Anda di halaman 1dari 6

PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN

“Ability to Pay (ATP) dan Willingnes to Pay (WTP)”

Tugas ini dilakukan untuk memenuhi Mata Kuliah Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan

Oleh
Made Gina Rahinawangi
22120716029
Alih Jenjang Kesehatan Masyarakat

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DHAYANA PURA
TAHUN AJARAN 2022/2023
ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR PASIEN RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGASEM TAHUN 2013

Mengatur besaran tarif rumah sakit merupakan sebuah upaya yang dilakukan RSUD
Karangasem untuk tetap dapat memberikan pelayanan kesehatan. Penetapan tarif dalam
pelayanan kesehatan sangat berperan dalam menentukan permintaan dari kelompok yang
berpendapatan rendah dibandingkan dengan kelompok yang berpendapatan tinggi. Untuk itu,
tarif pelayanan kesehatan perlu ditetapkan secara rasional salah satunya dengan adanya suvey
kemampuan dan kemauan membayar pasien. Saat ini penetapan tarif yang dilakukan di RSUD
Karangasem yang ada pada Peraturan Bupati Karangasem berdasarkan studi penghitungan biaya
satuan dan survey ability to pay (ATP) dan willingnes to pay (WTP) pada tahun 2008. Berikut
tarif hasil penelitian dan tarif yang ada di Peraturan Bupati Karangasem No 3 Tahun 2011.
2. Kemampuan membayar (ATP)

Kemampuan membayar (Ability To Pay = ATP) merupakan kemampuan


seseorang untuk membayar jasa pelayanan yang diterimanya berdasarkan penghasilan
yang dianggap ideal. Besarnya ATP berkaitan erat dengan besarnya penghasilan rumah
tangga dimana semakin tinggi penghasilan semakin besar pula kemampuan rata-rata
membayar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Berdasarkan jurnal berikut tabel
kemampuan membayar pasien VIP A dan Kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah
Karangasem.

Dari tabel 2 terlihat bahwa kemampuan membayar pasien rawat inap di kelas VIP
A sebagian besar terdapat pada kisaran di atas Rp. 700.000 – Rp. 1.200.000 dan lebih dari
Rp. 1.200.000 - Rp. 2.000.000 yaitu masing-masing 5 orang (33,3%) dan sebagian kecil
pada kisaran lebih dari Rp. 2.000.000 yaitu 2 orang (13,3%). Dari tabel 3 terlihat bahwa
ATP pasien rawat inap kelas III sebagian besar pada kisaran Rp. 300.000 - Rp. 700.000
yaitu 41 orang (46,1%) dan yang sebagian kecil pada kisaran lebih dari Rp. 2.000.000
syaitu 3 orang (3,4%).

3. Kemauan Membayar (WTP)


Willingness to pay (WTP) adalah harga tertinggi seseorang (konsumen) yang rela
dibayarkan untuk mendapatkan suatu manfaat baik berupa barang atau jasa, serta
menjadikan tolak ukur seberapa besar calon konsumen menghargai barang atau jasa
tersebut. Menurut Russel dkk (1995), kemauan untuk membayar merupakan konsep yang
banyak digunakan untuk memberikan informasi kepada pengambilan keputusan dalam
penetapan tarif. Russel mengemukakan bahwa kemauan membayar suatu jasa dapat
dilihat dari dua hal yang pertama, mengamati dan menempatkan model pemanfaatan jasa
pelayanan kesehatan di masa lalu, pengeluaran terhadap harga pelayanan kesehatan;
kedua, wawancara langsung pada masyarakat seberapa besar kemampuan dan kemauan
untuk membayar paket atau jasa pelayanan kesehatan (Sihaloho, 2015). Berdasarkan
jurnal berikut tabel kemauan membayar pasien VIP A dan Kelas III di Rumah Sakit
Umum Daerah Karangasem.

Dari tabel 4, kemauan membayar pasien rawat inap di kelas VIP A sebagian besar
memilih tarif pada pilihan B yaitu Rp. 178.000 sebanyak 7 orang (46,7%) dan Table 3.
Kemampuan Membayar Pasien Rawat Kelas III No. ATP Frekuensi Persentase (%) 1 Rp.
700.000 - Rp. 1.200.000 13 14,6 4 >Rp.1.200.000 - Rp. 2.000.000 9 10,1 5 >Rp.
2.000.000 3 3,4 Total 89 100 Community Health 2013, I:3  155 sebagian kecil memilih
tarif A dan C yaitu masing-masing 4 orang (2,6%). Untuk pasien di kelas VIP B pasien
memilih tarif pilihan B yaitu Rp. 126.000.

Berdasarkan tabel 6, pasien di kelas II memilih tarif pada pilihan B yaitu Rp. 45.000.

Berdasarkan tabel 7, kemauan membayar pasien di kelas III sebagian besar memilih
pilihan C dengan tarif Rp. 23.000 yaitu 75 orang (84,3%) dan sebagian kecil pada pilihan
A dengan tarif Rp. 43.000 yaitu 6 orang (6,7%).

Hasil tersebut diatas didapat oleh penulis melalui kuisioner yang disebar kepada
pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem.
Kesimpulan
Sebagian besar kemampuan membayar pasien rawat inap di RSUD Karangasem
sangat baik karena berada di atas tarif yang berlaku saat ini yaitu tarif yang tercantum
dalam Peraturan Bupati Karangasem nomor 54 Tahun 2011. Kemauan membayar pasien
rawat inap di RSUD Karangasem sebagian besar masih memilih tarif dengan pilihan
Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 3 Tahun 2009 sehingga dapat
dikatakan tarif yang berlaku saat ini yang terdapat dalam Peraturan Bupati Karangasem
nomor 54 Tahun 2011 belum dapat diterima dengan baik oleh masyarakat

SUMBER :
Juliasih, I. A., & Hardy, P. K. (2013). Analisis Kemampuan dan Kemauan Membayar Pasien
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem Tahun 2023. Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Community Health.

Anda mungkin juga menyukai