Anda di halaman 1dari 16

Skenario Video Official

“Ada Apa Dengan Komunikasi?”

Penulis

Jessie Toji

Nandiito
FADE IN :

1. EXT. JALAN RAYA DEPAN KAMPUS UNIPA – PAGI


Dinut mengendarai motor Honda Gelatik dengan pakian hitam putih
dan jaket jeans. Dinut menurunkan kecepatan motornya menyesuaikan
dengan seorang perempuan yang berjalan di pinggir jalan.

DINUT
Kop nama pasti mince, toh?

Mince melihat ke arah Dinut dengan raut bingung lalu melirik ke


arah nametag yang menuliskan namanya.

Dinut tersenyum melihat reaksi Mince.

DINUT
Sa ramal kita pasti bertemu di ilmu
komunikasi.

Setelah mengucapkan kalimat itu Dinut melajukan motornya masuk ke


dalam area kampus.

MINCE
Ramal apa e! Jelas-jelas sa ada pake baju
prodi ilmu komunikasi. De pikir de Dilan.

CUT TO:
2. EXT. HALAMAN DEPAN GEDUNG SAPIENTIA – Pagi
Terdapat kegiatan PKKMB hari terakhir mahasiswa baru program studi
Ilmu Komunikasi. Dinut bertemu dengan Mince dikarenakan Mince
adalah salah satu panitia PKKMB untuk program studi ilmu komunikasi
dan Dinut merupakan calon mahasiswa baru yang mengambil jursan
Ilmu Komunikasi. Suasana dalam kegiatan tersebut sangat ramai. Ada
beberapa mahasiswa yang melakukan reportase, ada mahasiswa yang
mendokumentasikan kegiatan tersebut dengan kamera.

MINCE
(sebagai M.C PKKMB)
Sejak tadi kita sudah mendengarkan suguhan-
suguhan menarik dari para senior dan dosen.
Sekarang saatnya calon mahasiswa baru program
studi ilmu kommunikasi untuk menunjukan
kemampuanya.-beat

(suasana menjadi hening)

DORUS
(M.C PKKMB)
Dan yang berani maju kedepan akan mendapatkan
nomor WhatsApp kak Mince.

(raut mince berubah kaget)


Dinut langsung berdiri dan maju ke depan.

MINCE
(kesal)
Perkenalkan namanya dan apa yang akan
ditunjukan.

Dinut mengambil MIC dari Mince.


DINUT
Sap nama yohanes Dinut, biasa di sapa Dinut.
Tapi khusus kaka nona di samping bisa panggil
sayang atau babe.

Mince menunjukan raut risih mendengar perkenalan Dinut.

DORUS
(tertawa)
Wah, sepertinya sudah ada yang jatuh cinta
pada pandangan pertama dengan senior. Dinut
mau melakukan pertunjukan apa?

DINUT
(Penuh percaya diri)
Mau nyanyi kaka.

MINCE
Mau nyanyi lagu apa, Dinut?

DINUT
Karena sa jatuh cinta pada pandangan pertama
dengan kaka Mince.(suara riuh dari semua
orang)-beat. Sa mau nyanyi lagunya Fina
Panduwinata yang dep judul cinta.

Suasana berubah ceria dan penuh bahagia menyesuaikan dengan lagu.

CUT OF:
3. INT. RUANGAN LAB. BROADCASTING – Siang
Suasana kelas yang sedang berlangsung dalam ruang lab.
Broadcasting terlihat begitu serius. Dinut dan anggota kelompoknya
tengah memaparkan tugas kelompok Yang diberikan dosen beberapa
menit yang lalu setelah mendapatkan penjelasan dari dosen. Setelah
selesai memaparkan materi, suasana kelas menjadi sedikit ramai
karena beberapa kelompok yang mengancungkan tangan untuk
memberikan pertanyaan kepada kelompok Dinut.

CUT OF:

4. EXT. DEPAN RUANG LAB. BROADCASTING – Siang


Sementara itu di depan ruang lab. Broadcasting terdapat Mince dan
tiga orang temanya yang terlihat menunggu kelas itu selesai.

DOSEN
(Tersenyum ke arah Mince dan tiga temanya saat
keluar dari dalam lab.)
Kalian lagi menunggu saya?

MINCE
Selamat siang, Bu. Tidak ibu, kami ada perlu
dengan mahasiswa semester 1.

DOSEN
Silakan. Kelasnya saya sudah selesai.

MINCE
Terima kasih, Bu.

Setelah dosen itu pergi, Mince dan teman-temanya langsung masuk ke


dalam ruang lab.
CUT OF:

5. INT. RUANG LAB. BROADCASTING


Dinut yang melihat Mince masuk ke dalam ruangan terlihat antusias
dan meminta semua teman satu kelasnya untuk diam.

DINUT
Teman-teman tolong diam dulu ada kita pu
senior.

Mata Dinut terus menatap Mince sampai Mince berhenti di depan


kelas.

MINCE
Selamat siang semuanya.

Tidak ada yang merespon sapaan Mince. Karena jam makan siang semua
mahasiswa tidak ada yang tertarik dengan kedatangan para senior.
Terdengar beberapa mahasiswa yang mengeluh dengan kedatang para
senior.

DINUT
Kalian diam dulu ka! Hargai kita pu senior di
depan nih.-beat Orang tau kalian lapar, tapi
bukan cuman kalian sa yang lapar, kaka mereka
di depan nih juga lapar. Mereka tahan mereka
pu lapar tunggu kita selesai les untuk kas
tahu hal penting. Kita dengar mereka dulu e.

Suasana kelas menjadi hening. Mince terlihat kagum dengan Dinut


lalu diam-diam tersenyum.
HELMI
Kami minta maaf karena telah menunda waktu
makan siang ade-ade semuanya. Tujuan kami
datang kesini karena kami mau menyampaikan
tentang festival komunikasi yang akan di
adakan di awal masuk semester dua nanti.

MINCE
Ketua kelas tolong angkat tangan?

Dinut mengangkat tanganya.

MINCE
Tolong kordinasikan teman-teman untuk buat
pertunjukan nanti dan juga kirimkan saya tugas
film pendek yang pernah kalian buat beberapa
waktu lalu.

DINUT
Baik, kak.

CUT OF:

6. INT. RUANG LAB. BROADCASTING – Siang


Dinut menghampiri Mince yang masih berdiri di depan kelas bersama
teman-temanya menunggu adik semesternya keluar terlebih dahulu.

DINUT
Halo, kaka mince. (tersenyum manis)

MINCE
(raut datar)
Iya. Ada pertanyaan tentang festival?

Teman-teman Dinut menghampiri Dinut.

YOS
Dinut, ayo sudah. Sa su lapar.

Dinut menoleh ke arah teman-temannya dan melihat ke pintu yang


sudah kosong hanya tersisa mereka.

DINUT
Sabar e. Sa masih ada perlu dengan kaka Mince.

Teman-teman dinut mengangguk lalu berdiri di belakang Dinut.

MINCE
Tanya sudah, sap teman su tunggu nih.

Mince menoleh ke arah teman-temanya yang menunggu di depan pintu.

MINCE
Sabar e guys.

DINUT
Kaka mince ti simpan sap nomor ka? –beat

MINCE
(ketus)
Simpan.

DINUT
Sa ti bisa lihat kaka pu story WA.
MINCE
Sa privasi.

DINUT
(murung)
Kenapa?

MINCE
(ketus)
sa tra perlu jawab ini pertanyaan to.

Suasana menjadi hening. Mince lalu keluar dari dalam ruang lab.
Teman-teman dinut menepuk bahu Dinut menenangkanya.

YOS
Ada satu cara untuk buat hati wanita luluh.

DINUT
Apa itu?

Suasana berubah menjadi ceria. Yos dan dua teman Dinut menyanyikan
lagu dari Ari Laso yang berjudul Rahasia Perempuan.

CUT OF:

7. EXT. KANTIN KAMPUS – siang


(Parodi film Raja, Ratu, Rahasia scene kantin Ratu pinjam uang Ke
raja)
Suasana kantin kampus terlihat ramai seperti biasa. Dinut sedang
asik menikmati makan siangnya bersama teman-temanya. Sedangkan,
Mince tengah berdiri di depan salah satu kedai dengan raut bingung
karena dompetnya tertinggal di kelas. Sementara itu pemilik kedai
tengah menunggunya untuk membayar pesanan. Mince mmeperhatikan
sekitarnya mencari teman-temanya untuk meminta tolong dan
pandangannya terhenti di Dinut yang lagi tertawa ria bersama teman-
temanya. Mince menghampiri Dinut. Suasana menjadi hening dengan
kedatangan Mince.

MINCE
Dinut, sa bisa pinjam uang kah?

Dinut terdiam dengan raut bingung.

MINCE
Sap uang ada di tas dan sap tas sekarang ada
di sap teman-teman. Dong masih tunggu yasinta
di toilet. De ada sakit perut.

YOS
(berbisik)
Saatnya Dinut.

Yos dan ketiga temanya kembali menyanyikan bait reff lagu ari laso
rahasia perempuan.
Setelah menyanyikan lagu tersebut Dinut mengangguk setuju dan
membayar makanan Mince. Dinut pun mengajak mince untuk bergabung
denganya sedangkan teman-teman Dinut yang mengerti dengan keadaan
tersebut membiarkan Dinut dan Mince berduaan.

Sejak saat itu Dinut berusaha untuk mendapatkan hati Mince. Dinut
masuk ke dalam panitia festival komunikasi dan sering bertemu
Mince. Ia membantu Mince sebagai seksi acara dalam
mengkordinasikan para mahasiswa yang akan tampil di festival
nanti. Kebersamaan keduanya membuat hati Mince menjadi luluh.

CUT OF:

8. EXT. TERAS RUMAH MINCE – Malam


Dinut dan Mince duduk berhadapan. Keduanya baru saja pulang dari
kampus dan Dinut mengantar Mince.
MINCE
Akhirnya kita pu lelah akan berakhir ju. Tiga
hari lagi.

Dinut tersenyum. Mince membuka pesan yang baru saja masuk di


ponselnya.

MINCE
Ketupat nih kenapa de harus minta kita dua
nyanyi ju e? Suh jadi pasangan M.C harus ju
nyanyi nih.

DINUT
Suh ada lagu yang ko mau nyanyi?

MINCE
Sa ti ada gambaran memang. Mendadak begini
nih.

DINUT
Lagunya Rossa feat Afgan kamu yang kutunggu.
Ko tau?

MINCE
Tau. Sap lagu favorit.

DINUT
Hafal dep lirik?

Mince mengangguk lalu masuk ke dalam rumah dan keluar membawa


gitar. Dinut mengambil gitar tersebut lalu memainkan nada lagu
yang mau dinyanyikan. Keduanya kemudian mulai melatih lagu
tersebut. Setelah dua jam berlatih Dinut pamit pulang. Mince
mengantar dinut sampai di tempat motor Dinut parkir.

DINUT
Sa ada tulis puisi.

MINCE
Coba sa baca.

DINUT
Pulang baru sa kirim.

MINCE
Mantap.

DINUT
Tapi pas ko baca itu puisi kita jadian. –beat

Suasana menjadi hening. Dinut menepuk pucuk kepala Mince lalu


meniki motornya dan pergi.

CUT OF:
9. EXT. HALAMAN DEPAN UNIVERSITAS NUSA NIPA. Sore
Suasana festival sejak tadi sangat ramai. Film yang pernah di garap
oleh para mahsiswa sebagai tugas kuliah di tayangkan, tugas-tugas
fotografi di pamerkan, stan maknan berjejran dari mahasiswa ilkom
yang mengikuti mata kuliah umum kewirausahaan. Kegiatan di siarkan
secara lansung di chanel youtube ilmu komunikasi, ada mahasiswa
yang melakukan reportase, menulis berita, dan mengabadikanya
dengan kamera. Semua orang menjalankan tugasnya masing-masing
termasuk Dinut dan Mince yang menjalankan tugasnya sebagai M.C.

DINUT
Sebelum kita menutup festival pada hari ini,
saya dan rekan M.C saya akan membawakan sebuah
lagu.

MINCE
Namun, sebelum berduet saya ingin membacakan
sebuah puisi.

Dinut menoleh ke arah Mince. Piano berdenting mengiringi Mince


yang membawakan puisi dari Dinut.

MINCE
(Menatap layar hp lalu kembali menatap
kedepan)
Mata teduh dari dirinya membuat pagiku berseri
Tertawan senyum olehnya
Buru-buru ku dekati nampak tak ayal dirinya
pemarah
Waktu memang konsisten mempertemukan aku
dengannya
Gadis itu adalah sekian dari ribuan hawa yang
ku incar

Gadis itu dari yang aku dengar


Nama yang menggelitik hatiku itu
Memintal takdir dengan ribuan buana kenangan
Ku beranikan diri
"Aku tak sanggup bila hati yang menggebu ini
tak sanggup untuk melampiaskan hasrat dari
lubuk hatiku yang paling dalam"

Aku tahu, takdir itu tak tergugat


Aku tahu kedinginan hatimu membuat hatiku
berdegup
Meluap dalam asa kefanatikan
"Kamu mau jadi pacarku," kataku ini tak
berharap demikian pada "Aku akan menerima
cintamu"

Sementara itu Dinut terdiam di tempat. Setelah selesai membacakan


puisi Mince menghadap ke arah Dinut yang masih membeku di tempat.
Mince lalu berbisik.

MINCE
Sa terima kop cinta

DINUT
(tersenyum bahagia)
Terima kasih.
Mince membalasnya dengan senyuman. Keduanya lalu menyanyikan lagu
yang telah di sepakati sebelumnya. Rossa feat Afgan kamu yang
kutunggu.

10. INT. RUANG KELUARGA RUMAH DINUT. Malam


(flashback)
Dinut tengah sibuk mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan
untuk mendaftar besok. Raut dinut terlihat ceria sambil
mendengungkan lagu daerah kesukaanya.

POLUS
(Ayah Dinut, menghampiri Dinut dan mengamati raut anaknya)
Macam ko bahagia sekali masuk kuliah nih.

DINUT
(tetap fokus menyusun berkas yang berserakan di atas meja)
Iya, bapa. Sa bahagia bapa kas izin saya
ambil jurusan ilmu komunikasi di unipa.

POLUS
Ada apa dengan komunikasi?

DINUT
(mengalihkan pandanganya dari berkas tersebut dan menatap
ayahnya sambil tersenyu)
Ada masa depan.

FADE OUT.

Anda mungkin juga menyukai