Zainal Abidin
Pendamping Desa Kabupaten Indragiri Hilir
Abstrak
Telah jelas bahwa antara agama dan ilmu pengetahuan
tidak ada pertentangan, bersifat integral, tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan lainnya. Hubungan tersebut
menunjukkan betapa positifnya Islam memandang ilmu
pengetahuan (dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
ilmiah). Dalam kaitan ini, pendidikan Islam bisa dihayati
dan dipahami secara lengkap dan “kaffah” (utuh dan
menyeluruh tidak dikotomi antara pendidikan agama
dengan pendidikan umum). Sebagai konsekuensi dari tidak
adanya pemisahan antar ilmu dan agama, dapat pula
ditegaskan bahwa tidak ada pemisahan antara apa yang
disebut ilmu agama dan ilmu umum. Munir Mursi
menyatakan bahwa “seluruh ilmu adalah Islami sepanjang
berada di dalam batas-batas yang digariskan Allah kepada
kita”. Dalam konsep Islam (Timur), semua yang dipikirkan,
dikehendaki, dirasakan dan diyakini, membawa manusia
kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke
dalam sistem yang disebut Ilmu.
A. PENDAHULUAN
Allah menegaskan dalam drama kosmisnya yang diantara
dialognya di awal penciptaan nabi Adam yang akan didaulat menjadi
khalifah di muka bumi. Di saat para malaikat menolak dan
mempertanyakan otoritas argumentatif Allah memilih nabi Adam (Al-
Baqarah (2): 30), Allah kemudian mengungkapkan kelebihan Adam
yang telah diberikan semua “nama” (yakni ilmu) (Al-Baqarah (2): 31).
30 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V, No. 2, Oktober 2017
1
Baharuddin, et, al, Dikotomi Pendidikan Islam; Historisitas dan implikasi
pada masyarakat Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 226
Integrasi Islam dengan Fisika dan Kimia | 31
Zainal Abidin
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Integrasi Ilmu
Secara etimologis, integrasi merupakan kata serapan dari
bahasa Inggris integrate; integration yang kemudian diadaptasi ke
dalam bahasa Indonesia menjadi integrasi yang berarti menyatu-
padukan; penggabungan2 atau penyatuan menjadi satu kesatuan
yang utuh; pemaduan.3Adapun secara terminilogis, integrasi ilmu
adalah pemaduan antara ilmu-ilmu yang terpisah menjadi satu
kepaduan ilmu, dalam hal ini penyatuan antara ilmu-ilmu yang
bercorak agama dengan ilmu-ilmu yang bersifat umum. 4
2. Konsepsi Integrasi Ilmu dalam Islam
Telah jelas bahwa antara agama dan ilmu pengetahuan tidak
ada pertentangan, bersifat integral, tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan lainnya. Hubungan tersebut menunjukkan betapa
positifnya Islam memandang ilmu pengetahuan (dan hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan ilmiah). Dalam kaitan ini, pendidikan
Islam bisa dihayati dan dipahami secara lengkap dan “kaffah” (utuh
dan menyeluruh tidak dikotomi antara pendidikan agama dengan
pendidikan umum).
Sebagai konsekuensi dari tidak adanya pemisahan antar ilmu
dan agama, dapat pula ditegaskan bahwa tidak ada pemisahan
2
Baca Alim Ruswantoro, “Paradigma Keilmuan UIN Yogyakarta” dalam M.
Yusuf dan Mustofa (ed.), Mengukir Prestasi di Jalur Khusus,(Yogyakarta: Penerbit
Pendi Pontren Depag RI, 2007), h. 39.
3
Lihat John M. Echlos dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 326.
4
Ibid.,
32 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V, No. 2, Oktober 2017
antara apa yang disebut ilmu agama dan ilmu umum. Munir Mursi
menyatakan bahwa “seluruh ilmu adalah Islami sepanjang berada di
dalam batas-batas yang digariskan Allah kepada kita”.5
Dalam konsep Islam (Timur), semua yang dipikirkan,
dikehendaki, dirasakan dan diyakini, membawa manusia kepada
pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke dalam sistem yang
disebut Ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep Barat, yang
mengelompokkan ilmu itu kepada tiga:
a. Natural Sciences (ilmu-ilmu kealaman, murni, biologi, fisika,
kimia dan lainnya).
b. Social Sciences (ilmu-ilmu kemasyarakatan yang menyangkut
perilaku manusia dalam interaksinya dalam masyarakat, dan
c. The Humanities (humaniora), ialah ilmu-ilmu kemanusiaan
yang menyangkut kesadaran akan perasaan kepribadian dan
nilai- nilai yang menyertainya sebagai manusia. 6
Padahal dalam kenyatannya, Islam mengandung multi-
disipliner ilmu pengetahuan, baik ilmu-ilmu alam (natural sciences)
seperti fisika, kimia, matematika, biologi, astronomi, arkeologi dan
botani. Ilmu-ilmi sosial (social sciences) seperti sosiologi, ekonomi,
hukum, pendidikan, politik, antropologi dan sejarah. Serta
Humaniora seperti psikologi dan filsafat. 7 Dengan demikian, berarti
Islam mempunyai ajaran yang lengkap, integral dan universal.
5
Hasbi Indra, Pendidikan Islam Melawan Globalisasi, (Jakarta: Ridamulia,
2005), h. 49.
6
A. Mattulada, Ilmu-ilmu Kemanusiaan (Humaniora) Tantangan, harapan-
harapan Dalam Pembangunan, (t.k.p: Unhas, 1991), h. 3.
7
Mujamil, Kontribusi Islam Terhadap Peradaban Manusia, (Solo:
Ramadhani, 1993), h. 118.
Integrasi Islam dengan Fisika dan Kimia | 33
Zainal Abidin
8
M. Zainuddin, Paradigma Pendidikan Terpadu: Menyiapkan Generasi Ulul
Albab, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 164
34 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V, No. 2, Oktober 2017
9
Mehdi Golshani, Melacak Jejak Tuhan dalam Sains: Tafsir Islami atas Sains,
(Bandung: Mizan, 2004), h. 1
10
Zanzawi Soejati, Sains dan Teknologi dalam Perspektif Al-Qur’an, dalam
Yunahar Ilyas (ed.), Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Yogyakarta: Lembaga
Pengkajian dan Pengamalan Islam), h. 120
Integrasi Islam dengan Fisika dan Kimia | 35
Zainal Abidin
11
A. Mattulada, Ilmu-ilmu Kemanusiaan (Humaniora) Tantangan, harapan-
harapan Dalam Pembangunan… h. 4
12
Imam Syafi’i, Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an: Telaah
Pendekatan Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: UII Press, 2000), h. 85
36 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V, No. 2, Oktober 2017
Ayat ini menyatakan bahwa seluruh isi langit dan bumi akan
ditundukkan al-khaliq bagi umat manusia dengan teknologi, yang
akan diberikan kepada mereka yang mau menggunakan akal
pikirannya.16
13
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya Juz
1 - Juz 30, (Bandung: Gema Risalah Press, 1989), h. 887
14
Maurice Bucaille, Bibel, Al-Qur’an dan Sains Modern, terj. Rasjidi, (Jakarta:
Bulan Bintang, 2001), h. 199
15
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya
Juz 1 - Juz 30… h. 816
16
Ahmad Baiquni, Sains dan Teknologi dalam Perspektif Al-Qur’an, dalam
Yunahar Ilyas (ed.), Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Yogyakarta: Lembaga
Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1999), h. 109
Integrasi Islam dengan Fisika dan Kimia | 37
Zainal Abidin
17
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
1996), h. 307
18
Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif: Upaya
Mengintegrasikan Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005), h. 66
19
Khoiron Rosyidi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004),
h. 84
38 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V, No. 2, Oktober 2017
20
A. Baiquni, Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern, (Jakarta: Penerbit Pustaka,
1983), h. 2.
21
Mehdi Golshani, Melacak Jejak Tuhan dalam Sains: Tafsir Islami atas
Sains… h. 3-4
Integrasi Islam dengan Fisika dan Kimia | 39
Zainal Abidin
22
Murtadha Muthahhari, Manusia dan Alam Semesta: Konsepsi Islam tentang
Jagat Raya, (Jakarta: Lentera Basritama, 2002), h. 102. lihat juga di Abd. Rachman
Assegaf, Studi Islam Kontekstual: Elaborasi Paradigma Baru Muslim Kaffah,
(Yogyakarta: Gama Media, 2005), h. 199
23
Muhammad Ahmad Khalafalah, Masyarakat Muslim Ideal: Tafsir Ayat-ayat
Sosial, terj. Hasbullah Syamsuddin, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008), h. 130
24
Ibid., h. 9
40 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V, No. 2, Oktober 2017
25
Mulyadi Kartanegara, Integrasi Ilmu: Sebuah Rekonstruksi Holistik,
(Bandung: Arasy Mizan Pustaka bekerjasama dengan UIN Jakarta Press, 2005), h. 34-
35
26
Muhammad Quthb, Fenomena Kalam Ilahi: Bukti Kemukjizatan Al-Qur’an,
(Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005), h. 222
27
John F. Haught, Perjumpaan Sains dan Agama: Dari Konflik ke Dialog,
(Bandung: Mizan, 2004), h. 19
Integrasi Islam dengan Fisika dan Kimia | 41
Zainal Abidin
28
Caner Taslaman, Miracle of The Quran: Keajaiban al-Quran Mengungkap
Penemuan Penemuan Ilmiah Modern (Bandung: Mizan, 2010), h. 74.
44 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V, No. 2, Oktober 2017
29
Anomali air contohnya, ketika benda lain mengerut saat dibekukan, air justru
mengembang dan menjadi lebih ringan serta mengapung dengan sesamanya. Daya
kapiler dicontohkan bahwa air dapat memanjat dari tanah hingga ke pucuk dedaunan.
Integrasi Islam dengan Fisika dan Kimia | 45
Zainal Abidin
C. Penutup
Berbagai penjelasan di atas dapat kita petik pemahanan bahwa
Al-Qur'an adalah bersifat Universal. Kalam Allah (Al-Qur'an) dalam
pandangan Islam dibagi menjadi dua. Pertama, yang menjelaslakan
langsung dengan kitab-Nya disebut kalam Qauliyyah dankedua tanda-
tanda yang ditemukan dengan cara penalaran logis (akal), empiris dan
lain sebagainya dinamakan dengan kalam kauniyyah.
Dikotomi ilmu yang selama ini selalu diperdebatkan dikalangan
yang berbeda pandangan tentang ilmu, ilmu Islam dan ilmu umum
30
Seorang nonmuslim bernama Masaru Emoto dari Yokohama Municipal
University Jepang, telah mengadakan penelitian mendalam tentang air. Dalam buku
pertamanya yang berjudul The Hidden Messages of Water, dia melakukan beberapa
percobaan dan memberinya rangsang dengan berbagai jenis pesan dan perasaan.
Setelah dibekukan dan membentuk Kristal, air kemudian difoto dengan teknologi
tinggi. Hasilnya sangat mengagumkan. Air dapat merespon semua pesan manusia,
dengan wujud Kristal-kristal dalam air. Lihat Agus Haryo Sudarmojo, Menyibak
Rahasia Sains Bumi dalam al-Quran (Bandung: Mizania,2008), h. 133.
31
Ibid., h. 138.
46 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V, No. 2, Oktober 2017
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Mehdi Golshani, 2004, Melacak Jejak Tuhan dalam Sains: Tafsir Islami
atas Sains, Bandung: Mizan.