NIM : 105391100820
KELAS : FIS1A
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebagian besar ilmu kimia merupakan ilmu percobaan, dan sebagian besar
pengetahuannya diperoleh dari penelitian di laboratorium. Tetapi saat ini kimiawan dapat
menggunakan komputer untuk mengkaji struktur mikroskopik dan sifat-sifat kimia zat atau
menggunakan peralatan elektronik yang canggih untuk menganalisis zat-zat polutan hasil
buangan kendaraan atau untuk menalisis zat-zat beracun yang mengandung dalam tanah.
Sebagian besar industri, apapun produknya, mempunyai dasar ilmu kimia. Sebagai contoh,
kimiawan mengembangkan polimer ( molekul yang sangat besar ) yang digunakan oleh berbagai
perusahaan untuk membuat berbagai barang, seperti pakaian, peralatan masak, organ buatan, dan
mainan. Dan memang, mereka penerapannya yang luas, kimia sering disebut sebagai “ilmu inti“.
Kimia adalah Ilmu yang logis yang dipenuhi dengan gagasan dan berbagai aplikasi yang
menarik.
Metode Ilmiah ( scientific method ) adalah suatu pendekatan sistematik untuk melakukan
penelitian.
Data yang diperoleh dalam penelitian bisa bersifat Kualitatif ( qualitative ), terdiri atas
hasil-hasil pengamatan umum tentang sistemnya, maupun bersifat kuantitatif ( quantitative ),
yang berupa angka-angka yang diperoleh lewat berbagai pengukuran terhadap sistem.
Ketika percobaan telah selesai dan data sudah dicatat, langkah berikutnya dalam metode
Ilmiah adalah penafsiran (interpretasi), yang berarti bahwa ilmuwan berusaha untuk menjelaskan
fenomena yang teramati. Berdasarkan data yang telah diperoleh, peneliti merumuskan hipotesis
(hypotexix), atau penjelasan sementara (tentatif) untuk sekelompok hasil pengamatan.
Setelah sejumlah besar data terkumpul, seringkali diharapkan untuk merangkumkan
informasi itu dengan cara yang ringkas, sebagai suatu hukum. Dalam sains, hukum (law) adalah
suatu pernyataan matematis atau pernyataan verbal yang ringkas tentang hubungan antar
fenomena-fenomena yang selalu sama dalam keadaan yang sama.
Hipotesis yang keabsahannya telah teruji melalui berbagai uji percobaan lama-kelamaan
dapat berkembang menjadi teori. Teori adalah suatu prinsip penyatu yang menjelaskan
sekumpulan fakta dan/atau hukum-hukum yang diperoleh berdasarkan fakta-fakta itu.
Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa,
dan kimia (chemistry) adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Pada prinsipnya, semua
materi dapat berada dalam tiga wujud; padat, cair, dan gas. Padatan adalah benda yang rigid
(kaku) dengan bentuk yang pasti.
Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain.
Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan. Pemanasan lebih lanjut
akan mengubah cairan menjadi cairan. Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi
padat.
Tabel 1.1
Beberapa Unsur yang Umum dan Lambangnya
Dan Na dari Natrium-walaupun sebagian besar merupakan sigkatan dari nama bahasa inggrisnya.
Gambar 1.4 menunjukkan unsur-unsur yang paling melimpah di kerak bumi dan tubuh
manusia. Seperti yang dapat dilihat, hanya lima unsur (oksigen, silicon, aluminium, besi, dan
kalsium). Yang menyusun lebih dari 90% kerak bumi. Dari kelima unsur tersebut, hanya oksigen
yang merupakan unsur yang paling banyak terdapat dalam makhluk hidup.
Kebanyakan unsur dapat bereaksi dengan satu atau lebih unsur lain untuk membentuk
senyawa. Kita mendefiniskan senyawa (compound) sebagai suatu zat yang tersusun atas atom-
atom dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan dan tetap. Sebagai
contoh, gas hidrogen terbakar dalam gas oksigen membentuk air, suatu senyawa yang sifat-
sifatnya sangat berbeda dengan sifat dari unsur-unsur pembentuknya.
Sifat fisika ( physical property) dapat diukur dan diamati tampa mengubah susunan atau
identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh es dengan memanaskan es
balok dan mencatat suhunya ketika es berubah menjadi air.
Di sisi lain, pernyataan “Gas hidrogen terbakar dalam gas oksigen menghasilkan air”
menggambarkan salah satu sifat kimia (chemicul property) hidrogen karena untuk mengamati
sifat ini,kita harus melakukan perubahan kimia, yang dalam kasus ini adalah pembakaran.
Semua sifat materi yang dapat di ukur dibagi dalam dua golongan;sifat ekstensif dan
intensif.Nilai sifat ekstensif (xtensive property)yang terukur bergantung pada seberapa banyak
materi yang diukur.
Nilai terukur dari suatu sifat intensif (intensive property)tidak bergantung pada jumlah
materi yang diukur. Suhu adalah sifat intensif. Bayangkan kita memiliki dua gelas air yang
suhunya sama. Jika kita mencampurkan air itu, maka suhu air akan tetap sama dengan suhunya
ketika masih terpisah. Tidak seperti massa dan volume, suhu dan sifat-sifat intensif lainnya
seperti titik leleh, titik didih, dan kerapatan tidak bersifat aditif.
1.5 Pengukuran
Ilmu kimia sangat bergantung ada pengukuran. Sebagai contoh, kimiawan menggunakan
pengukuran untuk membandingkan sifat dari berbagai zat dan untuk mempelajari perubahan
yang terjadi dalam sebuah percobaan.
Satuan SI
Pada tahun 1960, General Conference of Weights and Measures, konfrensi tingkat
internasional yang membahas masalah satuan, mengusulkan perbaikan sistem metrik yang
disebut Satuan sistem internasional (International System of Unity) (disingkat SI, dari bahasa
prancis, System International d’Unites). Tabel 1.2 menunjukkan tujuh satuan dasar SI.
Pengukuran yang akan sering kita gunakan dalam ilmu kimia adalah pengukuran waktu,
massa, volume, kerapatan, dan suhu.
Massa (mass) adalah suatu ukuran yang menunjukkan kuantitas materi di dalam suatu
benda. Dalam peristilahan ilmiah, berat (weight) adalah gaya yang diberikan oleh Gravitasi
Bumi.
Volume
Volume adalah panjang (m) pangkat tiga, sehingga satuan turunan SI-nya adalah meter
kubik (m3).
Satu lagi satuan volume bukan SI yang umum adalah liter (L). Satu liter adalah volume
yang ditempati oleh satu desimeter kubik.
1 L = 1000 mL
= 1000 cm3
= 1 dm3
1 mL = 1 cm3
Kerapatam
Massa
Kerapatan =
Volume
Atau ;
m
d=
V
Notasi Ilmiah
Dalam kimia, kita sering berhubungan dengan bilangan-bilangan yang sangat besar atau
sangat kecil. Berapapun nilainya, semua bilangan dapat dinyatakan dalam bentuk
N = 10n
Di mana N adalah bilangan antara 1 dan 10 dan n adalah suatu pangkat yang dapat berupa
bilangan bulat positif atau negatif. Penulisan bilangan dengan cara ini disebut penulisan di dalam
notasi Ilmiah.
Suhu
Terdapat tiga skala suhu yang umum digunakan saat ini. Satuannya adalah K (kelvin), oC
(derajat Celsius), dan oF (derajat Fahrenheit).
Ukuran satu derajat dalam skal Fahrenheit adalah 100/180, atau 5/9, dari derajat Celsius.
Untuk mengubah derajat Fahrenheit ke derajat Celsius, kita tulis ;
5° C
?oC = (oF – 32oF) x
9° F
9° F o
?° F= x ( C) + 32oF
5°C
Untuk mengalikan bilangan yang dinyatakan dalam notasi ilmiah, kita mengalikan N1 dan
N2 dengan cara biasa, tapi pangkatnya dijumlah. Pembagian dengan menggunakan notasi ilmiah
dilakukan dengan membagi N1 dan N2 dengan cara biasa dan kemudian mengurangkan
pangkatnya.
Angka signifikan
Kita tidak mungkin memperoleh nilai yang tepat untuk kuantitas yang dihitung kecuali
jika semua bilangan yang terlibat adalah bilangan bulat (misalnya, ketika menghitung jumlah
siswa dalam satu kelas). Karena alasan ini, kita harus menunjukkan batas kesalahan dalam suatu
pengukuran dengan menunjukkan dengan jelas jumlah angka signifikan (significant figure),
atau banyaknya digit yang diperhitungkan di dalam suatu kuantitas yang diukur atau dihitung,.
Panduan Penggunaan Angka Signifikan