Proses pemotongan logam (cutting process) adalah memotong logam untuk mendapatkan
bentuk dan ukuran serta kualitas permukaan potong yang direncanakan. Proses pemotongan
logam dilakukan dengan tool (perkakas/pahat) yang khusus, sesuai dengan jenis proses
pemotongannya. Jadi tool untuk proses yang satu tidak dapat dipakai pada proses yang
lainnya,
bahkan untuk proses yang sejenis tidak dapat dipertukarkan toolnya bila rencana
pemotongannya
tidak sama.
Dalam sistem pemotongan miring (obligonal cutting) gaya total pemotongan (F)
dianggap dalam ruang yang akan diuraikan menjadi tiga komponen dalam sistem koordinat
tertentu.
Tiga macam sistem koordinat dapat dikemukakan untuk menerangkan lokasi mata pahat
relatif
terhadap mesin perkakas, yaitu :
1. Koordinat normal, dengan sumbu Xn menempel pada mata potong mayor (S) dan kedua
sumbu
lain yang saling tegak lurus, Yn dan Zn.
2. Koordinat tegak, dengan sumbu Xo menempel pada garis proyeksi mata potong mayor
pada
bidang referensi (horizontal) dan kedua sumbu lain yang saling tegak lurus, Yo dan Zo, dan
3. Koordinat mesin, dengan sumbu Zf berlawanan arah dengan vektor kecepatan makan dan
kedua
sumbu lain yang saling tegak lurus, Xf dan Zf.
Ada 2 jenis pemotongan logam yakni :
1. Pemotongan Tegak (Orthogonal Cutting
merupakan penyederhanaan dari sistem pemotongan miring (obligonal Cutting) dimana
gaya diuraikan menjadi komponennya pada suatu bidang (Rochim, 1993). asumsi yang
digunakan dalam analisis model tersebut adalah:
Mata potong pahat sangat tajam sehingga tidak menggosok atau menggaruk benda
kerja
Gaya aksi dan reaksi pahat terhadap bidang geram sama besar dan segaris
Gaya aksi dan reaksi pahat terhadap bidang geram adalah sama besar dan segaris
(tidak menimbulkan momen koppel), Deformasi terjadi hanya dalam dua dimensi
tiga cara penguraian menjadi dua komponen gaya yang saling tegak lurus
1) Gaya total (F), ditinjau dari proses deformasi material
Fs : Gaya geser yang mendeformasikan material pada bidang geser sehingga
melampaui batas elastik
Fsn :Gaya normal pada bidang geser yang menyebabkan pahat tetap menempel
pada benda kerja.
2) Gaya total (F) diketahui arah dan besarnya dengan cara membuat
dynamometer (alat ukur gaya dimana pahat dipasang padanya dan alat
tersebut dipasang pada mesin perkakas).
Fv : Gaya potong, searah dengan kecepatan potong
Ff : Gaya makan, searah dengan kecepatan makan.
3) Gaya total (F) yang bereaksi pada bidang geram (Ay, face, bidang pada pahat
dimana geram mengalir) untuk menentukan “koefisien gesek geram terhadap
pahat”, yaitu:
Fy : Gaya gesek pada bidang geram, dan
Fyn : Gaya normal pada bidang geram.
2. Pemotongan Miring (Obligonal Cutting)
gaya total pemotongan (F) dianggap dalam ruang yang akan diuraikan menjadi
tiga
komponen dalam sistem koordinat yang dapat dikemukakan untuk menerangkan lokasi
mata pahat relatif terhadap mesin perkakas, yaitu :
1) Koordinat normal, dengan sumbu Xn menempel pada mata potong mayor (S)
dan kedua sumbu lain yang saling tegak lurus, Yn dan Zn.
2) Koordinat tegak, dengan sumbu Xo menempel pada garis proyeksi mata
potong mayor pada bidang referensi (horizontal) dan kedua sumbu lain yang
saling tegak lurus, Yo dan Zo
3) Koordinat mesin, dengan sumbu Zf berlawanan arah dengan vektor kecepatan
makan dan kedua sumbu lain yang saling tegak lurus, Xf dan Zf
pemotongan diketahui maka selanjutnya adalah menentukan putaran poros utama
(spindle).
Pertimbangan yang dilakukan dalam menentukan putaran poros utama dilakukan berdasarkan
faktor-faktor berikut :
Ø Bahan benda kerja
Putaran poros utama yang tinggi digunakan untuk membubut bahan benda kerja yang lembut
seperti kuningan, aluminium, dan tembaga. Sedangkan putaran yang rendah digunakan untuk
membubut bahan yang keras seperti besi tuang dan baja berkarbon tinggi.
Ø Jenis bahan mata pahat yang digunakan
Putaran poros utama yang tinggi digunakan untuk bahan mata pahat yang lebih keras seperti
karbid yang memiliki kekerasan pemotongan 3 atau 4 kali dari baja.
Ø Hantaran pemotongan dan kedalaman potong
Jika hantaran pemotongan dan kedalaman pemotongan besar, putaran poros utama
harus
dikurangkan agar beban yang terjadi pada mata pahat dan mesin menjadi berkurang.
Ø Jenis-jenis operasi yang dilakukan.
Putaran poros utama dibatasi ½ atau 1/3 dari kecepatan biasa untuk melakukan operasi-
operasi
seperti mengulir, pemotongan, dan membubut miring.
Ø Kondisi mesin yang digunakan
Mesin-mesin yang lama tidak begitu kokoh lagi oleh sebab itu putaran poros
utama yang
digunakan harus dikurangkan sedikit.
Faktor Penentu Pemilih Kecepatan Pemotongan Logam
Faktor yang menentukan dalam pemilihan kecepaatan pemotongan yaitu (Chandiramani,
1975).
Ø Jenis benda kerja yang digunakan, misalnya baja lunak, aluminium, kuningan dan lain-lain
Benda
kerja yang lebih keras dari bahan yang disebutkan diatas memerlukan kecepatan pemotongan
yang lebih rendah.
Ø Bahan mata pahat yang digunakan, misalnya baja karbon, karbida berlapis, keramik dan
lain-lain.
Mata pahat yang terbuat dari karbida berlapis memerlukan kecepatan pemotongan yang lebih
tinggi.
Ø Kedalaman pemotongan yang akan dikerjakan
Ø Kekakuan mesin dan pemegang benda kerja
Parameter Proses Pemotongan Logam
parameter pemotongan tersebut antara lain:
1. Kedalaman pemotongan (mm)
2. Hantaran pemotongan (mm/putaran)
3. Kecepatan pemotongan (m/menit)
Faktor Penentu Pemilih Kecepatan Pemotongan Logam
Kedalaman pemotongan yang akan dikerjakan
Kekakuan mesin dan pemegang benda kerja
Sifat Material Alat Potong
1. Keras / Hardness
Mampu mempertahankan kekerasannya dalam suhu pemotongan,
sehingga tidak deformasi.
2. Ulet / Toughness
Mampu menahan beban kejut akibat pemotongan maupun vibrasi.
3. Tahan aus / Wear resistance
Mampu digunakan pada umur pakainya sebelum terjadi kerusakan.
4. Tahan terhadap bahan kimia
Kemampuan untuk tidak bereaksi terhadap bahan-bahan kimia pada saat
proses pemotongan.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Proses Pemotongan Logam
memilih kedalaman pemotongan yang dibatasi oleh jumlah proses permesinan logam,
kekakuan benda kerja dan mesin perkakas.
memilih hantaran rata-rata; pertimbangannya yaitu pada power mesin perkakas yang
tersedia
memilih kecepatan pemotongan
Parameter Proses Pemotongan
Logam
parameter pemotongan
tersebut antara lain:
1. Kedalaman pemotongan
(mm)
2. Hantaran pemotongan
(mm/putaran)
3. Kecepatan pemotongan
(m/menit)
Faktor Penentu Pemilih
Kecepatan Pemotongan
Logam
Kedalaman pemotongan
yang akan dikerjakan
Kekakuan mesin dan
pemegang benda kerja
Sifat Material Alat Potong
1. Keras / Hardness
Mampu mempertahankan
kekerasannya dalam suhu
pemotongan,
sehingga tidak deformasi.
2. Ulet / Toughness
Mampu menahan beban kejut
akibat pemotongan maupun
vibrasi.
3. Tahan aus / Wear resistance
Mampu digunakan pada umur
pakainya sebelum terjadi
kerusakan.
4. Tahan terhadap bahan kimia
Kemampuan untuk tidak
bereaksi terhadap bahan-
bahan kimia pada saat
proses pemotongan.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Sebelum Melakukan Proses
Pemotongan Logam
memilih kedalaman
pemotongan yang dibatasi
oleh jumlah proses permesinan
logam,
kekakuan benda kerja dan
mesin perkakas.
memilih hantaran rata-rata;
pertimbangannya yaitu pada
power mesin perkakas yang
tersedia
memilih kecepatan
pemotongan.
REFERENSI
1.
http://xindustri.blogspot.com/2
016/06/proses-manufaktur-
pemotongan-logam-a.html
2.
https://pdfslide.net/documents/
makalah-pemotongan-
logam.html
3.
https://hendra00017.files.wordpre
ss.com/.../ pengertian - proses
- pemotongan - pada - logam
.docx
Mesin Plasma Cutting, Alat
Pemotong Logam Murah Tanpa
Gas Berbahaya
Mesin Plasma Cutting, Alat Pemotong Logam Murah Tanpa Gas Berbahaya. Pernahkah
kita melihat orang memotong plat besi dengan tabung gas? cara pemotongan logam
besi dengan gas Oxy-Acetylene memang banyak dilakukan. Namun saat ini ada mesin
untuk memotong logam dengan hanya menggunakan udara dari kompresor sehingga
relatif aman dan murah.
Prinsip dasar Plasma Cutting ialah menggunakan listrik untuk memanasi udara dengan
sangat tinggi hingga pada titik plasma. (panas diatas ribuan derajat celcius) yang
kemudian ditiup melalui logam yang akan dipotong. Plasma Cutting sangat sederhana
dan hanya memerlukan pasokan udara yang dipadatkan dan stopkontak listrik AC untuk
beroperasi.
Plasma Cutting adalah alat terbaru dan alat yang paling ekonomis yang sering
digunakan, cara yang mudah dan simple untuk memotong berbagai logam berat dan
tebal dengan bentuk lebih akurat. Plasma Cutting dapat memotong lebih halus,lebih
cepat dan efisien dari Oxy-Acetylene Torch.
Prinsip dasar dari Plasma Cutting adalah menggunakan aliran listrik DC untuk memanasi
udara hingga suhu yang sangat tinggi sampai pada titik plasma ( panas diatas ribuan
derajat celcius ) yang kemudian didorong melalui logam yang akan dipotong. Plasma
Cutting sangat sederhana dan hanya memerlukan pasukan udara ( dari Kompresor ) dan
Stop kontak listrik untuk beroperasi
Bagian dari Plasma Cutting terdiri dari Power Suply, klem tanah atau Ground Negative
dan Hand Torch. Fungsi Utama dari power supply adalah mengubah tegangan AC ke
adjustable diatur pengguna ( secara kontinu ) menjadi arus DC. Hand Torch berisi
pemicu untuk mengendalikan pemotongan dan nozzle tempat keluarnya udara dari
kompresor. Sebuah elektrida juga terpasang didalam Hand Torch di belakang ujung
nozzle.
Mesin plasma cutting sangat aman karena hanya menggunakan kompresor untuk
memampatkan udara. Tidak memerlukan tabung oksigen dan tabung oxyteline sehingga
lebih murah, bahkan nyaris tanpa biaya kecuali pengeluaran untuk listrik.
Ketika Hand Torch dinyalakan ,arus DC mengalir melalui proses ini Ketika
Tombol ditekan.
Kemudian , Udara Panas menekan dan mulai berusaha keluar bersamaan dan
keluar dari ujung mulut nozzle.
lalu kompresor mendorong udara yang sudah dimampatkan keluar dari nozle.
Udara mengalir dan menetapkan celah tetap antara elektroda dan ujungnya,
(Power Suplai secara otomatis meningkatkan tegangan untuk
mempertahankan supaya arus stabil dan konstan, melalui proses
berkesinambungan, arus listrik kemudian menjadi memanas dan panas
menjadi plasma ).
35 Alat Pemotong Besi Baja, Plat Watt Kecil Termurah
2023
Oleh Wibisono
Alat Pemotong Besi – Mesin potong merupakan alat potong yang biasa digunakan
untuk memotong benda benda berbahan logam atau kayu. Alat ini memiliki suatu
deretan mata potong berbentuk seperti gigi gigi tajam. Mesin ini biasa digunakan
untuk memotong benda kerja barbahan besi atau kayu. Pada umumnya proses
pemotongan besi adalah bagian dari proses pengolahan bahan setengah jadi menjadi
benda kerja jadi.Pemotongan besi disesuaikan dengan bentuk dan ukuran yang di
inginkan.
Alat yang satu ini biasa kita jumpai di bengkel bengkel las atau bengkel bubut. Mesin
pemotong ini biasanya berbentuk mesin gerinda potong atau mesin gergaji namun ada
juga yang berbentuk gunting. Keberadaan mesin pemotong besi ini membuat
pekerjaan kontruksi menjadi lebih mudah. Pemotong besi juga diartikan sebagai
perangkat besi yang dipakai untuk memotong baja dan logam lainnya menggunakan
pemotong, dimana udara terkompresi ditiupkan melalui nosel bertekanan tinggi dan
arus busur.
Daftar Isi [Munculkan]
Cara penggunaan mesin pemotong yaitu benda kerja yang berupa besi diberi garis
penanda sesuai ukuran yang di inginkan supaya pada saat memotong tidak melenceng.
Setelah di pasang pada posisi yang sudah tepat yaitu dibawah pisau pemotong, lalu
secara perlahan potong benda kerja ke mesin pemotong. Untuk cara memotong plat
anda dapat menggunakan alat potong seperti gergaji besi atau gunting plat. Ada
banyak merk dan type pemotong di pasaran. Untuk harganya sendiri pun sangatlah
terjangkau. Dalam dunia perbengkelan alat yang satu ini sangatlah penting.
Alat potong banyak digunakan karena harganya yang murah alat ini juga mudah untuk
di operasikan. Bukan hanya itu saja alat ini juga dapat mempercepat proses
pemotongan sehingga dapat menghemat waktu. Lalu berapa harga alat yang satu ini.
Nah jika sebelumnya kami telah memberikan informasi mengenai harga mesin
amplas modern, pada kesempatan yang sangat baik ini kami akan menyajikan
informasi mengenai alat pemotong besi baik itu mesin pemotong atau gunting potong.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut simaklah ulasan kami berikut ini.
Alat
Pemotong Besi
Bagi anda yang ingin membeli alat potong dengan merk yang memiliki kualitas bagus
dan anda sedang mencari referensi alat potong yang berkualitas. Kami akan
menyajikan informasi tentang merk dan type alat pemotong besi yang berkualitas dan
juga memiliki harga yang murah. Anda dapat membelinya secara online di online
shop kepercayaan anda. Untuk harga yang ditawarkan bervariasi entah itu gunting
pemotong atau mesin pemotong. Namun jika untuk pemotongan besi anda harus
membeli mesin pemotong besi sedangkan untuk memotong plat anda cukup membeli
gunting plat. Mungkin sudah cukup basa basinya mari kita langsung ke daftar
harganya, berikut daftar harganya.
digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Prinsip kerja dari mesin
gerinda adalah batu gerinda yang berputar kemudian bergesekan dengan benda
kerja sehingga terjadi pemotongan atau pengasahan. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Gerinda
Tangan Prinsip kerja dari mesin gerinda ini adalah batu gerinda berputar
menggunakan sebuah motor AC. 2.3 Fungsi Mesin Gerinda Tangan Mesin ini dapat
logam. Mesin gerinda tangan digunakan secara umum sebagai alat potong di dalam
bengkel kecil ataupun rumah tangga. 2.4 Identifikasi batu gerinda Pada setiap batu
identitas batu gerinda tersebut. Indentitas batu berisi informasi, antara lain: 1. Jenis
bahan asah 2. Ukuran butiran asah 3. Tingkat kekerasan 4. Susunan butiran asah 5.
Sebagai contoh : C 60 R 8 S 15 Artinya: C : jenis abrasive, terdiri dari dua simbol yaitu
A (aluminium oksida atau alundun) dan C (silikon karbida atau crystolon) 60 : ukuran
abrasive R : tingkat kekerasan 8 : susunan abrasive S : jenis bond Cara membaca kode
diatas adalah, batu gerinda dengan bahan abrasive oksida alumunium dengan
ukuran 60 mesh dengan susunan keras dan menggunakan perekat sodium silikat.
2.4.1 Kekerasan batu gerinda Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran
abrasive yang digunakan tetapi dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat
Tingkat kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf alfabet. Kekerasan batu gerinda
Tingkat kekerasan Simbol Sangat lunak E,F,G Lunak H,I,J Sedang L,M,N,O Keras
Cutting Torch atau biasanya kita sebut dengan stang blender atau blender potong
merupakan alat yang digunakan untuk memotong suatu produk/bahan menjadi dua
atau lebih. Biasanya alat ini awam dipakai oleh tukang las, dimana proses
pemotongannya bisa dilakukan secara manual dengan tangan atau dengan bantuan
mesin.
Contents show
Tipe M
Tipe M ini biasanya digunakan di bengkel las atau industri pabrik-pabrik dengan
kondisi pemotongan yang tergolong ringan
Tipe L
Tipe L ini bisa juga digunakan di industri pengelasan / pemotongan yang
intensitasnya ringan-menengah.
Tipe strong 8
Mulai tipe ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek skala besar, tapi tidak
memungkinan juga bisa dipakai di pabrik-pabrik
Tipe strong 25
Untuk tipe strong 25 ini operatornya bisa memotong benda dalam skala besar dan
biasanya digunakan untuk proyek-proyek dengan intensitas tinggi (misalkan proyek
yang memakai 3 shift alias 24jam)
Biasanya penghubung antara tabung dengan regulator ini menggunakan ulir kanan ,
jadi cara mengencangkannya diputar kearah kanan
Tabung Acetyline/LPG
Biasanya tabung ini berwarna merah.
Penghubung antara tabung dengan regulator ini menggunakan ulir kiri, jadi cara
mengencangkannya diputar kearah kiri
Regulator Oksigen
Berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui tekanan isi tabung dan tekanan kerja
yang nampak di manometer. Tekanan isi maksimal di angka 250 Kg/cm2 dan tekanan
kerja biasanya maksimal di angka 12Kg/cm2.
Regulator Acetyline/LPG
Fungsinya sama untuk mengetahui tekanan isi tabung dan tekanan kerja yang
nampak di manometer. Tekanan isi maksimal 30Kg/cm2 dan tekanan kerja maksimal
sampai 3Kg/cm2.
Selang Las
Selang Las (bisa double maupun single ) Oksigen dan Acetyline/LPG
Pewarnaan dari selang ini disesuaikan dengan warna tabung gas yakni warna
biru/hijau biasanya untuk selang Oksigen, sedangkan untuk warna Merah biasanya
dipakai untuk Acetyline/ LPG. Fungsi selang las ini adalah untuk menyalurkan gas
yang ada ke blandernya. Selang las disarankan memakai bahan karet yang bagus
kualitasnya karena mayoritas pekerjaan biasanya di outdoor dimana terkena paparan
sinar matahari langsung atau jika posisi di indoor biasanya terkena injak atau lindas
kendaraan yang lewat. Sebelum digunakan untuk mencegah kecelakaan kerja wajib
dicek terlebih dahulu ada keretakan/kerusakan di sepanjang selangnya.
Flashback Arrestor
Item ini biasanya sering diabaikan oleh operator skala kecil dan menengah karena
kurang edukasi mengenai pentingnya barang ini meskipun kecil bentuknya. Adapun
fungsi dari flashback ini adalah mencegah adanya kebocoran gas .
Flashback ini bisa dipasangkan di regulator (baik oksigen dan LPG/Acetyline) dan
stangblender.
Besi merupakan logam yang sangat keras. Maka untuk bisa memotongnya tentu harus menggunakan
mesin khusus, yaitu mesin potong besi. Fungsi mesin potong besi yang paling utama jelas untuk
memotong besi. Tapi tidak hanya itu saja, masih ada fungsi lainnya. Apa saja? Simak ulasan berikut.
PENGERTIAN MESIN POTONG BESI
Mesin potong besi sering juga dikenal dengan sebutan mesin gerinda. Mesin gerinda ini mampu
menghaluskan permukaan yang kasar menjadi lebih halus. Mesin ini bisa bekerja maksimal dengan
dukungan mata gerinda atau dikenal juga dengan istilah batu gerinda.
PRINSIP KERJA MESIN POTONG BESI (GERINDA)
Mesin gerinda akan menghasilkan gerakan memutar secara cepat saat dihubungkan dengan daya
listrik. Gerakan ini kemudian membuat mata gerinda ikut berputar sehingga menghasilkan “pisau”
yang tajam. Mata gerinda sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk.
Bentuk-bentuk mata gerinda tentu memiliki fungsi yang berbeda-beda. Secara umum, mata gerinda
bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan, misalnya untuk pengikisan, pengasahan, penajaman,
pemolesan, serta pemotongan.
Mata gerinda ini bisa dilepas-pasang, serta bisa habis setelah lama dipakai untuk memotong atau
menghaluskan benda. Terkadang, saat memotong besi, pinggiran mata gerinda akan menghasilkan
percikan api saat bersinggungan dengan permukaan logam, termasuk besi dan baja.
BEBERAPA FUNGSI MESIN POTONG BESI
Mesin potong besi atau gerinda setidaknya memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya yakni:
1. MEMOTONG
Pertama, mesin gerinda bisa digunakan untuk memotong benda kerja yang tidak terlalu tebal.
Bisalnya aluminium dengan ketebalan 3-5 milimeter. Proses pemotongan ini juga tidak bisa langsung
selesai. Anda harus menempelkan mata gerinda yang sudah berputar pada bagian yang akan dipotong.
2. MENGHALUSKAN
Selain memotong, mesin gerinda juga bisa digunakan untuk menghaluskan benda kerja yang masih
kasar. Misalnya permukaan kayu yang masih penuh dengan serat kayu, sehingga sangat kasar jika
disentuh. Permukaan ini bisa perlahan dihaluskan dengan mata gerinda yang sesuai.
3. FINISHING
Mesin gerinda juga bisa difungsikan sebagai alat yang digunakan saat proses finishing. Artinya, mesin
ini akan digunakan untuk memastikan bahwa benda kerja sudah sesuai kebutuhan atau belum.
Misalnya, permukaan benda apakah sudah halus atau belum, sudah presisi atau belum, dan lain-lain.
4. MENGASAH
Hampir sama dengan fungsi menghaluskan, mesin gerinda juga bisa untuk mengasah alat potong.
Misalnya Anda mengasah pisau atau alat potong lainnya yang mungkin memiliki bentuk yang tebal.
Tidak hanya untuk menajamkan alat potong, mesin ini juga bisa meruncingkan suatu benda.
5. MENUMPULKAN
Berbanding terbalik dengan mengasah, mesin gerinda juga bisa difungsikan untuk menumpulkan
suatu benda tajam. Misalnya, potongan logam yang memiliki sisi tajam, agar tidak berbahaya maka
bagian sisi-sisinya bisa ditumpulkan dengan mesin gerinda dan mata gerinda khusus.
6. MEMBENTUK BENDA
Fungsi mesin potong besi berikutnya yaitu untuk membentuk sebuah bentuk. Misalnya Anda ingin
membuat lempengan besi berbentuk oval, lingkaran, segitiga, atau bentuk-bentuk lainnya. Jika Anda
ingin bentuk yang presisi, Anda tetap memerlukan alat ukur untuk mengukur objek terlebih dulu.
Baca juga : Cara Tekuk Plat Besi
JENIS-JENIS MESIN POTONG BESI YANG PALING BAIK
Mesin potong besi memiliki banyak variasi jenis, masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda-
beda. Berikut ini beberapa jenis mesin potong besi yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan Anda.
1. MESIN JIGSAW MODERN M-2200
Mesin ini memiliki alas dengan ukuran 82×90 mm. Kecepatannya mencapai 3200 R/MIN dengan
kebutuhan daya sebesar 220 volts. Kecepatan dari mesin ini bisa diatur sesuai dengan jenis objeknya,
sehingga sangat fleksibel untuk segala kebutuhan, baik industri maupun rumah tangga.
2. MESIN POTONG BESI NRT PRO 2414 HD 14 INCH
Mesin ini bisa difungsikan untuk memotong besi, baja, galvalum, aluminium, hingga material
stainless. Kecepatan putarnya sangat cepat, yaitu bisa mencapai 3.800 RPM. Mesin ini juga sangat
hemat daya, materialnya kokoh sehingga sangat awet meski sering digunakan.
3. TEKIRO RYU CUT OFF CUTTING WHEEL CHOP SAW
Rekomendasi mesin potong besi selanjutnya yaitu dari Tekiro Ryu. Mesin ini juga sering disebut
sebagai mesin pemotong logam besi 7 inch. Bobot mesin ini terbilang ringan, sehingga cukup
ergonomis saat dipegang. Daya listriknya 900 watt, dan putaran yang dihasilkan yaitu 5000 RPM.
4. MESIN GERINDA TANGAN BOSCH GWS 060 4 INCH
Mesin gerinda tangan ini sangat fleksibel, karena bentuknya ergonomis dan simpel. Mesin ini juga
bisa dipakai untuk memotong aluminium, galvalum, besi, bahkan kayu HPL. Mesin ini bisa diputar
hingga 90 derajat. Daya listrik yang dibutuhkan sebesar 670 watt.
5. MESIN GERINDA NRT PRO 9600 HD
Bentuk mesin gerinda seri ini hampir sama dengan produksi Bosch (poin 4). Meski berbeda
spesifikasi, namun fungsi mesin potong besi ini secara umum adalah sama. Mesin ini bisa hidup
dengan daya listrik sebesar 700 watt. Putaran yang dihasilkan cukup cepat, yaitu 12.000 RPM.
6. MESIN GERGAJI POTONG JIGSAW NRT PRO JS65 HD NORITA
Jenis mesin potong besi selanjutnya yaitu dari Jigsaw dengan seri NRT PRO JS65 HD NORITA.
Mesin ini mampu memotong benda kerja hingga kedalaman 65 mm. Daya yang dibutuhkan cukup
hemat, yakni 450 watt. Kecepatan putarnya bisa sampai 3000 RPM.
3 . P E M O T O N G A N L O G A M D E N G A N L A S / G A S Prinsip pemotongan
dengan gas
Prinsip pemotongan dengan gas adalah memotong besi atau baja dengan
menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa
gas.P r o s e s p e m o t o n g a n l o g a m d e n g a n g a s a d a l a h m e m o t o n g d e n g a
n c a r a memanaskan logam sampai mendeka k lumer (cair) kemudian
ditekand e n g a n s e m b u r a n g a s p a d a t e k a n a n t e r t e n t u s e h i n g g a l o g a
m y a n g a k a n mencair tersebut terbuang sehingga logam terpotong.
Keuntungan memotong logam dengan gas :
Proses pemotongan cepat, berbagai bentuk dapat dipotong dengan hasil
baik.P r o s e s p e m o t o n g a n d a p a t d i l a u k a k a n s e c a r a o t o m a s d e n g a n m e s i n
a t a u secara manual dengan tangan.
Kerugian memotong logam dengan gas :
Memerlukan alat dan perlengkapan yang khusus, harganya mahal. Pada
sisib e k a s p e m o t o n g a n a k a n t e r j a d i p e r u b a h a n s t r u k t u r y a n g m e n g a k i b a t k
a n perubahan siat logam yang dipotong.
PEMOTONGAN LOGAM
Proses pemotongan logam merupakan suatu proses yang digunakan untuk
mengubah
bentuk suatu produk (komponen mesin) dari logam dengan cara memotong. Berdasarkan
pada
cara pemotongannya, proses pemotongan logam dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok
dasar, yaitu:
1. Proses pemotongan dengan mesin las
2. Proses pemotongan dengan mesin pres
3. Proses pemotongan dengan mesin perkakas
4. Proses pemotongan non-konvensional (Electrical Discharge Machining)
Dari keempat proses pemotongan tersebut, proses pemotongan dengan menggunakan
pahat potong yang dipasang pada mesin perkakas dan, khususnya mesin EDM
(Electrical
Discharge Machining). Dalam istilah teknik, proses ini sering disebut dengan nama
Proses
Pemotongan Logam (Metal Cutting Process) atau Proses Pemesinan (Machining Process).
Oleh
karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman tentang istilah maka selanjutnya dipilih
nama
yang terakhir yaitu proses pemesinan.
A. Pengertian Proses Pemotongan Logam (Cutting Proses)
Proses pemotongan logam (cutting process) adalah memotong logam untuk mendapatkan
bentuk dan ukuran serta kualitas permukaan potong yang direncanakan. Proses
pemotongan
logam dilakukan dengan tool (perkakas/pahat) yang khusus, sesuai dengan jenis
proses
pemotongannya. Jadi tool untuk proses yang satu tidak dapat dipakai pada proses yang
lainnya,
bahkan untuk proses yang sejenis tidak dapat dipertukarkan toolnya bila rencana
pemotongannya
tidak sama.
B. Jenis Sistem Pemotongan Logam
Sistem pemotongan logam dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
Pemotongan Tegak (Orthogonal Cutting)
Sistem pemotongan tegak merupakan penyederhanaan dari sistem pemotongan miring
(obligonal Cutting) dimana gaya diuraikan menjadi komponennya pada suatu bidang
(Rochim,
1993).
Pemotongan Miring (Obligonal Cutting)
Dalam sistem pemotongan miring (obligonal cutting) gaya total pemotongan (F)
dianggap dalam ruang yang akan diuraikan menjadi tiga komponen dalam sistem
koordinat
tertentu.
Vc = π.D.
1000
Dimana :
Vc = Kecepatan pemotongan, m/menit
D = Diameter benda kerja, mm
N = Putaran poros utama (spindle), rpm
Pastikan disk yang kita pakai sesuai dengan jenis pekerjaanyang akan dilakukan
SAAT PEMAKAIAN / PENGOPERASIAN
Gunakan gerinda dengan posisi tangan yang benar dansesuai dengan area yang digerinda
Saat menggerinda atau memotong, tekan tool secaraperlahan
Jika disk/batu gerinda sudah tidak layak, segera ganti
SESUDAH PEMAKAIAN
Pastikan kabel power tool telah dicabut setelahpengoperasian
Pastikan area kerja dan tool bersih setelah pengoperasian
Letakkan kembali tool pada tempat yang telah disediakanseperti semula
PETUNJUK PERAWATANPETUNJUK KESELAMATANHAL – HAL YANG DILARANG
Lakukan pengecekan Carbon Brush sekalidalam seminggu untuk menghindari kerusakanpada Alat
Bersihkan tool dari serpihan logam denganmenggunakan sikat besi
Laporkan kepada atasan anda apabilamenemukan kejanggalan pada toolseperti : - Suara tool tidak
normal
-
Pelindung / handle lepas, dll.
Segera kembalikan ke pengawas tool apabilatool sudah dalam keadaan rusak.
Lokasi Carbon BrushCover terasanDisk Gerinda Sesuai & TerasanTombol/Tuas ON/OFF berfu
Pertimbangan dalam memilih alat potong adalah …
a.Jenis bahan yang akan dipotong dan bentuk benda kerja b.
B.Bentuk alat potong dan bentuk benda kerjac.
C.Jenis bahan benda kerja dan bahan alat potongd.
D.Bentuk benda kerja dan jenis alat potonge.
E.Bentuk dan jenis alat potong
Bagian dari roda gerinda yang berfungsi sebagai mata potong adalah
…
a. Bond
b.Vitrifyc.
C.Corundumd.
D.Graine.
E.Abrasive