PTK KK Rizal 2022
PTK KK Rizal 2022
Oleh:
Rizal Fahrizi, S.Pd.I
NIP. 197808282007101001
KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN MUARA ENIM
2022
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MUARA ENIM
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 MUARA ENIM
Jl. Jend. Bambang Utoyo No 32 kodepos 31314
Telephone (WA dan Telegram): 081273555019
Email: minmuaraenim@kemenag.go.id
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Kasi Penmad Muara Enim
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran Inquiry
Siswa Kelas III MIN 1 Muara Enim. Rancangan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas, Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam penelitian ini dilaksanakan dalam kegiatan yang berbentuk siklus
penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III.c MIN 1 Muara
Enim yang berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan persentase prestasi siswa dalam pembelajaran rata-rata nilai siswa
berturut-turut dari siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II yaitu persentse
dalam prestasi belajar siswa pada pra siklus 55,6 % dengan nilai rata-rata 66,
siklus I sebesar 69,4 % dengan nilai rata-rata 69 dan Meningkat pada siklus II
88,9 % dengan nilai rata-rata 76,5. Berdasarkan perbandingan data hasil belajar
siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan penggunaan model
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
akidah akhlak pada siswa kelas III.c MIN 1 Muara Enim.
Kata Kunci: Hasil Belajar Akidah Akhlak, Model Pembelajaran Inquiry.
ABSTRACT
The goal to be achieved in this research is to find out the Improvement of Akidah
Akhlak Learning Outcomes Through the Inquiry Learning Model for Class III
Students at MIN 1 Muara Enim. The design in this research is classroom action
research. The procedures or steps to be carried out in this study are carried out in
activities in the form of a research cycle. The subjects in this study were students
of class III.c MIN 1 Muara Enim, totaling 36 students. The results of the study
also showed that there was an increase in the percentage of student achievement
in learning the average student score in a row from students from the pre-cycle,
cycle I and cycle II, namely the percentage in student achievement in the pre-cycle
55.6% with an average score of 66 , cycle I was 69.4% with an average value of
69 and increased in cycle II 88.9% with an average value of 76.5. Based on a
comparison of student learning outcomes data in the pre-cycle, cycle I and cycle
II, it can be concluded that the use of the inquiry learning model can improve
student learning outcomes in the subject of moral ethics in class III.c MIN 1
Muara Enim.
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah swt. dan
Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas
III MIN 1 Muara Enim”. Dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas
ini penulis memperoleh bantuan, oleh karna itu dengan segenap kerendahan hati
Dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini tidak lepas dari
karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap kritik dan saran
Kelas ini. Akhirnya dengan hati yang tulus penulis berharap Penelitian Tindakan
Kelas ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Cover ......................................................................................... i
Halaman Pengesahan ................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................ iii
ABSTRACT ................................................................................ iv
Kata Pengantar .......................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................... vi
Dafatar Tabel ............................................................................ vii
Daftar Gambar ........................................................................... viii
Dafatar Lampiran ....................................................................... ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5
1. Dokumentasi Penelitian
2. Permohonan Izin Penelitian
3. Surat Keterangan Izin Penelitian
4. Surat Pernyataan
5. RPP Siklus I
6. Surat Keterangan Seminar
7. Kegiatan Seminar
8. Daftar Hadir Seminar
9. RPP Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah satu
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
lingkungan belajar yang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran yang
ingin dicapai. Tujuan pengajaran itu yaitu kemampuan yang diharapkan dimiliki
sebagai berikut: Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif,
2
belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,
hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai
suatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi sikap
interaksi antar siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan. Suherman, dkk
memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dalam kegiatan belajar, guru merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar atau prestasi siswa. Ini berarti guru mempunyai
peranan dalam meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa, terlebih guru yang
memiliki kompetensi yang dapat meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa,
tugasnya sebagai pendidik, maka hal tersebut akan memberikan dampak yang
Salah satu ciri seorang guru yang profesional dalam meningkatkan hasil
belajar pendidikan di sekolah, maka seorang guru harus memahami dan mampu
Semakin tepat strategi yang digunakan dalam mengajar dapat berjalan dengan
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara berfikir secara kritis
dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan
inkuiri secara efisien dan efektif akan mengurangi monopoli guru dalam
pelajaran berkurang.
pembelajaran aqidah akhlak selama ini di madrasah, guru atau pendidik memiliki
dalam proses pembelajaran yang ada di kelas. Guru juga dalam proses
tanya jawab, dan pemberian tugas. Peserta didik hanya menerima, mendengar, dan
Berdasarkan hasil observasi dan pembelajaran awal siswa kelas III.c MIN
1 Muara Enim dapat diketahui bahwa siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran
karena metode pembelajaran monoton, hal ini didukung dengan rendahnya hasil
belajar siswa yang masih banyak belum mencapai nilai KKM sebesar 70. Dari
total siswa yang berjumlah 36 orang, yang memperoleh nilai ≥ KKM 70 hanya 20
Akhlak Melalui Model Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN 1 Muara
Enim”.
B. Rumusan Masalah
berikut:
1. Bagaimana Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas III MIN 1 Muara
Enim?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
Inquiry,
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak berikut ini.
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a) Bagi guru
b) Bagi siswa
c) Bagi Madrasah
BAB II
KAJIAN TEORI
mengajar dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan beberapa unsur, baik
unsur ekstrinsik maupun intrinsik yang melekat pada diri siswa dan guru termasuk
interaksi peserta didik dan pendidik dan sumber-sumber belajar pada satu
lingkungan belajar.
Secara etimologi (bahasa), kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu
pembelajaran Inkuiri yaitu salah satu pembelajaran pengajaran dengan cara guru
memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah dengan harapan agar siswa
dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan
situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar terlihat apa yang
dan penyuluh kelompok. Para siswa didorong untuk mencari pengetahuan sendiri,
jelas.
antara hipotesis yang diajukan dan hasil-hasil dari hipotesis yang diuji dengan
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih
baik.
8
3. Mendorong siswa untuk berfikir dan dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
sendiri.
10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
Strategi pembelajaran inkuri aqidah akhlak terdiri atas empat tahapan. Yaitu
sebagai berikut:
a. Investigasi
yang perlu dilakukan pengkajian/investigasi dan guru merancang bahan ajar yang
mengklasifikasi data dan sejenisnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Meier
bahwa dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menciptakan siswa yang
b. Penentuan Masalah
Dalam tahap ini siswa didorong untuk memetakan permasalahan yang ada.
sejenisnya.
c. Identifikasi Masalah
d. Penyimpulan/Penyelesaian Masalah
Dalam tahap ini siswa didorong untuk mencari pemecahan masalah yang
paling tepat. Siswa harus mampu menyimpulkan pemecahan masalah yang paling
baik dan tepat untuk pemecahan masalah yang paling baik dan tepat untuk
Kata Aqidah berasal dari bahasa arab. Secara bahasa, aqidah berarti
sesuatu yang mengikat. Kata aqidah sering juga disebut ‘aqoid yaitu kata jamak
dari aqidah yang artinya simpulan. Kata lain yang serupa adalah i’tiqod,
mempunyai arti kepercayaan. Dari ketiga kata ini, secara sederhana mempunyai
arti kepercayaan yang tersimpul dalam hati. Hal ini, seperti oleh ash Shiddieqy,
bahwa aqidah adalah sesuatu yang dipegang teguh dan terhujam kuat di dalam
lubuk jiwa dan tidak dapat beralih dari padanya (Mahruz, 2009: 5).
10
arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan seakar
dengan kata khaliq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).
(manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan
tersebut untuk berpegang teguh terhadap norma-norma dan nilai-nilai budi pekerti
Akhlak adalah suatu bidang studi yang mengajarkan dan membimbing siswa
untuk dapat mengetahui, memahami dan meyakini aqidah islam serta dapat
membentuk dan mengamalkan tingkah laku yang baik yang sesuai dengan ajaran
islam.
pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari
11
jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya
berupa penanaman nilai-nilai aqidah dan akhlak kepada siswa sejak dini, yang
akan memberi manfaat bagi siswa kelak tentunya untuk kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat. Hal ini akan membentuk sikap, maupun perilaku siswa
tentang kebaikan dan keburukan yang tidak boleh dilakukan sebagai umat islam.
Disini aqidah merupakan landasan utama dalam pembentukan akhlak pada diri
manusia.
Adapun penelitian yang relevan adalah dari Ika Rohmati Tahun 2014,
Akhlak Menggunakan Model Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas
siswa dari siklus I ke siklus II yaitu nilai rata-rata hasil belajar pada tes akhir
siklus I adalah 72,83 (56,67%) yang berada pada kriteria baik, sedangkan pada tes
akhir siklus II adalah 89,17 (93,33%) dan berada pada kriteria sangat baik. Hal ini
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat (Arikunto, 2006: 25). Secara
kepada kegiatan (tindakan) dengan menguji cobakan suatu ide kedalam praktek
atau situasi nyata dalam skala mikro, yang diharapkan kegiatan tersebut mampu
tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin. Setiap siklus terdiri dari
penyusunan RPP, tindakan (Acting) yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan.
telah dilakukan.. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi dari hasil yang
diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah
dirancang. Adapun desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.
13
B. Subjek Penelitian
teknik sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III.c MIN 1
Muara Enim yang berjumlah 36 siswa. Dipilihnya subjek tersebut karena belum
beralamat di Jl. Angkatan 45 Lrg. SMA PGRI No. 33 Ps. III Muara Enim.
D. Prosedur Penelitian
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang sering disebut satu siklus.
Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi dua tahap yaitu sebagai
berikut:
1. Tahap Perencanaan
a) Guru memberi penjelasan singkat tentang konsep, prinsip, atau aturan yang
b) Guru mempertunjukkan dengan baik dan benar sesuai dengan konsep dan
aturan tertentu.
c) Guru meminta salah seorang siswa untuk mengerjakan soal akidah akhlak,
3. Tahap Observasi
observasi yang telah dibuat. Kegiatan observasi ini dilakukan secara bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan dan dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian
4. Tahap Refleksi
dan kelebihan tindakan yang telah dilakukan. Hasil analisis ini digunakan sebagai
bahan untuk melakukan refleksi, yaitu dapat diketahui ketercapaian indikator pada
siklus berikutnya.
Data yang akurat akan bisa diperoleh ketika proses pengumpulan data
1. Tes
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data di mana dalam
16
Subyek dalam hal ini adalah siswa kelas III.c harus mengisi item–item
yang ada dalam tes yang telah direncanakan, guna untuk mengetahui tingkat
a. Tes pada awal penelitian (pre test), dengan tujuan untuk mengetahui
b. Tes pada setiap akhir tindakan (post test), dengan tujuan untuk mengetahui
Untuk menghitung hasil tes, baik pre test maupun post test pada proses
R
S = --- x 100
N
Keterangan :
S : Nilai yang dicari atau diharapkan
R : Jumlah skor dari item atau soal yang di jawab benar
N : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 : Bilangan tetap.
17
2. Observasi
terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat bantuan.
Dalam penelitian tindakan kelas, observasi dipusatkan pada proses maupun hasil
subjek penelitian yang meliputi situasi dan aktivitas siswa dan guru terhadap
observasi dicatat dalam lembar observasi yang selanjutnya digunakan sebagai data
ini observasi merupakan alat bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan
yang diselidiki.
Data yang telah terkumpul dilakukan analisis dan diolah yang kemudian
penelitian ini adalah data hasil penelitian belajar Matematika dan hasil observasi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pembelajaran Pra Siklus
Pada pra siklus belum dilakukan metode pembelajaran menggunakan
Adapun data pra siklus dijadikan sebagai acuan dan pedoman untuk melakukan
25 MZZA 70 Tuntas
26 MDKS 65 Tidak Tuntas
27 MAL 80 Tuntas
28 MFJ 50 Tidak Tuntas
29 MIP 70 Tuntas
30 MR 55 Tidak Tuntas
31 NZK 70 Tuntas
32 PAH 70 Tuntas
33 RPD 75 Tuntas
34 SZAA 50 Tidak Tuntas
35 ZZA 75 Tuntas
36 ZAK 60 Tidak Tuntas
Jumlah 2375
Rata-rata Nilai 66
Dari data di atas, maka untuk menentukan berapa besar rata-rata nilai
siswa dan berapa penguasaan siswa terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak bisa
Berdasarkan data di atas, bisa kita lihat bahwa dalam kegiatan perencanan
pembelajaran Akidah Akhlak dengan nilai rata-rata siswa adalah 66 dari 36 siswa,
dan masih terdapat 16 siswa atau 44,4% yang belum bisa mencapai nilai KKM
sebesar 70.
2. Pembelajaran Siklus I
5. Menyiapkan lembar tes formatif siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa
tindakan pada siklus I. Pada siklus I ini peneliti melakukan pembelajaran yang
dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Selanjutnya pada
akhir setiap pertemuan guru melakukan tes. Tes ini digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran, adapun hasilnya dapat dilihat pada
25 siswa atau 69,4 % yang mencapai nilai KKM. Sedangkan 11 siswa atau 30,6 %
siswa belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan siswa masih belum
siklus I perlu ditindak lanjuti lagi. Untuk itu, guru melakukan tindakan pada siklus
penelitian siklus I. Karena pada siklus I terdapat 11 siswa yang belum mencapai
nilai KKM.
23
3. Pembelajaran Siklus II
Pada tahap awal pelaksanaan pembelajaran siklus II, guru merencanakan
secara lisan maupun tulisan. Setelah semuanya siap, guru mengingatkan kembali
banyak perubahan. Hanya saja, padapembelajaran siklus II, guru lebih fokus pada
rasa ingin tahu yang tinggi sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Setelah
melakukan semua tahap pada siklus II, selanjutnya akan dilakukan tes untuk
18 FDS 70 Tuntas
19 FK 85 Tuntas
20 FZA 80 Tuntas
21 F 80 Tuntas
22 FFM 75 Tuntas
23 IMR 75 Tuntas
24 KAS 80 Tuntas
25 MZZA 75 Tuntas
26 MDKS 80 Tuntas
27 MAL 75 Tuntas
28 MFJ 75 Tuntas
29 MIP 85 Tuntas
30 MR 65 Tidak Tuntas
31 NZK 85 Tuntas
32 PAH 75 Tuntas
33 RPD 80 Tuntas
34 SZAA 65 Tidak Tuntas
35 ZZA 85 Tuntas
36 ZAK 85 Tuntas
Jumlah 2755
Rata-rata Nilai 76,5
Berdasarkan hasil tes siklus II, diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada
siklus II ini dinyatakan berhasil dan penelitian dihentikan sampai pada siklus II.
Hal ini dapat dilihat dari 36 siswa, terdapat 32 siswa atau 88,9 % yang mencapai
nilai KKM. Sedangkan 4 siswa atau 11,1 % siswa belum tuntas. Hal ini
sudah meningkat.
B. Pembahasan
adalah sangat rendah, hal ini dapatdilihat dari ketuntasan belajar siswa yang hanya
belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Oleh sebab itu, peneliti tertarik
Dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari dua siklus,
dan siklus kedua seperti terlihat pada presntasi pencapaian hasil belajar siswa.
Nilai rata-rata siswa serta skor observasi guru dan siswa antara siklus pertama dan
siswa dalam pembelajaran rata-rata nilai siswa berturut-turut dari siswa dari pra
siklus, siklus I dan siklus II yaitu persentse dalam prestasi belajar siswa pada pra
siklus 55,6 % dengan nilai rata-rata 66, siklus I sebesar 69,4 % dengan nilai rata-
rata 69 dan Meningkat pada siklus II 88,9 % dengan nilai rata-rata 76,5.
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran akidah akhlak pada siswa kelas
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa:
1. Berdasarkan perbandingan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran akidah akhlak pada siswa
2. Hasil pra siklus, siklus I dan siklus Iimengalami peningkatan yaitu pada pra
siklus 55,6 % dengan nilai rata-rata 66, siklus I sebesar 69,4 % dengan nilai
rata-rata 69 dan Meningkat pada siklus II 88,9 % dengan nilai rata-rata 76,5.
B. Saran
oleh guru.
pembelajaran.
27
DAFTAR PUSTAKA
Chairi Ach. 2002. Metodologi Pengajaran Agama Islam, STIT Agus Salim,
Metro.
Dokumentasi Penelitian
29
Nomor : B- /Mi.06.14.0002/PP.00.4/09/2022
Lampiran :-
Perihal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala MIN 1 Muara Enim
Di
Muara Enim
Assalamualaikum, wr.wb,
Dengan hormat, bahwa dalam rangka pembuatan dan penyelesaian penelitian
tindakan kelas (PTK) di MIN 1 Muara Enim, dengan ini memohon kepada Kepala
Madrasah untuk dapat memberikan izin penelitian atas nama:
Nama : Rizal Fahrizi, S.Pd.I
NIP : 197808282007101001
Judul PTK : Upaya Meningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melalui
Model Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas III MIN 1
Muara Enim
Tempat : MIN 1 Muara Enim
Demikian saya sampaikan atas izin yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Peneliti,
Drs. Juniar
NIP. 196506031994031004
31
SURAT PERNYATAAN
Misdayani, S.Pd.
NIP. 198103052005012010
Drs. Juniar
NIP. 196506031994031004
32
(RPP) SIKLUS I
A. KOMPETENSI INTI
tetangganya.
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
33
Malik)
Malik)
Malik)
C. TUJUAN
SWT melalui kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al
3. Melalui ceramah dan Tanya jawab , peserta didik dapat menjelaskan arti
denganb benar
6. Melalui driil peserta didik dapat melafalkan kalimat asmaul husna (Al
Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik) dengan berani, baik, dan benar.
35
7. Melalui modeling peserta didik dapat menulis kalimat asmaul husna (Al
Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik) dengan disiplin, rasa ingin tahu,
D. MATERI
Bunyi kalimat asmaul husna (Al Azim, Al Kabir, Al Karim, dan Al Malik)
dan artinya
Pendekatan : Scientific
Strategi : Inquiry
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
menanyakan kabar
B. Menanya
C. Eksplorasi/eksperimen
37
membacanya
D. Mengasosiasi
E. Mengkomunikasikan
hasil diskusinya
Penutup pembelajaran
berikutnya
tangan
1. Buku Pedoman Guru Kelas 3 dan Buku Siswa Kelas 3 (Buku Tematik
2. LKS
H. PENILAIAN
dan Al Malik) !
Penskoran :
Dinilai 4 3 2 1
fasih) fasih)
ditunjuk dipaksa
Drs. Juniar
NIP. 196506031994031004
KEGIATAN SEMINAR
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
C. TUJUAN
45
D. MATERI
Bunyi kalimat asmaul husna dan artinya
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Guru mengucapkan salam dan meminta salah 10 menit
Pendahuluan satu peserta didik memimpin doa
Guru mengabsensi peserta didik
46
H. PENILAIAN
1. Tes tulis bentuk uraian
2. Istrument unjuk kerja melafalkan kalimat asmaul husna