Anda di halaman 1dari 47

TUGAS AKHIR

ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN (BLACK SPOT) DI JALAN


SEMARANG- DEMAK KABUPATEN DEMAK

( Studi Kasus Daerah Kecelakaan di Kabupaten Demak )

Diajukan Untuk Syarat Akademi Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat


Sarjana ( Strata – 1 ) Progaram Studi Teknik Sipil

Disusun Oleh :

AGUNG PRAYOGO

NIM : 2017013065

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2021
TUGAS AKHIR

ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN (BLACK SPOT) DI JALAN


SEMARANG- DEMAK KABUPATEN DEMAK

( Studi Kasus Daerah Kecelakaan di Kabupaten Demak )

Diajukan Untuk Syarat Akademi Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat


Sarjana ( Strata – 1 ) Progaram Studi Teknik Sipil

Disusun Oleh :

AGUNG PRAYOGO

NIM : 2017013065

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2021

I
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN (BLACK SPOT) DI RUAS


JALAN SEMARANG – DEMAK KABUPATEN DEMAK
Dipersiapkan dan disusun oleh :

AGUNG PRAYOGO
NIM : 2017013065
Telah dipertahankan di Dewan Penguji

Pada tanggal

Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing Tanda tangan

1. Dewi Sulistyorini, ST.,M.Eng

NIY : 7720575 ……………………

2. Drs. Ir. Iskandar Yasin, S.T., M.T., CIPM., IPM

NIY : 7908266 ……………………

Dosen Penguji
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ir. Iskandar Yasin, S.T .,M.T.,CIPM .,IPM


NIP : 7908266

II
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Agung Prayogo
NIM : 2017013065
Judul Tugas Akhir : ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN
( BLACK SPOT ) DI RUAS JALAN SEMARANG
– DEMAK KABUPATEN DEMAK
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini merupakan hasil
penelitian. Pemikiran dan pemaparan asli saya sendiri. Saya tidak
mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang dipublikasikan
sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagai bahan yang pernah
diajukan untuk gelar atau ijazah pada Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
atau perguruan tinggi lainnya. Apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Demikian pernyataan ini saya buat.

Yogyakarta, Desember 2021

III
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirar Allah SWT yang telah
melimpahkan rahamat serta hidaya-nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan judu “ Anaisis Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot)
Di Ruas Jalan Semarang – Demak Kabupaten Demak”, sebagai salah satu
syarat yang wajib dilakukan untuk penyelesaian Program Sarjana (Strata-1)
Teknik Sipil Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Dalam melakukan penulisan Tugas Akhir penuis menyadari bahwa tidak


mungkin menyelesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan, dan penyemngat serata
bimbingan dari berbagai pihak selama penyusunan Tugas Akhir ini. Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan kepada :

1. Kedua orang tua saya serta kerabat/keluarga.


2. Bapak Dr. Ir. Iskandar Yasin, S.T.,M.T.,CIPM. Selaku Dekan Fakulas
Teknik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
3. Bapak Ir. Widarto Sutrisno, S.T., M.T .,CIPM. Selaku Kaprodi Teknik
Sipil Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
4. Ibu Dewi Sulistyorini, S.T .,M.T. dan Bapak Dr. Ir. Iskandar Yasin, S.T .,
M.T ., CIPM. Selaku Dosen Pembimbing.
5. Seluruh teman – teman serta semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu, saya mengucapakan banyak trimaksih atas motivasi dan
dukungan berupa do’a sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

IV
ABSTRAK

Demak sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah terletak pada


koordinat 6°43’26” - 7°09’43” Lintang Selatan dan 110°27’58” -
110°48’47” Bujur Timur, dengan luas wilyah 897,4 km², dan menurut BPS
jumlah penduduk 595.136 jiwa di tahun 2020. Seiring bertambahnya
penduduk di Kabupaten Demak tiap tahunnya menyebabkan kebutuhan
transportasi juga semakin meningkat, yang akan berdampak pada
permasalahaan transportasi. Ruas Jalan Semarang – demak adalah salah satu
jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Demak dan Semarang. Di
daerah sepanjang Ruas Jalan Semarang – Demak banyak berdirinya pabrik
industry hal itu salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas,
kelalian dan juga kondisi jalan banyak yang rusak juga mejadi penyebab
terjadinya kecelakaan lulu lintas. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui analisis karakteristik kecelakaan, menganalisis faktor apa
penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penelitian dan Analisis ini
menggunakanan metode Z- Score. Dari analisis di Ruas Jalan Semarang –
Demak terdapat faktor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah faktor
manusia, dan dari Ruas Jalan Semarang – Demak yang paling banyak
terjadinya kecelakaan lalu litas yaitu Ruas Jalan Semarang – Demak,
Sayung. Jenis kendaraan yang paling banyak terlibat adalah sepeda motor
(114 kendaraan). Jenis kecelakaan berdasrkan korban kecelakaan yang
paling banyak adalah luka ringan 100 orang 1 luka berat dan 49 meninggal
dunia. Jam yang sering terjadi kecelakaan yaitu pada pukul 06.00 s/d 12.00.

V
DAFTAR PUSTAKA

TUGAS AKHIR.......................................................................................................I

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................II

HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................III

KATA PENGANTAR...........................................................................................IV

ABSTRAK..............................................................................................................V

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................3

1.4 Batasan Masalah........................................................................................3

1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................3

1.6 Keaslian Penelitian....................................................................................3

BAB II......................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5

BAB III....................................................................................................................9

LANDASAN TEORI...............................................................................................9

3.1 Daerah Rawan Kecelakaan........................................................................9

3.2 Klasifikasi Kecelakaan..............................................................................9

3.3 Pembobotan (weighting)..........................................................................10

3.4 Strategi Peningkatan Keselamatan..........................................................10


3.5 Metode Z – Score....................................................................................11

3.6 Faktor – Faktor Penyebab Kecelakaan....................................................12

BAB IV..................................................................................................................14

METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................14

4.1 Diagram Alir Penelitian...........................................................................14

4.2 Pengumpulan Data Studi Kasus..............................................................15

4.3 Langkah – langkah..................................................................................15

4.4 Peralatan Penelitian.................................................................................15

4.5 Pengambilan Data....................................................................................15

4.6 Jadwal Penelitian.....................................................................................16

BAB V....................................................................................................................17

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA............................................................17

5.1 Analisa Karakteristik Kecelakaan...........................................................17

5.1.1 Jumlah Kecelakaan..........................................................................17

5.1.2 Kelas Korban Kecelakaan................................................................18

5.1.3 Faktor Penyebab Kecelakaan...........................................................22

5.2 Analisis Area Blackspot..........................................................................23

5.3 Lokasi Black Spot Jalan Semarang – Demak..........................................24

5.3.1 Lokasi terjadinya kecelakaan di ruas Jalan Semarang – Demak,


Sayung di Kabupaten Demak.........................................................................24

5.3.2 Lokasi Terjadinya Kecelakaan di ruas Jalan Semarang – Demak,


Karang Tengah Kabupaten Demak.................................................................26

5.3.3 Lokasi Terjadinya Kecelakaan di ruas Jalan Semarang - Demak,


Kalikondang Kabupaten Demak.....................................................................27

5.3.4 Lokasi Terjadinya Kecelakaan di Ruas Jalan Semarang – Demak,


Bango Kabupaten Demak...............................................................................29
5.3.5 Lokasi Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Jalan Semarang
– Demak, Wonorenggo Kabupaten Demak....................................................30

5.3.6 Lokasi Terjadinya Kecelakaan di Ruas Jalan Semarang – Demak,


Sunan Kalijogo...............................................................................................32

5.4 Analisis Kondisi Jalan.............................................................................33

BAB VI..................................................................................................................35

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................35

6.1 Kesimpulan..............................................................................................35

6.2 Saran........................................................................................................35
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Di seluruh dunia kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang


begitu sangat serius dikarenakan begitu banyak korban dan kerugian yang
terjadi karena kecelakaan lalu lintas,maka dari itu supaya trasportasi
berjalan dengan lancar perlu adanya analisa keseimbangan dari beberapa
aspek, mulai dari kendaraan, pengendara, serta prasana lalu lintas yang baik.

Trasportasi merupakan bagian penting bagi kehidupan masyarakat


baik itu traportasi umum maupun pribadi, baik umtuk aktifitas masyarakat
maupun angkutan barang. Dalam trasportasi keselamatan sangat di
utamakan dan wajib untuk diperhitungkan baik trasportasi umum maupun
pribadi.

Demak sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah terletak pada


koordinat 6°43’26” - 7°09’43” Lintang Selatan dan 110°27’58” -
110°48’47” Bujur Timur, dengan luas wilyah 897,4 km², dan menurut BPS
jumlah penduduk 595.136 jiwa di tahun 2020. Seiring bertambahnya
penduduk di Kabupaten Demak tiap tahunnya menyebabkan kebutuhan
transportasi juga semakin meningkat, yang akan berdampak pada
permasalahaan transportasi.
Ruas Jalan Semarang – demak adalah salah satu jalan utama yang
menghubungkan Kabupaten Demak dan Semarang. Di daerah sepanjang
Ruas Jalan Semarang – Demak banyak berdirinya pabrik industry hal itu
salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, kelalian dan
juga kondisi jalan banyak yang rusak juga mejadi penyebab terjadinya
kecelakaan lulu lintas.

1
2

Permasalahan trasportasi merupakan masalah yang cukup kompleks


yang berkaitan dengan ketidakseimbangan dalam sistem transportasi. Sistem
transportasi pada dasarnya terdiri dari sub-sub sistem antara pemakai jalan
dan sarana angkutan, dengan ketersediaan prasaran jalan. Prasarana jalan
selalu digunakan masyarakat untuk berpindah-pindah tempat dengan
menggunakan modal trasportasi. Masalah lalu lintas senantiasa berkembang
sejalan dengan majunya perkembangan teknologi modern. Perkembangan
tersebut disamping membawa manfaat bagi pemakai jalan antara lain
dengan semakin banyaknya kemudahan-kemudahan serta kenyamnan-
kenyamanan di bidang trasportasi, menimbulkan pula berbagai dampak baik
dan dampak positif maupun dampak negatif.

Semakin meningkatnya jumlah kendaraan setiap tahunnya sangat


berpengaruh terhadap kenaikan volume lalu lintas yang ada di jalan raya
merupakan faktor besar penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sering
kita jumpai di jalan raya dengan kondisi jalan banyak yang berlubang, retak,
permukaan jalan tidak rata, seiring dengan hal tersebut dalam realita
pengendara berusaha sebisa mungkin menghindari kondisi jalan tersebut,
akan tetapi dengan yang dilakukan oleh pengendara dapat dapat
membahayakan pengendara lain di yang berada di dekatnya.

Dalam penelian ini ada beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu,
dengan menentukan titik lokasi (black spot) disepanjang jalan yang akan
diteliti, maka akan dapat menemukan penyebab terjadinya kecelakaan dan
cara pencegahanya, serta untuk memberi tau solusi dalam berlalu lintas.
Penelitian yang dilakukan di lokasi daerah rawan kecelakaan ini semoga
bermanfaat dan mampu menggambarkan kepada para pengguna jalan
dimana titik lokasi daerah rawan kecelakaan serta menemukan solusi cara
bagaimana mengatasi atau menimimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sehingga pengguna jalan menjadi lebih nyaman dan tertib berlalu lintas.
3

I.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas diketahui ada banyak faktor yang
mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas, maka dari itu bagaimana
menentukan daerah rawan kecelakaan yang menyebabkan kecelakaan di
ruas Jalan Semarang – Demak, Kabupaten Demak.

I.3 Tujuan

Berikut tujuan dari penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristk kecelakaan di ruas Jalan Semarang –


Demak, Kabupaten Demak.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan di ruas Jalan Semarng – Demak, Kabupaten Demak.
3. Untuk mengetahui daerah rawan kecelakaan di Ruas Jalan Semarang –
Demak, Kabupaten Demak.

I.4 Batasan Masalah

Untuk penulisan lebih terarah dan membatasi masalah agar lebih


sederhana, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini mengenai daerah rawan kecelakaan yang dilakukan di


ruas Jalan Semarang – Demak, Kabupaten Demak.
2. Data yang digunakan dari data sekunder tahun 2016 - 2018 dari Polres
Demak.

I.5 Manfaat Penelitian

Dapat memberikan informasi yang dapat diketahui pengguna jalan


mengenai analisa daerah rawan kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan
Semarang – Demak, Kabupaten Demak.
4

I.6 Keaslian Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini sebagai cara evaluasi terhadap


tingginya daerah rawan kecelakaan di Kabupaten Demak. Penulisan tugas
akhir penulis buat dengan judul “ ANALISIS DAERAH RAWAN
KECELAKAAN DI RUAS JALAN SEMARANG – DEMAK
KABUPATEN DEMAK”, mungkin banyak judul yang sama. Kecuali
kutipan dan ringkasan yang telah penulis jelaskan sumbernya dari mana.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Irianto (2016), kejadian kecelakaan sangat mengkhawatirkan


masyarakat Indonesia , karena banyak korban yang terjadi akibat kecelakaan lalu
lintas berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi tiga macam yaitu : cidera ringan,
cidera berat, dan fatal (meninggal dunia)

Dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkatan Jalan
meyebutkan bahwa :

1. Korban mati adalah korban yang dipastikan mati sebagai akibat


kecelakaan lalu lintas dalam jangka waktu paling lama 30 hari setelah
kecelakaan,
2. Korban cidera berat adalah korban yang karena luka – lukanya menderita
cacat atau harus dirawat dengan jangka waktu lebih dari 30 hari sejak
terjadinya kecelakaan,
3. Korban cidera ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam
pengertan di atas.

Bolla 2013, dalam penelitian ini menjukan di Jalan Timor Raya KM 02 –


KM 11. Kota Kupang sangat tinggi tingkat kecelakaanya. Dilihat dari data tahun
2009 - 2011 yang diperoleh dari Rumah Sakit Bhayangkara Kupang. Untuk
mengetahui penyelesaian dan solusi di daerah rawan kecelakan (black spot) di
Kota Kupang.

Dalam penelitian ini ada tiga metode yang akan digunakan di antaranya
yaitu:

1. Metode EAN ( Equivalent Accident Number ), metode ini untuk


menghitung angka kecelakaan.

5
6

Rumusan EAN :

EAN = 12 MD + 6 LB + 3 LR + K ( 1 )
Di mana :

MD = Korban meninggal ( jiwa ).


LB = Jumlah korban luka berat ( orang ).
LR = Jumlah korban luka ringan (orang ).
K = Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas dengan kerugian material.

2. Metode BKA ( Batas Kontrol Atas ), metode ini di gunakan untuk


mendapatkan daerah rawan kecelekaan.
Rumusan BKA :
BKA = C + 3 √C
Dimana :
C = Rata – rata angka kecelakaan EAN.

3. Metode UCL ( Upper Control Limit ), metode ini digunakan untuk


menemukan daerah rawan kecelakaan.
Rumusan UCL :

UCL = ƛ + Ψ x √([ƛ/m) + ((0.829)/m) + (1/2 x m)])

Dimana :

ƛ = Rata – rata angka kecelakaan EAN

Ψ = Faktor probabilitas = 2.576

m = Angka kecelakaan ruas yang ditinjau (EAN)

Dari hasil penelitian ini menggunakan metode EAN terjadi ( black site ) di
KM 07 dengan angka kecelakaan 288 dan di KM 08 dengan angka kecelakaan
249. Karena terjadi yang melebihi angka kecelakaan dan terindenfikasi (black
site), EAN melebihi batas control BKA dan UCL. Dari hasil yang diperoleh BKA
7

di KM 07 menujukan angka 142 sedangka UCL 141 dan pada KM 08 menujukan


BKA 142 sedangkan UCL 139.

Qurni (2016), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik


daerah rawan kecelakaan lalu lintas. dan menentukan area rawan kecelakaan.
Dengan menentukan titik koordinat X dan Y, penggunaan lahan dan rambu lalu
lintas.

Dalam penelitian menggunakan metede Z-Score dan Cusum (Cumulative


Summar ).

Dari hasil penelitian bahwa karakteristik daerah rawan kecelakaan dan titik
rawan kecelakaan di pengaruhi oleh penggunaan lahan ,volume lalu lintas, rambu
lalu lintas dan data kecelakaan.

Widyastuti (2019), tujuan peneliti ini untuk menemukan faktor terjadinya


kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di Kota Surabaya, oleh karena itu
dibutuhkan analisis untuk menemukan dimana letak daerah rawan kecelakaan
(black site), untuk segera menemukan penanganan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Z-score untuk


menentukan ruas jalan yang memiliki angka kecelakaan tertinggi, dan dapat
menemukan sebagai daerah rawan kecelakaan (black site).

Dari hasil penelitian yang menggunakan metode z-score menemukan hasil


yang terindentifikasi daerah rawan kecelakaan (black site). Ada tiga lokasi ruas
jalan yaitu Jalan Ahmad Yani, Jalan Mastrip, dan Jalan Ir. Soekarno.

Fahza (2019), dalam penelitianya menjelaskan ada beberapa faktor yang


mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas, dan faktor – faktor penyebab
terjadinya kecelakaan lalu lintas yaitu meliputi faktor manusia, kendaraan, kondisi
jalan, dan kondisi geometri jalan.
8

1. Faktor manusia

Manusia adalah salah satu penyebab faktor utama penyebab


terjadinya kecelakaan lalu lintas sebagai pemakai jalan maupun
sebagai pengendara kendaraan. Kebanyakan penyebab utama
terjadinya kecelakaan adalah pengemudi kendaraan.

2. Faktor kendaraan

Kendaraan adalah salah satu faktor yang perlu perhatikan


oleh pengemudi. Kendaran harus perlu pengontrolan supaya dapat
menunjang layaknya kendaraan sehingga layak digunakan.

3. Faktor geometri jalan

Kondisi jalan sangat berpengaruh dalam penyebab


terjadinya kecelakaan lalu lintas. Seperti permukaan aspal yang
bergelombang, retak hingga berlubang. Selain itu marka, dan
rambu lalu lintas yang tidak berfungsi juga sangat dapat
berpengaruh terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Menurut Fachrurozy (1996), ada tiga tipe angka kecelakaan lalu lintas
yang spesifik dalam hitungan secara kejadian berdasarkan tahun :

1. Dengan menggambarkan angka kecelakaan lalu lintas secara umum


dengan total yang terjadi.
2. Dengan angka kematian kecelakaan pada tingkat yang parah.
3. Dengan angka keterlibatan yang menggambarkan tipe pengemudi
dan kendaraan yang terlibat kecelakaan.

Dalam angka kecelakaan per km (accident rate per kilometer), untuk


mengetahui perbandingan suatu angka kecelakaan pada ruas jalan yang
memiliki jenis yang sama.
BAB III

LANDASAN TEORI

III.1 Daerah Rawan Kecelakaan

Widyastuti (2019), menyampaikan faktor terjadinya kecelakaan lalu


lintas yang sering terjadi di perkotaan baik lokasi rawan kecelekaan yang
dianggap sebagai (black spot) adalah ruas jalan sepanjang 500 meter.
Karena itu dibutuhkan analisis untuk menemukan di mana letak daerah
rawan kecelakaan (black site ),untuk segera menemukan penanganan.

Untuk menentukan black spot ada beberapa kriteria yang dapat


digunakan yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat kecelakaan melebihi nilai kritris yang diturunkan dari


analisis statik yang tersedia.
2. Jumlah kecelakaan selama beberapa priode tertentu yang melebihi
suatu nilai tingkat kecelakaan rata – rata.
3. Jumlah tingkat kecelakaan dan kecelakaan, keduanya melebihi
nilai tingkat kecelakaan rata – rata.
4. Tingkat kecelakaan atau accident rete ( perkendaraan ) untuk suatu
periode.

III.2 Klasifikasi Kecelakaan

Menurut Undang – undang LLAJ Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 229 untuk
menentukan karakteristik kecelakaan lalu lintas yang dapat dibagi tiga
golongan yaitu :

1. Kecelakaan lalu lintas ringan, kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya


kerusakan di kendaraan maupun barang.
2. Kecelakaan lalu lintas Sedang, kecelakaan yang mengakibat terjadinya
kerusakan pada kendaraan dan terjadi luka ringan.

9
10

3. Kecelakaan lalu lintas berat, kecelakaan yang mengakibatkan kerusakaan


pada kendaraan, terjadi korban luka parah dan meninggal dunia.

III.3 Pembobotan (weighting)

Pembobotan yang akan di gunakan dalam perhitungan mengacu pada


standar pembobotan dari hasil Trasport Research Laboratory (1997), yaitu :

MD : LB : LR = 3 : 2 : 1

Di mana :

MD = Meninggal dunia

LB = Luka berat

LR = Luka ringan

Kemudian dilakukan pembobotan terhadap tingkat kecelakaan


dengan perbandingan :

JKM : JPK : JK = 12 : 3 : 1

Di mana :

JKM = Jumlah Korban Kecelakan Manusia

JPK = Jumlah Pelaku Kecelakaan

JK = Jumlah Kecelakaan

III.4 Strategi Peningkatan Keselamatan

Salah satu bentuk solusi untuk suatu rencana meningkatkan


keselamatan secara struktural yang sering diketahui dengan 3E yaitu :
rekayasa (engineering), pengawasan (enforcement), dan ditambah dengan
2E salah satu eveluasi (evaluations) dan dukungan (encouragement).
11

Untuk mengetahui data di atas diperlukan yaitu :

a. Pendataan diseragamkan dalam analisa yang berlaku secara


nasional
b. Lembaga yang menangani kecelakaan harus mempunyai hak dan
sumberdaya
c. Diagnosa terhadap kecenderungan kecelakaan sebagai hail tingkat
nasional dari rencana induk lalu lintas.
d. Upaya yang begitu positif yang berkerja terlatih keselamatan jalan
salah satu upaya untuk mengatasi jumlah kecelakaan dengan
mengetahui dan mengelola data juga sistem untuk merencanakan
keselamatan berkendara.

Untuk meningkatkan pencegahan keselamatan dalam kecelakaan


harus dengan meperhatikan desain dan perencanaan pada suatu jalan
perkampungan ataupun di sebuah perkotaan yang begitu padat penduduk
dengan tingat kecelakaan yang begitu tinggi, perlu adanya pembenahan
yang khususnya terhadap bus, motor, dan pejalan kaki, dan pembangunan
liar di sepanjang jalan, tentunya sangat menggangu keselamatan dalam
berkendara jika membangun tanpa memperhatikan keselamatan berkendara.

Berikut merupakan solusi yang dapat diterapkan :

a. Dalam menentukan klasifikasi jalan sebagai pedoman perlu adanya


fungsi, desain dan pengguna jalan.
b. Dalam perencanaan desain yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan
pengguna jalan serta petunjuk jalan yang harus dilengkapi.

III.5 Metode Z – Score

Metoden Z – Score adalah suatu metode untuk menentukan ruas jalan


yang memiliki angka kecelakaan tertinggi, dan menentukan titik daerah
rawan kecelakaan (black site).
12

Untuk menentukan metode daerah rawan salah satunya dengan


menggunakan metode Z – Score untuk menemukan nilai Z – Score, rumus Z
yaitu sebagai berikut :

Zi =
χi−X
S

Keterangan :

Zi : Nilai Z – Score kecelakaan

Xi : Angka kecelakaan per segmen

S : Standart deviasi

X : Rata – rata angka kecelakaan

Untuk menentukan klasifikasi daerah rawan kecelakaan yaitu sebagai berikut :

Tabel 3 1 Klasifikasi Penentuan Daerah Rawan

No Nilai Z - Score Kriteria


Sumber
1 : (austroadnilai
1992)positif (0,) rawan kecelakaan
2 nilai negatif (-0,) tidak rwan kecelakaan
III.6

Faktor – Faktor Penyebab Kecelakaan

Ada beberapa faktor kecelakaan dan dapat diklasifikasikan. Menurut


klasifikasi kecelakaan yang dipakai PT. Jasa Marga (Persero) dalam
Sulistyono (1998) adalah :

1. Berdasarkan tingkat kecelakaan, tingkat kecelakaan digolongkan


menjadi empat yaitu kecelakaan sangat ringan (damage only),
kecelakaan ringan, kecelakaan berat, dan kecelakaan fatal.

2. Dari korban kecelakaan berdasarkan klasifikasinya yaitu :


 Korban luka ringan,
13

Luka yang mengakibatkan korban merasa sakit yang tidak perlu


memerlukan perawatan inap di suatu rumah sakit selain yang
diklasifikasikan luka berat
 Korban luka berat,
Luka yang mengakibatkan korban menderita sakit yang
memerlukan tanganan rawat inap di rumah sakit.
 Korban meninggal dunia.
3. Faktor yang menyebabkan kecelakaan, dan berdasarkan faktor
penyebab kecelakaan yaitu :
 Faktor pengemudi
 Faktor kendaraan
 Faktor lingkungan
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

IV.1 Diagram Alir Penelitian

Berikut merupakan alur penelitian flow chart

MULAI

STUDI LITERATUR

TUJUAN PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA

DATA SEKUNDER

Data Kecelakaan di Jalan Semarang -Demak

Kabupaten Demak

PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 4.1- 1 flow chart

14
15

IV.2 Pengumpulan Data Studi Kasus

Titik Lokasi daerah rawan kecelakaan di Jalan Semarang – Demak,


Kabupaten Demak :

1. Jalan Semarng – Demak, Sayung.


2. Jalan Semarang – Demak, Karang Tengah.
3. Jalan Semarang – Demak, Kalikondang.
4. Jalan Semarang – Demak, Sunan Kalijaga
5. Jalan Semarang – Demak, Bango
6. Jalan Semarang – Demak, Wonorenggo

IV.3 Langkah – langkah

Langkah – langkah utama dalam penelitian ini adalah :

1. Mempelajari tinjauan pustaka dari beberapa sumber yang berkaitan


langsung dalam penelitian, dan sebagian membaca jurnal dan
penelitian terdahulu.
2. Menentukan tujuan penelitian dan penyusunan rencana analisis data
3. Penggumpalan data yang diperoleh dari laporan kecelakaan lalu lintas
yang ada di Polres Kabupaten Demak tahun 2016, 2017, dan 2018
4. Melakukan analisis menggunakan metode Z – Score
5. Pengolahan serta menyajikan data kecelakaan lalu lintas

IV.4 Peralatan Penelitian

Dalam penelitian ini alat yang digunakan yaitu laptop, software dan
juga metode penelitian.

IV.5 Pengambilan Data

Objek yang jadi penelitian yaitu Jalan Semarang – Demak, dalam


penelitian tersebut data yang dipakai adalah data dari Polres Demak yang
digunakan dalam penelitian daerah rawan. Data yang diambil berupa data
kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan Semarang – Demak dari
tahun 2016, 2017, dan 2018.
16

IV.6 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dimulai dari persiapan, penulisan, pengumpulan data,


dan juga analisis data dimulai dari bulan September sampai Desember 2021.
BAB V

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

V.1 Analisa Karakteristik Kecelakaan

Untuk menentukan analisis karakteristik dengan meliputi jumlah dari


kecelakaan, kelas korban dalam kecelakaan, waktu dalam kecelakaan, jenis
kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan, dan jenis kecelakaan yang
terjadi. Berikut merupakan tabel karakteristik dalam kecelakaan lalu lintas
di Kabupaten Demak.

Nama Ruas Jalan 2016 2017 2018

Jalan Semarang-Demak, Sayung 4 19 15

Jalan Semarang-Demak, Karang Tengah 1 4 6

Jalan Semarang-Demak, Kalikondang 0 5 5

Jalan Semarang-demak, Bango 2 4 9

Jalan Semarang-Demak,Wonorenggo 0 5 8

Jalan Semarang-Demak, Sunan Kalijogo 0 2 10

JUMLAH 7 39 53
V.1.1 Jumlah Kecelakaan

Tabel 5.1. Jumlah Kecelakaan di Jalan Semarang – Demak, Kabupaten Demak

17
18

Sumber dari : Polres Demak

GRAFIK KECELAKAAN
Jalan Semarang-Demak,Sunan Kalijogo

Jalan Semarang-Demak,Wonorenggo

Jalan Semarang-demak,bango

Jalan Semarang-Demak,kalikondang

Jalan Semarang-Demak,Karang Tengah

Jalan Semarang-Demak,Sayung

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

2018 2017 2016

Gambar 5.1. Grafik Jumlah kecelakaan

Dari analisa menurut grafik di atas angka kecelakaan yang yang


terjadi dalam waktu tiga tahun terakhir mengalami kenaikan. Dan dari
kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Semarang – Demak yang paling bayak
terjadi kecelakaan lalu lintas ditahun 2018. Grafik di atas menujukan di
Jalan Semarang – Demak, Sayung begitu banyak terjadinya kecelakaan
lalu lintas.

V.1.2 Kelas Korban Kecelakaan

Tabel 5.2. Kelas Korban Kecelakaam

Tahun
2016 2017 2018
Ruas Jalan
M L L M L L M L L
D B R D B R D B R
Jalan Semarang-Demak,
0 0 1 7 0 18 8 1 21
Sayung
Jalan Semarang-Demak, 0 0 2 3 0 10 3 0 11
19

Karang Tengah
Jalan Semarang-Demak,
0 0 1 7 0 1 3 0 5
Kalikondang
Jalan Semarang-
0 0 3 2 0 3 3 0 6
demak,Bango
Jalan Semarang-
0 0 0 4 0 2 4 0 7
Demak,Wonorenggo
Jalan Semarang-
0 0 0 0 0 2 5 0 7
Demak,Sunan Kalijogo
Jumlah 0 0 7 23 0 36 26 1 57
Sumber Polres Demak

GRAFIK KELAS KORBAN KECELAKAAN


25

20

15

10

0
MD LB LR MD LB LR MD LB LR
2016 2017 2018
Tahun

Jalan Semarang-Demak,Sayung Jalan Semarang-Demak,Karang Tengah


Jalan Semarang-Demak,kalikondang Jalan Semarang-demak,bango
Jalan Semarang-Demak,Wonorenggo Jalan Semarang-Demak,Sunan Kalijogo

Gambar 5.2. Grafik Kelas Korban Kecelakaan

Bedasarkan analisa dari data grafik di atas kecelakaan lalu lintas


yang terjadi di ruas Jalan Semarang – Demak dari tahun 2016, 2017 dan
2018, yang paling tertinggi tingkat kecelakaanya pada tahun 2018.
Berdasarkan kelas korban kecelakaan lalu lintas yang paling begitu banyak
yaitu di Luka Ringan (LR), data tersebut menunjukan hampir tiap tahun
kecelakaan lalu lintas dengan luka ringan terus meningkat di sepanjang ruas
Jalan Semarang – Demak.
20

1. Karaktersitik Berdasrkan Waktu


Tabel 5.3. Karakteristik Waktu Kecelakaan
Jumlah
Waktu Kecelakaan Tahun Rata-rata
Kecelakaan
2016 1
Pagi hari 06.01 S/D
2017 26 16.66666667
12.00 WIB
2018 23
2016 1
Siang hari 12.01 S/D
2017 14 14.33333333
18.00 WIB
2018 28
2016 1
Malam hari 18.01 S/D
2017 9 6.666666667
00.00 WIB
2018 10
2016 3
Dini hari 00.00 S/D
2017 13 9.666666667
06.00 WIB
2018 13

Sumber : Polres Demak

GRAFIK WAKTU KECELAKAAN


28
26
23

14
13 13
10
9

3
1 1 1
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
pagi hari 06.01 S/D Siang hari 12.01 S/D Malam hari 18.01 S/D Dini hari 00.00 S/D
12.00 18.00 00.00 06.00

Gambar 5.3. Grafik Waktu Kecelakaan


21

Dari data grafik di atas kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas
Jalan Semarang – Demak yang paling banyak terjadi yaitu di pagi hari jam
06.001 S/D 12.00 WIB dan juga di siang hari yaitu jam 12.01 S/D 18.00
WIB.

2. Klasifikasi Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kendaraan.

Sumber : Polres Demak

Tabel 5.1.2.3 Kecelakaan Berdasrkan Jenis Kendaraan

Bus/
Tahun Jumlah Sepeda Pejalan
Pick Up Mini Truck
Kecelakaan Kecelakaan Motor Kaki
bus

2016 7 4 1 2 2 1

2017 39 55 2 8 24 14

2018 58 55 6 13 30 4

Jumlah 104 114 9 23 56 19


22

GRAFIK KECELAKAAN BERDASRKAN


JENIS KENDARAAN
5555

30
24

13 14
6 8
4 2 2 2 4
Sepeda 1
Pick Up Bus/ Truck 1
Pejalan
Motor Mini bus Kaki

Tahun Kecelakaan Jumlah Kecelakaan 2016 7


2017 39 2018 58

Gambar 5.4. Grafik Kecelakaan Berdasarkan Jenis kendaraan

Grafik di atas menunjukan betapa banyaknya kecelakaan lalu


lintas yang terjadi oleh kendaraan bermotor. Kecelakaan bermotor
paling banyak terjadi ditahun 2017, 2018 yang terjadi di sepanjang
Jalan Semarang – Demak.

V.1.3 Faktor Penyebab Kecelakaan

Menurut analisa yang sudah dilakukan, faktor penyebab


terbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi adalah
faktor kelalaian manusia (human error), faktor tersebut terjadi karena
kurangnya perawatan terhadap kendaraan dan juga faktor infrastruktur
yang kurang begitu memadai pada ruas jalan yang sering terjadi
kecelakaan lalu lintas.

Dalam analisa diatas berdasarkan data yang diperoleh tingkat


kecelakan yang terjadi di Jalan Semarang – Demak ditahun 2016,
2017 dan 2018 begitu tinggi tiap tahunnya dan dari tiga tahun tersubut
yang paling tinggi terjadinya kecelakaan lalu lintas pada tahun 2018.
23

Dapat diketahui faktor yang sering terlibat kecelakaan lalu


lintas yaitu pengendara bermotor yang begitu sangat sering terjadi,
waktu kecelakan juga yang paling banyak di waktu jam 06.00 s/d
12.00 WIB dan padatnya Jalan Semarang – Demak yang
menghubungkan antar kabupaten membuat aktifitas berlalu lintas
sangat begitu sibuk, dari hal itu faktor kelalaian manusia yang
menyebabkan kecelakaan.

V.2 Analisis Area Blackspot

Berikut adalah langkah cara perhitungan Z – Score menentukan


daerah rawan kecelakaan (black spot)

Untuk menentukan metode daerah rawan salah satunya dengan


menggunakan metode Z – Score untuk menemukan nilai Z – Score, rumus
Z yaitu sebagai berikut :

Zi =
χi−X
S

Zi : Nilai Z – Score kecelakaan

Xi : Angka kecelakaan per segmen

S : Standart deviasi

X : Rata – rata angka kecelakaan

Tabel 5.2 Hasil Analisis Z – Score Daerah Rawan Kecelakaan

201 Z-
Nama Jalan 2016 2017 8 Score Kriteria
Jalan Semarang- Rawan
4 19 15 2.20682
Kecelakaan
Demak,Sayung
Jalan Semarang- Tidak Rawan
1 4 6 -0.5645
Kecelakaan
Demak,Karang Tengah
24

Jalan Semarang- Tidak Rawan


0 5 5 -0.6672
Demak,kalikondang Kecelakaan
Jalan Semarang- Tidak Rawan
2 4 9 -0.154
demak,bango Kecelakaan
Jalan Semarang- Tidak Rawan
0 5 8 -0.3593
Demak,Wonorenggo Kecelakaan
Jalan Semarang- Tidak Rawan
0 2 10 -0.4619
Demak,Sunan Kalijogo Kecelakaan
Sumber : Hasil Analisis, 2020

Menurut dari hasil analisis perhitungan dengan metode Z – Score,


daerah yang paling rawan menurut perhitungan Z – Score di Jalan Semarang
– Demak yaitu di ruas Jalan Semarang – Demak, Sayung.

V.3 Lokasi Black Spot Jalan Semarang – Demak

V.3.1 Lokasi terjadinya kecelakaan di ruas Jalan Semarang – Demak,

Sayung di Kabupaten Demak.

Lokasi terjadinya laka

Gambar 5.5 Lokasi Titik kecelakaan

Lokasi jarak black spot


25
V.3.2 Lokasi Terjadinya Kecelakaan di ruas Jalan Semarang – Demak,

Karang Tengah Kabupaten Demak

Lokasi Terjadinya Laka

`
Lokasi Jarak Black Spot

V.3.3 Lokasi Terjadinya Kecelakaan di ruas Jalan Semarang - Demak,

Kalikondang Kabupaten Demak.

Lokasi Terjadinya Laka

`
Lokasi Jarak Black Spot

`
V.3.4 Lokasi Terjadinya Kecelakaan di Ruas Jalan Semarang – Demak,

Bango Kabupaten Demak

Lokasi Terjadinya Laka

`
Lokasi Jarak Black Spot

V.3.5 Lokasi Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Jalan

Semarang – Demak, Wonorenggo Kabupaten Demak.

Lokasi terjadinya laka

`
Lokasi Jarak Black Spot

`
V.3.6 Lokasi Terjadinya Kecelakaan di Ruas Jalan Semarang – Demak,

Sunan Kalijogo

Lokasi Terjadinya Laka

`
Lokasi Jarak Black Spot

V.4 Analisis Kondisi Jalan

Berikut merupakan kondisi jalan di ruas Jalan Semarang - Demak

`
Gambar 5.4 kondisi di Ruas Jalan Semarang – Demak, sayung

Dari gambar tersebut di ruas Jalan Semarang – Demak begitu padat dan
sibuk terlihat begitu banyaknya kendaraan dan rusaknya jalan juga sangat
berdampak terjadinya kecelakaan.

Gambar 5.5 lokasi Pengamatan

`
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan

Bisa diambil kesimpulan dalam pembahasan berdasarkan analisis


yang sudah dilakukan di Jalan Semarang – Demak sebagai berikut :

1. Pada analisis daerah rawan kecelakaan yang berada di Ruas Jalan


Semarang – Demak di tahun 2016, 2017 dan 2018 daerah yang paling
rawan kecelakaan berdasarkan perhitungan Z – Score yaitu di Jalan
Semarang – Demak, Sayung dengan total nilai 2.20682.
2. Berdasarkan data yang sudah dianalisis, korban kecelekaan yang terjadi
di ruas Jalan Semarang – Demak adalah luka ringan dengan jumlah 100
orang dalam tiga tahun. Korban meniggal dunia dengan jumlah 49 orang.
Jam yang paling sering terjadi kecelakaan menurut analisis pada pukul
06.00 s/d 12.00 WIB oleh pengendara motor dan truk. Dari sepajang
Jalan Semarang – Demak yang paling banyak terjadi kecelakaan yaitu di
ruas Jalan Semarang, Sayung. Kecelakan dalam tahun 2016, 2017 dan
2018 yang banyak terjadi kecelakaan yaitu di tahun 2018.
3. Faktor penyebab terjadinya kecelakaan yang terjadi paling banyak yaitu
faktor kelalaian manusia dari pengendara. Faktor lainya yaitu kondisi
jalan banyak yang rusak mengakibatkan sering terjadinya kecelakan dan
kurangnya infrastruktur pedukung pada Ruas jalan Semarang – Demak.

VI.2 Saran

Dari hasil kesimpulan dan dari analisis data dari penelitian di Ruas
Jalan Semarang – Demak. Beriku beberapa saran yang dapat disampaikan :

`
1. Perlu adanya perawatan jalan tiap tahunya untuk menimalisir jalan
yang rusak supaya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan karena
jalan yang rusak dapat berkurang.
2. Perlunya adanya pembuatan jalur baru untuk mengurangi tingakt
kepadatan lalu lintas yang terjadi di Ruas Jalan Semarang –
Demak.
3. Penamabahan rambu – rambu lalu lintas disetiap daerah rawan
kecelakaan.
4. Penambahan lampu penerangan di Ruas Jalan Semarang – Demak,
karena kurangnya lampu penerangan sangat mempengaruhi
penglihatan ketika saat malam hari, karena itu penambahan lampu
penerangan bisa menekan angka kecelakaan.
5. Adanya sosialisa tentang peraturan berkendara yang baik dan benar
kepada masyarakat, supaya menjadikan kondisi berkendara yang
baik dana man.

`
DAFTAR PUSTAKA

BOLLA, Margareth Evelyn; MESSAH, Yunita A.; KOREH, Michal M. Bunga.


Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Teknik Sipil,
2013, 2.2: 147-156.

Fahza, A., & Widyastuti, H. (2019). Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu
Lintas pada Ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol. Jurnal Teknik
ITS, 8(1), E54-E59.

Al Qurni, I. (2016). Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus
Jalan Nasional Arteri Primer Dan Arteri Sekunder Kabupaten
Kendal). Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan
Profesi Kegeografian, 13(1), 52-60.

Hasdina, N., & Rizal, R. (2019). Implementasi Metode Cusum (Cummulative


Summary) Untuk Menentukan Daerah Rawan Kecelakaan Berbasis
Web Di Kota Lhokseumawe. TECHSI-Jurnal Teknik
Informatika, 8(1), 226-239.

WINDIAWAN, I. W. (2004). Analisis dan penanganan daerah rawan kecelakaan


lalu lintas di Kabupaten Tabanan Propinsi Bali (Doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).

Wijayanti, L. A. (2014). Pemanfaatan Citra Quickbird Dan Sistem Informasi


Geografis Untuk Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan Daerah
Kajian: Kota Semarang, Jawa Tengah (Doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).

Arumsari, N. D., Nugraha, A. L., & Awaluddin, M. (2016). Pemodelan daerah


rawan kecelakaan dengan menggunakan cluster analysis (Studi kasus:
Kabupaten Boyolali). Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 174-183.

`
Deasy, A. (2020). Faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas pada daerah
rawan kecelakaan di Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota
Banjarmasin. JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), 2(3), 20-37.

Anda mungkin juga menyukai