Anda di halaman 1dari 6

Focus: Jurnal

ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 2 Hal: 168 - 173 Desember 2019


Pekerjaan Sosial

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PEKERJA SENTRA INDUSTRI


BATIK DI DESA KUNIR KIDUL KECAMATAN KUNIR KABUPATEN
LUMAJANG
Rudi Firmansyah
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Malang
E-mail: rudyfirmansyah48@gmail.com

ABSTRAK
Industri merupakan bentuk aktivitas ekonomi yang banyak dikembangkan di berbagai wilayah. Di
Indonesia sendiri perkembangan Industrialisasi kini telah mengelami perkembangan yang begitu pesat.
Tidak hanya di daerah perkotaan saja, melainkan juga dipedesaan sudah di jajaki berbagai kegiatan
industri khususnya industri kecil dan menengah (IKM). Tujuan penelitian ini untuk (1) Mendeskripsikan
sejarah sentra industri batik di Desa Kunir Kidul, (2) Mendeskripsikan manfaat ekonomi sentra industri batik
di Desa Kunir Kidul bagi pekerja, dan (3) Mendeskripsikan perubahan sosial masyarakat pekerja sentra
industri batik di Desa Kunir Kidul. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah sentra industri batik di Desa Kunir Kidul berawal dari
pelatihan membatik kepada masyarakat oleh pelopor usaha batik. Sentra industri batik memberi manfaat
bagi masyarakat pekerja, yakni sebagai peluang pekerjaan dan alat untuk meningkatkan ekonomi. para
pekerja mayoritas mengalami perubahan sosial, seperti perubahan mata pencaharian, hilangnya status
sebagai pengangguran dan berperilaku produktif dari pekerjaan produktif lainnya. Perubahan dari segi
ekonomi bahwa para pekerja mengalami peningkatan ekonomi dibandingkan sebelumnya.
Kata kunci : Industri, IKM, Sentra Industri Batik Kunir Kidul

I. PENDAHULUAN
Sentra industri batik di Desa Kunir Kidul
Industri Kecil dan Menengah (IKM), memiliki merupakan Indusri Kecil dan Menengah yang ada
posisi bagian terpenting dari sistem perekonomian di pedesaan. Adanya sentra industri batik di Desa
nasional (Hubeis, 2009:1). Kegiatan industri Kunir Kidul tidak hanya sebagai lahan pekerjaan
kecil sangat memberi andil dalam memajukan bagi masyarakat di desa kunir kidul maupun
pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara, diluar desa, melainkan juga sebagai bentuk
membuka peluang usaha dan bisnis baru yang pemberdayaan bagi masyarakat ekonomi lemah
dapat diisi oleh warga sekitar dan para tenaga (Ratnasari, 2013:2)
kerja lain yang ingin bekerja di industri
tersebut. Salah satu sektor Industri Kecil METODE PENELITIAN
dan Menengah (IKM) yang banyak
Pendekatan yang digunakan dalam
berkembang di pedesaan adalah Industri Kreatif
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif analis
atau Industri Kerajinan. Industri kreatif
deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut
merupakan salah satu bidang yang memiliki
Kirk dan Muller dalam Kaelan (2011:5) pada
kedudukan strategis dalam pembangunan, yang
awalnya bersumber pada pengamatan kualitatif
dikarenakan kegiatan Industri kerajinan tidak
dengan menekankan pada kuantum atau jumlah,
bersifat padat modal melainkan pada padat karya.
jadi lebih menekankan pada segi kualitas secara
Artinya usaha dalam Industri kerajinan lebih
alamiah karena menyangkut pengertian, konsep,
banyak memanfaatkan tenaga manusia
nilai pada objek yang akan diteliti. Sedangkan
daripada tenaga mesin yang
analis deskriptif menurut Sugiyono (2015:29)
membutuhkan banyak modal untuk menjalankan
adalah suatu metode yang digunakan untuk
kegiatan Industri. Fadjar Hutomo Deputi Akses
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
Permodalan Badan Ekonomi Kreatif menyatakan
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
Industri kreatif merupakan sektor keempat
kesimpulan yang lebih luasTujuan dari penelitian
terbesar yang menyerap tenaga kerja (Tempo.co,
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
20 Februari 2017).
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual

1
Focus: Jurnal
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 2 Hal: 168 - 173 Desember 2019
Pekerjaan Sosial

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta


Teknik Pengumpulan Data
hubungan antarfenomena yang diselidiki. Dalam
hal ini peneliti melakukan penelitian dengan a. Observasi
menggambarkan atau mendeskripsikan tentang Observasi adalah pengamatann dan
Perubahan Sosial Ekonomi Pekerja di Sentra pencatatan dengan sistematik atas fenomena-
Industri Batik Desa Kunir Kidul. fenomena yang telah diselidiki. Observasi yang
dilakukan untuk mendapatkan data dan gambaran
Lokasi Penelitian lebih mendalam tentang aspek yang diteliti.
Menurut Patilima (2005:69). Teknik observasi
Penelitian ini mengambil subyek di Desa
digunakan untuk menggali data dari sumber data
Kunir Kidul Kabupaten Lumajang. Penentuan
yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan
Lokasi dalam penelitian ini sipilih secara sengaja
benda serta rekaman gambar. Observasi dapat
(Purposive) sebagai syarat dan tujuan penelitian.
dilakukan secara langsung maupun tidak
Pemilihan lokasi ditempatkan di Desa Kunir Kidul
langsung.Observasi secara langsung dilakukan
yang terdapat sentra industri batik, dimana sentra
secara langsung dengan mengambil peran
industri memiliki peran terhadap peningkatan
ataupun tidak berperan (Hasan, 2002:128).
ekonomi masyarakat pekerja khususnya
Observasi dengan tidak mengambil peran peneliti
masyarakat sekitar
sama sekali, kehadiranya ketika observasi tidak
Sumber Data diketahui oleh subyek yang diamati, maka dari itu
peneliti dapat mengetahui kondisi subyek menurut
Data merupakan hal yang mutlak apa adanya. Adapun data yang diperoleh dari
digunakan dalam menyusun informasi. Jenis data hasil observasi antara lain data sejarah sentra
yang dikumupulkan dan digunakan dalam industri batik di kunir kidul, manfaat ekonomi dan
penelitian adalah data kualitatif. Data kualitatif tipologi masyarakat pekerja.
adalah data yang tidak berupa angka dan cara b. Wawancara
membaca datanya dengan menjabarkan secara Wawancara digunakan sebagai teknik
rinci dan jelas agar dapat dimudahkan dalam pengumpulan data apabila peneliti ingin
penarikan kesimpulan. Adapun Sumber data melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
dapat dibedakan menjadi dua yaitu: permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
a. Data Primer yang lebih mendalam dan jumlah respondenya
Sumber data primer merupakan objek sedikit (Sugiyono,2015:194). Percakapan
penelitian yang diobservasi langsung wawancara dilakukan oleh dua pihak yaitu
dengan subjek penelitian yaitu informan. pewancara yang mengajukan pertanyaan dan
Data yang diperoleh dari informan berupa responden yang menjawab pertanyaan tersebut
kata-kata maupun tindakan informan. atau pemberi informasi yang dibutuhkan oleh
Teknik pengambilan sampel peneliti.
menggunakan teknik Purposive,artinya Teknik wawancara dalam penelitian ini
informan kunci yang berupa para pekerja menggunakan teknik Wawancara tertruktur.
yang berjumlah 23 pekerja di industri Wawancara terstruktur merupakan cara yang
batik tersebut digunakan sebagai teknik pengumpulan data.
b. Data Skunder Ketika menggunakan wawancara tertruktur,
Sumber data sekunder merupakan data peneliti telah menyiapkan instrument penelitian
yang diperoleh secara tidak langsung di berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dengan
lapangan, melainkan hasil dari studi wawancara tertruktur ini, setiap informan diberi
pustaka maupun studi dokumentasi pertanyaan sama, dan pengumpul data
terhadap berbagai rujukan maupun arsip mencatatnya selain itu pengumpul data dapat
(rekaman video aktivitas pekerja di menggunakan beberapa pewawancara dengan
industri batik) yang mendukung dalam memberikan training terlebih dahulu agar memili
topik pembahasan dalam penelitian ini persepsi yang sama (Sugiyono, 2015:195).
guna lebih memahami secara mendalam Adapun data yang diperoleh dari hasil wawancara
tentang permasalahan yang dijadikan antara lain tentang sejarah sentra industri batik di
sebagai objek penelitian. arsip tersebut kunir kidul, manfaat ekonomi dan tipologi
berupa perkembangan Adapun juga masyarakat pekerja.
owner sebagi informan pendukung yang c. Dokumentasi
dapat memperkaya data. Dokumentasi sangat penting karena untuk
menambah informasi dan pengetahuan yang

2
Focus: Jurnal
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 2 Hal: 168 - 173 Desember 2019
Pekerjaan Sosial

disampaikan oleh narasumber atau informan.


Langkah terakhir menurut Miles dan
Dokumentasi ini bisa berupa dokumen publik
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
(seperti Koran, makalah, laporan) ataupun
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
dokumen privat seperti buku harian, diary dan e-
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
mail (Creswell, 2014:270). Adapun dokumentasi
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan
pada penelitian ini akan di peroleh dokumentasi
mendukung pada pengumpulan data berikutnya.
berupa arsip tentang sejarah sentra idustri batik di
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
kunir kidul, foto pekerja industri batik, foto
pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
wawancara dengan informan.
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
Analisis Data
kredibel. Kesimpulan diharapkan adanya temuan
Analisis data merupakan proses baru yang sebelumnya belum pernah ada
berkelanjutan yang membutuhkan refleksi secara (Prastowo, 2012:248)
terus - menerus terhadap data, mengajukan II. PEMBAHASAN
pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis 1. Sejarah Sentra Industri Batik di Desa
catatan singkat sepanjang penelitian. Railis dalam Kunir Kidul
Creswell, (2014:274) menyatakan bahwa analisis
data melibatkan data yang terbuka dan Sentra industri batik Kunir Kidul muncul
didasarkan oleh pertanyaan - pertanyaan umum pasca perkembangan IKM di seluruh Indonesia,
serta analisis informasi dari para partisipan. tepatnya sebelum krisis moneter. Nurainun dkk
Analisis data kualitatif akan mengusut (2008:123) mengatakan bahwa Perkembangan
sampai tuntas dan data sampai jenuh. Adapun IKM di Indonesia terjadi pada masa sebelum
aktivitas dalam analisis data sebagai berikut: krisis moneter 1997, Pada masa tersebut banyak
a. Pengumpulan Data bermunculan IKM di berbagai daerah (Nurainun
Pengumpulan data dilakukan sepanjang dkk, 2008:123). Kemunculan sentra industri batik
penelitian berlangsung sejak observasi awal, Kunir Kidul bermula pada pelatihan membatik
wawancara awal, observasi selama persiapan oleh pelopor usaha batik kepada masyarakat. Hal
hingga pelaksanaan, wawancara mendalam ini merupakan inisiatif aparat desa. Tujuan dari
sampai data yang diperlukan peneliti telah inisitaif tersebut adalah menjadikan masyarakat di
terpenuhi. Karang Taruna menjadi trampil. Menurut
b. Reduksi Data Arisandy (2015:149) bahwa menjadi terampil
Mereduksi data berarti merangkum, akan memberi pengaruh positif terhadap
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal- perkembangan karir.
hal yang penting, dicari tema dan polanya. Pada 6 september 1992 sentra industri
Dengan demikian data yang telah direduksi akan batik di Kunir Kidul di bentuk. Pembentukan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan usaha tersebut merupakan proses awal
mempermudah peneliti untuk melakukan pengembangan usaha batik yang diberi nama
pengumpulan data selanjutnya serta mencarinya Makarti Jaya. Sentra industri batik ini merupakan
bila diperlukan. Kaitannya dengan pelaksanaan IKM kreatif yang membutuhkan ketelitian dan
analisis data dalam penelitian yang dilakukan di kreatifitas dalam proses produksinya. Sesuai
Industri batik Desa Kunir Kidul, hal yang perlu dengan teori Merdekawati (2016:61) bahwa
dilakukan ialah mencatat data yang diperoleh sentra usaha batik tergolong dalam kelompok
dilapangan, kemudian mereduksi data yang Industri Kecil dan Menengah yang menghasilkan
terkumpul dan menyimpulkannya. produk berbasis kebudayaan dan kreativitas.
c. Penyajian Data
IKM batik Makarti Jaya tergolong usaha
Sekumpulan informasi tersusun yang
baru pada waktu itu. Sehingga sering terjadi
memberi kemungkinan adanya penarikan
proses pengembangan produk secara terus
kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles &
menerus. Pengembangan produk dilakukan untuk
Huberman, 1992:19). Dalam penelitian kualitatif,
menghasilkan produk yang bagus dan berkualitas.
penyajian data berbentuk uraian singkat, bagan,
Tujuannya adalah agar dapat bersaing dengan
hubungan antar kategori, flowchart dan
produk lain yang ada di pasaran. Menurut Konadi
sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk
dan Irawan(2016:66) bahwa usaha yang
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
tergolong baru hakekatnya mengarah pada
dengan teks naratif.
pengembangan
d. Penarikan Kesimpulan

3
Focus: Jurnal
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 2 Hal: 168 - 173 Desember 2019
Pekerjaan Sosial

usaha yang menuntut wirausaha untuk berani


menanggung resiko demi terciptanya suatu tujuan.
3. Perubahan Sosial Ekonomi
Seiring berjalannya waktu perkembangan Masyarakat Pekerja Sentra Industri
sentra usaha batik Makarti Jaya bertambah baik. Batik di Desa Kunir Kidul
Pada tahun 1994 usaha batik mengalami
peningkatan fasilitas produksi yang diakibatkan Perubahan sosial masyarakat Menurut
melonjaknya jumlah pesanan dari berbagai Soekanto (2012:263) terjadi karena adanya
lembaga sekolah dasar. Perkembangan ini tidak perubahan unsur-unsur yang mempertahankan
lepas dari ketekunan dan kegigihan pemilik usaha keseimbangan masyarakat seperti perubahan
dalam menghadapi berbagai tantangan untuk unsur ekonomis dan kebudayaan. Masyarakat
memajukan sentra industri batik. Hal ini sesuai Desa Kunir Kidul dan sekitarnya mengalami
dengan teori Nurseto (2004:99) yang mengatakan perubahan pasca adanya sentra industri batik.
bahwa seorang wirausaha harus banyak akal dan pertama, hilangnya status sebagai pengangguran.
tidak mudah putus asa, ia harus selalu bangkit Hal ini dikarenakan masyarakat pengangguran
dan tekun. mampu memanfaatkan peluang kerja yang
ditawarkan sentra industri batik. Masyarakat yang
2. Manfaat Ekonomi Sentra Industri
seperti ini menurut Bryant dalam Doriza (2015:7)
Batik di Desa Kunir Kidul Bagi
adalah tipe masyarakat yang mampu mengatur
Pekerja
kehidupannya, mengorganisasi diri dalam upaya
mencapai kehidupan yang lebih baik.
Keberadaan sentra industri batik sebagai
Kedua, masyarakat mengalami perubahan
IKM memberikan manfaat bagi masyarakat.
mata pencaharian. Perubahan mata pencaharian
Manfaat yang pertama, terbukanya lapangan
tersebut terjadi dari beberapa pekerjaan hingga
pekerjaan. Widodo (2011:42) mengatakan bahwa
memilih menjadi pekerja di sentra industri batik.
lapangan pekerjaan adalah kebijakan kesempatan
Faktor perubahan mata pencaharian ini didasari
kerja yang dapat menyerap tenaga kerja.
atas perilaku individu untuk melakukan alternatif
Penyerapan tenaga kerja ini berguna untuk
pekerjaan lain yang lebih menguntungkan.
melakukan kegiatan produktifitas pada lapangan
Menurut Ferlianto (2014:49) bahwa setiap pekerja
pekerjaan tesebut. Peluang inil dapat
akan berpindah pekerjaan yang mengacu pada
dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga
hasil evaluasi individu, jika perusahaan belum
masyarakat memperoleh penghasilan sesuai yang
mampu memberi keuntungan bagi pekerja dalam
mereka harapkan.
tindakannya.
Kedua, sebagai alat bantu meningkatan
Ketiga, perubahan pada perilaku produktif
ekonomi keluarga. Sentra industri batik memberi
oleh masyarakat. Pengaruh fleksibelitas kerja oleh
kesempatan para wanita untuk dapat bekerja. Hal
sentra industri batik, membuat pekerja wanita
tersebut menjadikan mereka memiliki kesempatan
melakukan pekerjaan produktif di sela pekerjaan
menjadi pekerja, sehingga berpeluang
produktif lainnya. Hal ini merupakan suatu peran
meningkatkan ekonomi keluarga. Mereka
ganda yang dilakukan oleh mereka. Menurut
melakukan upaya peningkatan ekonomi keluarga
Salaa(2015:17) bahwa seorang wanita(ibu-ibu
untuk memanajemen kebutuhan ekonomi guna
rumah tangga) yang melakukan pekerjaan diluar
memperoleh kesejahteraan keluarga. Upaya
rumah artinya melakukan peran ganda sebagai
wanita untuk meningkatkan ekonomi keluarga ini
isteri dan ibu, tetapi juga berperan sebagai
menurut Aswiyati (2016:3) adalah peranan dan
pencari nafkah untuk membantu meningkatkan
sumbangsih secara aktif dalam pembangunan dan
perekonomian keluarga.
menunjang perekonomian keluarga. Faktor yang
Perubahan yang dilakukan masyarakat,
menjadikan wanita mampu bekerja dan
berpengaruh pada peningkatan ekonomi.
meningkatkan ekonomi keluarga adalah
Pendapatan ekonomi masyarakat mengalami
fleksibelitas kerja sentra industri batik. Sentra
peningkatan. Hal ini terjadi melalui perubahan
industri batik memberi kemudahan jam kerja
pekerjaan dan perilaku produktif untuk
kepada mereka, supaya dapat berpartisipasi di
meningkatkan ekonomi. Mereka mendapatkan
dalamnya. Selvaratnam dan Yeng (2011:87)
penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan
menjeaskan bahwa kebijakan fleksibelitas kerja
pekerjaan sebelumnya dan mendapat tambahan
oleh perusahaan mengacu pada waktu kerja yang
penghasilan bagi para wanita dari aktivitas
anjal untuk individu supaya dapat menyesuaikan
produktif yang lain, yakni di sentra industri batik.
dirinya dalam menyumbangkan tenaga kerjanya.
Dengan demikian sentra industri batik di Desa
Kunir Kidul telah melaksanakan peran dan

4
Focus: Jurnal
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 2 Hal: 168 - 173 Desember 2019
Pekerjaan Sosial

fungsinya sebagai IKM yang berguna untuk


Aswiyati, Indah. 2016. Peran Wanita dalam
memberdayakan ekonomi masyarakat. Ratnasari
Menunjang Perekonomian Rumah
(2013:2) mengatakan bahwa sub sektor IKM
Tangga Keluarga Petani Tradisional untuk
memiliki peran dan fungsi sebagai bentuk
Penanggulangan Kemiskinan di Desa Kuwil
pemberdayaan terhadap masyarakat ekonomi
Kecamatan Kalawat. Jurnal Holistik, 9(17),
lemah dan meningkatkan taraf ekonominya.
3.
Creswell, Jhon W. 2014. Penelitian Kualitatif dan
KESIMPULAN DAN SARAN
Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
A. KESIMPULAN
Doriza, Hinata. 2015. Ekonomi Keluarga.Bandung:
Sentra industri batik di Desa Kunir Kidul PT Remaja Rosdakarya.
didirikan Pada tangal 6 september 1992 yang
Ferlianto. 2014. Pengaruh Kepuasan Gaji, Shift
diberi nama Makarti Jaya. Kemunculannya
Kerja Malam dan Kepuasan Kerja Terhadap
bermula pada pelatihan membatik kepada
Intensi Keluar Karyawan (Studi Pada Call
masyarakat di Karang Taruna yang dilakukan oleh
Center Pt Vads Indonesia Kantor Cabang
seorang pelopor usaha batik. Pelatihan membatik
Yogyakarta). Jurnal Ekonomi, 11(2).
ini merupakan atas dasar inisitif Kepala Desa.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi
Pada tahun 1994 usaha batik Makarti Jaya
Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
mengalami peningkatan fasilitas produksi, setelah
Bogor: Ghalia Indonesia.
mendapat banyak pesanan dari berbagai lembaga
Hubeis, Musa. 2009. Prospek Usaha Kecil dalam
sekolah dasar
Wadah Inkubator Bisnis. Jakarta: Ghaila
Manfaat ekonomi sentra industri batik di Indonesia.
Desa Kunir Kidul bagi pekerja yakni Memberi Kaelan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif
lapangan pekerjaan bagi masyarakat pekerja. Interdisipliner. Yogyakarta Paradigma.
masyarakat pekerja memanfaatkan peluang Konadi, W dan Irawan, D. 2016. Tinjauan
tersebut untuk mendapatkan pekerjaan dan Konseptual Kewirausahaan Dalam Bisnis
penghasilan. Manfaat lainnya yakni sebagai alat Pembentukan Wirausaha Baru Untuk
bantu meningkatkan ekonomi keluarga pekerja. Mengatasi Pengangguran. Jurnal Ekonomi,
Peningkatan ekonomi keluarga ini banyak 3(5), 66.
dilakukan oleh para wanita yang merupakan ibu- Miles, Matthew B. & Huberman, A Michael. 1992.
ibu rumah tangga. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-metode Baru. Terjemahan
Perubahan sosial ekonomi masyarakat Rohidi, Tjejep Rohendi. Jakarta: Universitas
pekerja di sentra industri batik, Berdasarkan Indonesia Pers.
dampak sosialnya terjadi perubahan yakni, 1) Merdekawati. 2016. Kesesuaian Sentra Industri
hilangnya status sebagai pengangguran, 2) Batik Masaran Kabupaten Sragen Sebagai
terjadinya perubahan mata pencaharian dan, 3) Sentra Industri Kreatif Kerajinan. Jurnal
perubahan perilaku produktif oleh masyarakat Teknik, 7(2), 61.
pekerja wanita. Sedangkan dari segi ekonomi para Nurainun., Heriyana., Rasyimah. 2008.Analisis
pekerja telah mengalami peningkatan ekonomi. Industri Batik di Indonesia.Jurnal Ekonomi,
7(2), 123-124.
B. SARAN
Nurseto, Tejo. 2014. Strategi Menumbuhkan
Dari rumusan masalah dan hasil penelitian Wirausaha Kecil Menengah Yang Tangguh.
maka peneliti dapat memberikan saran agar Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 1(1),99.
sentra industri batik di Desa Kunir Kidul terus Patilima, H. 2005. Metode Penelitian Kualitatif.
dikembangkan hingga menjadi usah batik sekala Bandung: Alfabeta.
besar. Dengan demikian maka akan banyak Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat
masyarakat yang diserap Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Ratnasari, Andri. 2013. Peranan Industri Kecil
Menengah (Ikm) dalam Penyerapan Tenaga
DAFTAR PUSTAKA Kerja di Kabupaten Ponorogo. Jurnal
Pendidikan Ekonomi, 1(3), 2.
Arisandy, M.R. 2015. Pengaruh Keterampilan dan Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu
Pengalaman Kerja Terhadap Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Pengembangan Karir Pegawai Pada Dinas Persada.
Pendidikan Kabupaten Donggala. Jurnal Salvaratnam, D.P dan Yeng, K.K. 2011. Peranan
Katalogis, 3(8), 149. Wanita dalam Pasaran Kerja Fleksibel di

5
Focus: Jurnal
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 2 Hal: 168 - 173 Desember 2019
Pekerjaan Sosial

Malaysia: Kajian Kes di Sektor


Perkhidmatan. Jurnal Ekonomi, ISSN: 2231-
962X.
Salaa, Jeiske. 2015. Peran Ganda Ibu Rumah
Tangga dalam Meningkatkan Ekonomi
Keluarga di Desa Tarohan Kecamatan Beo
Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal
Holistik, 8(15), 17.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tempo.co. 2017. Industri Kreatif Bertumbuh 5
Persen Setiap Tahun. (Online),
(https://www.bisnis.tempo.co/read/867
872/industri-kreatif-bertumbuh-5 persen-
setiap-tahun) diakses 20 Desember 2017.
Widodo, Budiman. 2011. Kebijakan Kesempatan
Kerja. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 11(1), 4.

Anda mungkin juga menyukai