“MANASIK HAJI”
DISUSUN OLEH :
NURATICHA AZZAHRA
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manasik Haji ………………………..............................................................2
B. Saran…………………………………………………………………………………………..8
c. Wukuf di Arafah
Hari berikutnya yaitu tanggal 9 Dzulhijjah dan setelah terbit
matahari, tinggalkan Mina menuju ke Arafah. Sebelum masuk areal wukuf
di Arafah, mampir dulu di Namirah, menunggu Zawal tergelincir matahari
(jika memungkinkan). Ba’da zawal, masuk ke Arafah menuju tenda yang
telah ditentukan. Didalam tenda, mendengarkan khutbah Arafah kemudian
dilanjutkan dengan shalat Dzuhur dan Ashar Jama’ takdim dan di qasar.
Wukuf. Duduklah menghadap qiblat dan berdo’a dengan mengangkat
tangan tinggi-tinggi, berdo’a sekehendak hati, bisa diselingi istighfar,
dzikir, tilawah Al-Qu’an, makan-minum, dan mendengarkan nasehat-
nasehat. Waktu wukuf adalah sesudah shalat Dzuhur sampai dengan
terbenam matahari. Diantara do’a thawaf:
“Tidak ada Ilah selain Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala puji dan Dia
Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (HR. At Tirmidzi)
d. Mabit di Muzdalifah
Begitu matahari terbenam, tinggalkan Arafah menuju Muzdalifah.
Sesampainya di Muzdalifah, shalat Maghrib dan Isya jama’ ta’khir dan di
qasar. Kemudian tidur sampai Subuh (mabit). Kumpulkan batu-batu kecil
(sebesar kacang tanah) sebanyak 7 biji untuk melontar jumrah aqobah.
Yang sakit dan lemah dapat meneruskan perjalanan ke Mina malam itu
juga. Selesai shalat Subuh berjama’ah, berdo’a di Masy’aril Haram.
Seluruh Muzdalifah adalah Masy’aril Haram.
e. Melontar Jumrah Aqobah tgl. 10 Dzukhijjah
Dari Masy’aril Haram berangkat ke Mina. Istirahat sejenak di tenda
Mina, lalu ketempat jamarat, untuk melontar. Bisa juga melakukan Thawaf
Ifadah dulu ini tergantung situasi dan kondisi, mana yang lebih
l. Thawaf Wada’
Thawaf Wada’ adalah ibadah terakhir dari rankaian ibadah haji.
Persis seperi Thawaf Ifadah, tetapi tanpa Sa’i. Bagi wanita haidh tidak
perlu Thawaf Wada’ dan hajinya tetap sah.