian/investigasi dan guru merancang bahan ajar yang

mampu mendorong/merangsang siswa untuk melakukan pengkajian lebih lanjut

terhadap permasalahan yang ada, yakni mengumpulkan data, mengkaji,

mengklasifikasi data dan sejenisnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Meier

bahwa dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menciptakan siswa yang

aktif berfikir, belajar dan mencipta, serta mengeksplorasi.


9

b. Penentuan Masalah

Dalam tahap ini siswa didorong untuk memetakan permasalahan yang ada.

Dari data-data yang dikumpulkan siswa didorong untuk memetakan

permasalahan. Mengelompokkan masalah sesuai jenisnya, melihat, keterkaitan

antara kelompok/jenis masalah serta membuat pohon permasalahan dan

sejenisnya.

c. Identifikasi Masalah

Dalam tahap ini siswa melakukan identifikasi dan memverifikasi

permasalahan, mengembangkan hipotesis, mencari berbagai alternatif pemecahan

masalah, dan mengembangkan kesimpulan sementara.

d. Penyimpulan/Penyelesaian Masalah

Dalam tahap ini siswa didorong untuk mencari pemecahan masalah yang

paling tepat. Siswa harus mampu menyimpulkan pemecahan masalah yang paling

baik dan tepat untuk pemecahan masalah yang paling baik dan tepat untuk

menyelesaikan soal yang ada.

B. Pengertian Akidah Akhlak

Kata Aqidah berasal dari bahasa arab. Secara bahasa, aqidah berarti

sesuatu yang mengikat. Kata aqidah sering juga disebut ‘aqoid yaitu kata jamak

dari aqidah yang artinya simpulan. Kata lain yang serupa adalah i’tiqod,

mempunyai arti kepercayaan. Dari ketiga kata ini, secara sederhana mempunyai

arti kepercayaan yang tersimpul dalam hati. Hal ini, seperti oleh ash Shiddieqy,

bahwa aqidah adalah sesuatu yang dipegang teguh dan terhujam kuat di dalam

lubuk jiwa dan tidak dapat beralih dari padanya (Mahruz, 2009: 5).
10

Menurut Yunahar (2007:1) Secara etimologis (lughotan) akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah

laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan seakar

dengan kata khaliq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).

Persamaan akar kata mengisyaratkan bahwa dalam akhlak mencakup pengertian

terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluq

(manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan

lingkungannya mengandung nilai akhlak yang hakiki. Manakala tindakan atau

perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak khaliq (Tuhan).

Dari pemaparan di atas, dapat dijelaskan bahwa Aqidah Akhlak adalah

suatu kepercayaan seseorang sehingga menciptakan kesadaran diri bagi manusia

tersebut untuk berpegang teguh terhadap norma-norma dan nilai-nilai budi pekerti

yang luhur tanpa membutuhkan pertimbangan dan pemikiran, sehingga muncul

kebiasaan-kebiasaan dari seseorang tersebut dalam bertingkah laku. Jadi Aqidah

Akhlak adalah suatu bidang studi yang mengajarkan dan membimbing siswa

untuk dapat mengetahui, memahami dan meyakini aqidah islam serta dapat

membentuk dan mengamalkan tingkah laku yang baik yang sesuai dengan ajaran

islam.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawai, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem

pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga

laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan lapur, gambargrafi,

slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari
11

ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi

jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya

(Oemar, 2007: 57)

Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madarasah Ibtidaiyah pada dasarnya

berupa penanaman nilai-nilai aqidah dan akhlak kepada siswa sejak dini, yang

akan memberi manfaat bagi siswa kelak tentunya untuk kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat. Hal ini akan membentuk sikap, maupun perilaku siswa

tentang kebaikan dan keburukan yang tidak boleh dilakukan sebagai umat islam.

Disini aqidah merupakan landasan utama dalam pembentukan akhlak pada diri

manusia.

C. Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan adalah dari Ika Rohmati Tahun 2014,

dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah

Akhlak Menggunakan Model Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas

IV di MI Roudlotul Ulum Jabalsari Tulungagung”.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar

siswa dari siklus I ke siklus II yaitu nilai rata-rata hasil belajar pada tes akhir

siklus I adalah 72,83 (56,67%) yang berada pada kriteria baik, sedangkan pada tes

akhir siklus II adalah 89,17 (93,33%) dan berada pada kriteria sangat baik. Hal ini

menunjukkan peningkatan sebesar 16,34. Dari data tersebut terlihat bahwa

penerapan model Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil

belajar Aqidah Akhlak materi beriman kepada rasul-rasul Allahsiswa kelas IV MI

Roudlotul Ulum Jabalsari Tulungagung tahun ajaran 2013/2014.


12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (class action

research). Sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-menerus, dilihat

plusminusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya

maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat (Arikunto, 2006: 25). Secara

ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk meningkatkan kualitas

pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran. Penelitian tindakan menekankan

kepada kegiatan (tindakan) dengan menguji cobakan suatu ide kedalam praktek

atau situasi nyata dalam skala mikro, yang diharapkan kegiatan tersebut mampu

memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Penelitian ini direncanakan dengan beberapa tahapan/siklus. Penelitian

tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin. Setiap siklus terdiri dari

empat tahapan. Rancagan dalam PTK adalah Perencanaan, Tindakan, Observasi

dan Refleksi. Perencanaan (Planning) yakni persiapan yang dilakukan seperti

penyusunan RPP, tindakan (Acting) yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan.

Observasi (Observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang

telah dilakukan.. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi dari hasil yang

diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah

dirancang. Adapun desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.
13

Gambar 3.1 Desain Metode Penelitian PTK

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam

sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang

digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan

teknik sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III.c MIN 1

Muara Enim yang berjumlah 36 siswa. Dipilihnya subjek tersebut karena belum

mencapai nilai KKM sebesar 70.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah MIN 1 Muara Enim (Kampus B) yang

beralamat di Jl. Angkatan 45 Lrg. SMA PGRI No. 33 Ps. III Muara Enim.

Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2022.


14

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus. Dalam

setiap siklus penelitian dilaksanakan melalui empat langkah utama, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang sering disebut satu siklus.

Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi dua tahap yaitu sebagai

berikut:

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

Menganalisis kurikulum (Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar) yang berkaitan

dengan materi, (2) Menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan

metode pembelajaran inkuiri, (3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,

dan (4) Membuat lembar pengamatan guru.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran akidah akhlak

dilaksanakan selama 2 x 35 menit pembelajaran. Adapun langkah-langkah pada

tahap pelaksanaan ini adalah sebagai berikut:

a) Guru memberi penjelasan singkat tentang konsep, prinsip, atau aturan yang

menjadi dasar dalam melaksanakan materi pembelajaran akidah akhlak.

b) Guru mempertunjukkan dengan baik dan benar sesuai dengan konsep dan

aturan tertentu.

c) Guru meminta salah seorang siswa untuk mengerjakan soal akidah akhlak,

sementara siswa lain memperhatikan.

d) Guru membimbing siswa secara berulang-ulang sehingga dicapai hasil belajar

sesuai dengan tujuan.


15

e) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

3. Tahap Observasi

Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar

observasi yang telah dibuat. Kegiatan observasi ini dilakukan secara bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan dan dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian

guna mengumpulkan data yang diperlukan sehingga kekurangan atau kesalahan

yang dilakukan sebelumnya dapat diperbaiki, sedangkan kelebihan dapat

dipertahankan di siklus berikutnya..

4. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh dari pengamatan dianalisis untuk melihat kelemahan

dan kelebihan tindakan yang telah dilakukan. Hasil analisis ini digunakan sebagai

bahan untuk melakukan refleksi, yaitu dapat diketahui ketercapaian indikator pada

proses pembelajaran matematika. Kelemahan yang timbul akan diperbaiki di

siklus berikutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang akurat akan bisa diperoleh ketika proses pengumpulan data

tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian ini akan digunakan

beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian, yaitu:

1. Tes

Menurut Ahmad (2011:92) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk megukur keterampilan, pengetahuan,

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data di mana dalam
16

memberikan respons atas pertanyaan dalam instrumen, peserta didorong untuk

menunjukkan penampilan maksimalnya.

Subyek dalam hal ini adalah siswa kelas III.c harus mengisi item–item

yang ada dalam tes yang telah direncanakan, guna untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam prosses pembelajaran. Khususnya dalam mata pelajaran

Aqidah Akhlak. Tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah:

a. Tes pada awal penelitian (pre test), dengan tujuan untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang materi yang akan di ajarkan.

b. Tes pada setiap akhir tindakan (post test), dengan tujuan untuk mengetahui

peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap materi yang di

ajarkan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri. Kriteria penilaian

dari hasil tes ini adalah sebagai berikut

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian

Untuk menghitung hasil tes, baik pre test maupun post test pada proses

pembelajaran dengan meggunakan model pembelajaran inkuiri, digunakan rumus

percentages correction sebagai berkut ini:

R
S = --- x 100
N
Keterangan :
S : Nilai yang dicari atau diharapkan
R : Jumlah skor dari item atau soal yang di jawab benar
N : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 : Bilangan tetap.
17

2. Observasi

Observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang

terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat bantuan.

Dalam penelitian tindakan kelas, observasi dipusatkan pada proses maupun hasil

tindakan beserta segala peristiwa yang melingkupinya. Observasi dilakukan untuk

mengamati kegiatan di kelas selama kegiatan pembelajaran.

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan

subjek penelitian yang meliputi situasi dan aktivitas siswa dan guru terhadap

kegiatan pembelajaran selama berlangsungnya penelitian tindakan. Data hasil

observasi dicatat dalam lembar observasi yang selanjutnya digunakan sebagai data

yang menggambarkan berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian

ini observasi merupakan alat bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan

data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena

yang diselidiki.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul dilakukan analisis dan diolah yang kemudian

digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Data yang dianalisis pada

penelitian ini adalah data hasil penelitian belajar Matematika dan hasil observasi.

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu

diadakan analisa data.

Untuk menghitung jumlah presentase ketuntasan belajar siswa dalam suatu


kelas menggunakan rumus:
P = Siswa Tuntas x 100%
Jumlah Seluruh Siswa
18

Setelah dihitung kemudian dilihat nilai siswa dan dimasukkan dalam


kategori penilain berikut ini.
Tabel 3.2 Penilaaian Belajar Siswa
Rentang Skor Nilai Keterangan
80% - 100% A Sangat Baik
70% - 79% B Baik
60% - 69% C Cukup
45% - 59% D Kurang
< 44 E Sangat kurang
19

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Pembelajaran Pra Siklus
Pada pra siklus belum dilakukan metode pembelajaran menggunakan

metode pembelajaran inkuiri, akan tetapi masih menggunakan metode

pembelajaran konvensional. Sehingga terlihat hasil yang belum maksimal.

Adapun data pra siklus dijadikan sebagai acuan dan pedoman untuk melakukan

perbaikan dalam pembelajaran pada siklus-siklus selanjutnya. Hasil pembelajaran

awal pada pra siklus yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Nilai Evaluasi Pra Siklus


No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A 70 Tuntas
2 ADI 65 Tidak Tuntas
3 AAHN 70 Tuntas
4 APAZ 75 Tuntas
5 ASF 50 Tidak Tuntas
6 AS 70 Tuntas
7 Asy 80 Tuntas
8 AFN 70 Tuntas
9 AZ 55 Tidak Tuntas
10 AO 70 Tuntas
11 AKS 55 Tidak Tuntas
12 BA 75 Tuntas
13 BRR 65 Tidak Tuntas
14 CAA 50 Tidak Tuntas
15 CLM 70 Tuntas
16 DTZC 60 Tidak Tuntas
17 FLH 65 Tidak Tuntas
18 FDS 75 Tuntas
19 FK 55 Tidak Tuntas
20 FZA 70 Tuntas
21 F 75 Tuntas
22 FFM 65 Tidak Tuntas
23 IMR 70 Tuntas
24 KAS 60 Tidak Tuntas
20

25 MZZA 70 Tuntas
26 MDKS 65 Tidak Tuntas
27 MAL 80 Tuntas
28 MFJ 50 Tidak Tuntas
29 MIP 70 Tuntas
30 MR 55 Tidak Tuntas
31 NZK 70 Tuntas
32 PAH 70 Tuntas
33 RPD 75 Tuntas
34 SZAA 50 Tidak Tuntas
35 ZZA 75 Tuntas
36 ZAK 60 Tidak Tuntas
Jumlah 2375
Rata-rata Nilai 66

Dari data di atas, maka untuk menentukan berapa besar rata-rata nilai

siswa dan berapa penguasaan siswa terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak bisa

di lihat pada analisa berikut :

Tabel 4.2 Hasil belajar Siswa pada Pra Siklus


No Kategori Jumlah Persentase
1 Tuntas 20 55,6 %
2 Tidak Tuntas 16 44,4 %
Jumlah 36 100 %

Berdasarkan data di atas, bisa kita lihat bahwa dalam kegiatan perencanan

pembelajaran Akidah Akhlak dengan nilai rata-rata siswa adalah 66 dari 36 siswa,

dan masih terdapat 16 siswa atau 44,4% yang belum bisa mencapai nilai KKM

sebesar 70.

2. Pembelajaran Siklus I

Pada bagian awal, guru menyusun perencanaan dengan mempersiapkan

beberapa hal sehubungan pelaksanaan pembelajaran, yang antara lain:


21

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Menyiapkan materi yang akan diajarkan.

3. Menyiapkapkan media pembelajaran yang akan digunakan.

4. Membuat lembar kerja siswa

5. Menyiapkan lembar tes formatif siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah diterapkannya model pembelajaran inkuiri.

Setelah guru menyusun perencanaan pembelajaran, guru mulai melakukan

tindakan pada siklus I. Pada siklus I ini peneliti melakukan pembelajaran yang

dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Selanjutnya pada

akhir setiap pertemuan guru melakukan tes. Tes ini digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran, adapun hasilnya dapat dilihat pada

table berikut ini.

Tabel 4.3 Nilai Tes Siklus I


No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A 75 Tuntas
2 ADI 70 Tuntas
3 AAHN 75 Tuntas
4 APAZ 70 Tuntas
5 ASF 60 Tidak Tuntas
6 AS 70 Tuntas
7 Asy 75 Tuntas
8 AFN 75 Tuntas
9 AZ 50 Tidak Tuntas
10 AO 75 Tuntas
11 AKS 60 Tidak Tuntas
12 BA 75 Tuntas
13 BRR 60 Tidak Tuntas
14 CAA 60 Tidak Tuntas
15 CLM 75 Tuntas
16 DTZC 70 Tuntas
17 FLH 75 Tuntas
18 FDS 70 Tuntas
19 FK 65 Tidak Tuntas
20 FZA 75 Tuntas
21 F 75 Tuntas
22

22 FFM 65 Tidak Tuntas


23 IMR 75 Tuntas
24 KAS 70 Tuntas
25 MZZA 70 Tuntas
26 MDKS 65 Tidak Tuntas
27 MAL 75 Tuntas
28 MFJ 60 Tidak Tuntas
29 MIP 70 Tuntas
30 MR 50 Tidak Tuntas
31 NZK 75 Tuntas
32 PAH 70 Tuntas
33 RPD 75 Tuntas
34 SZAA 60 Tidak Tuntas
35 ZZA 80 Tuntas
36 ZAK 70 Tuntas
Jumlah 2485
Rata-rata Nilai 69

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 36 siswa, terdapat

25 siswa atau 69,4 % yang mencapai nilai KKM. Sedangkan 11 siswa atau 30,6 %

siswa belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan siswa masih belum

maksimal. Berdasarkan data penelitian, maka guru melakukan refleksi.

Tabel 4.4 Hasil belajar Siswa pada Siklus I


No Kategori Jumlah Persentase
1 Tuntas 25 69,4 %
2 Tidak Tuntas 11 30,6 %
Jumlah 36 100 %

Berdasarkan hasil refleksi di atas menunjukkan pelaksanaan tindakan pada

siklus I perlu ditindak lanjuti lagi. Untuk itu, guru melakukan tindakan pada siklus

II. Pelaksanaan penelitian pada siklus II merupakan penyempurna pelaksanaan

penelitian siklus I. Karena pada siklus I terdapat 11 siswa yang belum mencapai

nilai KKM.
23

3. Pembelajaran Siklus II
Pada tahap awal pelaksanaan pembelajaran siklus II, guru merencanakan

tindakan dengan merencanakan Rencana Pembelajaran, mempersiapkan

pembelajaran, Selanjutnya siswa disuruh, berdoa, salam, presensi, dan apresiasi.

Kemudian merencanakan kegiatan dengan memberikan beberapa pertanyaan

secara lisan maupun tulisan. Setelah semuanya siap, guru mengingatkan kembali

materi yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan lalu.

Pada tahap pelaksanaan tindakan rencana pembelajaran siklus II, tidak

banyak perubahan. Hanya saja, padapembelajaran siklus II, guru lebih fokus pada

pembelajaran yang memotivasi siswa untuk aktif berfikir. Sehingga menimbulkan

rasa ingin tahu yang tinggi sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Setelah

melakukan semua tahap pada siklus II, selanjutnya akan dilakukan tes untuk

mengetahui keberhasil model pembelajaran inkuiri. Adapun hasilnya dapat dilihat

pada tabeL berikut ini.

Tabel 4.5 Nilai Tes Siklus II


No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A 75 Tuntas
2 ADI 80 Tuntas
3 AAHN 80 Tuntas
4 APAZ 70 Tuntas
5 ASF 80 Tuntas
6 AS 70 Tuntas
7 Asy 75 Tuntas
8 AFN 80 Tuntas
9 AZ 60 Tidak Tuntas
10 AO 80 Tuntas
11 AKS 75 Tuntas
12 BA 80 Tuntas
13 BRR 60 Tidak Tuntas
14 CAA 70 Tuntas
15 CLM 75 Tuntas
16 DTZC 85 Tuntas
17 FLH 85 Tuntas
24

18 FDS 70 Tuntas
19 FK 85 Tuntas
20 FZA 80 Tuntas
21 F 80 Tuntas
22 FFM 75 Tuntas
23 IMR 75 Tuntas
24 KAS 80 Tuntas
25 MZZA 75 Tuntas
26 MDKS 80 Tuntas
27 MAL 75 Tuntas
28 MFJ 75 Tuntas
29 MIP 85 Tuntas
30 MR 65 Tidak Tuntas
31 NZK 85 Tuntas
32 PAH 75 Tuntas
33 RPD 80 Tuntas
34 SZAA 65 Tidak Tuntas
35 ZZA 85 Tuntas
36 ZAK 85 Tuntas
Jumlah 2755
Rata-rata Nilai 76,5

Berdasarkan hasil tes siklus II, diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada

siklus II ini dinyatakan berhasil dan penelitian dihentikan sampai pada siklus II.

Hal ini dapat dilihat dari 36 siswa, terdapat 32 siswa atau 88,9 % yang mencapai

nilai KKM. Sedangkan 4 siswa atau 11,1 % siswa belum tuntas. Hal ini

menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam materi pembelajaran akidah akhlak

sudah meningkat.

Tabel 4.6 Hasil belajar Siswa pada Siklus II


No Kategori Jumlah Persentase
1 Tuntas 32 88,9 %
2 Tidak Tuntas 4 11,1 %
Jumlah 36 100 %
25

B. Pembahasan

Hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran inkuiri

adalah sangat rendah, hal ini dapatdilihat dari ketuntasan belajar siswa yang hanya

mencapai 55,6%. Ini menunjukan perlunya tindakan untuk memperbaiki hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Oleh sebab itu, peneliti tertarik

untuk menggunakan metode pembelajaran inkuiri sebagai salah satu alternatif

model pembelajaran untukmeningkatkan hasil belajar siswa.

Dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari dua siklus,

terdapat peningkatan setiap proses pembelajaran berturut-turut dari siklus pertama

dan siklus kedua seperti terlihat pada presntasi pencapaian hasil belajar siswa.

Nilai rata-rata siswa serta skor observasi guru dan siswa antara siklus pertama dan

siklus kedua, seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Persentase Ketuntasan Belajar dan Nilai Rata-Rata


No Siklus Rata-rata Persentase
1 Pra Siklus 66 55,6 %
2 Siklus I 69 69,4 %
3 Siklus II 76,5 88,9 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase prestasi

siswa dalam pembelajaran rata-rata nilai siswa berturut-turut dari siswa dari pra

siklus, siklus I dan siklus II yaitu persentse dalam prestasi belajar siswa pada pra

siklus 55,6 % dengan nilai rata-rata 66, siklus I sebesar 69,4 % dengan nilai rata-

rata 69 dan Meningkat pada siklus II 88,9 % dengan nilai rata-rata 76,5.

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan

siklus II, dapat disimpulkan penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran akidah akhlak pada siswa kelas

III.c MIN 1 Muara Enim.


26

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Berdasarkan perbandingan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan

siklus II, dapat disimpulkan penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran akidah akhlak pada siswa

kelas III.c MIN 1 Muara Enim.

2. Hasil pra siklus, siklus I dan siklus Iimengalami peningkatan yaitu pada pra

siklus 55,6 % dengan nilai rata-rata 66, siklus I sebesar 69,4 % dengan nilai

rata-rata 69 dan Meningkat pada siklus II 88,9 % dengan nilai rata-rata 76,5.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut :

1. Guru harus selalu memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa, agar

proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan efisien.

2. Siswa harus selalu memperhatikan setiap materi pembelajaran yang diberikan

oleh guru.

3. Madrasah harus selalu memberikan fasilitas yang memadai dalam proses

pembelajaran.
27

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Peneltian Praktis. Yogyakarta: Teras.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chairi Ach. 2002. Metodologi Pengajaran Agama Islam, STIT Agus Salim,
Metro.

Mahruz. 2009. AQIDAH. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Departemen Agama RI.

Makmun, Abin Syamsuddin. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

Oemar Hamalik. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Roetiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT


Remaja RosdaKarya.

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


(Jakarta: Sinar Grafida, 2009)

Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Yunahar Ilyas. 2007. Kuliah Aqidah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


28

Dokumentasi Penelitian
29

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MUARA ENIM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 MUARA ENIM
Jl. Jend. Bambang Utoyo No 32 kodepos 31314
Telephone (WA dan Telegram): 081273555019
Email: minmuaraenim@kemenag.go.id

Muara Enim, Juli 2022

Nomor : B- /Mi.06.14.0002/PP.00.4/09/2022
Lampiran :-
Perihal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.
Kepala MIN 1 Muara Enim
Di
Muara Enim

Assalamualaikum, wr.wb,
Dengan hormat, bahwa dalam rangka pembuatan dan penyelesaian penelitian
tindakan kelas (PTK) di MIN 1 Muara Enim, dengan ini memohon kepada Kepala
Madrasah untuk dapat memberikan izin penelitian atas nama:
Nama : Rizal Fahrizi, S.Pd.I
NIP : 197808282007101001
Judul PTK : Upaya Meningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui
Model Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN 1
Muara Enim
Tempat : MIN 1 Muara Enim
Demikian saya sampaikan atas izin yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.

Peneliti,

Rizal Fahrizi, S.Pd.I


NIP. 197808282007101001
30

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MUARA ENIM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 MUARA ENIM
Jl. Jend. Bambang Utoyo No 32 kodepos 31314
Telephone (WA dan Telegram): 081273555019
Email: minmuaraenim@kemenag.go.id

SURAT KETERANGAN IZIN PENELITIAN

Menindaklanjuti proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) saudara dengan judul


“Upaya Meningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran
Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim” Dilingkungan MIN 1 Muara Enim,
pertanggal 25 sampai 30 Juli 2022, dengan surat ini saya:

Nama : Drs. Juniar


NIP : 196506031994031004
Pangkat/Golongan : Pembina / IV.a
Jabatan : Kepala MIN 1 Muara Enim
Unit Kerja : MIN 1 Muara Enim

Menerangkan bahwa memberi izin kepada:


Nama : Rizal Fahrizi, S.Pd.I
NIP : 197808282007101001
Pangkat/Golongan : Penata Muda TK. I / III.b
Jabatan : Guru Mata Pelajaran

Untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


Pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dapat dipergunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Muara Enim, Juli 2022


Kepala MIN 1 Muara Enim,

Drs. Juniar
NIP. 196506031994031004
31

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MUARA ENIM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 MUARA ENIM
Jl. Jend. Bambang Utoyo No 32 kodepos 31314
Telephone (WA dan Telegram): 081273555019
Email: minmuaraenim@kemenag.go.id

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Drs. Juniar
NIP : 196506031994031004
Pangkat/Golongan : Pembina / IV.a
Jabatan : Kepala MIN 1 Muara Enim
Unit Kerja : MIN 1 Muara Enim

Menyatakan dengan sebenar-benarnya yang tersebut di bawah ini:


Nama : Rizal Fahrizi, S.Pd.I
NIP : 197808282007101001
Pangkat/Golongan : Penata Muda TK. I / III.b
Jabatan : Guru Mata Pelajaran

Telah menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas, selanjutnya laporan ini


diarsipka di perpustakaan sekolah.

Telah diarsipkan di perpustakaan


Kepala Perpustakaan

Misdayani, S.Pd.
NIP. 198103052005012010

Muara Enim, November 2022


Kepala MIN 1 Muara Enim

Drs. Juniar
NIP. 196506031994031004
32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Sekolah : MIN 1 Muara Enim

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas / Semester : III / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia
33

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator

1.2. meyakini Allah SWT KD dari KI 1 dan KI 2 tidak harus

sebagai Al Azim, Al Kabir, dibuatkan indicator karena

Al Karim, dan Al Malik pencapainnya melalui proses

pembelajaran secara tidak langsung

2.2. mengagumi sifat Allah dan KI 1 serta KI 2 bukan materi

SWT sebagai Al Azim, Al pembelajaran, tetapi sikap yang harus

Kabir, Al Karim, dan Al ditanamkan, dicontohkan,

Malik dikembangkan, dan dibiasakan

3.2. mengenal sifat-sifat Allah 3.2.1. Menjelaskan arti kalimat asmaul

SWT yang terkandung dalam husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim,

asmaul husna (Al Azim, Al dan Al Malik)

Kabir, Al Karim, dan Al 3.2.2. Menjelaskan waktu yang tepat

Malik) mengucapkan kalimat asmaul husna

(Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al

Malik)

3.2.3. Menyebutkan manfaat

mengucapkan kalimat asmaul husna

(Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al

Malik)

4.2. melafalkan asmaul husna 4.2.1. Melafalkan kalimat asmaul

(Al Azim, Al Kabir, Al husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim,

Karim, dan Al Malik) dan dan Al Malik)


34

artinya 4.2.2. Menulis kalimat asmaul husna

(Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al

Malik)

C. TUJUAN

1. Melalui pemberian uswah/contoh peserta didik meyakini kekuasaan Allah

SWT melalui kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al

Malik) dengan benar

2. Melalui pengamatan dan pemberian contoh, peserta didik dapat

membiasakan mengucapkan kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al

Karim, dan Al Malik) dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat

3. Melalui ceramah dan Tanya jawab , peserta didik dapat menjelaskan arti

kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)

denganb benar

4. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat Menjelaskan waktu yang

tepat mengucapkan kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim,

dan Al Malik) dengan percaya diri, baik, dan benar

5. Melalui inkuiri (menggali, menemukan, merumuskan) dan resitasi

(penugasan), peserta didik dapat menyebutkan manfaat mengucapkan

kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)

dengan jujur, baik, dan benar.

6. Melalui driil peserta didik dapat melafalkan kalimat asmaul husna (Al

Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik) dengan berani, baik, dan benar.
35

7. Melalui modeling peserta didik dapat menulis kalimat asmaul husna (Al

Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik) dengan disiplin, rasa ingin tahu,

baik, dan benar.

D. MATERI

 Bunyi kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)

dan artinya

E. PENDEKATAN & METODE

 Pendekatan : Scientific

 Strategi : Inquiry

 Metode : Pengamatan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Praktek

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan  Guru mengucapkan salam dan meminta salah 10 menit

Pendahuluan satu peserta didik memimpin doa

 Guru mengabsensi peserta didik sambil

menanyakan kabar

 Guru mengadakan tes kemampuan awal

melalui pertanyaan singkat

 Guru mempersiapkan fisik dan psikis pesera


36

didik melalui senam otak/nyanyi

 Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi

serta kompetensi yang akan dicapai

 Guru menjelaskan langkah2 kegiatan yang

akan dilaksankan selama proses pembelajaran

 Guru membentuk kelompok diskusi

Kegiatan A. Mengamati 45 menit

Inti  Peserta didik menyimak penjelasan guru

tentang makna dan manfaat mengucapkan

kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir,

Al Karim, dan Al Malik)

 Peserta didik membaca waktu yang tepat

mengucapkan kalimat asmaul husna (Al

Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)

B. Menanya

 Melalui stimulus guru, peserta didik

menanyakan tentang sebab mengucapkan

kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir,

Al Karim, dan Al Malik)

 Peserta didik member umpan balik

tentang manfaat mengucapkan kalimat

asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al

Karim, dan Al Malik)

C. Eksplorasi/eksperimen
37

 Peserta didik melalui kelompoknya ,

berdiskusi tentang lafal mengucapkan

kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir,

Al Karim, dan Al Malik) dan manfaat

membacanya

 Masing2 kelompok menggali makna

kalimat toyyibah dari sumber

lain/lingkungan alam sekitar

D. Mengasosiasi

 Masing2 kelompok merumuskan manfaat

makna dan waktu yang tepat

mengucapkan kalimat asmaul husna (Al

Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)

 Masing2 kelompok membuat peta konsep

tentang kalimat asmaul husna (Al Azim,

Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)

E. Mengkomunikasikan

 Secara bergantian, masing2 kelompok

menempelkan hasil peta konsep

dilanjutkan dengan mempresentasikan

hasil diskusinya

Kegiatan  Guru menagdakan refleksi hasil 10 menit

Penutup pembelajaran

 Guru mengajak peserta didik


38

menyimpulkan hasil pembelajaran

 Guru mengadakan tes tulis/lisan

 Guru menjelaskan secar singkat materi

yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya

 Guru memberikan pesan2 moral terkait

dengan penanaman KI.1 dan KI.2

 Guru mengajak berdoa akhir majelis

dilanjutkan dengan salam dan berjabat

tangan

G. SUMBER DAN MEDIA

1. Buku Pedoman Guru Kelas 3 dan Buku Siswa Kelas 3 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013).

2. LKS

H. PENILAIAN

1. Tes tulis bentuk uraian

a) Jelaskan makna kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim,

dan Al Malik) !

b) Jelaskan waktu yang tepat mengucapkan kalimat asmaul husna (Al

Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)!

c) Sebutkan manfaat mengucapkan kalimat asmaul husna (Al Azim, Al

Kabir, Al Karim, dan Al Malik) sebutkan 2 saja !


39

Penskoran :

 Skor 3 jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban

 Skor 2 jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban

 Skor 1 jika jawaban tidak tepat/tidak menjawab

2. Istrument unjuk kerja melafalkan kalimat asmaul husna (Al Azim, Al

Kabir, Al Karim, dan Al Malik)

Aspek yang Skor

Dinilai 4 3 2 1

Fashohah Jika bacaanya Jika bacaanya Jika bacaanya Jika bacaanya

sangat fasih fasih (ada sedikit kurang fasih tidak fasih

kesalahan dalam (50% (kurang dari

pengucapaannya) bacaannya 25% bacaannya

fasih) fasih)

Kelancaran Jika sangat Jika lancar Jika Kurang Jika Tidak

lancar lancar lancar

Keberanian Berani tampil Berani tampil Berani tampil Tidak berani

tanpa setelah ditunjuk Setelah tampil

ditunjuk dipaksa

Mengetahui Muara Enim, September 2022


Kepala MIN 1 Muara Enim , Peneliti,

Drs. Juniar Rizal Fahrizi, S.Pd.I


40

NIP. 196506031994031004 NIP. 197808282007101001

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MUARA ENIM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 MUARA ENIM
Jl. Jend. Bambang Utoyo No 32 kodepos 31314
Telephone (WA dan Telegram): 081273555019
Email: minmuaraenim@kemenag.go.id

SURAT KETERANGAN SEMINAR


41

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Drs. Juniar
NIP : 196506031994031004
Pangkat/Golongan : Pembina / IV.a
Jabatan : Kepala MIN 1 Muara Enim
Unit Kerja : MIN 1 Muara Enim

Telah menerangkan bahwa:


Nama : Rizal Fahrizi, S.Pd.I
NIP : 197808282007101001
Pangkat/Golongan : Penata Muda TK. I / III.b
Jabatan : Guru Mata Pelajaran

Telah melaksanakan seminar PTK yang berjudul “Upaya Meningkatan Hasil


Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN
1 Muara Enim” pada tanggal 05 Oktober 2022 di MIN 1 Muara Enim.

Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Muara Enim, Oktober 2022


Kepala MIN 1 Muara Enim,

Drs. Juniar
NIP. 196506031994031004

KEGIATAN SEMINAR

Upaya Meningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model


Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim
42

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MUARA ENIM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 MUARA ENIM
Jl. Jend. Bambang Utoyo No 32 kodepos 31314
Telephone (WA dan Telegram): 081273555019
Email: minmuaraenim@kemenag.go.id
43

DAFTAR HADIR SEMINAR PTK

Upaya Meningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model


Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim

No Nama Tanda Tangan


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
18 19.
20 20.
21 21.

Mengetahui Muara Enim, Oktober 2022


Kepala MIN 1 Muara Enim , Narasumber,

Drs. Juniar Rizal Fahrizi, S.Pd.I


NIP. 196506031994031004 NIP. 197808282007101001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II

Sekolah : MIN 1 Muara Enim


Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
44

Kelas / Semester : III / I


Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar Indikator
3.2. mengenal sifat-sifat Allah 3.2.1. Menjelaskan arti kalimat asmaul husna
SWT yang terkandung dalam (Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)
asmaul husna (Al Azim, Al 3.2.2. Menjelaskan waktu yang tepat
Kabir, Al Karim, dan Al mengucapkan kalimat asmaul husna (Al
Malik) Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)
3.2.3. Menyebutkan manfaat mengucapkan
kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al
Karim, dan Al Malik)
4.2. melafalkan asmaul husna 4.2.1. Melafalkan kalimat asmaul husna (Al
(Al Azim, Al Kabir, Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)
Karim, dan Al Malik) dan 4.2.2. Menulis kalimat asmaul husna (Al
artinya Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)

C. TUJUAN
45

1. Peserta didik meyakini kekuasaan Allah SWT melalui kalimat asmaul


husna dengan benar
2. Peserta didik dapat membiasakan mengucapkan kalimat asmaul husna
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat
3. Peserta didik dapat menjelaskan arti kalimat asmaul husna dengan benar
4. peserta didik dapat Menjelaskan waktu yang tepat mengucapkan kalimat
asmaul dengan percaya diri, baik, dan benar
5. peserta didik dapat menyebutkan manfaat mengucapkan kalimat asmaul
husna dengan jujur, baik, dan benar.
6. peserta didik dapat melafalkan kalimat asmaul dengan berani, baik, dan
benar.
7. peserta didik dapat menulis kalimat asmaul husna dengan disiplin, rasa
ingin tahu, baik, dan benar.

D. MATERI
 Bunyi kalimat asmaul husna dan artinya

E. PENDEKATAN & METODE


 Pendekatan : Scientific
 Strategi : Inquiry
 Metode : Pengamatan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Praktek

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan  Guru mengucapkan salam dan meminta salah 10 menit
Pendahuluan satu peserta didik memimpin doa
 Guru mengabsensi peserta didik
46

 Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi


serta kompetensi yang akan dicapai
 Guru menjelaskan langkah2 kegiatan yang
akan dilaksankan selama proses pembelajaran
Kegiatan A. Mengamati 45 menit
Inti  Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang makna dan manfaat mengucapkan
kalimat asmaul husna
 Peserta didik membaca waktu yang tepat
mengucapkan kalimat asmaul husna
B. Menanya
 Melalui stimulus guru, peserta didik
menanyakan tentang sebab mengucapkan
kalimat asmaul husna
 Peserta didik member umpan balik
tentang manfaat mengucapkan kalimat
asmaul husna
C. Eksplorasi/eksperimen
 Peserta didik mengucapkan kalimat
asmaul husna dan manfaat membacanya
D. Mengasosiasi
 Peserta didik merumuskan manfaat makna
dan waktu yang tepat mengucapkan
kalimat asmaul husna
 Peserta didik membuat peta konsep
tentang kalimat asmaul husna
E. Mengkomunikasikan
 Secara bergantian, Peserta didik
menyampaikan pendapatnya
Kegiatan  Guru menagdakan refleksi hasil 10 menit
Penutup pembelajaran
 Guru mengajak peserta didik
47

menyimpulkan hasil pembelajaran


 Guru mengadakan tes tulis
 Guru mengajak berdoa dilanjutkan dengan
salam

G. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Kelas 3 dan Buku Siswa Kelas 3 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013).
2. LKS

H. PENILAIAN
1. Tes tulis bentuk uraian
2. Istrument unjuk kerja melafalkan kalimat asmaul husna

Mengetahui Muara Enim, September 2022


Kepala MIN 1 Muara Enim , Peneliti,

Drs. Juniar Rizal Fahrizi, S.Pd.I


NIP. 196506031994031004 NIP. 197808282007101001

Anda mungkin juga menyukai