Anda di halaman 1dari 15

JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

PENGARUH KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP


KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN
(Kasus di Pasar Pagi dan Pasar jagasatru Kota Cirebon)

Siti Masithoh, Amran Jaenudin, Yayat Rahmat Hidayat


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati

ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menegtahui: (1) Pengaruh
kondisi pasar terhadap keputusan konsumen membeli sayuran, (2) Pengaruh
lokasi pasar terhadap keputusan konsumen membeli sayuran, (3) pengaruh kondisi
pasar dan lokasi pasar terhadap keputusan konsumen membeli sayuran.Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Januari – Mei 2017, dengan menggunakan metode
survey pada konsumen yang sedang membeli sayuran di Pasar Pagi dan Pasar
Jagasatru Kota Cirebon, dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk
mengetahui informasi dari responden. Data yang digunakan yaitu data primer dan
sekunder. Metode analisis digunakan adalah analisis deskriptif, analisis linear
berganda, analisis uji t, analisis uji f dan koefisien determinasi.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Adanya pengaruh yang signifikan antara kondisi pasar
tehadap keputusan konsumen membeli sayuran. (2) Adanya pengaruh yang
signifikan antara lokasi pasar tehadap keputusan konsumen membeli sayuran. (3)
Secara bersama-sama antara kondisi pasar dan lokasi pasar berpengaruh terhadap
keputusan konsumen membeli sayuran

Kata kunci : Kondisi Pasar, Lokasi Pasar, Keputusan Pembelian, Sayuran.

PENDAHULUAN masyarakat Indonesia, salah satunya


Di Indonesia sektor pertanian yaitu sektor tanaman holtikultura.
merupakan salah satu sektor yang Tumbuhnya kesadaran masyarakat
berperan penting dalam meningkatkan dengan tingkat pendidikan dan
perkembangan ekonomi. Hal ini pendapatannya yang semakin tinggi,
dikarenakan pertanian merupakan sektor menuntut produk yang tersedia di pasar
pencaharian utama dari sebagian besar dapat memenuhi standar gaya hidup sehat
mereka sesuai pemahaman yang mereka

119
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

dapatkan dari informasi yang di dapat Berdasarkan latar belakang diatas


disekitar mereka. Tidak hanya harus terdapat kecendrungan keputusan
produk, kualitas dan harganya saja tetapi konsumen membeli sayuran yang
tempatnya pun harus bersih. Kondisi pasar mempertimbangkan kondisi dan lokasi
yang bersih pun menjadi tuntutan pasar yang membuat peneliti terinspirasi
konsumen ketika memutuskan pembelian. untuk membuat skripsi tentang “Pengaruh
Kondisi pasar yang bersih membuat Kondisi Pasar dan Lokasi Pasar Terhadap
konsumen nyaman ketika berbelanja Keputusan Konsumen Membeli Sayuran
bahkan konsumen akan memilih kondisi (Kasus di Pasar Pagi dan Pasar Jagasatru
yang bersih ketika berbelanja pangan. Hal Kota Cirebon)”.
ini karena kesadaran masyarakat akan Berdasarkan uraian pada latar
kesehatan sendiri. belakang masalah di atas, maka peneliti
Diantara pasar-pasar tradisional di dapat mengidentifikasikan masalah
Kota Cirebon, Pasar Pagi dan Pasar sebagai berikut:
Jagasatru merupakan pasar yang banyak 1. Apakah kondisi pasar berpengaruh
dikunjungi setiap harinya. Kondisi Pasar terhadap keputusuan kosumen
Pagi dan Pasar jagasatru yang terdapat membeli sayuran?
perbedaan menjadi hal yang menarik 2. Apakah lokasi pasar berpengaruh
sebagai tempat penelitian. Kondisi Pasar terhadap keputusuan kosumen
Jagasatru kios nya sudah permanen membeli sayuran?
sedangkan kondisi kios Pasar pagi masih 3. Apakah kondisi pasar dan lokasi pasar
banyak yang belum permanen. Selain itu, berpengaruh terhadap keputusuan
lokasi kedua pasar ini karena mudah kosumen membeli sayuran?
dijangkau dan banyak dilalui oleh Secara grafis pengaruh kondisi pasar
angkutan umum diantara pasar tradisional dan lokasi pasar terhadap keputusan
lainnya yang ada di Kota Cirebon. Pasar konsumen membeli sayuran dapat dilihat
pagi dan pasar Jagasatru Kota Cirebon pada Gambar 1.
banyak dikunjungi konsumen yang
beragam dari berbagai daerah menjadi
ketertarikan peneliti menjadikan kedua
pasar ini sebagai lokasi penelitian.

120
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

Kondisi Pasar (X1)


1. Tipe dan luas unit kios
2. Efektivitas
Pemanfaatan Ruang
3. Lebar jalur sirkulasi
4. Aksesibilitas dan
sistem sirkulasi
5. Penghawaan
6. Pencahayaan
(X1, Y)
7. Fasilitas umum
8. Utilitas air bersih Keputusan Pembelian (Y)
9. Utilitas air kotor 1. Kemantapan pada
10. Persampahan sebuah produk
(Agus S, Sutan H : 2012)
2. Kebiasaan dalam
(X1,X2,Y) membeli produk
3. Memberikan
Lokasi Pasar (X2)
rekomendasi kepada
1. Ketersediaan lahan parkir
2. Memiliki tempat yang orang lain
lebih luas 4. Melakukan pembelian
3. Lokasi pasar banyak ulang
dilewati alat transportasi (X2, Y) (Philip Kotler : 2007)
4. Lokasi strategis
(Berman, Evans : 2006)

Hipotesis 2. Lokasi pasar bepengaruh terhadap


Berdasarkan kerangka pemikiran di keputusan konsumen membeli
atas, maka perumusan hipotesisnya sayuran.
sebagai berikut: 3. Kondisi pasar dan Lokasi pasar
1. Kondisi pasar bepengaruh terhadap berpengaruh terhadap keputusan
keputusan konsumen membeli konsumen membeli sayuran.
sayuran.

BAHAN DAN METODE pasar yang berbeda dan lokasi kedua pasar
Lokasi, Waktu dan Objek Penelitian yang strategis. Penelitian dilaksanakan
Penelitian telah dilaksanakan di Pasar Januari – Mei 2017. Objek penelitian
Pagi dan Pasar Jagasatru Kota Cirebon, adalah konsumen yang datang di Pasar
Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian pagi dan Pasar Jagasatru Kota Cirebon.
dilakukan secara sengaja (purposive). Desain dan Teknik Penelitian
Dengan dasar pertimbangan karena Pasar Pendekatan yang digunakan dalam
Pagi dan Pasar Jagasatru merupakan pasar penelitian ini adalah menggunakan metode
tradisional yang banyak dikunjungi oleh penelitian kuantitatif deskriptif dengan
konsumen dari berbagai daerah terutama pendekatan teknik penelitian berupa
wilayah III Cirebon, memiliki kondisi survey. Metode suvey digunakan untuk

121
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

mendapatkan data dari tempat tertentu terdiri dari: Kondisi Pasar (X1), Lokasi
yang alamiah (bukan buatan), tetapi Pasar (X2), Variabel terikat/dependent
peneliti melakukan perlakuan dalam variabel (Y) yaitu Keputusan Pembelian.
pengumpulan data, misalnya dengan Teknik Analisis Data
mengedarkan kuesioner, test, wawancara 1) Uji Instrumen
terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak Metode analisis yang digunakan untuk
seperti dalam eksperimen). menjawab hipotesis adalah:
(Sugiyono,2014). 1. Uji Validitas Instrumen
Teknik Pengambilan Sampel Validitas adalah uji yang
Untuk penelitian ini populasi yang menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
digunakan adalah konsumen yang sayuran digunakan dalam suatu mengukur apa
di Pasar Pagi dan Pasar Jagasatru Kota yang diukur. Selanjutnya seluruh item dari
Cirebon. Populasi merupakan sekumpulan tiap jawaban kuesioner di uji validnya
entitas yang lengkap yang dapat terdiri atas dengan menggunakan rumus:
orang, kejadian, atau benda yang memiliki
sejumlah karakteristik umum (Wibisono,
∑ − (∑ )(∑ )
2013). =
⦋ ∑ − (∑ ) ⦌⦋ ∑ − (∑ ) ⦌
Teknik Pengumpulan Data Keterangan:
Teknik pengumpulan data yang digunakan ri = Koefisien korelasi
dalam penelitian ini adalah:
n = Jumlah responden
1. Wawancara, Daftar pertanyaan/ Xi = Skor item variabel kondisi
panduan wawancara ,
pasar dan lokasi pasar
2. Studi pustaka, merupakan suatu Xy = skor item variable keputusan
metode untuk memperoleh data
konsumen membeli sayuran
dengan mengutip melalui literature, 2. Uji Reliabilitas Instrumen
artikel, jurnal, buku, majalah, Koran,
Metode pengambilan keputusan pada
dan hasil penelitian terdahulu yang uji reliabilitas biasanya menggunakan
berkaitan dengan tema penelitian, batasan 0,60 yang artinya suatu variabel
disebut juga data sekunder. dikatakan reliabel jika nilai Alpha
Cronbcah lebih besar dari 0,60 (Noor
Operasionalisasi Variabel Wahyuni, 2014).
Dalam penelitian ini, variabel yang ∑
= 1−
digunakan dibagi menjadi dua yaitu: ( − 1)
Variabel bebas/independent variable (X)
122
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

Keterangan: S2t = Varians Total


r = Reabilitas Instrumen S2b=Varians Butir
k = Banyaknya Butir Pertanyaan
2) Analisis Data Hasil Penelitian b2= Koefisien regresi variabel lokasi pasar
1. Analisis Deskriptif Y = Keputusan Pembelian
Merupakan analisis yang berusaha X1= Kondisi Pasar
mendeskripsikan dan menginterpretasikan X2 = Lokasi Pasar
sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan E = Standar Error
yang ada, pendapat yang berkembang, 1. Analisis Uji – F
proses yang sedang berlangsung, akibat Uji F ini digunakan untuk mengetahui
atau efek yang terjadi, atau tentang tingkat signifikasi pengaruh variabel-
kecendrungan yang telah berlangsung variabel independen secara bersama-sama
2. Analisis Regresi Linier Berganda (simultan) terhadap variabel dependen. Uji
Analisis regresi berganda digunakan F untuk mengetahui pengaruh variabel
untuk mengetahui pengaruh variable bebas bebas, yaitu Kondisi Pasar (X1), lokasi
terhadap variable tidak bebas (terikat) atas Pasar (X2) terhadap Keputusan Pembelian
perubahan dari setiap peningkatan atau (Y) secara bersamaan.
penurunan variable bebas yang akan Untuk menguji koefisien regresi
berganda dihitung dengan menggunakan
mempengaruhi variable terikat. Analisis
rumus:
linear berganda bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kondisi pasar dan =
(1 − )
kualitas pasar terhadap perilaku konsumen ( − − 1)
berbelanja. (Sumber : Sugiyono, 2007)
Persamaan regresi : Y= a+b1x1 +b2x2 +e
Keterangan:
Keterangan:
R = Koefisien korelasi berganda
a = Konstanta (nilai Y, apabila X1,
k = Jumlah variabel independen
X2,….Xn = 0 )
n = Jumlah anggota sampel
b1= Koefisien regresi variabel kondisi
pasar
2. Analisis Uji – t thitung ≥ ttabel, berarti variabel cukup
Pengujian ini dilakukan untuk signifikan untuk menjelaskan variabel
mengetahui signifikan atau tidaknya dependen. Menurut Sugiyono (2007),
pengaruh masing-masing variabel bebas untuk menguji koefisiensi korelasi produk
terhadap variabel terikat. Apabila hasil uji
123
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

dapat digunakan statistik uji t yang Untuk menentukan apakah H0 ditolak


rumusnya sebagai berikut: atau diterima yaitu dengan
membandingkan thitung, kriteria pengujian
=
nya adalah:
Keterangan: - H0 ditolak jika thitung > ttabel, berarti Ha
b = Koefisien regresi diterima
Seb = Standart error b
- H0 diterima jika thitung < ttabel, berarti
Ha ditolak
3. Koefisien Determinasi mendekati 1, maka variabel independent
Nilai ini dimaksudkan untuk berpengaruh terhadap variabel dependent
mengetahui sejauh mana kontribusi atau dengan sempurna atau terdapat suatu
keefektifan model dari suatu struktur kecocokan yang sempurna.
variabel independent (kondisi pasar dan Kd = R2 x 100
lokasi pasar) terhadap variabel dependent Sumber: Rosiana 2012:34
(Keputusan Pembelian). Hal ini Dimana:
ditunjukkan oleh besarnya koefisien Kd = Koefisien determinasi
determinasi (R2) yang besarnya antara 0 R2 = Korelasi
sampai 1 atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Jika R2

HASIL DAN PEMBAHASAN Cirebon yang salah satu nya menjual


Profil Pasar Pagi Kota Cirebon sayuran, konsumen sayuran ramai
Pasar Pagi Kota Cirebon terletak di berbelanja dari jam 02.00 – 09.00 WIB.
Jalan Siliwangi No 11 Kelurahan Kejaksan Dari luas yang ada 1.400 m2
Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon diperuntukkan untuk pertokoan, sementara
Provinsi Jawa Barat. Pasar Pagi Kota sisanya untuk kios pasar dan parkir.
Cirebon memiliki luas 1.400 m2 dengan Profil Pasar Jagasatru Kota Cirebon
jumlah pedagang ±700 pedagang yang Pasar Jagasatru berada di Jl. Kutagara
menyediakan sayuran, aneka kebutuhan Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan
pokok manusia, perabot rumah tangga, Kota Cirebon. Pasar jagasatru merupakan
pakaian, anyaman dan bunga rampai. Pasar pasar induk sayur dengan luas pasar 2800
Pagi Kota Cirebon beroperasi dari mulai m2 dengan pedagang lebih dari 300
pukul 02:00 – 20:00 WIB. Pasar Pagi Kota pedagang, bangunan permanen sebanyak

124
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

695 yaitu terdiri dari 400 los dan 295 kios, (1995), gender merupakan sejumlah
18 MCK, 2 mushola dan parkir di karakteristik psikologis yang ditentukan
sekeliling pasar dan petugas pasar secara sosial dan berkaitan dengan adanya
berjumlah 41 orang yang terdiri dari seks (jenis kelamin) lain. Oleh karena itu,
kepala pasar, bagian retribusi, petugas dari pendapat para ahli di atas dapat
keamanan dan petugas kebersihan. disimpulkan bahwa gender adalah hasil
Pasar Jagasatru dikunjungi oleh konsumen kontruksi sosial berdasarkan jenis kelamin
maupun pedagang dari berbagai daerah dalam masyarakat yang membedakan laki-
terutama wilayah III Cirebon dan juga dari laki dan perempuan.
luar provinsi seperti Sumatera. Karakteristik responden konsumen
Karakteristik Umum Responden sayuran dalam penelitian ini menurut jenis
Responden yang dilibatkan dalam kelamin terdapat Laki –laki berjumlah 21
penelitian ini adalah 60 orang konsumen. orang dan Perempuan berjumlah 39 orang.
Dari 60 kuesioner yang disebarkan, Karakteristik Responden Berdasarkan
peneliti memperoleh 60 kuesioner yang Usia
layak untuk disertakan dalam penelitian. Karakteristik usia responden konsumen
Jadi, jumlah sampel yang diterima sayuran dalam penelitian ini dibagi ke
sebanyak 60 konsumen. Dalam dalam tiga kelompok usia yaitu kelompok
mengidentifikasi karakteristik responden usia <34 tahun berjumlah 6, kelompok usia
dalam penelitian ini, peneliti membaginya 35 - 60 tahun berjumlah 51 orang,
dalam beberapa kategori diantaranya jenis kelompok usia >60 tahun berjumlah 3
kelamin, usia, alamat, pendidikan terakhir, orang.
pekerjaan dan penghasilan per bulan. Karakteristik Responden Berdasarkan
Selengkapnya mengenai deskriptif Tingkat Pendidikan
karakteristik responden. Karakteristik responden sayuran dalam
Karakteristik Responden Berdasarkan penelitian ini berdasarkan tingkat
Jenis Kelamin pendidikan SD berjumlah 18 orang, SLTP
Menurut Wardaugh (2002), jenis berjumlah 15 orang, SMA berjumlah 10
kelamin adalah pembeda laki-laki dan orang dan Perguruan Tinggi sebanyak 17
perempuan dilihat dari sudut biologi, orang.
sedangkan gender adalah pembeda laki- Karakteristik Berdasarkan
laki dan perempuan melalui pendekatan Pekerjaan
genetik, psikologis, sosial dan budaya. Karakteristik pekerjaan responden
Selain itu menurut sadli dan Patmonodewo sayuran dalam penelitian ini dibagi ke
125
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

dalam enam kelompok pekerjaan yaitu Pada karakteristik responden


PNS berjumlah 9 orang, Wiraswasta berdasarkan penghasilan per bulan
berjumlah 4 orang, Pegawai Swasta merupakan sumberdaya berupa materi.
berjumlah 11 orang, Pedagang sayur Karakteristik responden konsumen sayuran
eceran sebanyak 10 orang, Ibu Rumah dalam penelitian ini berdasarkan
Tangga berjumlah 21 orang, dan lainnya penghasilan per bulan yaitu sebagai
berjumlah 5 orang. berikut: < 3.000.000 sebanyak 25 orang,
Karakteristik Berdasarkan Penghasilan 3.000.000 - 4.000.000 sebanyak 32 orang
Per Bulan dan > 4.000.000 sebanyak 3 orang.

Karakteristik Berdasarkan Jenis PembahasanVariabel-variabel


Sayuran Yang Dibeli Pengambilan Keputusan
Pada karakteristik responden 1) Variabel Kondisi Pasar (X1)
berdasarkan jenis sayuran yang dibeli Hasil survey terhadap variabel kondisi
merupakan sayuran yang dibeli oleh pasar menunjukkan sub variabel tipe dan
responden dan dibedakan ke dalam jenis luas unit kios, efektivitas pemanfaatan
sayuran yang dibeli di pasar pagi dan pasar ruang, lebar jalur sirkulasi, aksesibilitas
jagasatru kota cirebon. Jenis/nama sayuran dan jalur sirkulasi, penghawaan,
yang dibeli yaitu Kol, Bawang Merah, pencahayaan, fasilitas umum, utilitas air
Bawang Putih, Kentang, Cabai, Terong, bersih, utilitas air kotor, persampahan.
Tomat, Kembang Kol, Sawi Putih, Kacang Berdasarkan hasil kuesioner dari 60
Panjang. responden dalam penelitian ini diperoleh
hasil seperti tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perbandingan Variabel Kondisi Pasar (X1)


Skor Interval Persen Kriteria
84 - 100 84% - 100 % Sangat Baik
68 - 84 68 % - 84 % Baik
52 - 68 52 % - 68 % Cukup
36 - 52 36 % - 52 % Buruk
20 - 36 20 % - 36% Sangat Buruk

126
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

Tabel 2. Jumlah Nilai Nyata dan Jumlah Nilai Harapan Variabel Kondisi Pasar
Skor Aktual Skor Ideal
Indikator Persentase
(Nyata) (Harapan)
256 300 85,3%
Tipe dan Luas Unit Kios
266 300 88,6%
245 300 81,6%
Efektivitas Pemanfaatan Ruang
262 300 87,3%
255 300 85,0%
Lebar jalur Sirkulasi
249 300 83,0%
252 300 84,0%
Aksesibilitas dan Sistem Sirkulasi
252 300 84,0%
239 300 79,6%
Penghawaan
240 300 80,0%
245 300 81,6%
Pencahayaan
254 300 84,6%
247 300 82,3%
Fasilitas Umum
253 300 84,3%
262 300 87,3%
Utilitas Air Bersih
252 300 84,0%
253 300 84,3%
Utilitas Air Kotor
259 300 86,3%
266 300 88,6%
Persampahan
272 300 90,6%
Jumlah Total 5079 6000 84,6%

2.. Variabel Lokasi Pasar (X2) dilewati alat transportasi, lokasi strategis.
Hasil survey terhadap variabel Berdasarkan kuesioner dari 60 responden
lokasi pasar menunjukkan sub variabel dalam penelitian ini diperoleh hasil seperti
ketersediaan lahan parkir, memiliki tempat pada tabel dibawah ini:
yang lebih luas, lokasi pasar banyak

Tabel 3. Perbandingan Variabel Lokasi Pasar (X1)


Skor Interval Persen Kriteria
33,6 - 40 84% - 100 % Sangat Baik
27,2 – 33,6 68 % - 84 % Baik
20,8 – 27,2 52 % - 68 % Cukup
14,4 – 20,8 36 % - 52 % Buruk
8 – 14,4 20 % - 36% Sangat Buruk
Sumber: Hasil Data Kuesioner 2017

127
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

Tabel 4. Jumlah Nilai Nyata dan Jumlah Nilai Harapan Variabel Lokasi Pasar
Skor Aktual Skor Ideal
Indikator Persentase
(Nyata) (Harapan)
262 300 87,3%
Ketersediaan Lahan Parkir
246 300 82,0%
250 300 83,3%
Memiliki Tempat Yang Lebih Luas
256 300 85,3%
Lokasi pasar dilalui banyak alat 266 300 88,6%
transportasi 268 300 89,3%
261 300 87,0%
Lokasi strategis
267 300 89,0%
Jumlah Total 2076 2400 86,5%

Variabel Keputusan Pembelian (Y) dalam penelitian ini diperoleh hasil seperti
Hasil survey terhadap variabel pada tabel dibawah ini:
keputusan pembelian menunjukkan sub
variabel kemantapan pada sebuah produk,
kebiasaan dalam membeli produk,
memberikan rekomendasi kepada orang
lain, melakukan pembelian ulang.
Berdasarkan kuesioner 60 responden

Tabel 5. Perbandingan Variabel Keputusan Pembelian (Y)


Skor Interval Persen Kriteria
33,6 - 40 84% - 100 % Sangat Baik
27,2 – 33,6 68 % - 84 % Baik
20,8 – 27,2 52 % - 68 % Cukup
14,4 – 20,8 36 % - 52 % Buruk
8 – 14,4 20 % - 36% Sangat Buruk
Sumber: Hasil Data Kuesioner 2017

128
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

Tabel 6. Jumlah Nilai Nyata dan Jumlah Nilai Harapan Variabel Keputusan Pembelian
Skor Aktual Skor Ideal
Indikator Persentase
(Nyata) (Harapan)
237 300 79,0%
Kemantapan Pada Sebuah Produk
238 300 79,3%
241 300 80,3%
Kebiasaan Dalam Membeli Produk
247 300 82,3%
Merekomendasikan Kepada Orang 239 300 79,6 %
Lain 253 300 84,3%
264 300 88,0%
Melakukan Pembelian Ulang
264 300 88,0%
Jumlah Total 1983 2400 82,6%

Hasil Analisis independent adalah kondisi pasar dan


1) Analisis Regresi Linear Berganda lokasi pasar.
Dalam penelitian ini yang menjadi Dalam menghitung analisis regresi
variabel dependent adalah keputusan berganda disini menggunakan program
pembelian konsumen terhadap sayuran, SPSS 22.0 for windows. Analisis ini dapat
sedangkan yang menjadi variabel dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 22,828 7,298 3,128 ,003
Kondisi ,248 ,083 ,376 2,973 ,004
Lokasi -,310 ,137 -,287 -2,267 ,027
a. Dependent Variable: Kep. Pembelian
(Sumber: Analisis Data SPSS 22.00 for windows. 2017)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan Y = 22,828+ 0,248X1 + (-0,310)X2
bahwa dua variabel independent yaitu 1. Konstanta sebesar 22,828 berarti jika
kondisi pasar dan lokasi pasar berpengaruh skor kondisi pasar dan lokasi pasar
signifikan terhadap keputusan pembelian. nilainya nol maka keputusan
Tetapi variabel yang paling dominan yaitu pembelian sayuran adalah 22,828.
variabel kondisi pasar. 2. Koefisien regresi Variabel Kondisi
Persamaan regresi sebagai berikut: Pasar (X1) sebesar 0,248 dan Variabel

129
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

Lokasi Pasar (X2) sebesar -0,310, 0,027 > 0,05. Dilihat dari
maka Variabel Keputusan Pembelian Unstandardized Coefficients pada
(Y) akan meningkat pula. lokasi pasar dengan nilai B = 0,310
3. Variabel Kondisi Pasar (X1) dan koefisien regresi bertanda negatif
memilikinilai Sig = 0,004, itu artinya ini menunjukkan apabila nilai lokasi
0,004 < 0,05. Jadi Variabel Keputusan pasar mengalami keanikan 1 satuan
Pembelian (Y) dipengaruhi oleh maka variabel Y akan turun sebesar
variabel Kondisi Pasar (X1). Dilihat 0,310 dengan asumsi bahwa variabel
dari Unstandardized Coefficients pada X2 adalah tetap.
kondisi pasar dengan nilai B = 0,248 Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dan koefisien regresi bertanda positif, dilaksanakan bahwa kondisi pasar
artinya apabila nilai kondisi pasar mempunyai nilai signifikan terhadap
mengalami kenaikan 1 satuan, maka keputusan pembelian sayuran.
keputusan pembelian (Y) akan 2) Analisis Uji F
meningkat sebesar 0,248 dengan Dalam menghitung analisis uji F pada
asumsi bahwa variabel X1 adalah penelitian ini mengunakan SPSS 22.00 for
tetap. windows. Analisis ini dapat dilihat pada
4. Variabel Lokasi Pasar (X2) Tabel berikut ini.
memilikinilai Sig = 0,027, itu artinya

Tabel 8. Analisis Uji F


ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 27,095 2 13,548 5,526 ,006b
Residual 139,755 57 2,452
Total 166,850 59
a. Dependent Variable: Kep. Pembelian
b. Predictors: (Constant), Lokasi, Kondisi
(Sumber: Analisis Data mengunakan SPSS 22.00 for windows. 2017)

Hasil pengujian F hitung menunjukkan terhadap Keputusan Pembelian (Y).


nilai sebesar 5,526. Jadi Fhitung > Ftabel Karena tingkat signifikasi < α (0,05),
(5,526 > 3,16) atau Sig F < 5% (0,006 < variabel independen berpengaruh pada
0,05). Artinya secara simultan atau variabel dependen. Dari hasil uji F ini
bersama-sama variabel Kondisi Pasar (X1) dapat disimpulkan bahwa Kondisi Pasar
dan Lokasi Lasar (X2) berpengaruh dan Lokasi Pasar secara bersama-sama

130
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

berpengaruh terhadap keputusan signifikan atau tidaknya pengaruh masing-


konsumen membeli sayuran. Sehingga masing variabel bebas terhadap variabel
bentuk pengujian hipotesis nya adalah terikat. Perhitungan analisis uji t
diterima. menggunakan program SPSS 22.00 for
3) Analisis Uji t windows. Hasil dari pengolahan analisis
Uji t atau juga disebut uji parsial. uji t dapat dilihat dari hasil output SPSS
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sebagai berikut:

Tabel 10. Hasil Analisis uji t


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 22,828 7,298 3,128 ,003
Kondisi ,248 ,083 ,376 2,973 ,004
Lokasi -,310 ,137 -,287 -2,267 ,027
a. Dependent Variable: Kep. Pembelian
(Sumber: Analisis Data SPSS 22.00 for windows. 2017)

1. Hasil pengujian t untuk Variabel terhadap keputusan pembelian (Y).


Kondisi Pasar (X1) diperoleh nilai Sehingga bentuk pengujian
thitung 2,973 > ttabel 1,672 dengan nilai hipotesisnya dalah diterima. Nilai t
signifikan 0,004 < 0,05. Maka dapat negative menunjukkan bahwa X1
disimpulkan bahwa variabel kondisi mempunyai hubungan yang
pasar (X1) memiliki pengaruh berlawanan arah dengan Y.
terhadap keputusan pembelian (Y). 3. Hasil pengujian t untuk variabel
Sehingga bentuk pengujian keputusan pembelian (Y) juga sangat
hipotesisnya dalah diterima. Nilai t dipengaruhi oleh kedua jenis variabel
positif menunjukkan bahwa X1 (X) yaitu diantaranya variabel kondisi
mempunyai hubungan yang searah pasar dan lokasi pasar. Dengan kata
dengan Y. lain variabel faktor kondisi pasar dan
2. Hasil pengujian t untuk Variabel lokasi pasar berpengaruh terhadap
Lokasi Pasar (X2) diperoleh nilai thitung keputusan konsumen membeli
2,267 > ttabel 1,672 dengan nili sayuran.
signifikan 0,027 < 0,05. Maka dapat 4) Koefisien Determinasi
disimpulkan bahwa variabel lokasi Koefisien determinasi digunakan
pasar (X1) memiliki pengaruh untuk mengetahui seberapa persen

131
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

pengaruh yang diberikan variabel kondisi Dalam menghitung koefisien


pasar (X1) dan lokasi pasar (X2) secara determinasi pada penelitian ini
simultan terhadap keputusan pembelian mengunakan SPSS 22.00 for
(Y). windows.Analisis ini dapat dilihat pada
Tabel berikut ini

Tabel 11. Koefisien Determinasi


Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 ,403 ,162 ,133 1,56583
a. Predictors: (Constant), Lokasi, Kondisi
(Sumber: Analisis Data mengunakan SPSS 22.00 for windows. 2017)

Berdasarkan data pengujian diatas keputusan pembelian (Y) adalah sebesar


diketahui nilai R square sebesar 0,162. Hal 16,2%. Berarti terdapat 83,8% varians
ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel terikat yang dijelaskan oleh faktor
variabel kondisi pasar (X1) dan lokasi lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
pasar (X2) secara simultan terhadap
2. Lokasi pasar berpengaruh nyata
KESIMPULAN terhadap keputusan konsumen
Berdasarkan hasil analisis dan membeli sayuran, itu dibuktikan dari
pembahasan yang telah diuraikan, maka hasil analisis dan diperoleh nilai thitung
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai 2,267> ttabel 1,672 dengan nilai sig
berikut: 0,027. Nilai t negatif menunjukkan
1. Kondisi pasar berpengaruh nyata bahwa X2 mempunyai hubungan yang
terhadap keputusan konsumen berlawanan arah dengan Y.
membeli sayuran, itu dibuktikan dari 3. Kondisi pasar dan lokasi pasar
hasil analisis dan diperoleh nilai thitung berpengaruh nyata secara bersama-
2,973 > ttabel 1,672 dengan nilai sig sama terhadap keputusan konsumen
0,004. Nilai t positif menunjukkan membeli sayuran, itu dibuktikan nilai
bahwa X1 mempunyai hubungan yang Fhitung 5,526 > Ftabel 3,16 dengan nilai
searah dengan Y. Sig. 0,006 < 0,05.

DAFTAR PUSTAKA Sadli, Saparinah dan Soemarti


Patmonodewo. 1995. Identitas

132
JURNAL AGRIJATI VOL 31 NO 3, DESEMBER 2017

Gender dan Peranan Gender ________2014. Metode Penelitian Bisnis.


dalam Kajian Wanita Dalam Bandung: Alphabetha.
Pembangunan, Penyunting Wardaugh, Ronald. 2002. Sebuah
Ihromi. Jakarta: Yayasan Obor. Pengantar Sosiolinguistik. Edisi
Setiadi, Nugroho. J.2003. Perilaku Keempat Oxford: Basil
Konsumen. Konsep dan Blackwell.
Implikasi Untuk Strategi dan Wibisono, Dermawan. 2013. Panduan
Penelitian Pemasaran. Jakarta. Penyusunan Skripsi, Tesis dan
Prenada Media. Disertasi. Penerbit: Andi
Sugiyono.2008. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta, Yogyakarta.
Bandung: Alphabetha.

133

Anda mungkin juga menyukai