ُ بَا
Dibuat:
Muhammad Ilham Fahmi (1652100179)
Dosen Pembimbing:
Ahmad Sulaiman M.Pd.I
ا ا
ص ال َم ْخ ُ
ص ْو ٍ س ٌم ِل َم ٍ َو ِه َي لُ َغةً النَّ َما ُء َو َ
ش ْر ًعا اِ ْ
ف
ف
ص َر ُ
ص يُ ْ ص َعلَى َو ْج ٍه َم ْخ ُ
ص ْو ٍ ال َم ْخ ُ
ص ْو ٍ ِمنْ َم ٍ
1
س ِة َأ ْ
شيَا َء ب ال َّز َكاةُ فِ ْي َخ ْم َ
ص ٍة .تَ ِج ُ
ص ْو َ ِل َ
طاِئفَ ٍة َم ْخ ُ
ف ا ح ح فح ا ح ف ا ا ح ا
َأ َخ ُّ
ص
ا
صَ .و اَأْل ْثّ َم ُ
ان َو اش ْي َو ا ْلكَاَل ُم ُهنَّا فِي اَأْل َخ ِّ
ِم َن ا ْل َم َو ِ
2
ع َو ُأ ِر ْيدَ ِ
ب َها ضةُ وَ ال َّز ُر ْو ُ
ب َو ا ْلفِ َّ
الذ َه ُ ُأ ِر ْيدَ ِ
ب َها َّ
ا
َأ ْجنَا ٍ
س ِمنْ َها.
1
ح ا ا
1
Muhammad Bin Qasim, Fathul Qorib, (Malang: Pondok Pesantren al-Khoirot, 2007),
hlm. 107-109
3
B. Terjemah
1. Pengertian Zakat
Zakat secara bahasa adalah berkembang. Dan secara syara’ adalah nama
harta tertentu yang diambil dari harta tertentu dengan cara tertentu dan
diberikan pada golongan tertentu. Zakat wajib dilakukan di dalam lima
perkara.
Lima perkara tersebut adalah hewan ternak. Seandainya mushannif
mengungkapkan dengan bahasa (an na’am) maka hal itu lebih baik karena
bahasa an na’am itu lebih khusus cakupannya dari pada bahasa al mawasyi
dan pembahasan di sini adalah di dalam binatang ternak yang lebih khusus.
Dan yang ke dua al atsman (mata uang). Yang dikehendaki dengan
atsman adalah emas dan perak.
Dan yang ke tiga az zuru’ (hasil pertanian). Yang dikehendaki dengan az
zuru’ adalah bahan makanan penguat badan.
Dan yang ke empat dan ke lima- buah-buahan dan barang dagangan.
Masing-masing dari kelimanya akan dijelaskan secara terperinci.
2. Zakat Binatang Ternak
Adapun binatang ternak, maka wajib mengeluarkan zakat di dalam tiga
jenis darinya,
C. Kosa Kata2
2
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa Dzuriyyah,
2007),…
4
Istilah ع
ٌ ش َْر
Dan َو Mengeluarkan َأ ْخ َر َج Nama س ٌم
ْ ِا
Didalam فِ ْي Mewajibkan ُ تَ ِج
ب Harta َما ٌل
Seandainya لَ ْو Menerima َ َقَب
ض Kisaran ٌطَاِئفَة
D. Qowaid
1. Isim
Isim ialah setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, benda,
tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.”3
Contoh:
a. Nama orang : ( فَا ِط َمةFatimah), ( ُم َح َّم ٌدMuhammad), dan lain-lain.
b. Nama binatang : ( بَقَ ٌرsapi), ( َغنَ ٌمkambing), dan lain-lain.
ٌ ( َذهemas),ٌضة
c. Nama benda : َب َّ ِ( فperak), dan lain-lain.
ْ َ( فkelas), dan lain-lain.
d. Nama tempat : ( َح َّما ٌمtoilet), ص ٌل
e. Nama gelar :س ْ ( اُألguru), dan lain-lain.
ٌ ( ُم َه ْن ِدinsinyur), ستَا ُذ
f. Nama kota :س ْو َكابُ ْو ِم ْى
ُ (Sukabumi), ( َجا َك ْرتَاJakarta),dan lain-lain.
ِ ( اِ ْند ُْونِ ْيIndonesia), dan lain-lain.
g. Nama Negara :( اَ ْم ِر ْي ًكاAmerika), س َّي
3
Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik Atas Ayat-Ayat Hukum Dalam
Al-Qur’an. (Jakarta: Penamadani, 2008), hlm. 157.
5
2. Fi’il
Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang
terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan
datang).4 Fi’il ada tiga macam, yaitu:5
a. Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan di
waktu lampau. Tanda-tandanya ialah menerima ta’tta’nits تyang berarti
fa’ilnya muannats. Pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
َ َكـت (telah menulis),ــرَأ
mengandung suara “a”, misalnya َـب َ َ ق (telah
membaca).
Contohnya ialah: َو َج َد: telah mendapatkan
َعبَّ َر: telah mengungkapkan
b. Fi’il Mudhari’
Fi’il mudhari’ yaitu fi’il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan
sekarang (sedang) dan akan. Tanda-tandanya ialah:
1) Bisa menerima َس ْو ف َ , سartinya akan dan لَ ْمartinya belum. Contohnya
يَ ِج ُدbisa dimasuki لَ ْم, َس ْو ف
َ ,س, menjadi:
سيَ ِج ُد
َ : akan mendapatkan
س ْو فَ َي ِج ُد
َ : akan mendapatkan
لَ ْم يَ ِج ْد : belum mendapatkan
Perbedaan س
َ dan َس ْو ف
َ adalah:
س
َ : akan, dalam jangka tidak lama
َس ْو ف
َ : akan, dalam jangka lebih lama dari س
َ
2) Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ت,ي,ن,ا
) ُ(اَنَيْت yang disebut huruf mudhara’ah.
Huruf Contoh Huruf Contoh
4
http://annisa-mardhotilla.blogspot.com/2012/02/makalah-bahasa-arab-fiil.html. Diakses
Tanggal 6 April 2019 Pukul 10.00 WIB.
5
Chatibul Umam, Pedoman Dasar Ilmu Nahwu, (Jakarta: Darul Ulum Press, 1987), hlm.
49-50.
6
ن نَ ْفت َُح ت تَ ْفت َُح
c. Fi’il Amar
Fi’il amar yaitu fi’il yang menunjukkan pekerjaan yang akan datang.
Ciri-cirinya adalah:
Menerima yang muannats mukhatabah. Dan fi’il amar itu
menunjukkan perintah (kata kerja perintah).
Contoh: اِ ْفت َْح: bukalah
3. Huruf
Huruf atau hurf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali
jika disandingkan dengan kata lain.6
Huruf Artinya Huruf Artinya
ِْمن Dari َعلَى Di atas
َو Dan لَ ْو Seandainya
بِـ Dengan َك Seperti
ِإلَى Ke فِي Di dalam
لِـ Milik, Kepunyaan َبَيْن Diantara
ََّأن Sesungguhnya
7
Namun, saat ia berdiri sendiri tanpa disandingkan dengan kata-kata lain maka
ia tidak akan memiliki makna sempurna yang dapat dipahami.
Kalimat huruf memiliki beberapa ciri khusus yakni :
a. Kalimat huruf tidak memiliki alamat atau alamatnya adamiyatun.
b. Kalimat huruf paling banyak hanya tersusun dari 1 atau 2 huruf, (walaupun
juga ada yang tiga huruf tapi sedikit).