Anda di halaman 1dari 8

Mengenalkan Kegiatan Manasik Haji dalam Islam pada Anak TK

Pentingnya untuk mengenalkan ibadah haji kepada si Kecil sejak dini, agar ia mengetahui makna dari
rukun islam yang ke-5 ini.

Biasanya pada anak menginjak usia TK akan diajarkan oleh gurunya mengenai ibadah haji.

Dari Ibnu Umar ia berkata:

‫ َشهَا َد ِة َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ َوَأ َّن ُم َح َّمدًا‬:‫س‬


ٍ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم «بُنِ َي اِإل سْاَل ُم َعلَى َخ ْم‬:‫ال‬
َ َ‫ع َِن اب ِْن ُع َم َر رضي هللا عنه ق‬
َ‫ َوصَوْ ِم َر َمضَان‬،‫ َوال َح ِّج‬،‫ َوِإيتَا ِء ال َّزكَا ِة‬،‫صاَل ِة‬ َّ ‫ َوِإقَ ِام ال‬،ِ ‫َرسُو ُل هَّللا‬

Artinya: "Nabi SAW bersabda: "Islam itu didirikan atas lima perkara. Yaitu, bersaksi bahwa tidak ada
tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang
mampu melakukannya." (HR. Muttafaq 'alaih)

Tak jarang para guru melakukan latihan atau manasik haji untuk mengenalkan pada anak-anak
bagaimana tahapan atau rukun-rukun dalam ibadah haji. Saat pandemi, kegiatan manasik haji untuk
sementara waktu ditiadakan.

Namun Kementerian Agama telah menyiapkan pola baru untuk kegiatan manasik haji. Kegiatan ini
akan dilakukan dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sama halnya seperti yang dilakukan anak
saat belajar melalui daring.

https://tkislamnurulhuda.sch.id/ telah merangkum serangkaian kegiatan manasik haji dalam


islam pada anak TK. Simak penjelasannya yuk, Ma!

1. Ihram

Pelaksanaan ibadah haji dimulai pada 8 Dzulhijjah, dimana menjadi rangkaian pertama yang
menandakan dimulainya ibadah haji untuk setiap jemaah. Ihram dimulai dengan keadaan suci dan
mengenakan pakaian serba putih yang melambangkan kebersihan dan kesucian.

Begitu pua dengan manasik haji yang dilakukan oleh anak-anak TK. Laki-laki diharuskan
mengenakan pakaian ihram atau dua kain putih yang dililitkan ke pinggang hingga bawah lutut, dan
satu kain lainnya disampirkan ke bahu kiri.

Bagi laki-laki, bahu kanan tidak boleh tertutup oleh kain dan harus tetap terbuka. Bagi anak
perempuan disarankan untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat, namun bagian wajah dan
tangan tidak boleh tertutup.

Saat pelaksanaan manasik haji, anak-anak sudah mengenakan pakaian ihram dari rumahnya masing-
masing, sehingga saat sampai di masjid atau tempat manasik, mereka sudah dalam keadaan siap untuk
melaksanakan manasik haji.

2. Wukuf

Ibadah wukuf yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah ini merupakan inti rangkaian ibadah haji.
Wukuf merupakan berdiam diri di Padang Arafah hingga matahari terbenam, tentunya sambil
berdzikir dan berdoa memohon ampunan Allah SWT.
Wukuf pada agenda manasik haji dilakukan pada suatu ruangan, dimana anak-anak dikumpulkan
diruangan tersebut untuk membaca bacaan talbiyah, sebelum melaksanakan ibadah haji.

Bacaan talbiyah memiliki makna bahwa telah memenuhi panggilan Allah untuk melakukan ibadah
haji. Adapun bacaan talbiyah yang dilakukan saat menunaikan ibadah haji adalah sebagai berikut:

َ ‫ك لَبَّ ْي‬
‫ك‬ َ َ‫َر ْيكَ ل‬ َ ‫لَبَّ ْي‬
ِ ‫ك الَ ش‬

Labbaika laa syariika laka labbaik

(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu)

 
 
3. Menuju Masjidil Haram

Pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan idul adha. Setelah anak-anak wukuf di Padang Arafah,
selanjutnya mereka akan menuju masjidil haram untuk melakukan sholat idul adha dua rakaat.

Para guru akan meminta anak-anak untuk melakukan sholat dhuha dengan didampingi oleh
penanggung jawabnya masing-masing. Pada rakaat pertama sholat idul adha, takbir dilakukan
sebanyak 7 kali dengan membaca:

Subhanallah,walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wala quwwata illa
billahil ‘aliyyil azhîm.

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah Maha Besar, dan tiada
daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

4. Lempar Jumrah

 
Jumrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah sebagai simbol melempar setan yang dijelmakan dalam
tiga bagian, yaitu jumrah ula (pertama) atau jumrah sughra, jumrah wustha (tengah), dan jumrah
'aqabah (terakhir).

Pada umumnya melempar jumrah menggunakan batu kerikil dan melemparkan tujuh batu ke jumrah
aqabah. Namun saat manasik haji, batu kerikil yang biasa digunakan diganti dengan gulungan kertas
atau pipilan jagung agar tetap aman dan tidak berbahaya jika terkena temannya.

Ketika melempar jumrah, anak-anak hanya melemparkan beberapa kertas saja ke dalam tiga jumrah
dan bergantian dengan temannya untuk melakukan lempar jumrah. Imam Ghazali
dalam Ihya mengatakan, saat melempar jumrah dianjurkan membaca doa berikut ini

‫ين َو ِرضًا لِلَّرْ حْ َم ِن اللَّهُ َّم اجْ َعلْ َح ًّجا َم ْبرُورًا َو َسعْيا ً َم ْش ُكورًا‬ ِ َ‫بِس ِْم هللاِ َوهللاُ َأ ْكبَ ُر َرجْ ًما لِل َّشي‬
ِ ‫اط‬

Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan


mabruuran wa sa’yan masykuuran.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi
Allah yang Maha Kasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan sa’iku ini disyukuri.
 
5. Tawaf

Tawaf merupakan rangkaian ibadah haji yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi ka’bah. Tawaf
biasanya dilakukan sebanyak tujuh kali mengelilingi ka’bah. Namun bagi anak TK yang melakukan
manasik haji, tawaf hanya dilakukan beberapa putaran saja sebagai simbolis dengan ka'bah yang
dibuat miniaturnya.

Saat memulai tawaf, anak-anak diminta untuk berdiri menghadap Hajar Aswad seraya mengangkat
tangan dan membaca:

Bismillahi allahu akbar

Artinya, "Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar".

Ketika tawaf berlangsung, anak-anak juga diajarkan untuk mencium hajar aswad dengan
mengucapkan bismillahirahmanirahim.

6. Sa’i

Sai menjadi salah satu rukun ibadah haji yang wajib dilakukan oleh para jemaah. Sa’I dilakukan
dengan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Saat anak-anak menuju Safa,
diusahakan untuk membaca takbir dan juga tahlil.

Setelah dari bukit Safa, perjalanan dilanjutkan ke bukit Marwah sambil berdoa dan berdzikir kepada
Allah SWT. Umumnya perjalanan dari bukit Safa ke Marwah dilakukan dengan lari-lari kecil
sebanyak tujuh putaran.

Namun saat manasik haji anak TK hanya simbolis saja, yaitu dengan mengelilingi beberapa putatan
sebagai pertanda bahwa telah melakukan ibadah sa’i. Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin,
dianjurkan untuk dibaca ketika menaiki bukit shafa dan marwa saat ibadah haji.

‫َاح َعلَ ْي ِه َأ ْن يَطَّوَّفَ بِ ِه َما ۚ َو َم ْن تَطَ َّو َع َخ ْيرًا فَِإ َّن هَّللا َ شَا ِك ٌر َعلِي ٌم‬
َ ‫صفَا َو ْال َمرْ َوةَ ِم ْن َش َعاِئ ِر هَّللا ِ ۖ فَ َم ْن َح َّج ْالبَيْتَ َأ ِو ا ْعتَ َم َر فَاَل ُجن‬
َّ ‫ِإ َّن ال‬

Innash shafaa wal marwata min sya’aairillaahi faman hajjal baita aw i’tamara falaa junaaha ‘alaihi
an yaththawwafa bihimaa, waman tathawwa’a khairaan fainnallaaha syaakiran ‘aliimaa

Artinya; Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa
yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i
antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

 
7. Tahalul

Tahalul menjadi rangkaian terakhir dari pelaksanaan ibadah haji. Tahalul dilakukan dengan cara
memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Saat manasik haji anak TK, ada beberapa perbedaan
tahapan tahalul yang dilakukan oleh sekolah.

Ada yang tetap melakukan tahalul dengan memotong beberapa helai rambut anak, ada pula yang
hanya melakukannya dengan simbolis dan tidak memotong rambut anak. Tergantung bagaimana
sekolah tersebut menerapkannya.
Setelah tahalul dilakukan, anak-anak dipersilakan untuk meminum air zam-zam secara bergantian dan
mendapatkan beberapa buah kurma untuk dimakan. Para guru akan meminta anak-anak untuk
meminumnya dengan cara duduk, menggunakan tangan kanan, dan tidak lupa mengucapkan
bismillahirrahmanirrahim.

Nah, itu dia serangkaian kegiatan manasik haji dalam islam pada anak TK. Meski dalam situasi
pandemi, Mama tetap bisa mengajarkan anak bagaimana rangkaian yang dilakukan saat menunaikan
ibadah haji, agar anak mengenal salah satu rukun islam ini.

Ibadah haji tidak bisa dikerjakan di sembarang waktu. Dalam setahun, ibadah haji hanya dikerjakan
sekali saja tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tahun ini, pemerintah Indonesia kembali
membatalkan pemberangkatan jamaah haji ke tanah Saudi Arabia.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menag No 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan
Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 Hijriah/2021 Masehi.
Hingga kini, keputusan tersebut masih menuai pro kontra dari berbagai kalangan.

Sesuai kesepakatan para ulama, menunaikan ibadah haji hukumnya wajib. Kewajiban haji telah
dituangkan dalam Al Quran dan hadits. Adapun orang yang wajib menunaikan haji, harus memenuhi
syarat wajib haji terlebih dahulu.

Syarat wajib haji

Dikutip dari buku Fikih Tsanawiyah oleh Zainal Muttaqin, MA dan Drs. Amir Abyan, MA, berikut
syarat wajib haji yang harus dipenuhi calon jamaah haji:

1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Mampu (Istitha'ah)

Baca juga:
Syarat Wajib Haji, Syarat Sah, dan Rukun Haji Berdasarkan Syariat
Dalil haji

Menurut madzhab Syafi'i dan Hambali sebagaimana dikutip dari Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah
oleh Agus Arifin, kewajiban haji akan gugur apabila orang tersebut tidak memungkinkan untuk
menjalankan hingga ia meninggal dunia. Hal ini juga menjadi kesepakatan para imam madzhab.

"Orang yang berkewajiban haji tetapi ia tidak memungkinkan menjalankannya hingga ia mati,
sebelum ia dapat mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban tersebut dari dirinya," bunyi keputusan
imam madzab seperti dikutip, Rabu (9/6/2021).

Jika meninggal, sementara ia mampu melaksanaakan haji, maka ia wajib dihajikan oleh orang lain
dengan biaya dari hartanya, baik mewasiatkan maupun tidak, sebagaimana dengan utang.

Sementara itu, menurut Hanafi dan Maliki, kewajiban haji akan gugur lantaran meninggal dunia dan
keluarganya tidak diwajibkan mengerjakannya kecuali diwasiatkan. Jika diwasiatkan, maka biaya
yang digunakan orang lain atau keluarganya yang menggantikan itu ditanggung sejumlah 1/3 dari
hartanya (yang mewasiatkan).

Berikut dalil wajib haji menurut Al Quran dan hadits:

1. QS. Ali Imran ayat 97

َ‫ت َم ِن ٱ ْستَطَا َع ِإلَ ْي ِه َسبِياًل ۚ َو َمن َكفَ َر فَِإ َّن ٱهَّلل َ َغنِ ٌّى َع ِن ْٱل ٰ َعلَ ِمين‬
ِ ‫اس ِحجُّ ْٱلبَ ْي‬
ِ َّ‫َوهَّلِل ِ َعلَى ٱلن‬

Artinya: "...mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imran: 97).

2. QS. Al Baqarah ayat 196

۟ ‫َوَأتِ ُّم‬
ِ ‫وا ْٱل َح َّج َو ْٱل ُع ْم َرةَ هَّلِل‬

Artinya:"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah." (QS. Al Baqarah: 196).

3. QS. Al Hajj ayat 27

ٍ ‫ضا ِم ٍر يَْأتِينَ ِمن ُك ِّل فَ ٍّج َع ِمي‬


‫ق‬ َ ‫اس ِب ْٱل َح ِّج يَْأتُو‬
َ ‫ك ِر َجااًل َو َعلَ ٰى ُك ِّل‬ ِ َّ‫َوَأ ِّذن فِى ٱلن‬

Artinya: "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru
yang jauh," (QS. Al Hajj: 27).

4. HR. Muttafaq 'alaih

Dari Ibnu Umar ia berkata:

‫ َشهَا َد ِة َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ َوَأ َّن ُم َح َّمدًا‬:‫س‬


ٍ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم «بُنِ َي اِإل سْاَل ُم َعلَى َخ ْم‬:‫ال‬
َ َ‫ع َِن اب ِْن ُع َم َر رضي هللا عنه ق‬
َ‫ َوصَوْ ِم َر َمضَان‬،‫ َوال َح ِّج‬،‫ َوِإيتَا ِء ال َّزكَا ِة‬،‫صاَل ِة‬ ‫هَّللا‬
َّ ‫ َوِإقَ ِام ال‬،ِ ‫َرسُو ُل‬

Artinya: "Nabi SAW bersabda: "Islam itu didirikan atas lima perkara. Yaitu, bersaksi bahwa tidak ada
tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang
mampu melakukannya." (HR. Muttafaq 'alaih).

Itulah dalil haji yang menjadi landasan diwajibkannya ibadah haji bagi umat Islam.

Baca artikel detiknews, "Dalil Landasan Haji bagi Umat Islam"


selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5598809/dalil-landasan-haji-bagi-umat-islam.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Manasik haji dilakukan agar anak-anak mengetahui makna dari rukun Islam yang ke-5  sehingga
dapat menumbuhkan keimanan yang kuat dalam hati sang anak. Anak mendapatkan pengajaran
agama sejak dini. Pelaksanaan manasik haji pada anak PAUD, merupakan salah satu cara memberikan
pengalaman pelaksanaan ibadah lengkap yang sedemikian rupa sehingga sangat berkesan dan
tertanam dalam jiwanya yang masih polos dengan harapan nantinya menjadi bagian dari kepribadian
yang agamis yaitu cenderung kepada perilaku sesuai tuntunan agama.

Dokpri
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya dalam bentuk ajaran atau teori tapi juga
harus dipraktekkan. Manasik haji anak merupakan praktek pelajaran agama yang mendukung ajaran
agama di sekolah. Selain itu, manasik haji juga dapat mengembangkan kecerdasan spiritual dan
emosional anak, sebagai momen untuk merekatkan tali silaturahmi dan ukhuwah di lingkungan
sekolah. 

Usia dini merupakan masa emas (golden age) dalam pertumbuhan otak anak, maka betapa penting
mengenalkan ibadah haji kepada si kecil sejak dini. Memperkenalkan Rukun Islam yang ke lima dg
praktek langsung. Kemudian melaksanakan serangkaian prosesi ibadah haji dan umroh sejak usia dini,
agar kelak setelah cukup ilmu, cukup usia, cukup bekal, mereka anak RA bisa berangkat ibadah haji
dan umroh, itulah harapan dari guru guru RA Miftahul Ula untuk anak didiknya. 

Menjalankan ibadah haji dan umroh berarti memenuhi undangan Allah, maka selayaknya Allah yang
mengundang maka Allah pula yang memberikan jalan kemudahannya, termasuk jamuan istimewa
berupa keutamaan keutamaan yang didapatkan ketika berada di tanah suci.

adakah disini yang menjadi guru PAUD? Baik dari KB, TK maupun TPQ? Tentu saja banyak bukan?
Pernah tidak kita sebagai guru PAUD bertanya dan menemukan jawaban, kenapa anak-anak PAUD,
TK, TPQ harus melakukan kegiatan Manasik Haji? Sementara ketika mereka memasuki jenjang
Sekolah Dasar sampai menengah tidak ada sama sekali kegiatan tersebut diadakan.

Entah siapa yang mengawali kegiatan Manasik Haji diadakan oleh satuan pendidikan paling dasar yaitu
Pendidikan Anak Usia Dini. Anak usia 5-6 tahun diwajibkan mengikuti kegiatan Manasik Haji sekali
dalam setahun atau selama dia bersekolah di jenjang Taman Kanak-kanak. Pengenalan kegiatan ini
menurut Saya cukup penting. Karena, Saya yakin anak - anak itu sendiri banyak belajar mengenal
islam dengan mengikuti kegiatan manasik haji.

Sebagaimana kita ketahui bersama, Manasik haji adalah kegiatan yang dilakukan para jema'ah calon
haji yang akan melaksanakan ibadah haji ke Tanah suci. Dikenalkan dari tata cara berpakaian, tata cara
bertalbiyah dan juga pelaksanaan rukun haji serta syarat sah haji. Sehingga para calon jema'ah haji
tidak lagi kesulitan dan bingung ketika nanti sudah sampai di Tanah Suci Mekkah. Mereka akan hafal
apa itu istilah wukuf, tahalul, sa'i dan lain sebagainya.

Untuk kegiatan anak Usia Dini sendiri, kegiatan ini dikenalkan untuk pembelajaran rukun islam. Dari
mulai bersyahadat, mengerjakan sholat, mengerjakan puasa di bulan suci ramadhan, membayar zakat
fitrah dan terakhir adalah mengerjakan ibadah haji bagi mereka yang mampu. Pengenalan rukun islam
itu sendiri harus diberikan secara dini kepada anak-anak Taman kanak-kanak. Sehingga ketika kelak
menjadi anak yang sudah dewasa, mereka tidak asing lagi dengan isi daripada syariat islam yang
tertuang didalam Rukun Islam.

Dan pelaksanaan Manasik Haji sendiri, hanya dilakukan pada jenjang PAUD. Diatas sudah Saya
sampaikan hal tersebut untuk mengenalkan konsep dasar rukun islam. Lepas dari itu semua, terkadang
pihak penyelenggara sedikit memaksakan kehendak, karena dalam kegiatan tersebut kita ketahui ada
biaya yang harus dibayarkan. Mengingat acara tersebut terkadang diadakan secara serentak baik tingkat
kecamatan, kabupaten/kota, maupun tingkat provinsi. Tidak sedikit biaya yang harus orang tua murid
keluarkan. Mengingat acara ini diikuti oleh ribuan siswa, maka orang tua murid harus ikut serta
mendampingi putra putrinya melaksanakan kegiatan tahunan tersebut.

Tentu kita semua tahu, kondisi ekonomi orang tua murid tidak semua mampu dan mau membayar. Ada
kalanya kita sebagai guru malah harus memberikan penjelasan dan simulasi disekolah kepada anak-
anak didik kita, dan orang tua murid agar tidak absen dalam melaksanakannya. Untuk organisasi
sendiri, kegiatan ini merupakan income untuk kegiatan peningkatan kualitas guru PAUD itu sendiri.
Dengan adanya momen manasik haji tentu saja mutu para pendidik dituntut untuk lebih baik lagi.
Dalam mengkoordinir siswa, orang tua, kegiatan dan dalam bekerja sama dengan sesama guru lainnya.
Budaya antri juga diterapkan dalam kegiatan ini.

Jadi menurut hemat Saya, kegiatan Manasik Haji memang penting diberikan di jenjang anak usia dini.
Hal tersebut banyak manfaat yang bisa diambil. Diantaranya; ajang silaturahmi antar guru, siswa dan
orang tua murid, melatih kesabaran, melatih dalam antri, berbagi dengan sesama, rekreasi religi, dan
terutama sekali adalah penanaman nilai-nilai moral aqidah akhlak serta rukun islam yang harus
dipenuhi sebagai seorang muslim.

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215]; barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam. (Ali Imron:97)*
* *
Dalam pendidikan Agama Islam sejak usia dini, perlu dikenalkan rukun-rukun Islam kepada
anak. Tujuan mengenalkan rukun Islam yang kelima, Yaitu Berhaji. Ini dilakukan agar anak-anak
usia dini di lembaga-lembaga PAUD mengenal dan memahami dengan baik ajaran Tauhidnya.

Coba kita lihat anak-anak kita dengan memakai kain ihram yang terlihat putih-putih mereka
sangat antusias ikut kegiatan manasik haji, mereka belajar, mengenal dan melaksanakan rukun-
rukun haji bersama pembimbing manasik haji dan para guru Pendidik PAUDnya.

Dalam kegiatan pengenalan


manasik haji ini, anak-anak dibimbing dengan sabar dalam menjalankan semuah tahapan
berhaji. Mulai dari kegiatan thawaf, sai, melempar jumrah dan tahalul, ini semua dilakukan anak-
anak PAUD secara sederhana tapi khidmad. 
Indah nian, semoga keindahan ini menjadi kado untuk anak, yang dapat menjadi bahan bagi
pengembangan nilai sosial, moral dan agama, untuk menjadi bekal iman dan takwa bagi anak
hingga mereka dewasa. Semoga mereka dapat menjadi haji yang Mambrur ketika mereka
melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya kelak...Amiin..

“Dan haji mabrur itu tiada balasan bagi-nya melainkan Surga” (Al Hadits).

Anda mungkin juga menyukai