Hubungan Pengetahuan Bahan Makanan Dengan Hasil Praktik Pengolahan Penyajian Makanan Kelas Xii SMK Negeri 2 Binjai
Hubungan Pengetahuan Bahan Makanan Dengan Hasil Praktik Pengolahan Penyajian Makanan Kelas Xii SMK Negeri 2 Binjai
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Seminar Proposal
Oleh :
MUHAMMAD HAIKAL
NIM. 5193142008
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
Tema yang dipilih dalam penelitian yang berlokasi di SMK Negeri 2 Binjai
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimah kasih kepada Dr. Esi
arahan dan bimbingan serta dorongan sehingga proposal ini dapat terselesaikan
dengan baik. Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Medan.
i
6. Siti Sutanti, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pembimbing Akademis dan sebagai
7. Seluruh dosen Pendidikan Tata Boga dan staf pegawai jurusan Pendidikan
dengan penuh kasih saying baik dengan doa, moral, dan materil
10. Seluruh Guru dan Staf tata usaha di SMK Negeri 2 Binjai
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak demi
Medan, 2023
Penulis,
Muhammad Haikal
NIM. 5193142008
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Indetifikasi Masalah..................................................................................4
1.3. Pembatasan Masalah.................................................................................4
1.4. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.5. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.6. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................30
LAMPIRAN......................................................................................................33
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Garnish bunga dari wortel...................................................................12
Gambar 2. Garnish Teratai dari tomat..................................................................12
Gambar 3. Garnish daun dari timun.....................................................................12
Gambar 4. Garnish gebra dari cabai......................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh
baik jasmani maupun rohani, baik secara formal, informal maupun nonformal
yang berjalan terus menerus untuk mencapai kebahagian dan nilai yang tinggi,
baik nilai insaniyah maupun ilahiyah pada diri manusia (Mahmudi, 2022).
Pendidikan memliki tujuan untuk meningkatkan potensi dan kualitas diri siswa.
dari pencapaian taksonomi, pendidikan perserta didik yang merangkup tiga aspek
akan terwujud dari keberhasilan belajar siswa. Keberhasilan siswa dalam belajar
dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu maupun dari luar individu.
Faktor dari dalam diri individu, meliputi faktor fisik dan psikis, diantaranya
Minat adalah rasa suka yang timbul dari dalam diri terhadap suatu aktivitas
salah satu faktor penting penunjang keberhasilan proses belajar. Apabila seorang
siswa tidak memiliki minat belajar, maka akan timbul kesulitan dalam proses
1
2
belajar. Sebaliknya apabila siswa memiliki minat belajar, maka ia akan lebih
suka dan ketertarikan dari pelajaran tersebut. Dengan demikian minat belajar
materi, kurangnya motivasi pada siswa dan metode yang digunakan tidak
dalamnya terdapat suasana rileks, aman, dan nyaman, menarik, bebas dari
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memacu minat belajar yaitu
dengan adanya sebuah lingkungan belajar yang dapat meningkatkan minat belajar
siswa tersebut. Lingkungan ini disebut komunitas belajar. Siswa yang tergabung
tujuan yang sama akan suatu aktivitas. Komunitas adalah sekelompok orang yang
saling peduli satu sama lain dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi
yang erat antar anggota karena adanya kesamaan interest atau value. Komunitas
belajar merupakan pendidikan non formal dalam suatu kegiatan belajar yang
tertentu bagi mereka dimana semua orang dapat belajar serta mengembangkan
memiliki keterampilan yang dapat bersaing dalam dunia kerja sesuai dengan
Tebing Tinggi merupakan SMK yang memiliki program keahlian Tata Boga.
Mata pelajaran yang dipelajari di jurusan tata boga salah satunya ialah boga dasar,
dengan salah satu kompetensi dasar yaitu pembuatan garnish makanan dan
garnish tidak hanya dimiliki mereka yang berbakat seni saja, semua orang dapat
kepercayaan diri dan keinginan untuk selalu mencoba (Melati & Fridiarty, 2020).
Berdasarkan hasil observasi pada Febuari 2023 dengan guru bidang studi
Boga Dasar, diperoleh data bahwa sebagian siswa belum terampil dalam
pembuatan garnish, hal ini dapat dilihat berdasarkan bentuk garnish yang dibuat
yang tidak memperhatikan bentuk dan keindahan dari garnish yang mereka buat.
menerapkan
4
materi yang telah diajarkan dengan benar. Oleh karena itu pembelajaran
disekolah guna meningkatkan keterampilan dan minat belajar para perserta didik.
komunitas belajar?
komunitas belajar?
belajar
belajar
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, seperti guru
dan siswa dalam mempermudah, kegiatan belajar mengajar dan sebagai bahan
dan orang dewasa sebagai seorang pelajar aktif dapat kebutuhan atau kepentingan
tertentu bagi mereka serta dimana semua orang dapat belajar serta
Komunitas belajar adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang
belajar berfokus pada visi misi kelompok dengan berkerja sama membagi
yang saling mendukung serta berbagi, saling berbagi nilai serta visi, belajar
satu sama lain, serta dapat berbagi keterampilan yang dimiliki (Fahara, 2015).
6
7
kelompok orang agar mendapatkan tujuan yang akan dicapai Bersama (Ramly,
dan hubungan. Fase kedua adalah stroming, fase untuk menentukan peran dan
tanggung jawab dalam komunitas. Fase ketiga adalah norming, tahap untuk
yaitu fase dimana anggota bisa berinteraksi untuk berbagai pengetahuan dan
bersifat interaktif pengetahuan lama dicari dan persekptif baru dicari. 2) Belajar
(Sudarsyah, 2017).
Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. (Andi, 2019). Kata minat secara
etimologi berasal dari Bahasa inggris “interest” yang berarti kesukaan, perhatian
dan keinginan. Jadi dalam proses belajar siswa harus mempunyai minat atau
menghasilkan respon terarah kepada situasi atau objek yang menyenangkan dan
sesuatu, maka seseorang tersebut akan cenderung bertindak sesuai dengan minat
bahwa individu lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainya, tetapi dapat juga di
besar terhadap sesuatu yang diminati itu dan sama sekali tidak menghiraukan
perasaan, seleksi dan kecenderungan hati. Setiap individu yang terlahir di dunia
ini, pasti memiliki minat Minat dapat tumbuh dan hilang begitu saja, tergantung
bagaimana cara seseorang mengasah dan mempertahankan minat yang ada pada
membedakanya menjadi tiga macam, yaitu: 1) Faktor internal adalah faktor dari
dalam diri siswa yang meliputi dua aspek seperti, aspek fsiologis dan Psikologis.
2) Faktor Eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan sosial dan
9
nonsosial siswa. 3) Faktor pendekatan belajar adalah segala cara atau strategi yang
terdiri sebagai berikut: 1) Minat volunteer adalah minat yang timbul dari dalam
diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar. 2) Minat involunter adalah minat yang
timbul dari dalam diri siswa dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh
guru. 3) Minat onvolunter adalah minat yang dari dalam diri siswa secara paksa
atau diharuskan.
beberapa hal berikut ini: 1) Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat
motif sosial. Timbulnya minat dalam diri seseorang didorong oleh motif sosial
lebih terpacu untuk mengupas dan mempelajari pelajaran tersebut dengan giat.
Menurut Kompri, (2015) beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang,
perhatian dalam belajar, bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik, manfaat
sendiri.
10
2.1.3. Garnish
bahan makanan sebagai bahan penghias pada suatu hidangan baik makanan atau
penampilan hidangan lebih estetik dan menarik. Selain itu adanya garnish
menambah kesan manis dan kreatif, karena garnish harus bersifat edible yaitu
dapat dimakan (Betty & Farihah, 2020). Garnish adalah hiasan untuk makanan.
Hiasan dalam hal ini adalah segala sesuatu yang umumnya bisa dimakan yang
mereka yang berbakat seni saja, semua orang membuatnya sendiri, yang
baik makanan atau minuman dan memberi hiasan pada hidangan, sehingga
hidangan tampak menarik dan merangsang selera makan. Garnish yang digunakan
sebaiknya sederhana, dapat dimakan dan mempunyai rasa yang sesuai dengan
tidak hanya berfungsi menghias tetapi juga dapat menambah rasa dan kadar gizi
pada suatu hidangan baik itu makanan atau minuman (Betty & Farihah, 2020).
Menurut Haryati & Masnar (2023) jenis- jenis garnish terbagi menjadi 2
(dua) yaitu sebagai berikut: 1) Simple Garnish adalah garnish yang terdiri dari
suatu
11
bahan atau lebih, biasanya terbuat dari buah, sayuran, cereal, makanan yang sudah
jadi. 2) Composite Garnish adalah garnish yang terdiri dari beberapa macam
bahan yang sesuai dengan makanan dasarnya. Terdapat beberapa syarat dalam
pembuatan garnish antara lain: 1) Bahan yang akan dibuat garnish adalah bahan
yang segar dapat dimakan, tidak berulat, dan bersih. 2) Harus mengerti jenis
masakan yang akan dihias, sehingga garnish yang akan dibuat sesuai dengan
yang digunakan harus sesuai agar hasilnya rapi, indah, cantik dan menarik.
Garnish biasa berupa kreasi dari sayur, buah atau coklat. Bentuknya mulai dari
yang sederhana sekali, misalnya berupa potongan atau slice saja hingga yang
rumit, misalnya buah berukir. Semua tergantung kebutuhan. Bukan saja hidangan
berupa makanan, hidangan berupa minuman juga akan terlihat sangat menarik bila
pembuatan hiasan makanan dan minuman yaitu: seperti tomat, bit, cabe merah,
Menurut Betty & Farihah (2020) beberapa peralatan yang digunakan dalam
pembuatan garnish antara lain:1) Pisau potong digunakan untuk memotong buah
atau sayuran. Bentuk pisau potong bisa dalam ukuran kecil atau besar tergantung
pada besar kecilnya buah atau sayuran yang akan dipotong. Gunakan pisau potong
yang tajam. 2) Pisau ukir digunakan untuk membuat ukiran pada buah atau sayur.
Pisau ini memiliki bentuk yang tipis dan lancip pda bagian mata pisau. 3) Pisau V
digunakan untuk membuat berbagai bentuk torehan pada buah dari sayuran.
Bentuk
12
pisau ini sangat beragam. Menurut Budiningsih & Syamsul (2015) terdapat
beberapa macam bentuk garnish dari buah-buahan dan sayuran seperti: 1) bunga
mawar dari wortel,bengkoang atau bit. 2) bunga gebra dari tomat. 3) garnish
Gambar 1. Garnish mawar dari wortel Gambar 2. Garnish teratai dari tomat
Gambar 3. Garnish daun dari timun Gambar 4. Garnish gebra dari cabai
komunitas belajar mandiri efektif terhadap aktivitas belajar, thitung lebih besar dari
ttable (-2334
siswa dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru dan siswa, serta dapat
dilihat dari nilai rata-rata persentase pada siklus I dengan persentase aktivitas
siswa adalah 48.63% dan siklus II dengan nilai persentase aktivitas siswa
Hasil Penelitian Ratu Yunita Sekar & Niko Kamarubiani (2020) dengan
judul “Komunitas Belajar Sebagai Sarana Belajar Dan Pengembangan Diri”. Hasil
Artinya komunitas belajar menjadi tempat pengembangan diri angotanya dari segi
Hasil Penelitian dari Rizka Putri Nadia & Santi Delliana (2020) dengan
judul “Peran Komunikasi Antara Guru Dan Murid Dalam Membangun Minat
negosiasi.
Hasil penelitian Melati & Lelly Fridiarty (2020) dengan judul “Hubungan
Penerapan garnish dengan hasil praktek makanan Indonesia SMK Putra Anda
Belajar Dengan Hasil Belajar Garnish Siswa Kelas XI SMK Pariwisata Imelda
Medan”. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang positif dan berarti
antara motivasi belajar dengan hasil belajar garnish siswa kelas XI jasa Boga
Variable Y yaitu 89,11%. Artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa maka
semakin tinggi pula hasil belajar garnish siswa kelas XI jasa Boga SMK
faktor. Salah satunya merupakan faktor internal yang datang dari diri siswa itu
sendiri seperti minat belajar siswa. Minat belajar merupakan merupakan salah satu
adalah suatu rasa ketertarikan pada suatu objek yang membuat individu tersebut
tidak akan merasa bosan dalam menekuni suatu objek yang disukai dan sesuai
dengan kebutuhan siswa tersebut. Siswa yang memiliki minat yang tinggi pada
suatu bidang mata pelajaran tertentu maka siswa akan memiliki dorongan yang
lebih pada dirinya sehingga membuat siswa lebih cepat tanggap dalam mengusai
Garnish merupakan salah satu meteri yang terdapat pada mata pelajaran
boga dasar yang mempelajari tentang keterampilan cara mengukir buah dan
sayuran pada suatu hidangan makanan atau minuman yang dapat dikomsumsi dan
tidak berbahaya bagi manusia. Dalam pembuatan garnish terdapat beberapa aspek
yang perlu diperhatikan mulai dari teknik pembuatan, pemilihan bahan, dan
pembuatan garnish bukanlah hal yang mudah dikarenakan setiap bentuk garnish
Selain itu diperlukanya konsentrasi penuh dan latihan yang tidak cukup
sekali saja dalam mempelajari garnish. Siswa harus mengulangi kembali materi
yang didapatkan dari sekolah dirumah agar dapat menguasai teknik pembuatan
garnish dengan baik. Bukan hanya itu saja, dalam membuat garnish siswa juga
harus memiliki suatu minat dan perasaan antusias dalam mempelajari garnish,
karena dengan adanya minat yang tinggi maka siswa dapat mengahasilkan garnish
yang baik. Garnish dan minat belajar sangat memilki keterkaitan yang cukup
penting. Minat belajar yang rendah terjadi karena berbagai faktor salah satunya
adalah kurangnya ketelitian dan rasa kesebaran pada siswa. Proses pembelajaran
dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik bila siswa dapat mencapai standart
nilai pada kompentesi pembelajaran yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah.
solusi yang dapat diandalkan. Adanya proses belajar dengan pembentukan suatu
komunitas di luar jam sekolah dapat menuntun siswa untuk belajar mandiri,
dimana
16
anggota yang memiliki visi dan misi yang sama untuk mencapai suatu pencapaian
garnish.
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada komunitas belajar
terhadap minat belajar membuat garnish di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
Nangka, Rambung, Kec. Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara
Adapun populasi dan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.2.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
menggunakan teknik simple random sampling. Teknik ini dikatakan simple karena
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sample yang diambil adalah
sebanyak 36 siswa.
17
18
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan (Sugiono,2018).
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
pelaksanaan yaitu:
belajar.
Pertemuan I
Kegiatan Awal
a. Memberikan salam
sekeliling
pertama
Kegiatan Inti
dibutuhkan
Kegiatan Penutup
berikutnya
Pertemuan II
Kegiatan Awal
a. Memberikan salam
20
sekeliling
berikutnya
Kegiatan Inti
dibutuhkan
Kegiatan Penutup
berikutnya
Pertemuan III
Kegiatan Awal
a. Memberikan salam
sekeliling
berikutnya
21
Kegiatan Inti
dibutuhkan
Kegiatan Penutup
berikutnya
Pertemuan IV
Kegiatan Awal
a. Memberikan salam
sekeliling
Kegiatan Inti
dibutuhkan
Kegiatan Penutup
anggota
22
4. Tahap Akhir
Minat belajar merupakan suatu perasaan atau emosi yang timbul dari dalam diri
yang dipelajarinya dan mencoba mencapai suatu tujuan dari apa yang
ditekuninya tersebut.
Garnish adalah suatu hiasan pada hidangan yang diletakan pada makanan atau
minuman dan dapat dimakan serta memliki nilai keindah dalam bentuknya,
dilakukan
23
pengamatan terkait minat belajar siswa membuat garnish. Angket disusun oleh
peneliti sendiri berdasarkan indikator yang ada, jumlah angket untuk minat belajar
siswa terdiri dari 50 butir. Angket ini memiliki 4 jawaban pilihan yang bervariasi,
setiap pilihan diberi bobot sesuai dengan table1. Adapun indikator instrument
1. Perasaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12` 12
senang
2. Pemusatan 13,14,15,16,17,18,19,20 8
perhatian
3. Kertarikan 21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31 11
Uji coba instrumen dilakukan bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang
benar-benar dapat menjaring data yang akurat, agar kesimpulan yang diambil
sesuai
24
2013).
Angket dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel pada taraf alpha 5 persen.
Demikian sebaliknya jika rhitung < rtabel maka variabel dianggap tidak reliabel.
Tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha, yaitu (Arikunto, 2013) Untuk mencari
∑ 𝑋𝑖2 (∑ 𝑋𝑖)2
𝜎 =
2
−
𝑡
𝑁
𝑁
25
∑ 𝑌𝑖2 (∑ 𝑌𝑖)2
𝜎 =
2
−
𝑡
𝑁
𝑁
Dimana Yi = Butir z soal ke-i
Keterangan:
N = Banyaknya sampel
∑Xi = Jumlah total soal ke-i
∑Xi2 = Jumlah kuadrat total soal ke-i
∑Yi2 = Jumlah skor total subjek
∑t2 = Jumlah kuadrat skor total subjek
σt2 = Varians total
Tabel 3. Tingkat Reliabilitas
Alpha Tingkat
0,00 s/d 0,20 Sangat Rendah
> 0,20 s/d 0,40 Randah
> 0,40 s/d 0,60 Cukup
> 0,60 s/d 0,80 Tinggi
> 0,80 s/d 1,00 Sangat Tinggi
sehingga dapat ditentukan harga rata-rata skor atau Mean (M) dan Standart
2013).
26
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑅)
4. Hitunglah panjang kelas interval : (P) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝐾)
5. Tentukan batas atas terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung
∑𝑓𝑥𝑖
M= 𝑛
Dimana :
M = Rata-rata
n = Jumlah
sampel
∑fxi = Jumlah frekuensi dikali nilai siswa
2017):
∑𝑓𝑖(𝑥𝑖− 𝑥)2
Sd = √ (𝑛−1)
Dimana :
27
Sd = Simpangan baku
n = Jumlah sampel
xi = Jumlah keseluruhan nilai
x = Jumlah nilai rata rata
skor ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (Sdi) sebagai berikut:
𝑁𝑡 − 𝑁𝑟 dan Sdi = 𝑁𝑡 −6 𝑁𝑟
Mi = 2
Dimana
Mi = Rata-rata ideal
Sdi = Simpangan baku ideal
Nr = Nilai terendah ideal
Nt = Nilai tertinggi ideal
dengan teknik analisis data yang digunakan. Uji normalitas dilakukan dengan
(𝑓𝑜− 𝑓ℎ2)
X2 =∑ 𝑓ℎ
Keterangan :
X2 = Chi-kuadrat
fo = Frekuensi yang diperoleh dari sampel
fh = Frekuensi yang diharapkan dari sampel
dan derajat kebebasan (dk = k – 1). Apabila X2 hitung < X2 tabel, maka dapat
varian populasi dengan varian yang sama besar dengan varian homogen. Uji
Fhitung =
Keterangan:
S12 : Varian
terbesar
2 S 2
:
Varian terkecil
Dengan menerapkan taraf signifikan (ɑ) 5%, kriteria data hasil penelitian
sebagai berikut:
29
̅𝑥̅1̅ − 𝑥̅̅2̅
t=
(n1 − n2) s2 + (n2 − 1)𝑠2 1 1
√ 1
2
n1 + n2 − 2 ( 1+𝑛 )
𝑛 2
Keterangan :
Tinggi.
Tebing Tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Betty H.S, S., & Farihah, N. (2020). Boga Dasar Kelas X Kuliner. Tanggerang
Selatan: Indocomp.
Bere, R., Wariani, T., & Boelan, E. G. (2023). Pengaruh Minat Terhadap Hasil
Belajar Koloid Dengan Menggunakan Model Pemebelajaran Discovery
Learning. Jurnal Education and development, 01.
Budiningsih, A., & Syamsul W.A, M. (2015). Boga Dasar Untuk Kelas X Sesuai
Kurikulum 2013. Yudhistira.
Francesca, G., Marco, D.M., Angelo, C., & Giuseppina, P. (2010). Discovering
the hidden dynamics of learning communities , Journal of information
technology case and application research, 12(3), pp. 34-55
Haryati, R. T., & Masnar, A. (2023). Garnish Dasar Untuk Hidangan. Depok,
Jawa Barat: CV. Edugizi Pratama Indonesia.
Hernanto. (2016). Hiasan Buah & Sayuran Bentuk Bunga dan Dedaunan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
30
Mashudi, F. (2015). Pedoman Lengkap Evaluasi & Supervisi Bimbingan Konseling
. Yogyakarta: Diva Press.
Nadia, R. P., & Delliana, S. (2020). Peran Komunikasi Antara Guru Dan Murid
Dalam Membangun Minat Belajar Di Komunitas Jendela Jakarta. Jurnal
Komunikasi, 14, 1.
Ramadani, R. F., Natsir, M., & Setiawati. (2020). Cerdas Dan Bijak
Memanfaatkan Internet. Indonesian Journal Of Adult and Community
Education, 2, 1.
Setiawan, A., Nugroho, W., & Widyaningtyas, D. (2022). Pengaruh Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Gamping. Jurnal Riset Dan
Inovasi Pendidikan Dasar, 2, 2.
31
Syah. (2011). Pengertian Minat Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijaya, S., Adikahriani, Dalimunthe, D. A., & Putri, Y. E. (2022). otivasi Belajar
Dengan Hasil Belajar Garnish Siswa SMK Pariwisata Imelda Medan.
Jurnal Pendidikan Tata Boga, 6, 1.
32
LAMPIRAN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan dengan keadaan yang
sebenarnya dan beri tanda check (√) pada alternative jawaban yang tersedia
dibawah ini:
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat tidak setuju
PERSEPSI
NO PERNYATAAN SS S KS TS
1. Saya senang dengan pelajaran garnish
2. Saya antusias untuk memahami materi pelajaran
garnish
3. Saya merasa semangat dengan mengikuti
pembelajaran membuat garnish
4. Saya senang mengikuti pelajaran boga dasar
karena akan lebih meningkatkatkan pemahaman
mengenai materi garnish
5. Saya tidak ada paksaan dalam belajar membuat
garnish
6. Saya merasa betah ketika guru memaparkan materi
membuat garnish
7. Guru pada mata pelajaran boga dasar sangat
menyenangkan
8. Saya senang dengan cara mengajar guru pada
materi garnish
9. Saya suka materi garnish karena pengajaran guru
yang menarik
10. saya berinteraksi dengan guru mata pelajaran boga
dasar
33
11. Saya paling suka ketika diskusi membahas materi
garnish
12. Materi pembelajaran garnish lebih sulit dari yang
saya pahami dan harapkan
13. Saya Mendengarkan Guru Saat Menjelaskan Materi
Garnish
14. Saya memperhatikan guru saat sedang menerangkan
20. Saya berusaha menjawab soal mengenai materi
garnish sebaik-baiknya sebelum menerusakan
kesoal berikutnya.
21. Bahan pelajaran yang menarik membuat saya
semangat belajar membuat garnish
22. Saya mempunyai rasa ingin tahu mengenai materi
garnish
23. Jika ada materi garnish yang tidak saya mengerti
saya akan bertanya kepada teman
24. Saya berfikir aktif dalam pembelajaran membuat
garnish
25. Saya aktif dalam berdikusi menganai Teknik
pembuatan garnish
26. Saya dapat menjawab pertanyaan tentang materi
garnish dengan mudah
27. Saya selalu mengeluarkan pendapat pada saat
pembelajaran garnish
28. Jika tidak disuruh guru saya tidak tertarik
mempelajari materi garnish
29. Ketika guru menerangkan materi saya selalu
memperhatikan dan tidak tidur
30. Saya tidak senang dengan materi garnish membuat
nilai saya menjadi jelek
31. Materi pembelajaran membuat garnish terlihat
mudah bagi saya
32. Saya belajar terlebih dahulu materi garnish sebelum
materi diajarkan oleh gur dikelass
33. Saya dapat menguasai Teknik pembuatan garnish
dengan mudah
34. Dirumah saya selalu mengulang kembali materi
garnish yang diberikan oleh guru disekolah
35. Saya senang membaca buku mengenai garnish
36. Saya selalu mencatat setiap materi garnish
diterangkan oleh guru
37. Saya mencatat point-point penting materi garnish
38. Apa bila guru berhalangan hadir kesekolah dan
tidak mengajar, maka saya dan teman-teman lainya
bersedih
34
39. Jika guru tidak dapat hadir di pertemuan materi
garnish, saya akan berusaha belajar sendiri
40. Walaupun pelajaran membuat garnish memakan
biaya saya akan tetap ikut praktek
41. Saya tetap tekun mempelajari garnish sampai bisa
walaupun saya tidak pandai membuat garnish
42. Saya tidak suka diganggu ketika pelajaran garnish
berlangsung
43. Saya selalu meringkas materi garnish yang
dijelaskan guru
44. Saya lebih banyak belajar membuat garnish dari
pada belajar sendiri
45. Bagi saya materi garnish yang telah dijelaskan guru
sudah sesuai dengan yang saya ketahui
46. Saya merasa senang jika melaksanakan praktik
membuat garnish
47. Menyelesaika tugas dalam materi garnish membuat
saya merasa puas terhadap hasil yang saya capai.
48. Saya mengerjakan tugas praktek mebuat garnish
dengan baik
49. Saya tidak pernah mengerjakan tugas praktek
garnish
50. Seetiap ada tugas saya akan menyelesaikan dengan
cepat dan tepat waktu.
35