Anda di halaman 1dari 34

INTEGRAL FUNGSI KOMPLEKS

DAN TEOREMA INTEGRASI


CAUCHY
P E R T E M U A N K E 1 2 , 1 3 , 1 4 , 1 5
A N A L I S I S K O M P L E K S

R U B O N O S E T I AWA N
P E N D I D I K A N M AT E M AT I K A
U N I V E R S T I A S S E B E L A S M A R E T

RUBONO SETIAWAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA UNS
1. PENDAHULUAN INTEGRAL LINTASAN KOMPLEKS (1)

• Misallkan 𝑓 𝑧 kontinu pada setiap titik dari kurva C, dengan kurva C


diasumsikan mempunyai panjang yang terbatas (finite)
1. PENDAHULUAN INTEGRAL LINTASAN KOMPLEKS (2)
• Bagi C menjadi n sub-sub bagian sehingga didapat titk 𝑧! , 𝑧" , 𝑧# , … , 𝑧$%! , pilih
sebarang titik, Misalnya katakan 𝑎 = 𝑧& , 𝑏 = 𝑧$ . Kemudian pada setiap busur yang
menghubungkan 𝑧'%! dan 𝑧' ( dengan k dari 1 sampai n),pilih titik 𝜉' dengan
demikian dapat disusun jumlahan
𝑆$ = 𝑓 𝜉! 𝑧! − 𝑎 + 𝑓 𝜉" 𝑧" − 𝑧! + ⋯ + 𝑓 𝜉$ 𝑏 − 𝑧$%! (1)
Misalkan dengan menotasikan 𝑧' − 𝑧'%! = Δ𝑧' , maka persamaan (1) dapat ditulis
$ $

𝑆$ = . 𝑓 𝜉' 𝑧' − 𝑧'%! = . 𝑓 𝜉' ∆𝑧'


'(! '(!

• Jumlah n sub-bagian akan semakin besar, sebagaimana nilai ∆𝑧' menuju nol. Karena
𝑓 𝑧 fungsi kontinu, maka jumlahan 𝑆$ menuju ke nilai suatu limit yang tidak
bergantung dari cara membagi sub-bagian. Limit tersebut dinotasikan sebagai

*
0 𝑓 𝑧 𝑑𝑧
)
atau

0 𝑓 𝑧 𝑑𝑧
+
• Bentuk integral tersebut disebut sebagai integral lintasan / garis kompleks
atau sederhanya disebut sebagai integral garis sepanjang kurva C, atau
integral tentu dari 𝑓 𝑧 dari a ke b sepanjang kurva C atau dapat
dikatakan 𝑓 𝑧 integrable sepanjang kurva C.
• Jika 𝑓 𝑧 analitik pada setiap titik dalam region 𝔎 dan jika C adalah kurva
yang berada dalam 𝔎, maka f 𝑧 kontinu dan integrable sepanjang C
2. INTEGRAL LINTASAN (GARIS) RIIL

Misalkan 𝑃 𝑥, 𝑦 dan 𝑄 𝑥, 𝑦 adalah fungsi x dan y kontinu pada setiap


kurva C. Maka integral garis riil pada 𝑃𝑑𝑥 + 𝑄𝑑𝑦 sepanjang kurva C
dapat didefinisikan sebagai

∫! 𝑃 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 + 𝑄 𝑥, 𝑦 𝑑𝑦 (*)

atau ∫! 𝑃𝑑𝑥 + 𝑄𝑑𝑦


Jika 𝐶 adalah smooth dan mempunyai persaman parametrik
𝑥 = 𝜙 𝑡 dan 𝑦 = 𝜓 𝑡 , dengan 𝑡" ≤ 𝑡 ≤ 𝑡# , maka persamaan (*) dapat
ditulis sebagai
$-
3 𝑃 𝜙 𝑡 , 𝜓 𝑡 𝜙 % 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑄 𝜙 𝑡 , 𝜓 𝑡 𝜓 % 𝑡 𝑑𝑡
$,
3. HUBUNGAN ANTARA INTEGRAL LINTASAN (GARIS) RIIL DAN
KOMPLEKS

Misalkan 𝑓 𝑧 = 𝑢 𝑥, 𝑦 + 𝑖 𝑣 𝑥, 𝑦 = 𝑢 + 𝑖𝑣, maka integral lintasan


kompleks dapat disajikan dalam bentuk jumlahan dua integral lintasan
sebagai berikut :

3 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = 3 𝑢 + 𝑖𝑣 𝑑𝑥 + 𝑖𝑑𝑦
! !

3 𝑢𝑑𝑥 − 𝑣𝑑𝑦 + 𝑖 3 𝑣𝑑𝑥 + 𝑢𝑑𝑦


! !
4. SIFAT – SIFAT INTEGRAL KOMPLEKS

Misalkan 𝑓 𝑧 dan 𝑔 𝑧 integrable sepanjang C, maka berlaku

1. ∫! 𝑓 𝑧 + 𝑔 𝑧 𝑑𝑧 = ∫! 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 + ∫! 𝑔 𝑧 𝑑𝑧

2. ∫! 𝐴𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = 𝐴 ∫! 𝑓 𝑧 𝑑𝑧
' &
3. ∫& 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = − ∫' 𝑓 𝑧 𝑑𝑧
' ( '
4. ∫& 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = ∫& 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 + ∫( 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 , a,b,m pada C

5. ∫! 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 ≤ 𝑀𝐿, dengan 𝑓 𝑧 ≤ 𝑀, M adalah batas atas dari


𝑓 𝑧 pada C, dan L adalah panjang dari C.
SIFAT – SIFAT INTEGRAL KOMPLEKS

Jika C, 𝐶" dan 𝐶# masing – masing merepresentasikan kurva dari 𝑎 ke b,


a ke m dan m ke b, maka 𝐶 = 𝐶" + 𝐶# dan integral sepanjang lintasan C
diberikan oleh

3 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = 3 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 + 3 𝑓 𝑧 𝑑𝑧
!, )!- !, !-
5. PERUBAHAN VARIABEL (CHANGE OF VARIABLES)
• Misalkan 𝑧 = 𝑔 𝜉 adalah fungsi kontinu dari variabel kompleks 𝜉 = 𝑢 + 𝑖𝑣.
Misalkan kurva C dalam bidang kompleks z berhubungan dengan kurva 𝐶 ! dalam
bidang kompleks 𝜉, dan 𝑔! 𝜉 kontinu pada 𝐶 ! , maka

∫" 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = ∫" ! 𝑓 𝑔 𝜉 𝑔! 𝜉 𝑑𝜉
Kondisi tersebut dapat dipenuhi jika g analitik dalam suatu region yang memuat
kurva 𝐶 ! .
6. REGION TERHUBUNG SEDERHANA DAN TERHUBUNG
BERGANDA ( MULTIPLY CONNECTED)

Definisi : Suatu region ℛ dikatakan terhubung sederhana jika sebarang


kurva tertutup sederhana yang termuat dalam ℛ dapat di perkecil
menjadi sebuah titik tanpa keluar dari / meninggalkan region ℛ.
Sebaliknya jika suatu region ℛ tidak terhubung sederhana, maka ℛ
disebut terhubung berganda ( multiply connected).
Sebagai contoh, misal diberikan suatu region ℛ yang didefinisikan sebagai
𝑧 < 2, sebagai mana ditunjukkan dalam Gambar 6.1. Jika Γ adalah
sebarang kurva tertutup sederhana yang berada dalam Γ, dimana setiap
titik dalam kurva tersebut berada dalam ℛ, maka kita dapat menyusutkan
Γ menjadi sebuah titik yang masih berada dalam ℛ dan tentunya tidak
keluar dari ℛ. Dengan demikian ℛ terhubung sederhana. Di lain pihak
jika ℛ adalah daerah yang didefinisikan sebagai 1 < 𝑧 < 2, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 6.2, maka kurva tertutup sederhana Γ yang
berada di dalam ℛ tidak mungkin dapat disusutkan menjadi suatu titik
tanpa keluar dari ℛ, jadi dalam kasus ini ℛ disebut terhubung berganda.
Contoh yang sama untuk Gambar 6.3.
Gambar 6.1.
Simply Connected Region
Gambar 6.2 dan 6.3
Multiply Connected Region
CONTOH – CONTOH SOAL
BAGIAN 1
1. Tentukan nilai integral
H,I
! 2𝑦 + 𝑥 H 𝑑𝑥 + 3𝑥 − 𝑦 𝑑𝑦
F,G
Sepanjang
(a)Parabola 𝑥 = 2𝑡, 𝑦 = 𝑡 H + 3, dx=2dt, dy=2tdt
(b)Garis lurus dari (0,3) ke (2,3) kemudian dari (2,3)
ke (2,4)
(c)Garis lurus dari (0,3) ke (2,4)
Pembahasan
1. Titik (0,3) dan (2,4) pada parabola tersebut berhubungan
masing – masing dengan 𝑡 = 0 dan 𝑡 = 1, maka integralnya
adalah :
./1

% 2 𝑡 2 + 3 + 2𝑡 2 2𝑑𝑡 + [3 2𝑡
./0 1
33
− 𝑡2 + 3 ]2𝑡𝑑𝑡 = % 24𝑡 2 + 12 − 2𝑡 3 − 6𝑡 𝑑𝑡 =
2
0
2. Sepanjang garis lurus dari (0,3) sampai (2,3), y=3, dy=0.
integral garis setara dengan
4/2
4/2
44
% 6 + 𝑥2 𝑑𝑥 + 3𝑥 − 3 0 = % 6 + 𝑥2 𝑑𝑥 =
4/0 3
4/0
Kemudian sepanjang garis lurus dari (2,3) sampai (2,4), x=2, dx=0

!"$ $
5
! 2𝑦 + 4 0 + 6 − 𝑦 𝑑𝑦 = ! 6 − 𝑦 𝑑𝑦 =
2
!"# !"#
Dengan demikian nilai integral yang diminta adalah:

44 5 103
+ =
3 2 6
3. Bagian c sebagai latihan
2. Diketahui fungsi 𝑓 𝑧 = 𝑥. Tentukan nilai integral dari 𝑓 𝑧
sepanjang lintasan 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3 sebagai berikut:

𝐶1: 𝑦 = 0, 0 ≤ 𝑥 ≤ 1; jadi didapat 𝑑𝑦 = 0


𝐶2: 𝑥 = 1, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1; jadi didapat 𝑑𝑥 = 0
𝐶3: 𝑦 = 𝑥, dari (1,1) ke (0,0) jadi dy = dx
Jadi integralnya adalah
∫5 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = ∫5 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 + ∫5 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 + ∫5 𝑓 𝑧 𝑑𝑧
! 65" 65# ! " #

= ∫" 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑖𝑑𝑦 + ∫" 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑖𝑑𝑦 + ∫" 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑖𝑑𝑦 +


" # $
∫" 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑖𝑑𝑦
$
$ $ # %
= ∫# 𝑥𝑑𝑥 + ∫# 𝑖𝑑𝑦 + ∫$ 1 + 𝑖 𝑥𝑑𝑥 =
&
3. Hitunglah integral ∫5 𝑧𝑑𝑧
̅ dari 𝑧 = 0 sampai 𝑧 = 4 + 2𝑖
sepanjang kurva C yang diberikan oleh 𝑧 = 𝑡 2 + 𝑖𝑡
Penyelesaian
titik 𝑧 = 0 dan 𝑧 = 4 + 2𝑖 pada C berhubungan dengan nilai 𝑡
yaitu 𝑡 = 0 dan 𝑡 = 2. Dengan demikian integral garis nya adalah
& & &
8𝑖
: 𝑡& + 𝑖𝑡 𝑑 𝑡& + 𝑖𝑡 = : 𝑡& − 𝑖𝑡 2𝑡 + 𝑖 𝑑𝑡 = : 2𝑡 ) − 𝑖𝑡 & + 𝑡 𝑑𝑡 = 10 −
3
'(# '(# '(#
LATIHAN SOAL &
1. Hitung ∫$ 𝑥 % + 𝑦 % 𝑑𝑧 sepanjang lintasan 𝐶: 𝑥 = 𝑡 % , 𝑦 = , 1 ≤ 𝑡 ≤ 3
'
2. Hitung ∫$ 𝑧̅ 𝑑𝑧 sepanjang 𝐶 = 𝐶& + 𝐶% + 𝐶( seperti pada gambar berikut

3. Hitung integral 𝑓 𝑧 = 𝑖 sin 𝑧 dari −𝑖 sampai 𝑖 sepanjang suatu garis lurus.


%)*(
4. Hitung integral 𝑓 𝑧 = dari -2 ke 2 sepanjang lintasan berikut
)
qruas garis dari (-2,0) ke (-2,-1) ke (2,-1) ke (2,0)
qSetengah bagian bawah lingkaran
qSetengan bagian atas lingkaran
6. Berilah analisa terhadap perhitungan integral berikut
((,()

* 𝑦 𝑑𝑥
%,%
Sepanjang 𝑦 = 𝑒+
Dikerjakan di kertas, foto, jadikan file pdf-single file, emailkan sendiri-sendiri, paling
lambat besuk jum’at tanggal 26 jam 11.00 WIB
BAGIAN 2
Integral Kontur dan
TEORI INTEGRAL
CAUCHY
7. TEOREMA KURVA JORDAN
Setiap sebarang kurva tertutup yang tidak berpotongan dengan dirinnya
sendiri, mempunyai ( mungkin tidak ) panjang yang terbatas disebut sebagai
kurva Jordan.
Teorema Kurva Jordan. Misalkan C adalah suatu kurva tertutup sederhana
dalam suatu bidang datar (plane), maka C membagi bidang datar tersebut
menjadi tiga bagian himpunan yang saling asing yaitu:
a. Kurva C itu sendiri
b. Bagian dalam C (interior C) yang merupakan himpunan terbuka dan
terbatas.
c. Bagian luar C (eksterior C) yang merupakan himpunan terbuka dan tak
terbatas
Lebih lanjut C merupakan batas (boundary) bagi interior C dan eksterior C.
Teorema kurva Jordan secara intuitif dapat dengan mudah dijelaskan lewat
gambar, namun proses pembuktiannya sangat sulit untuk dibuktikan.
8. INTEGRAL KONTUR
J 𝑓 𝑧 𝑑𝑧
!
Disebut sebagai integral kontur yang diartikan sebagai integral dari 𝑓 𝑧
mengelilingi batas / boundary dari C dalam orientasi positif.
Secara umum, suatu lintasan tertutup sederhana C dikatakan
berorientasi positif jika C dijelajahi sehingga bagian interiornya terletak
disebelah kirinya. Dalam contoh kontur gambar 6.1 arah positif adalah
berlawanan jarum jam. Suatu lintasan yang dijelajahi dengan cara
berlawanan dengan orientasi positifnya dinamakan berorientasi negatif.
- C diartikan sebagai lintasan yang sama namun dengan orientasi yang
berlawanan.
9. TEOREMA GREEN DI DALAM BIDANG

Misalkan 𝑃 𝑥, 𝑦 dan 𝑄 𝑥, 𝑦 mempunyai turunan parsial yang


kontinu di dalam dan pada batas (boundary) dari Kontur / region
ℛ. Maka berlaku Teorema Green yang menyatakan bahwa
integral kontur

𝜕𝑄 𝜕𝑃
J 𝑃𝑑𝑥 + 𝑄𝑑𝑦 = K − 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
! 𝔎
Teorema tersebut valid baik untuk region terhubung sederhana
(simply-connected) dan terhubung banyak ( multiply-connected)
10. BENTUK KOMPLEKS DARI TEOREMA GREEN
Misalkan 𝐹 𝑧, 𝑧̅ adalah fungsi kontinu dan mempunyai turunan
parsial yang kontinu di dalam sebuah kontur (region) ℛ dan pada
batas (boundary) 𝒞, dengan 𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦, 𝑧̅ = 𝑥 − 𝑖𝑦. Teorema Green
dapat ditulis dalam bentuk kompleks yaitu :

𝜕𝐹
J 𝐹 𝑧, 𝑧̅ = 2𝑖 K 𝑑𝐴
𝜕 𝑧̅
𝒞 ℛ
dimana 𝑑𝐴 merepresentasikan komponen dari luasan 𝑑𝑥𝑑𝑦
11. TEOREMA CAUCHY – GOURSAT

Jika 𝑓 𝑧 analitik di dalam suatu region 𝔎 dan pada batas (boundary) dari 𝒞
dan pada suatu lintasan (kontur) tertutup sederhana C, maka berlaku

J 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = 0
!
Teorema fundamental tersebut, yang sering disebut dengan Teorema
Integral Cauchy atau Teorema Cauchy, valid baik untuk kontur
(region) terhubung sederhana ( simply – connected) maupun terhubung
berganda (multiply-connected regions)
Berdasarkan Teorema Cauchy – Goursat, dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwa tidak selamanya nilai integral
fungsi kompleks pada suatu lintasan C bergantung pada
C. Walaupun pada umumnya nilai ∮5 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = 0
bergantung pada lintasan C, namun terdapat fungsi –
fungsi kompleks dengan sifat tertentu yang sesuai
dengan teorema Cauchy – Goursat yang nilai integralnya
tidak bergantung pada lintasan C,
12. TEOREMA MORERA
Diketahui 𝑓 𝑧 kontinu pada kontur (region) terhubung sederhana ℛ
dan misalkan integral kontur

J 𝑓 𝑧 𝑑𝑧 = 0
!
mengelilingi setiap kurva tertutup sederhana C di dalam ℛ, maka 𝑓 𝑧
analitik di ℛ.

Teorema tersebut disebut teorema Morera dan sering disebut sebagai


konvers dari teorema Cauchy.
13. INTEGRAL TAK TENTU FUNGSI
KOMPLEKS
Jika diketahui 𝑓 𝑧 dan 𝐹 𝑧 analitik di dalam region / kontur ℛ
sedemikian sehingga 𝐹 % 𝑧 = 𝑓 𝑧 , maka 𝐹 𝑧 disebut integral tak
tentu atau anti turunann dari 𝑓 𝑧 dan dinotasikan sebagai:

𝐹 𝑧 = 3 𝑓 𝑧 𝑑𝑧

Sama seperti pada integral tak tentu fungsi real, maka hasil integrasinya
akan terdapat suatu konstanta sebarang c yang ditambahkan pada ruas
kanan persamaan 4. 13.
Contoh
1
Karena 3𝑧 # − 4 sin 𝑧 = 6𝑧 − 4 cos 𝑧 , maka kita dapat menuliskan
12
sebagai ∫ 6𝑧 − 4 cos 𝑧 𝑑𝑧 = 3𝑧 # − 4 sin 𝑧 + 𝑐
14. INTEGRAL DARI BEBERAPA FUNGSI
Berikut diberikan rangkuman hasil integral dari beberapa bentuk fungsi
kompleks
) *+"
1. ∫ 𝑧 , 𝑑𝑧 = + 𝑐, 𝑛 ≠ 0
,-&
.)
2. ∫ )
= ln 𝑧 + 𝑐
3. ∫ 𝑒 ) 𝑑𝑧 = 𝑒 ) + 𝑐
/,
4. ∫ 𝑎 ) 𝑑𝑧 = +𝑐
01 /
5. ∫ sin 𝑧 𝑑𝑧 = − cos 𝑧 + 𝑐
6. ∫cos 𝑧 𝑑𝑧 = sin 𝑧 + 𝑐
7. ∫ tan 𝑧 𝑑𝑧 = ln sec 𝑧 + 𝑐 = − ln cos 𝑧 + 𝑐
8. ∫ cot 𝑧 𝑑𝑧 = ln sin 𝑧 + 𝑐
) 2
9. ∫ sec 𝑧 𝑑𝑧 = ln sec 𝑧 + tan 𝑧 + 𝑐 = ln tan %
+
3
+𝑐
)
10. ∫ 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑧 𝑑𝑧 = ln 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑧 − cot 𝑧 + 𝑐 = ln tan %
14. INTEGRAL DARI BEBERAPA FUNGSI
Berikut diberikan rangkuman hasil integral dari beberapa bentuk fungsi
kompleks
11. ∫ 𝑠𝑒𝑐 # 𝑧 𝑑𝑧 = tan 𝑧 + 𝑐
12. ∫ 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 # 𝑧 𝑑𝑧 = −cot z + c
13. ∫ sec 𝑧 tan 𝑧 𝑑𝑧 = sec 𝑧 + 𝑐
14. ∫ 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑧 cot 𝑧 𝑑𝑧 = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑧 + 𝑐
15. ∫ sinh 𝑧𝑑𝑧 = cosh 𝑧 + 𝑐
16. ∫ cosh 𝑧 𝑑𝑧 = sinh 𝑧 + 𝑐
17. ∫ tanh 𝑧 𝑑𝑧 = ln cosh 𝑧 + 𝑐
18. ∫ coth 𝑧 𝑑𝑧 = ln sinh 𝑧 + 𝑐
19. ∫ sech 𝑧𝑑𝑧 = 𝑡𝑎𝑛3" sinh 𝑧 + 𝑐
20. ∫ 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐ℎ 𝑧 𝑑𝑧 = −𝑐𝑜𝑡ℎ3" cosh 𝑧 + 𝑐
15. BEBERAPA TEOREMA
Teorema 1. Misalkan 𝑓 𝑧 analitik dalam suatu kontur terhubung
sederhana ℛ. Jika a dan z adalah sebarang titik dalam ℛ, maka
2
3 𝑓 𝑧 𝑑𝑧
&
Tidak terikat (independent) terhadap lintasan di ℛ yang
menghubungkan a dengan z.

Teorema 2. Misalkan
15. BEBERAPA TEOREMA
TEOREMA 3
Misalkan 𝑓 𝑧 analitik dalam kontur terhubung sederhana ℛ. Jika a dan
b adalah sebarang titik di dalam ℛ dan 𝐹 % 𝑧 = 𝑓 𝑧 maka
'
3 𝑓 𝑧 =𝐹 𝑏 −𝐹 𝑎
&
Dapat ditulis dalam bentuk sama seperti kalkulus elementer
' 𝑎
3 𝐹% 𝑧 𝑑𝑧 = 𝐹(𝑧)| = 𝐹 𝑏 − 𝐹 𝑎
& 𝑏
Contoh
435
1
3 2𝑧 6 𝑑𝑧 = 𝑖−4 # − 2𝑖 # = 19 − 8𝑖
#4 2

Anda mungkin juga menyukai