Anda di halaman 1dari 5

BERDIRINYA SIAK SRI INDRAPURA

Siak sri Indrapura adalah sebuah kota bekas pusat kerajaan yang terletak ditepi sungai siak. Kerajaan
siak berdiri tahun 1823. Adapun sejarah berdirinya kerajaan siak adalah berawal dari timbulnya
keretakan dalam kerajaan Johor Malaka. Keretakan berakhir dengan terbunuhnya Sultan Mahmud
Syah oleh Datuk bendahara Tun Habib. Dalam pemberontakan hanya yang selamat Encik apung Istri
Mahmud Syah yang sedang hamil tua. Encik Apung selamat bersama ayahnya. Setelah Encik Apung
melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Raja Kecik.
“Panglima Belas tahun kemudian setelah terjadi pemberontakan besar-besaran di Kerajaan Johor
Malaka.”
Tun Habib            : Akhirnya ini adalah kali kelima belas penobatan ku sebagai sultan kerajaan Johor
Malaka.
Tengku Tengah    : Selamat Ayah handa, engkau memang pantas menjadi raja Se Johor  Malaka.
Tengku Pamarih  : Akhiri semua ini ayah
Tun Habib           : (Berbalik menghadap Pamarih) Apa maksudmu pamarih?????
Tengku tengah    : (Mengejek) Maksudku ayahanda kita tidak boleh bersenang-senang diatas
penderitaan orang lain. Pasti itu yang akan dikatakan pamarih ayah.
Tengku pamarih : Tapi itu benar kan???? Kerajaan ini diambil paksa oleh ayah, ayahanda tak berhak
memilikinya, ayahanda telah membunuh Sultan Mahmud Syah.
Tun habib          : (Geram dan Marah) Lancang dirimu pamarih!!!!! Kau ini anakku, seharusnya kau
mendukung ayahmu ini. (Pergi meninggalkan Tengku Pamarih)
Tengku tengah   : Jika kau tak ingin hidup sebagai putri raja, kau boleh angkat kaki dari kerajaan
Johor Malaka. ( Pergi meninggalkan Tengku pamarih).

“Sedangkan di istana pagaruyuang, telah dibesarkan oleh ratu pagaruyuang pewaris tunggal kerajaan
Johor Malaka yang di titipkan oleh datuk laksamana untuk menghilangkan rasa cemas dari   tun habib
yang ingin membunuh raja kecik.”

Raja Kecik       :”(duduk bersimpuh lalu menyembah)”. Ampun tuanku…..!!!!!! Apakah tuanku
memanggil hamba????
Ratu pagaruyuang    : Ada apa gerangan engkau Raja kecil, engkau berenung seorang diri, dibilik
kamarmu?????
Raja kecik       : Maafkan hamba tuanku!!! Hamba bermenung karna hamba ingin mengamalkan ilmu
dan budi pekerti luhur yang tuanku berikan, untuk membantu orang lain diluar sana.
Ratu Pagaruyuang    : Jika itu yang kau inginkan, pergilah kau untuk membantu orang yang lemah.
Tapi kau harus ingat janganlah sombong.
Raja kecik        : Terimakasih tuanku!!! Jika hamba telah usai mengerjakan tugas ini, hamba akan
segera kembali.
Ratu Pagaruyuang    : Pintu kerajaan Pagaruyuang terbuka lebar untuk mu.
Raja kecik        : Daulat Tuanku!!!! Hamba akan ingat semua pesan tuanku. (Duduk bersimpuh lalu
menyembah) hamba pamit tuanku. (Pergi keluar meninggalkan Ratu Pagaruyuang).
   
“Setelah meminta izin kepada Ratu Pagaruyuang, Raja Kecil memutuskan untuk berkelana ke
Kerajaan Palembang melalui sungai Batang hari”.
Ratu Palembang sangat senang dan menyayangi raja kecik, dan Ratu Palembang, mengangkat Raja
kecik sebagai Penjawat Tepak.

Ratu Palembang    : Raja kecik Kemarilah!!!


Raja kecik             : Daulat Tuanku.
Ratu Palembang    : Sekarang ini kau sah sebagai Penjabat tepak Kerajaanku!!!
Raja kecik             : Terimakasih Tuanku.
Ratu Palembang    : Bekerjalah dengan baik, dan jaga kepercayaanku ini.
Raja kecik             : Daulat tuanku!!! Apa yang bisa hamba lakukan untuk tuanku???
Ratu pelembang    : Temani aku ke Johor Malaka, untuk meminang salah satu anak Tun Habib.
Sebagai istri anak sulungku.
Raja kecil              : Baik tuanku, hamba siap menemani tuanku!!!

“Pergilah Ratu palembang bersama raja kecik. Untuk meminang Putri Tun Habib yang telah
membunuh ayah Raja kecik. Setelah sampai di Johor tak seorang pun yang mengetahui bahwa tukang
tepak adalah pewaris kerajaaan Johor Malaka. Rupanya Pinangan Ratu Palembang Ditolak oleh Tun
Habib.”

Tun habib               : ( Berdiri dan bertepuk tangan )” selamat datang Ratu palembang, selamat datang
di kerajaan ku. Mari silahkan duduk.
Ratu palembang    : Terimakasih Tun habib
Tun habib              : Jika aku boleh tau apa maksud kedatanganmu kemari???
Ratu Palembang    : Langsung saja, ku ingin meminang salah satu anak perempuanmu.
Raja kecik              : Ini jawatan Tepak ratu Palembang, Datuk bendahara…!!
Tun habib              : (Tertawa dan meremehkan) ha..ha..ha… kalian sudah dengarkan anakku
bagaimana????
Tengku tengah        :  Dari jawatan tepaknya saja, sudah terlihat jika kerajaannya pasti miskin dan
tidak memiliki harta yang banyak.
Tun habib              : Jawaban yang bagus Tengku tengah…. bagaimana dengan kau Pamarih???
Tengku Pamarih    : Aku terserah ayah saja..!!
Ratu Palembang    : Lalu Mahar apa yang harus aku berikan???
Tun habib              : Kerajaanmu Ratu Palembang??? Bagaimana???
Ratu Palembang    : Apa maksudmu Tun habib???
Tun habib              : Maksudku adalah angkat kakimu dari sini (Berdiri dan membuang Jawatan
Tepak) dan bawa ini jawatan tepak lusuh kerajaanmu.
Raja kecik              : (Ingin mengambail jawatan tapak)
Ratu palembang    : Sudah Raja Kecik, baiklah tun habib, ingat kejadian hari ini aku akan datang
untuk membalas perbuatanmu.

“Dengan cara yang tidak terhormat, Ratu Palembang dan Raja Kecik kembali ke Palembang,
sementara itu terjadi perdebatan di singgah sari kerajaan Johor.”

“ Dua tahun lamanya raja kecil meniggalkan Pagaruyuang. Dan ia memohon pamit kepada Ratu
Palembang untuk pulang ke Paguruyuang.”
Raja kecik              : Ampun tuanku!!! Ada hal yang ingin hamba katakan!!
Ratu Palembang    : Katakan saja Raja kecik!!!
Raja kecik              : Hamba ingin pulang ke Pagaruyuang karena hamba rasa tugas hamba telah
selesai.
Ratu pelembang    : baiklah, aku yang akan mengantar mu pulang ke Pagaruyuang.
Raja kecik             : Tidak usah Tuanku Hamba bisa pulang sendiri.
Ratu Palembang    : Aku ingin tau bagaimana tuanmu Ratu Pagaruyang.
Raja kecik              : Daulat Tuanku.
“Kembalilah Raja kecik pulang ke Pagaruyuang, ditemani Ratu Palembang”
Raja kecil                 : Mari tuanku!!
Ratu pagaruyuang    : Raja kecik kau sudah kembali, mari silahkan duduk ratu palembang.
Ratu palembang       : Sungguh aku senang bisa mampir di kerajaan Pagaruyuang.
Ratu pagaruyuang    : Sungguh aku pun demikian.
Raja kecik                 : Baiklah Tuanku, sepertinya tuanku ingin melepas lelah. Biar hamba keluar.
Ratu pagaruyuang    : Baiklah terima kasih. Pergilah engkau beristirahat.

“Biarpun Raja kecik telah pergi hingga ke palembang tapi dia belum mempunyai jawaban siapakah
dirinya ini sebenarnya. Dengan rasa gundah dihatinya ia tanyakan kepada Ratu Pagaruyuang.”

Raja kecik                 : Ampun tuanku, ada hal yang ingin hamba tanyakan
Ratu pagaruyuang    : Pertanyaan apa???? Apakah pertanyaan siapa kau dan dimana kau berasal
Raja kecik                 : Benar tuanku
Ratu pagaruyuang    : Mungkin inilah saatnya, kau sebenarnya anak sultan Mahmud Syah, Sultan
Kerajaan Johor. Tun habib telah membunuh ayahmu, lalu kakekmu Datuk Laksamana mengantarkan
kau kepadaku untuk terhindar dari tun habib.
Raja kecik                : (Berdiri dan Emosi) Jadi Tun Habiblah yang telah membunuh ayahku???
Ratu palembang       : Dia telah menolak pinanganku kala itu
Ratu pagaruyuang    : Siapkan Pasukan, kita akan mengambil johor kembali ketanganmu raja kecik.
Raja kecik                 : Daulat Tuanku. (Pergi)
    
“Dengan persiapan yang cukup, lengkap pada bulan Maret 1717 Raja kecik berangkat melalui sungan
Jintan(Siak) menuju Bengkalis dan sampai ke Malaka. Untuk merebut Johor dari Tun Habib. Setelah
sampai di Johor Raja Kecil Yang didampingi Ratu Pagaruyuang dan Ratu Palembang berhasil
mengalahkan Tun Habib. Karena kebijaksanaan Raja kecil dan keluarga Tun Habib di maafkan.’’

Raja kecik                : Pasukanmu sudah aku kalahkan, sebaiknya kau menyerah Tun habib.
Tun Habib                : ( Berlutut ) Ampuni aku raja kecik, ampuni kesalahanku.
Raja kecik                : ( Ingin menusukkan pedang ke Tun Habib ) Laknat kau Tun Habib, kau pantas
mati
Ratu Pagaruyuang    : Sabar anakku, semua orang pantas dimaafkan, ingat Budi Pekerti yang  telah
aku ajarkan.
Tengku pamarih       : Ampuni ayahku Raja kecik, maaf kan dia.
Tengku tengah         : Maafkan perlakuan kami yang telah seenaknya menolak pinanganmu kala itu.
Raja kecik                : Baiklah kalian aku maafkan, tapi kau harus menikah denganku tengku tengah.
Tengku tengah        : Baiklah jika itu yang kau inginkan.

“Awalnya raja kecik memang ingin menikahi Tengku tengah. Tapi setelah ia tinggal dikerajaannya ia
lebih menyukai tengku pamarih. Dan akhirnya Raja kecik memutuskan untuk menikah dengan tengku
pamarih.”

Tengku tengah       : (Tiba” masuk dan mendobrak pintu) Apa maksudmu Raja kecik??? Kau malah
menikahi adikku.
Raja kecik             : Tapi aku lebih menyukai adikmu restuilah pernikahan kami.
Tengku pamarih    : Maafkan aku kak, tapi ini semua atas persetujuan ayah dan raja kecik.
Tengku tengah      : Beraninya kalian melangkahkan ku, aku akan melakukan pemberontakan terhadap
pemerintahanmu. (dengan amat marah Tengku tengah meninggalkan mereka)
Tengku pamarih    : Sebaiknya kita pindahkan saja kerajaan ini ke Bintan, untuk menghindari Perang
saudara, karna ini tidak baik Raja kecik.
Raja kecik             : Kau benar Pamarih, aku akan memindahkan kerajaanku agar kakakmu dapat
merestui pernikahan kita.

Raja kecik bersama keluarga dan pasukannya meninggalkan Johor lalu Raja kecik membangun
kerajaan baru di Buton tepatnya ditepi sungai Jintan/ Sungai siak sekarang. Lalu kerajaan baru itu
diberi nama Siak Sri Indrapura.

Raja kecik                  : Bagaimana keadaan Pemerintahanku ibunda Ratu???.


Ratu Palembang        :  Pemerintahanmu baik dan Bijaksana.
Ratu Pagaruyuang    :  Benar Sebaiknya kau tetap berpegang teguh pada budi pekerti luhur yang aku
ajarkan.
Raja kecil                  : Daulat Ibunda, aku akan selalu mengingatnya. (Berdiri lalu berkata)
Hari ini aku sahkan kerajaan baru ini ku beri nama “Siak Sri Indrapura”
“Kerajaan Siak menjadi kerajaan yang besar baik dalam wilayah maupun dalam melawan penjajah
menuju Indonesia Merdeka.’’

Anda mungkin juga menyukai