Anda di halaman 1dari 51

RESUME ARTIKEL PEMOTONGAN LOGAM

Proses pemotongan logam (cutting process) adalah memotong logam untuk mendapatkan
bentuk dan ukuran serta kualitas permukaan potong yang direncanakan. Proses pemotongan
logam dilakukan dengan tool (perkakas/pahat) yang khusus, sesuai dengan jenis proses
pemotongannya. Jadi tool untuk proses yang satu tidak dapat dipakai pada proses yang
lainnya,
bahkan untuk proses yang sejenis tidak dapat dipertukarkan toolnya bila rencana
pemotongannya
tidak sama.
Dalam sistem pemotongan miring (obligonal cutting) gaya total pemotongan (F)
dianggap dalam ruang yang akan diuraikan menjadi tiga komponen dalam sistem koordinat
tertentu.
Tiga macam sistem koordinat dapat dikemukakan untuk menerangkan lokasi mata pahat
relatif
terhadap mesin perkakas, yaitu :
1. Koordinat normal, dengan sumbu Xn menempel pada mata potong mayor (S) dan kedua
sumbu
lain yang saling tegak lurus, Yn dan Zn.
2. Koordinat tegak, dengan sumbu Xo menempel pada garis proyeksi mata potong mayor
pada
bidang referensi (horizontal) dan kedua sumbu lain yang saling tegak lurus, Yo dan Zo, dan
3. Koordinat mesin, dengan sumbu Zf berlawanan arah dengan vektor kecepatan makan dan
kedua
sumbu lain yang saling tegak lurus, Xf dan Zf.
Ada 2 jenis pemotongan logam yakni :
1. Pemotongan Tegak (Orthogonal Cutting
merupakan penyederhanaan dari sistem pemotongan miring (obligonal Cutting) dimana
gaya diuraikan menjadi komponennya pada suatu bidang (Rochim, 1993). asumsi yang
digunakan dalam analisis model tersebut adalah:
Mata potong pahat sangat tajam sehingga tidak menggosok atau menggaruk benda
kerja
Gaya aksi dan reaksi pahat terhadap bidang geram sama besar dan segaris
Gaya aksi dan reaksi pahat terhadap bidang geram adalah sama besar dan segaris
(tidak menimbulkan momen koppel), Deformasi terjadi hanya dalam dua dimensi
tiga cara penguraian menjadi dua komponen gaya yang saling tegak lurus
1) Gaya total (F), ditinjau dari proses deformasi material
Fs : Gaya geser yang mendeformasikan material pada bidang geser sehingga
melampaui batas elastik
Fsn :Gaya normal pada bidang geser yang menyebabkan pahat tetap menempel
pada benda kerja.
2) Gaya total (F) diketahui arah dan besarnya dengan cara membuat
dynamometer (alat ukur gaya dimana pahat dipasang padanya dan alat
tersebut dipasang pada mesin perkakas).
Fv : Gaya potong, searah dengan kecepatan potong
Ff : Gaya makan, searah dengan kecepatan makan.
3) Gaya total (F) yang bereaksi pada bidang geram (Ay, face, bidang pada pahat
dimana geram mengalir) untuk menentukan “koefisien gesek geram terhadap
pahat”, yaitu:
Fy : Gaya gesek pada bidang geram, dan
Fyn : Gaya normal pada bidang geram.
2. Pemotongan Miring (Obligonal Cutting)
gaya total pemotongan (F) dianggap dalam ruang yang akan diuraikan menjadi
tiga
komponen dalam sistem koordinat yang dapat dikemukakan untuk menerangkan lokasi
mata pahat relatif terhadap mesin perkakas, yaitu :
1) Koordinat normal, dengan sumbu Xn menempel pada mata potong mayor (S)
dan kedua sumbu lain yang saling tegak lurus, Yn dan Zn.
2) Koordinat tegak, dengan sumbu Xo menempel pada garis proyeksi mata
potong mayor pada bidang referensi (horizontal) dan kedua sumbu lain yang
saling tegak lurus, Yo dan Zo
3) Koordinat mesin, dengan sumbu Zf berlawanan arah dengan vektor kecepatan
makan dan kedua sumbu lain yang saling tegak lurus, Xf dan Zf
pemotongan diketahui maka selanjutnya adalah menentukan putaran poros utama
(spindle).
Pertimbangan yang dilakukan dalam menentukan putaran poros utama dilakukan berdasarkan
faktor-faktor berikut :
Ø Bahan benda kerja
Putaran poros utama yang tinggi digunakan untuk membubut bahan benda kerja yang lembut
seperti kuningan, aluminium, dan tembaga. Sedangkan putaran yang rendah digunakan untuk
membubut bahan yang keras seperti besi tuang dan baja berkarbon tinggi.
Ø Jenis bahan mata pahat yang digunakan
Putaran poros utama yang tinggi digunakan untuk bahan mata pahat yang lebih keras seperti
karbid yang memiliki kekerasan pemotongan 3 atau 4 kali dari baja.
Ø Hantaran pemotongan dan kedalaman potong
Jika hantaran pemotongan dan kedalaman pemotongan besar, putaran poros utama
harus
dikurangkan agar beban yang terjadi pada mata pahat dan mesin menjadi berkurang.
Ø Jenis-jenis operasi yang dilakukan.
Putaran poros utama dibatasi ½ atau 1/3 dari kecepatan biasa untuk melakukan operasi-
operasi
seperti mengulir, pemotongan, dan membubut miring.
Ø Kondisi mesin yang digunakan
Mesin-mesin yang lama tidak begitu kokoh lagi oleh sebab itu putaran poros
utama yang
digunakan harus dikurangkan sedikit.
Faktor Penentu Pemilih Kecepatan Pemotongan Logam
Faktor yang menentukan dalam pemilihan kecepaatan pemotongan yaitu (Chandiramani,
1975).
Ø Jenis benda kerja yang digunakan, misalnya baja lunak, aluminium, kuningan dan lain-lain
Benda
kerja yang lebih keras dari bahan yang disebutkan diatas memerlukan kecepatan pemotongan
yang lebih rendah.
Ø Bahan mata pahat yang digunakan, misalnya baja karbon, karbida berlapis, keramik dan
lain-lain.
Mata pahat yang terbuat dari karbida berlapis memerlukan kecepatan pemotongan yang lebih
tinggi.
Ø Kedalaman pemotongan yang akan dikerjakan
Ø Kekakuan mesin dan pemegang benda kerja
Parameter Proses Pemotongan Logam
parameter pemotongan tersebut antara lain:
1. Kedalaman pemotongan (mm)
2. Hantaran pemotongan (mm/putaran)
3. Kecepatan pemotongan (m/menit)
Faktor Penentu Pemilih Kecepatan Pemotongan Logam
Kedalaman pemotongan yang akan dikerjakan
Kekakuan mesin dan pemegang benda kerja
Sifat Material Alat Potong
1. Keras / Hardness
Mampu mempertahankan kekerasannya dalam suhu pemotongan,
sehingga tidak deformasi.
2. Ulet / Toughness
Mampu menahan beban kejut akibat pemotongan maupun vibrasi.
3. Tahan aus / Wear resistance
Mampu digunakan pada umur pakainya sebelum terjadi kerusakan.
4. Tahan terhadap bahan kimia
Kemampuan untuk tidak bereaksi terhadap bahan-bahan kimia pada saat
proses pemotongan.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Proses Pemotongan Logam
memilih kedalaman pemotongan yang dibatasi oleh jumlah proses permesinan logam,
kekakuan benda kerja dan mesin perkakas.
memilih hantaran rata-rata; pertimbangannya yaitu pada power mesin perkakas yang
tersedia
memilih kecepatan pemotongan
Parameter Proses Pemotongan
Logam
parameter pemotongan
tersebut antara lain:
1. Kedalaman pemotongan
(mm)
2. Hantaran pemotongan
(mm/putaran)
3. Kecepatan pemotongan
(m/menit)
Faktor Penentu Pemilih
Kecepatan Pemotongan
Logam
 Kedalaman pemotongan
yang akan dikerjakan
 Kekakuan mesin dan
pemegang benda kerja
Sifat Material Alat Potong
1. Keras / Hardness
Mampu mempertahankan
kekerasannya dalam suhu
pemotongan,
sehingga tidak deformasi.
2. Ulet / Toughness
Mampu menahan beban kejut
akibat pemotongan maupun
vibrasi.
3. Tahan aus / Wear resistance
Mampu digunakan pada umur
pakainya sebelum terjadi
kerusakan.
4. Tahan terhadap bahan kimia
Kemampuan untuk tidak
bereaksi terhadap bahan-
bahan kimia pada saat
proses pemotongan.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Sebelum Melakukan Proses
Pemotongan Logam
 memilih kedalaman
pemotongan yang dibatasi
oleh jumlah proses permesinan
logam,
kekakuan benda kerja dan
mesin perkakas.
 memilih hantaran rata-rata;
pertimbangannya yaitu pada
power mesin perkakas yang
tersedia
 memilih kecepatan
pemotongan.
REFERENSI
1.
http://xindustri.blogspot.com/2
016/06/proses-manufaktur-
pemotongan-logam-a.html
2.
https://pdfslide.net/documents/
makalah-pemotongan-
logam.html
3.
https://hendra00017.files.wordpre
ss.com/.../ pengertian - proses
- pemotongan - pada - logam
.docx
Mesin Plasma Cutting, Alat
Pemotong Logam Murah Tanpa
Gas Berbahaya

 Builder Indonesia Send an emailAugust 7, 2018

0 8,305 2 minutes read


Facebook  Twitter  LinkedIn  Pinterest

Mesin Plasma Cutting, Alat Pemotong Logam Murah Tanpa Gas Berbahaya. Pernahkah
kita melihat orang memotong plat besi dengan tabung gas? cara pemotongan logam
besi dengan gas Oxy-Acetylene memang banyak dilakukan. Namun saat ini ada mesin
untuk memotong logam dengan hanya menggunakan udara dari kompresor sehingga
relatif aman dan murah.
Prinsip dasar Plasma Cutting ialah menggunakan listrik untuk memanasi udara dengan
sangat tinggi hingga pada titik plasma. (panas diatas ribuan derajat celcius) yang
kemudian ditiup melalui logam yang akan dipotong. Plasma Cutting sangat sederhana
dan hanya memerlukan pasokan udara yang dipadatkan dan stopkontak listrik AC untuk
beroperasi.

Plasma Cutting adalah alat terbaru dan alat yang paling ekonomis yang sering
digunakan, cara yang mudah dan simple untuk memotong berbagai logam berat dan
tebal dengan bentuk lebih akurat. Plasma Cutting dapat memotong lebih halus,lebih
cepat dan efisien dari Oxy-Acetylene Torch.

Baca Juga:  Jenis Baja untuk Pisau Dapur Berkualitas Tinggi

Prinsip dasar dari Plasma Cutting adalah menggunakan aliran listrik DC untuk memanasi
udara hingga suhu yang sangat tinggi sampai pada titik plasma ( panas diatas ribuan
derajat celcius ) yang kemudian didorong melalui logam yang akan dipotong. Plasma
Cutting sangat sederhana dan hanya memerlukan pasukan udara ( dari Kompresor ) dan
Stop kontak listrik untuk beroperasi

Bagian dari Plasma Cutting terdiri dari Power Suply, klem tanah atau Ground Negative
dan Hand Torch. Fungsi Utama dari power supply adalah mengubah tegangan AC ke
adjustable diatur pengguna ( secara kontinu ) menjadi arus DC. Hand Torch berisi
pemicu untuk mengendalikan pemotongan dan nozzle tempat keluarnya udara dari
kompresor. Sebuah elektrida juga terpasang didalam Hand Torch di belakang ujung
nozzle.

Baca Juga:  Berkenalan dengan Laser Cutting: Definisi serta Fungsinya dalam


Produksi

Mesin plasma cutting sangat aman karena hanya menggunakan kompresor untuk
memampatkan udara. Tidak memerlukan tabung oksigen dan tabung oxyteline sehingga
lebih murah, bahkan nyaris tanpa biaya kecuali pengeluaran untuk listrik.

Pengopersian Mesin Plasma Cutting


Diawali dengan kontak antara elektroda ( menyentuh ) nossel

 Ketika Hand Torch dinyalakan ,arus DC mengalir melalui proses ini Ketika
Tombol ditekan.

 Kemudian , Udara Panas menekan dan mulai berusaha keluar bersamaan dan
keluar dari ujung mulut nozzle.

 lalu kompresor mendorong udara yang sudah dimampatkan keluar dari nozle.
 Udara mengalir dan menetapkan celah tetap antara elektroda dan ujungnya,
(Power Suplai secara otomatis meningkatkan tegangan untuk
mempertahankan supaya arus stabil dan konstan, melalui proses
berkesinambungan, arus listrik kemudian menjadi memanas dan panas
menjadi plasma ).
35 Alat Pemotong Besi Baja, Plat Watt Kecil Termurah
2023
Oleh Wibisono

Alat Pemotong Besi – Mesin potong merupakan alat potong yang biasa digunakan
untuk memotong benda benda berbahan logam atau kayu. Alat ini memiliki suatu
deretan mata potong berbentuk seperti gigi gigi tajam. Mesin ini biasa digunakan
untuk memotong benda kerja barbahan besi atau kayu. Pada umumnya proses
pemotongan besi adalah bagian dari proses pengolahan bahan setengah jadi menjadi
benda kerja jadi.Pemotongan besi disesuaikan dengan bentuk dan ukuran yang di
inginkan.

Alat yang satu ini biasa kita jumpai di bengkel bengkel las atau bengkel bubut. Mesin
pemotong ini biasanya berbentuk mesin gerinda potong atau mesin gergaji namun ada
juga yang berbentuk gunting. Keberadaan mesin pemotong besi ini membuat
pekerjaan kontruksi menjadi lebih mudah. Pemotong besi juga diartikan sebagai
perangkat besi yang dipakai untuk memotong baja dan logam lainnya menggunakan
pemotong, dimana udara terkompresi ditiupkan melalui nosel bertekanan tinggi dan
arus busur.

Daftar Isi [Munculkan]
Cara penggunaan mesin pemotong yaitu benda kerja yang berupa besi diberi garis
penanda sesuai ukuran yang di inginkan supaya pada saat memotong tidak melenceng.
Setelah di pasang pada posisi yang sudah tepat yaitu dibawah pisau pemotong, lalu
secara perlahan potong benda kerja ke mesin pemotong. Untuk cara memotong plat
anda dapat menggunakan alat potong seperti gergaji besi atau gunting plat. Ada
banyak merk dan type pemotong di pasaran. Untuk harganya sendiri pun sangatlah
terjangkau. Dalam dunia perbengkelan alat yang satu ini sangatlah penting.

Alat potong banyak digunakan karena harganya yang murah alat ini juga mudah untuk
di operasikan. Bukan hanya itu saja alat ini juga dapat mempercepat proses
pemotongan sehingga dapat menghemat waktu. Lalu berapa harga alat yang satu ini.
Nah jika sebelumnya kami telah memberikan informasi mengenai harga mesin
amplas modern, pada kesempatan yang sangat baik ini kami akan menyajikan
informasi mengenai alat pemotong besi baik itu mesin pemotong atau gunting potong.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut simaklah ulasan kami berikut ini.

Daftar Harga Alat Pemotong Besi Terbaru

Alat
Pemotong Besi
Bagi anda yang ingin membeli alat potong dengan merk yang memiliki kualitas bagus
dan anda sedang mencari referensi alat potong yang berkualitas. Kami akan
menyajikan informasi tentang merk dan type alat pemotong besi yang berkualitas dan
juga memiliki harga yang murah. Anda dapat membelinya secara online di online
shop kepercayaan anda. Untuk harga yang ditawarkan bervariasi entah itu gunting
pemotong atau mesin pemotong. Namun jika untuk pemotongan besi anda harus
membeli mesin pemotong besi sedangkan untuk memotong plat anda cukup membeli
gunting plat. Mungkin sudah cukup basa basinya mari kita langsung ke daftar
harganya, berikut daftar harganya.

Harga Alat Pemotong Besi


Public Domain
Laporan
Pengertian Mesin Gerinda Tangan Mesin gerinda adalah salah satu mesin yang

digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Prinsip kerja dari mesin

gerinda adalah batu gerinda yang berputar kemudian bergesekan dengan benda

kerja sehingga terjadi pemotongan atau pengasahan. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Gerinda

Tangan Prinsip kerja dari mesin gerinda ini adalah batu gerinda berputar

bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,

pengasahan, atau pemotongan dimana sebuah batu gerinda digerakkan dengan

menggunakan sebuah motor AC. 2.3 Fungsi Mesin Gerinda Tangan Mesin ini dapat

dipergunakan untuk menghaluskan ataupun memotong benda logam dan non

logam. Mesin gerinda tangan digunakan secara umum sebagai alat potong di dalam

bengkel kecil ataupun rumah tangga. 2.4 Identifikasi batu gerinda Pada setiap batu

gerinda pasti terdapat simbol/ tanda yang menyebutkan

identitas batu gerinda tersebut. Indentitas batu berisi informasi, antara lain: 1. Jenis

bahan asah 2. Ukuran butiran asah 3. Tingkat kekerasan 4. Susunan butiran asah 5.

Jenis bahan perekat

Sebagai contoh : C 60 R 8 S 15 Artinya: C : jenis abrasive, terdiri dari dua simbol yaitu

A (aluminium oksida atau alundun) dan C (silikon karbida atau crystolon) 60 : ukuran

abrasive R : tingkat kekerasan 8 : susunan abrasive S : jenis bond Cara membaca kode

diatas adalah, batu gerinda dengan bahan abrasive oksida alumunium dengan

ukuran 60 mesh dengan susunan keras dan menggunakan perekat sodium silikat.

2.4.1 Kekerasan batu gerinda Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran

abrasive yang digunakan tetapi dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat

butiran abrasive dari tekanan tertentu ketika melakukan proses penggerindaan.

Tingkat kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf alfabet. Kekerasan batu gerinda

dapat dilihat pada tabel dibawah :

Tingkat kekerasan Simbol Sangat lunak E,F,G Lunak H,I,J Sedang L,M,N,O Keras

P,Q,R,S Sangat keras T,U,V,W


baja, logam, pemotongan, penggiling, sudut, oran
Cutting Torch Jenis dan Bagian Penting
 by chandra
 25 July 2021

Cutting Torch atau biasanya kita sebut dengan stang blender atau blender potong
merupakan alat yang digunakan untuk memotong suatu produk/bahan menjadi dua
atau lebih. Biasanya alat ini awam dipakai oleh tukang las, dimana proses
pemotongannya bisa dilakukan secara manual dengan tangan atau dengan bantuan
mesin.

Contents  show 

Jenis-Jenis Cutting Torch


Ada banyak macam Cutting Torch yang adna bisa temui dipasaran , pemilihan nya
pun tergantung kebutuhan anda. Cutting Torch sendiri terdiri dari beberapa
jenis/tipe yakni :

Tipe M
Tipe M ini biasanya digunakan di bengkel las atau industri pabrik-pabrik dengan
kondisi pemotongan yang tergolong ringan

Tipe L
Tipe L ini bisa juga digunakan di industri pengelasan / pemotongan yang
intensitasnya ringan-menengah.

Tipe strong 8
Mulai tipe ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek skala besar, tapi tidak
memungkinan juga bisa dipakai di pabrik-pabrik
Tipe strong 25
Untuk tipe strong 25 ini operatornya bisa memotong benda dalam skala besar dan
biasanya digunakan untuk proyek-proyek dengan intensitas tinggi (misalkan proyek
yang memakai 3 shift alias 24jam)

Material Pendukung Cutting Torch


Untuk menunjang proses pemotongan maka Cutting Torch ini perlu dukungan/
support material lainnya seperti :
Tabung Oksigen
Biasanya tabung ini berwarna biru untuk membedakannya dengan tabung jenis gas
LPG/Acetyline. Isi gas didalam tabung itu sebanding dengan tekanan, jadi semakin
banyak isi gas maka tekanan juga makin besar.

Biasanya penghubung antara tabung dengan regulator ini menggunakan ulir kanan ,
jadi cara mengencangkannya diputar kearah kanan

Tabung Acetyline/LPG
Biasanya tabung ini berwarna merah.

Penghubung antara tabung dengan regulator ini menggunakan ulir kiri, jadi cara
mengencangkannya diputar kearah kiri

Regulator Oksigen
Berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui tekanan isi tabung dan tekanan kerja
yang nampak di manometer. Tekanan isi maksimal di angka 250 Kg/cm2 dan tekanan
kerja biasanya maksimal di angka 12Kg/cm2.
Regulator Acetyline/LPG
Fungsinya sama untuk mengetahui tekanan isi tabung dan tekanan kerja yang
nampak di manometer. Tekanan isi maksimal 30Kg/cm2 dan tekanan kerja maksimal
sampai 3Kg/cm2.
Selang Las
Selang Las (bisa double maupun single ) Oksigen dan Acetyline/LPG
Pewarnaan dari selang ini disesuaikan dengan warna tabung gas yakni warna
biru/hijau biasanya untuk selang Oksigen, sedangkan untuk warna Merah biasanya
dipakai untuk Acetyline/ LPG. Fungsi selang las ini adalah untuk menyalurkan gas
yang ada ke blandernya. Selang las disarankan memakai bahan karet yang bagus
kualitasnya karena mayoritas pekerjaan biasanya di outdoor dimana terkena paparan
sinar matahari langsung atau jika posisi di indoor biasanya terkena injak atau lindas
kendaraan yang lewat. Sebelum digunakan untuk mencegah kecelakaan kerja wajib
dicek terlebih dahulu ada keretakan/kerusakan di sepanjang selangnya.

Pemantik api (sparklighter)


Mayoritas operator menggunakan korek api gas , akan tetapi hal tersebut tidak boleh
kita pakai dikondisi yang berbahaya misalkan kondisi lingkungan perusahaan gas
atau di ruangan tertutup karena dapat memancing api bisa membakar sekeliling kita.
Untuk itu kita perlu memakai percikan api/sparkligher untuk meminimalisir adanya
sautan api. Harap konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak K3 untuk lebih lanjut.

Flashback Arrestor
Item ini biasanya sering diabaikan oleh operator skala kecil dan menengah karena
kurang edukasi mengenai pentingnya barang ini meskipun kecil bentuknya. Adapun
fungsi dari flashback ini adalah mencegah adanya kebocoran gas .
Flashback ini bisa dipasangkan di regulator (baik oksigen dan LPG/Acetyline) dan
stangblender.

Bagian-Bagian Utama Cutting Torch


Setelah kita tahu material penunjangnya terdiri dari apa saja, maka kita akan bedah
bagian-bagian utama Cutting Torch :

Nozzle, Tip (Cutting Tip)


Nozzle ini adalah komponen terujung dari Cutting Torch dimana dibagian ujungnya
ada lubang-lubang kecil untuk keluarnya percampuran antara gas oksigen dan gas
LPG/Acetyline yang dirubah menjadi semburan api. Nozzle ini memiliki ukuran
biasanya angka 0,1,2, dan 3 biasanya perbedaannya terlihat jelas di lubang nozzle
dimana semakin besar angka nozzle maka semakin besar pula lubangnya. Dan
semakin tebal plat yang akan kita potong, maka nomer nozzle harus semakin besar.

Ketentuan Memilih Nozzle


Berikut saya lampirkan ketentuan-ketentuan pemilihan nozzle yang digunakan untuk
memotong :

o Jika tebal plat 3-10mm disarankan memakai nozzle nomer 1


o Jika tebal plat 10-20mm disarankan memakai nozzle nomer 2
o Jika tebal plat 20-30mm disarankan memakai nozzle nomer 3
Hal-hal tersebut harus disesuaikan dengan tekanan tabung oksigen, tabung
LPG/Acetyline dan juga panjang selang yang kita pakai.
Perlu diperhatikan pula saat kita mengelas secara kontinue atau terus menerus maka
di ujung nozzle akan muncul kerak karena proses dari pemotongan benda dan itu
harus kita bersihkan dengan sikat kawat atau tip cleaner biasanya supaya kerak
tersebut tidak menutupin lubang-lubang nozzle tersebut.

Valve atau kran (Oksigen dan Acetyline)


Biasanya valve ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya volume gas untuk
menghasilkan api yang sesuai dengan operator lasnya yakni api yang bagus dan
maksimal untuk memotong besi/platnya. Untuk safetynya pastikan Valve atau kran
ini sudah posisi tertutup dengan sempurna jika tidak digunakan, untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang fatal.
Gagang
Biasa disebut juga dengan tangkai atau badan Cutting Torch yang digunakan
sebagai pegangan untuk operator yang akan memotong benda supaya stabil
hasilnya dan maksimal.

Saluran Oksigen dan Acetyline


Di bagian ini bagian ujung satunya dimana berbentuk nozzle juga yang nantinya
disambungkan dengan selang double atau selang oxigen dan LPG/Acetyline.
Biasanya selang berwarna merah digunakan untuk gas LPG/Aceyline sedangkan
selang berwarna hijau/biru digunakan untuk gas Oksigen. Jangan sampai kita
memasang terbalik karena bisa mengakibatkan kesalahan dalam pengoperasian yang
akan membuat kecelakaan kerja.

Ketahui Fungsi Mesin Potong Besi dan Komponennya


 
 
 
 
COMMENTS

Besi merupakan logam yang sangat keras. Maka untuk bisa memotongnya tentu harus menggunakan
mesin khusus, yaitu mesin potong besi. Fungsi mesin potong besi yang paling utama jelas untuk
memotong besi. Tapi tidak hanya itu saja, masih ada fungsi lainnya. Apa saja? Simak ulasan berikut.
PENGERTIAN MESIN POTONG BESI
Mesin potong besi sering juga dikenal dengan sebutan mesin gerinda. Mesin gerinda ini mampu
menghaluskan permukaan yang kasar menjadi lebih halus. Mesin ini bisa bekerja maksimal dengan
dukungan mata gerinda atau dikenal juga dengan istilah batu gerinda.
PRINSIP KERJA MESIN POTONG BESI (GERINDA)
Mesin gerinda akan menghasilkan gerakan memutar secara cepat saat dihubungkan dengan daya
listrik. Gerakan ini kemudian membuat mata gerinda ikut berputar sehingga menghasilkan “pisau”
yang tajam. Mata gerinda sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk.
Bentuk-bentuk mata gerinda tentu memiliki fungsi yang berbeda-beda. Secara umum, mata gerinda
bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan, misalnya untuk pengikisan, pengasahan, penajaman,
pemolesan, serta pemotongan.
Mata gerinda ini bisa dilepas-pasang, serta bisa habis setelah lama dipakai untuk memotong atau
menghaluskan benda. Terkadang, saat memotong besi, pinggiran mata gerinda akan menghasilkan
percikan api saat bersinggungan dengan permukaan logam, termasuk besi dan baja.
BEBERAPA FUNGSI MESIN POTONG BESI
Mesin potong besi atau gerinda setidaknya memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya yakni:
1. MEMOTONG
Pertama, mesin gerinda bisa digunakan untuk memotong benda kerja yang tidak terlalu tebal.
Bisalnya aluminium dengan ketebalan 3-5 milimeter. Proses pemotongan ini juga tidak bisa langsung
selesai. Anda harus menempelkan mata gerinda yang sudah berputar pada bagian yang akan dipotong.
2. MENGHALUSKAN
Selain memotong, mesin gerinda juga bisa digunakan untuk menghaluskan benda kerja yang masih
kasar. Misalnya permukaan kayu yang masih penuh dengan serat kayu, sehingga sangat kasar jika
disentuh. Permukaan ini bisa perlahan dihaluskan dengan mata gerinda yang sesuai.
3. FINISHING
Mesin gerinda juga bisa difungsikan sebagai alat yang digunakan saat proses finishing. Artinya, mesin
ini akan digunakan untuk memastikan bahwa benda kerja sudah sesuai kebutuhan atau belum.
Misalnya, permukaan benda apakah sudah halus atau belum, sudah presisi atau belum, dan lain-lain.
4. MENGASAH
Hampir sama dengan fungsi menghaluskan, mesin gerinda juga bisa untuk mengasah alat potong.
Misalnya Anda mengasah pisau atau alat potong lainnya yang mungkin memiliki bentuk yang tebal.
Tidak hanya untuk menajamkan alat potong, mesin ini juga bisa meruncingkan suatu benda.
5. MENUMPULKAN
Berbanding terbalik dengan mengasah, mesin gerinda juga bisa difungsikan untuk menumpulkan
suatu benda tajam. Misalnya, potongan logam yang memiliki sisi tajam, agar tidak berbahaya maka
bagian sisi-sisinya bisa ditumpulkan dengan mesin gerinda dan mata gerinda khusus.
6. MEMBENTUK BENDA
Fungsi mesin potong besi berikutnya yaitu untuk membentuk sebuah bentuk. Misalnya Anda ingin
membuat lempengan besi berbentuk oval, lingkaran, segitiga, atau bentuk-bentuk lainnya. Jika Anda
ingin bentuk yang presisi, Anda tetap memerlukan alat ukur untuk mengukur objek terlebih dulu.
Baca juga : Cara Tekuk Plat Besi
JENIS-JENIS MESIN POTONG BESI YANG PALING BAIK

Mesin potong besi memiliki banyak variasi jenis, masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda-
beda. Berikut ini beberapa jenis mesin potong besi yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan Anda.
1. MESIN JIGSAW MODERN M-2200
Mesin ini memiliki alas dengan ukuran 82×90 mm. Kecepatannya mencapai 3200 R/MIN dengan
kebutuhan daya sebesar 220 volts. Kecepatan dari mesin ini bisa diatur sesuai dengan jenis objeknya,
sehingga sangat fleksibel untuk segala kebutuhan, baik industri maupun rumah tangga.
2. MESIN POTONG BESI NRT PRO 2414 HD 14 INCH
Mesin ini bisa difungsikan untuk memotong besi, baja, galvalum, aluminium, hingga material
stainless. Kecepatan putarnya sangat cepat, yaitu bisa mencapai 3.800 RPM. Mesin ini juga sangat
hemat daya, materialnya kokoh sehingga sangat awet meski sering digunakan.
3. TEKIRO RYU CUT OFF CUTTING WHEEL CHOP SAW
Rekomendasi mesin potong besi selanjutnya yaitu dari Tekiro Ryu. Mesin ini juga sering disebut
sebagai mesin pemotong logam besi 7 inch. Bobot mesin ini terbilang ringan, sehingga cukup
ergonomis saat dipegang. Daya listriknya 900 watt, dan putaran yang dihasilkan yaitu 5000 RPM.
4. MESIN GERINDA TANGAN BOSCH GWS 060 4 INCH
Mesin gerinda tangan ini sangat fleksibel, karena bentuknya ergonomis dan simpel. Mesin ini juga
bisa dipakai untuk memotong aluminium, galvalum, besi, bahkan kayu HPL. Mesin ini bisa diputar
hingga 90 derajat. Daya listrik yang dibutuhkan sebesar 670 watt.
5. MESIN GERINDA NRT PRO 9600 HD
Bentuk mesin gerinda seri ini hampir sama dengan produksi Bosch (poin 4). Meski berbeda
spesifikasi, namun fungsi mesin potong besi ini secara umum adalah sama. Mesin ini bisa hidup
dengan daya listrik sebesar 700 watt. Putaran yang dihasilkan cukup cepat, yaitu 12.000 RPM.
6. MESIN GERGAJI POTONG JIGSAW NRT PRO JS65 HD NORITA
Jenis mesin potong besi selanjutnya yaitu dari Jigsaw dengan seri NRT PRO JS65 HD NORITA.
Mesin ini mampu memotong benda kerja hingga kedalaman 65 mm. Daya yang dibutuhkan cukup
hemat, yakni 450 watt. Kecepatan putarnya bisa sampai 3000 RPM.

3 . P E M O T O N G A N L O G A M D E N G A N L A S / G A S Prinsip pemotongan
dengan gas
Prinsip pemotongan dengan gas adalah memotong besi atau baja dengan
menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa
gas.P r o s e s   p e m o t o n g a n   l o g a m   d e n g a n   g a s   a d a l a h   m e m o t o n g   d e n g a
n   c a r a memanaskan logam sampai mendeka   k  lumer (cair) kemudian
ditekand e n g a n   s e m b u r a n   g a s   p a d a   t e k a n a n   t e r t e n t u   s e h i n g g a   l o g a
m   y a n g   a k a n mencair tersebut terbuang sehingga logam terpotong.
Keuntungan memotong logam dengan gas :
Proses pemotongan cepat, berbagai bentuk dapat dipotong dengan hasil
baik.P r o s e s   p e m o t o n g a n   d a p a t   d i l a u k a k a n   s e c a r a   o t o m a  s   d e n g a n   m e s i n  
a t a u secara manual dengan tangan.
 
Kerugian memotong logam dengan gas :
Memerlukan alat dan perlengkapan yang khusus, harganya mahal. Pada
sisib e k a s   p e m o t o n g a n   a k a n   t e r j a d i   p e r u b a h a n   s t r u k t u r   y a n g   m e n g a k i b a t k
a n perubahan siat logam yang dipotong.

PEMOTONGAN LOGAM
Proses pemotongan logam merupakan suatu proses yang digunakan untuk
mengubah
bentuk suatu produk (komponen mesin) dari logam dengan cara memotong. Berdasarkan
pada
cara pemotongannya, proses pemotongan logam dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok
dasar, yaitu:
1. Proses pemotongan dengan mesin las
2. Proses pemotongan dengan mesin pres
3. Proses pemotongan dengan mesin perkakas
4. Proses pemotongan non-konvensional (Electrical Discharge Machining)
Dari keempat proses pemotongan tersebut, proses pemotongan dengan menggunakan
pahat potong yang dipasang pada mesin perkakas dan, khususnya mesin EDM
(Electrical
Discharge Machining). Dalam istilah teknik, proses ini sering disebut dengan nama
Proses
Pemotongan Logam (Metal Cutting Process) atau Proses Pemesinan (Machining Process).
Oleh
karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman tentang istilah maka selanjutnya dipilih
nama
yang terakhir yaitu proses pemesinan.
A. Pengertian Proses Pemotongan Logam (Cutting Proses)
Proses pemotongan logam (cutting process) adalah memotong logam untuk mendapatkan
bentuk dan ukuran serta kualitas permukaan potong yang direncanakan. Proses
pemotongan
logam dilakukan dengan tool (perkakas/pahat) yang khusus, sesuai dengan jenis
proses
pemotongannya. Jadi tool untuk proses yang satu tidak dapat dipakai pada proses yang
lainnya,
bahkan untuk proses yang sejenis tidak dapat dipertukarkan toolnya bila rencana
pemotongannya
tidak sama.
B. Jenis Sistem Pemotongan Logam
Sistem pemotongan logam dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
Pemotongan Tegak (Orthogonal Cutting)
Sistem pemotongan tegak merupakan penyederhanaan dari sistem pemotongan miring
(obligonal Cutting) dimana gaya diuraikan menjadi komponennya pada suatu bidang
(Rochim,
1993).
Pemotongan Miring (Obligonal Cutting)
Dalam sistem pemotongan miring (obligonal cutting) gaya total pemotongan (F)
dianggap dalam ruang yang akan diuraikan menjadi tiga komponen dalam sistem
koordinat
tertentu.

C. Parameter Proses Pemotongan Logam


Pada proses pemotongan logam apabila bahan benda kerja, jenis pahat dan
mesin
perkakas yang digunakan telah ditentukan, maka untuk selanjutnya ditentukanlah
parameter
pemotongan.
Dalam penggunaanya, parameter tersebut dapat divariasikan dan ia akan mempengaruhi
terhadap umur mata pahat, waktu permesinan, biaya permesinan, konsumsi energi
yang
diperlukan, kehalusan permukaan benda kerja, jumlah produksi maksimum yang
dihasilkan.
Adapun parameter pemotongan tersebut antara lain:
1. Kedalaman pemotongan (mm)
2. Putaran pemotongan (mm/putaran)
3. kecepatan pemotongan (m/menit)
D. Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Proses Pemotongan Logam
Langkah awal yang dilakukan dalam memilih kondisi pemotongan yaitu memilih
kedalaman pemotongan yang dibatasi oleh jumlah proses permesinan logam, kekakuan
benda
kerja dan mesin perkakas. Hal ini disebabkan kedalaman pemotongan memberi efek yang
besar
terhadap umur mata pahat.
Langkah kedua adalah memilih hantaran rata-rata; pertimbangannya yaitu pada power
mesin perkakas yang tersedia, sifat kekakuan benda kerja dan mata pahat potong yang
tersedia
dan kondisi permukaan akhir yang diinginkan.
Langkah ketiga yaitu memilih kecepatan pemotongan. Pemilihan nilai kecepatan
pemotongan dapat dilakukan dengan melihat tabel yang terdapat pada katalog
mata pahat
sedangkan pada mesin perkakas yang diperlukan adalah putaran poros utama (spindle)
E. Kedalaman Pemotongan dalam Proses Pemotongan Logam
Kedalaman pemotongan merupakan faktor penting yang memberi pengaruh terhadap
waktu permesinan. Menurut Agapiou (1992) pemilihan kedalaman pemotongan
maksimum
bergantung kepada :
1. Geometri dan bahan mata pahat yang digunakan
2. Gaya pemotongan
3. Power mesin yang tersedia
4. Kestabilan dari sistem kerja mesin perkakas dan ketelitian ukuran
5. Kondisi permukaan akhir yang diperlukan
Kedalaman pemotongan pada proses pemotongan dapat diketahui dengan menggunakan
persamaan berikut :
a=(d1-d2)/2
Dimana :
a = Kedalaman pemotongan , mm
d1 = Diameter awal benda kerja, mm
d2 = Diameter akhir benda kerja, mm

F. Hantaran dalam Proses Pemotongan Logam


Dalam menentukan hantaran pemotongan dilakukan berdasarkan jenis proses yang
dilakukan, baik itu proses penghalusan atau pengasaran permukaan. Pada proses pengasaran,
hantaran dipilih sebesar mungkin dan yang menjadi permasalahan adalah
perbandingan
kerampingan geram serta gaya pemotongan. Pada proses penghalusan atau finishing, gerakan
potong bersama-sama dengan sudut mata pahat menentukan tingkat kehalusan permukaan
benda
kerja yang dihasilkan.
Penggantian hantaran pemotongan memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan
kedalaman pemotongan terhadap umur pahat. Adapun faktor-faktor yang memberi
pengaruh
penurunan hantaran pemotongan yaitu : penggunaan kecepatan pemotongan yang
tinggi,
kekerasan benda kerja yang lebih tinggi, media pendinginan, ke ausan mata pahat dan
penurunan
kekakuan benda kerja maupun mesin perkakas
Pemilihan nilai hantaran pemotong dapat ditentukan dari katalog jenis mata pahat yang
digunakan. Sedangkan kecepatan hantaran pemotongan dapat diketahui melalui
persamaan
berikut :
Vf = f . n
Dimana :
Vf = Kecepatan hantaran pemotongan, mm/menit
f = Gerak hantaran pemotongan, mm/putaran
n = Putaran poros utama (spindel), rpm

G. Kecepatan Pemotongan dalam Proses Pemotongan Logam


Kecepatan pemotongan, Vc ditetapkan sebagai laju linear maksimum yang terjadi antara
mata pahat dan benda kerja. Kecepatan pemotongan dinyatakan sebagai

Vc = π.D.
1000

Dimana :
Vc = Kecepatan pemotongan, m/menit
D = Diameter benda kerja, mm
N = Putaran poros utama (spindle), rpm

Kedalaman pemotongan yang akan dikerjakan


Kekakuan mesin dan pemegang benda kerja
I. Faktor yang Menentukan Putaran Poros Utama (Spindle)
Setelah nilai kedalaman pemotongan, hantaran pemotongan dan kecepatan. Nilai
pemotongan diketahui maka selanjutnya adalah menentukan putaran poros utama
(spindle).
Pertimbangan yang dilakukan dalam menentukan putaran poros utama dilakukan berdasarkan
faktor-faktor berikut :
Bahan benda kerja
Putaran poros utama yang tinggi digunakan untuk membubut bahan benda kerja yang
lembut seperti kuningan, aluminium, dan tembaga. Sedangkan putaran yang rendah
digunakan
untuk membubut bahan yang keras seperti besi tuang dan baja berkarbon tinggi.
Jenis bahan mata pahat yang digunakan
Putaran poros utama yang tinggi digunakan untuk bahan mata pahat yang lebih keras
seperti karbid yang memiliki kekerasan pemotongan 3 atau 4 kali dari baja.
Hantaran pemotongan dan kedalaman potong
Jika hantaran pemotongan dan kedalaman pemotongan besar, putaran poros utama harus
dikurangkan agar beban yang terjadi pada mata pahat dan mesin menjadi berkurang.
Jenis-jenis operasi yang dilakukan.
Putaran poros utama dibatasi ½ atau 1/3 dari kecepatan biasa untuk melakukan operasi-
operasi seperti mengulir, pemotongan, dan membubut miring.
Kondisi mesin yang digunakan
Mesin-mesin yang lama tidak begitu kokoh lagi oleh sebab itu putaran poros utama yang
digunakan harus dikurangkan sedikit
Pemilihan nilai hantaran pemotong dapat ditentukan dari katalog jenis mata pahat yang
digunakan. Sedangkan kecepatan hantaran pemotongan dapat diketahui melalui
persamaan
berikut :
Vf = f . n
Dimana :
Vf = Kecepatan hantaran pemotongan, mm/menit
f = Gerak hantaran pemotongan, mm/putaran
n = Putaran poros utama (spindel), rpm
G. Kecepatan Pemotongan dalam Proses Pemotongan Logam
Kecepatan pemotongan, Vc ditetapkan sebagai laju linear maksimum yang terjadi antara
mata pahat dan benda kerja. Kecepatan pemotongan dinyatakan sebagai
PT. BAKARA SEJAHTERAPRATAMA
INSTRUKSI KERJA
DisiapkanDisetujuiDok No.
BSP-SOP-TOOLS-01
GERINDA TANGAN( ANGLE GRINDER MACHINE )
Tgl Efekf
01 FEBRUARI2019
Revisi
00
GAMBAR ALAT / TOOLSPETUNJUK PENGGUNAAN
SEBELUM PEMAKAIAN

Pastikan benda kerja berada pada posisi yang tepat (aman)

Pastikan alat yang digunakan berfungsi / tidak rusak,periksa item berikut :


1.
Kabel Power tidak sobek / terkelupas / Cacat
2.
Tombol/ Tuas ON/OFF berfungsi
3.
Semua cover atau pelindung tool ada pada tempatnya

Pastikan disk potong / gerinda tidak ada goresan, retak,atau patah

Pastikan disk yang kita pakai sesuai dengan jenis pekerjaanyang akan dilakukan
SAAT PEMAKAIAN / PENGOPERASIAN

Gunakan gerinda dengan posisi tangan yang benar dansesuai dengan area yang digerinda

Saat menggerinda atau memotong, tekan tool secaraperlahan

Jika disk/batu gerinda sudah tidak layak, segera ganti
SESUDAH PEMAKAIAN

Pastikan kabel power tool telah dicabut setelahpengoperasian

Pastikan area kerja dan tool bersih setelah pengoperasian

Letakkan kembali tool pada tempat yang telah disediakanseperti semula
PETUNJUK PERAWATANPETUNJUK KESELAMATANHAL – HAL YANG DILARANG

Lakukan pengecekan Carbon Brush sekalidalam seminggu untuk menghindari kerusakanpada Alat

Bersihkan tool dari serpihan logam denganmenggunakan sikat besi

Laporkan kepada atasan anda apabilamenemukan kejanggalan pada toolseperti : - Suara tool tidak
normal
-
Pelindung / handle lepas, dll.

Segera kembalikan ke pengawas tool apabilatool sudah dalam keadaan rusak.

Jangan memakai baju yang longgar

Jangan memakai perhiasan seperti kalung/gelang saatmengoperasikan tools

Pastikan area / lokasi pekerjaan tidak basah



Arahkan percikan api gerinda menjauhi diri anda dan oranglain

Jangan mendekati atau memegang disk yang sedangberputar

Jaga keseimbangan kaki saat pengoperasian

Pastikan area kerja memiliki lampu penerangan yang cukup

Jangan menggunakan tool di sekitar areamengandung cairan atau gas yang mudah terbakar

Jangan menggunakan disk potong untuk menghaluskan / menggerinda karena disk potong lebih
tipissehingga bisa menyebabkan pecahnya disk

Jangan menekan tool secara berlebihan karena bisamenyebabkan over heating pada motor dan
bisaterbakar, selain itu bisa menyebabkan pecahnya disk potong / gerinda.

Jangan digunakan untuk memotong benda yangmemiliki ketebalan dan diameter yang
melebihikemampuan disk potong.
POTENSI BAHAYA /HAZARDALAT PELINDUNG DIRI ( APD )1.TERSETRUM
LISTRIK2.TERSAYAT/TERPOTONG3.TERKENA DEBU/GRAM4.TERKENA PERCIKAN API

Lokasi Carbon BrushCover terasanDisk Gerinda Sesuai & TerasanTombol/Tuas ON/OFF berfu
Pertimbangan dalam memilih alat potong adalah …
 a.Jenis bahan yang akan dipotong dan bentuk benda kerja b.
 B.Bentuk alat potong dan bentuk benda kerjac.
 C.Jenis bahan benda kerja dan bahan alat potongd.
 D.Bentuk benda kerja dan jenis alat potonge.
 E.Bentuk dan jenis alat potong

Bagian dari roda gerinda yang berfungsi sebagai mata potong adalah

a. Bond 
b.Vitrifyc.
 C.Corundumd.
 D.Graine.
 E.Abrasive

6.Alat yang digunakan untuk mengasah batu gerinda disebut…


 a.Tool grinding
 b.Abrasivec.
 
C.Bondd.
 
D. Dressere.
 
E.Insert
7.Jenis mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda tool/cutter yang paling tepat
adalah…
a. Tool grinding 
b.Surface grindingc.
 
C.Bench Gerindingd.
 
D.Hand grindinge.
 
E.Gerinda potong8.
 
Apabila kita ingin menggerinda benda kerja yang keras maka sangat cocokmenggunakan
roda gerinda dengan ukuran butiran …
 

Anda mungkin juga menyukai