Anda di halaman 1dari 9

Manusia dan

Keluarga
Damanhuri

D i s a m p a i k a n p a d a m a t a k u l i a h P s i k o l o g i Ke l u a r g a

Pe r t e m u a n Ke t i g a
Fitrah Kejiwaan Manusia

Pokok
Fitrah Sosial Manusia
Bahasan

Keluarga Sebagai Kebutuhan


Kejiwaan Manusia
Di dalam Alquran, manusia
dijelaskan dengan dua kata:

• Basyar : Sifat Lahiriyah serta


Fitrah persamaannya. Dalam hal ini Nabi
Muhammad adalah basyar. (QS. al-Kahfi
Kejiwaan (18) : 110)

Manusia • Insan : Makhluk Psikologis. Kata ini berasal


dari (1) ʻUns yang berarti ʻjinakʼ, ʻmesraʼ,
ʻharmonisʼ, dan ʻtampakʼ. (2) Nasiya-yansa
yang berarti ʻlupaʼ. (3) Nasa-yanusu yang
berarti ʻberguncangʼ.
Fungsi
•Untuk Berpikir
dimensi •Untuk Merasa (mempersepsi)

psikologis •Untuk Berkehendak (mengambil


keputusan)

Fitrah manusia:

Kejiwaan
Manusia Alquran
•Fitrah dalam bahasa Arab berarti belahan,
menyebut
muncul, kejadian dan penciptaan;

sisi psikologis •Jika kata fitrah dikaitkan dengan manusia


maka maksudnya adalah apa yang menjadi
ini dengan kejadian atau bawaan sejak lahir.

kata “fitrah”
Lebih jauh, kata fitrah ini dalam Alquran dengan kata
turunannya disebut 28 kali, 14 kali disebut dalam
konteks uraian tentang bumi atau langit. Sisanya
disebut dalam konteks pembicaraan tentang manusia,

Fitrah baik terkait dengan fitrah penciptaannya maupun


fitrah keagamaan yang dimilikinya.

Kejiwaan
Manusia Jadi fitrah manusia adalah potensi psikologis dan
rohaniah yang sudah ada dalam desain awal
penciptaannya, baik potensi yang mendorong pada
hal-hal yang positif maupun negatif.
• Selain menyebut insan dalam penger tian
makhluk psikologis, Alquran juga
menyebut an-Nas dan Unas sebagai
makhluk sosial.

• Jika ketentuan Allah (sunnatullah) pada


alam dan benda tampak jelas

Fitrah kepastiannya, maka berbeda pada tabiat


( jiwa) manusia. Walaupun juga memiliki

Sosial kepastian tapi di sini agak rumit karena


setiap manusia memiliki keunikan

Manusia masing-masing.

• Perilaku sosial seseorang terkadang


sangat berbeda dengan perilaku
individualnya. Seorang penakut bisa tiba-
tiba berani dan beringas ketika ia
menyatu dalam perilaku sosial.
Menurut Alquran, minimal ada 3 kaidah
yang terkait dengan sunah sosial ini,
yaitu:
Fitrah • Sunatullah itu bersifat mapan dan

Sosial tidak bisa diganti (QS. 35: 42-43);

• Berlaku umum tanpa pengecualian,


Manusia (QS. an-Nisaʼ:123; QS. Az-Zumar:9;
QS. Shad:28)

• Berlangsung adil tanpa ada yang


dirugikan. (QS. an-Nahl:33)
Ada 3 hal mengapa manusia butuh yang namanya
keluarga, yaitu:

Keluarga Fondasi Cinta

Sebagai • Ciri Cinta sejati itu ada 3, yaitu (1) Menikmati Ke berduaan, (2) Hangat
dalam pembicaraan, dan (3) Saling mengikuti keinginan orang yang

Kebutuhan
dicintai.

Dorongan Fitrah
Kejiwaan
• Manusia secara fitrah menyukai lawan jenis. Fitrah inilah yang
Manusia mendorongnya mencari jodoh dan hidup berumah tangga.

Etos Ibadah

• Dorongan Ibadah menjadi fondasi bagi seseorang yang patuh kepada


agama.
Kesimpulan

• M a nus ia p a d a d ir inya mer up a ka n c ip ta a n memiliki d ua


d imens i uta ma , ya itu d imens i la hir / f is ik d a n b a tin / jiwa .
Ata u d imens i ʻb a s ya r ʼ d a n ʻa n- N a s ʼ.

• D imens i di a ta s mendor ong ma nus ia untuk hidup s ec a ra


s os ia l s eba g a i f itra hnya ka r ena s eja tinya ma nus ia
meng a la mi kes ulita n s a a t s end ir ia n. Ka r ena itula h,

• M a nus ia memb utuhka n ma nifes ta s inya d a la m b entuk


kelua r g a s eb a g a i d or ong a n c inta , f itra h d a n etos ib a d a h.

Anda mungkin juga menyukai