A. Mikroorganisme
Ukuran: 5 μm
Fungi Rhizopus stolonifer Patogen Ditemukan
pada semua
Dapat jenis bahan
menyebabk berjamur. bisa
an infeksi hidup di dalam
dan diare tanah,
pada
manusia
Berbetnuk bola
virus H5N1 Patogen memiliki
beberapa
Menyebabk protein pada
an penyakit permukaannya,
flu burung, di antaranya
protein
hemaglutinin
(disingkat H
atau HA) serta
protein
neuraminidase
(disingkat NA
atau N).
Kombinasi jenis
protein H dan
protein N akan
menentukan
sifat virus dan
penamaan
subtipe virus
Bakteri ini bereproduksi dengan pembelahan biner atau pembelahan langsung
(tanpa melalui tahapan seperti mitosis). Proses pembelahan diawali dengan proses
replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik dan diikuti pembelahan sitoplasma.
Proses pembelahan berlangsung cepat setiap 20 menit sekali.
Metode penelitian
Bahan : Isolat Bakteri Asam Laktat, Isolat bakteri asam laktat diperoleh dari isolasi
dari bahan sesuai, Kedelai. Bahan-bahan kimia Bahan kimia yang digunakan dalam
penelitian adalah MRS (Man-RogosaSharpe,Merck), skim milk, dan gliserol
Alat : Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah autoclave, pH
meter, Quebec Colony Counter, dan mikroskop.
Prosedur kerja
1. Pembuatan susu kedelai
2. Fermentasi susu kedelai
Pertumbuhan bakteri asam laktat diamati dengan pengukuran nilai pH dan total BAL
setiap 3 jam sekali selama 24jam.
3. Metode Perhitungan Populasi Bakteri
Asam Laktat 1 ml atau 1 gram sample diencerkan dalam beberapa seri pengenceran
(10 -1 sampai tingkat pengenceran tertentu). 3 seri pengenceran terakhir diplating
pada media MRS agar + 1% CaCO secara pour plate (Hidayanti, 2010).
· Pertumbuhan, perkembangan dan waktu generasi Reproduksi dilakukan dengan
cara pembelahan biner.
Bakteri ini akan melakukan pembelahan yang diawali dengan replikasi nukleoid dan
diikuti pembelahan sitoplasma.
Bakteri ini menggunakan karbon dioksida (CO2) sebagai sumber karbon dan
hidrogen. Beberapa CO2 direaksikan dengan hidrogen untuk menghasilkan metana
yang dapat menghasilkan gradien elektrokimia melintasi membran, digunakan untuk
menghasilkan ATP melalui proses kemiosmosis. Waktu generasi sel bakteri ini
berkisar 2-14 hari.
· Metode penelitian
Bahan : campuran kotoran sapi, HCl 37%, H2SO4 98%, NaOH, CH3COOH 96%
p.a., vermiculite dan Aquadest
Alat : Alat yang digunkan dalam penelitian ini adalah 18 unit tabung Hungate,
tabung pengecer, erlenmeyer, tabung scott 250 dan 500 ml, syringe, kain kasa,
parafilm, venoject, kuvet.
Prosedur kerja :
- Dimodifikasi erlenmeyer 1Lsehingga menyerupai sebuah digester
- Dimasukan Sebanyak 800 mL campuran kotoran sapi dan air
dimasukkan ke dalam masing-masing erlenmeyer yang telah berisi
vermiculite termodifikasi Cu 0,01 mg/L dan 0,5 mg/L.
- Ditambahkan vermiculite termodifikasi Cu2+ pada 2 digaster masing-
masing dengan konsentrasi 0,01 mg/L (DII) dan 0,5 mg/L (DIII).
- diukur kandungan VS dan VFA dan kadar metana serta volume akumulasi
biogas. Pengukuran kandungan VS dan VFA mengikuti Standard Methods
for Examination of Water and Wastewater
- diukur kadar metana dengan menggunakan Gas Chromatography
(GC), dan pengukuran volume biogas dilakukan menurut metode Walker.
- didata VS, VFA dan kadar metana dioptimasi menggunakan
persamaan (1), (2), (3), (4), (5) dengan bantuan software Matlab
Reproduksi seksual terjadi hanya antara tegangan kawin yang berbeda, yang
biasanya berlabel + dan -. Ketika tegangan keduanya di dalams udah dekat,
menghasilkan hormone-hormon yang menyebabkan ujung hyphal memasang
bersama-sama dan mengembangkan ke dalam gametangia, yang menjadi terpisah
dari sisa tubuh fungal oleh pembentukan septa. Meiosis terjadi pada waktu
perkecambahan. Zigospora membuka dan menghasilkan suatu sporangium yang
serupa menghasilkan sporangium dengan tidak berkelamin, dan daur hidup mulai
kembali lagi.
4. Plasmodium
Siklus Hidup Plasmodium, Siklus seksual .Terjadi dalam tubuh nyamuk apabila
nyamuk anopheles betina menghisap darah yang mengandung gametosit.
Gametosit yang bersama darah tidak dicerna. Pada makrogamet (jantan) kromatin
membagi menjadi 6-8 inti yang bergerak kepinggir parasit. Dipinggir ini beberapa
filamen dibentuk seperti cambuk dan bergerak aktif disebut mikrogamet. Pembuahan
terjadi karena masuknya mikrogamet kedalam makrogamet untuk membentuk zigot.
Zigot berubah bentuk seperti cacing pendek disebut ookinet yang dapat menembus
lapisan epitel dan membran basal dinding lambung. Ditempat
ini ookinet membesar dan disebut ookista. Didalam ookista dibentuk
ribuan sporozoit dan beberapa sporozoit menembus kelenjar nyamuk dan bila
nyamuk menggigit/ menusuk manusia maka sporozoit masuk kedalam darah dan
mulailah siklus ekstra eritrositik. Waktu generasi plasmodium 8-37 hari.
5. Chlorella
6. H5N1
Infeksi virus influenza tipe A dimulai dengan terbentuknya ikatan antara virus
tersebut dengan sel inangnya (sel sel unggas atau sel sel manusia). Ikatan ini
difasilitasi oleh hemagglutinin yang banyak terdapat di permukaan virus influenza
tipe A dengan reseptor asam sialik yang banyak terdapat pada permukaan sel sel
saluran pernafasan. Ikatan antara Hemagglutinin dengan reseptor asam sialik
tersebut menyebabkan partikel virus “menempel” pada sel inangnya. Selanjutnya sel
inang akan melakukan endositosis sehingga virus kemudian masuk kedalam sel
dalam bentuk endosom (partikel virus yang diselingkupi oleh membran sel inang).
Sebagai bagian dari sistem pertahanan, sel inang akan menghancurkan virus yang
berada di dalam endosom dengan cara menurunkan keasaman endosom. Namun
demikian, pada saat pH endosom turun menjadi 6,0 hemagglutinin yang berada di
permukaan virus menjadi tidak stabil, terurai secara partial dan melepaskan “fusion
peptide” yang mengait dengan kuat pada membran endosom. “Fusion peptide” ini
kemudian akan mendekatkan membran endosom dengan membran virus yang
kemudian mengakibatkan kedua membran tersebut berfusi. Fusi antara kedua
membran ini mengakibatkan seluruh isi virus masuk kedalam sitoplasma sel inang.
Setelah materi virus masuk kedalam sitoplasma sel, selanjutnya virus memulai
proses replikasi, yang dimulai dengan proses sintesis +ssRNA (mRNA) dengan
menggunakan –ssRNA yang merupakan materi genetik virus influenza tipe A.
Proses ini difasilitasi oleh “RNA replicase” yang merupakan salah satu isi partikel
virus tersebut. Setelah mRNA terbentuk, selanjutnya dengan menggunakan sistem
translasi sel inang, mRNA yang dihasilkan digunakan untuk mensintesa berbagai
protein yang dibutuhkan untuk membentuk virus yang baru. Pada saat yang sama
dengan menggunakan mRNA yang dihasilkan, dilakukan juga sintesis –ssRNA
menggunakan “RNA replicase”. Ketika –ssRNA dan protein-protein yang dibutuhkan
untuk membentuk partikel virus telah terbentuk, maka partikel virus mulai terbentuk
dan siap keluar dari dalam sel untuk menginfeksi sel atau hewan lainnya. Waktu
generasi virus ini kurang dari 10 jam.
MRS Broth, adalah media kultur selektif yang dirancang untuk mendukung
pertumbuhan subur Lactobacilli untuk studi laboratorium. Dikembangkan pada tahun
1960, medium ini dinamai berdasarkan penemunya, Johannes Cornelis de Man,
Morrison Rogosa dan Margaret Elisabeth Sharpe. Ini mengandung natrium asetat,
yang menekan pertumbuhan banyak bakteri yang bersaing (meskipun beberapa
Lactobacillales lain, seperti Leuconostoc dan Pediococcus , dapat tumbuh). Media
ini memiliki warna coklat bening.
Ekstrak ragi / daging dan pepton menyediakan sumber karbon, nitrogen, dan vitamin
untuk pertumbuhan bakteri secara umum. Ekstrak ragi juga mengandung vitamin
dan asam amino yang secara khusus dibutuhkan oleh Lactobacilli . Polysorbate 80
adalah surfaktan yang membantu penyerapan nutrisi oleh Lactobacilli . Magnesium
sulfat dan mangan sulfat menyediakan kation yang digunakan dalam metabolisme.
PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang umum untuk pertumbuhan
jamur dilaboratorium karena memilki pH yang rendah(pH 4,5 sampai 5,6)
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan
lingkungan yang netral dengan pH 7,0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan
antara 25-30°C(Cappucino, 2014). Berdasarkan komposisinya PDA termasuk
dalam media semi sintetik karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan
bahansintesis (dextrose dan agar). Kentang merupakan sumber karbon
(karbohidrat),vitamin dan energi, dextrose sebagai sumbergula dan energi,
selain itu komponen agar berfungsi untuk memadatkan medium PDA.
Masing-masing dari ketiga komponen tersebutsangat diperlukan bagi
pertumbuhan dan perkembangbiakkan mikroorganisme terutamajamur. Media
PDA instan dibuat oleh pabrik-pabrik atau perusahaan tertentu sudah
dalambentuk sediaan siap pakai.
3. Plasmodium
Media kultur jaringan RPMI 1640. menjadi media pilihan, tidak hanya untuk P.
falciparum tetapi juga untuk kebanyakan Plasmodium spp lainnya. yang telah
dibudidayakan secara in vitro (lihat di bawah). Konsistensi yang lebih baik untuk
pertumbuhan parasit diperoleh dengan menyiapkan media dari sediaan bubuk
daripada menggunakan bentuk cair yang tersedia dari sebagian besar pemasok ( 39
). Media dilengkapi dengan hipoksantin sebagai sumber purin ( 82 ). RPMI 1640
telah dilengkapi dengan glukosa tambahan, hipoksantin, dan glutathione tereduksi
( 100 ) untuk meningkatkan hasil parasit. Divo dkk. ( 17) menghasilkan media
pertumbuhan setengah halus yang mengandung hipoksantin sebagai sumber purin
yang disukai; kalsium pantothenate; dan asam amino sistin, glutamat, glutamin,
isoleusin, metionin, prolin, dan tirosin. Glukosa tidak dapat digantikan oleh gula lain:
ribosa, manosa, fruktosa, galaktosa, dan maltosa ( 20 ). Antimetabolit riboflavin,
nikotinamida, piridoksin, dan tiamin menghambat pertumbuhan, dinyatakan sebagai
penggabungan [ 3 H] hipoksantin, dalam medium setengah halus
4. Chollera
Chlorella, sp tumbuh pada media yang mengandung cukup unsur hara, seperti
nitrogen, fosfor, kalium. Chlorella, sp akan tumbuh baik pada temperatur optimal
25º C. Nutrisi yang diperlukan alga dalam jumlah besar adalah karbon, nitrogen,
fosfor, sulfur, natrium, magnesium, kalsium. Sedangkan unsur hara yang
dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit adalah besi, tembaga (Cu), mangan
(Mn), seng(Zn), silikon (Si), boron (B), molibdenum (Mo),vanadium (V) dan kobalt
(Co)
5. H5N1
Virus akan melekat dengan permukaan sel setelah terjadi percampuran antara
bagian ujung terluar HA dengan asam sialat dari suatu sel glikoprotein dan
glikolipid. Asam sialatkemudian akan berikatan dengan galaktose . α2-3 (pada
unggas) atau . α2-6 (manusia) Sejak diketahuinya asam sialat yang terkandung
pada karbohidrat di beberapa sel organisme, kapasitas ikatan dari HA akan dapat
menjelaskan mengapa berbagai tipe sel dalam suatu organisme dapat terinfeksi.
Infeksi virus influenza tipe A dimulai dengan terbentuknya ikatan antara virus
tersebut dengan sel inangnya (sel sel unggas atau sel sel manusia). Ikatan ini
difasilitasi oleh hemagglutinin yang banyak terdapat di permukaan virus influenza
tipe A dengan reseptor asam sialik yang banyak terdapat pada permukaan sel sel
saluran pernafasan. Ikatan antara Hemagglutinin dengan reseptor asam sialik
tersebut menyebabkan partikel virus “menempel” pada sel inangnya. Selanjutnya sel
inang akan melakukan endositosis sehingga virus kemudian masuk kedalam sel
dalam bentuk endosom (partikel virus yang diselingkupi oleh membran sel inang).
Sebagai bagian dari sistem pertahanan, sel inang akan menghancurkan virus yang
berada di dalam endosom dengan cara menurunkan keasaman endosom. Namun
demikian, pada saat pH endosom turun menjadi 6,0 hemagglutinin yang berada di
permukaan virus menjadi tidak stabil, terurai secara partial dan melepaskan “fusion
peptide” yang mengait dengan kuat pada membran endosom. “Fusion peptide” ini
kemudian akan mendekatkan membran endosom dengan membran virus yang
kemudian mengakibatkan kedua membran tersebut berfusi. Fusi antara kedua
membran ini mengakibatkan seluruh isi virus masuk kedalam sitoplasma sel inang.
Setelah materi virus masuk kedalam sitoplasma sel, selanjutnya virus memulai
proses replikasi, yang dimulai dengan proses sintesis +ssRNA (mRNA) dengan
menggunakan –ssRNA yang merupakan materi genetik virus influenza tipe A.
Proses ini difasilitasi oleh “RNA replicase” yang merupakan salah satu isi partikel
virus tersebut. Setelah mRNA terbentuk, selanjutnya dengan menggunakan sistem
translasi sel inang, mRNA yang dihasilkan digunakan untuk mensintesa berbagai
protein yang dibutuhkan untuk membentuk virus yang baru. Pada saat yang sama
dengan menggunakan mRNA yang dihasilkan, dilakukan juga sintesis –ssRNA
menggunakan “RNA replicase”. Ketika –ssRNA dan protein-protein yang dibutuhkan
untuk membentuk partikel virus telah terbentuk. mikroorganisme ini mendapatkan
energi dan nitrogen yang diperlukan untuk metabolisme tubu dari sel inang yang
dimasukinya
Daftar pustaka
Dwi Susanti, Mary C. Frazier and Biswarup Mukhopadhyay. 2019. A Genetic System for
Methanocaldococcus jannaschii: An Evolutionary Deeply Rooted Hyperthermophilic
Methanarchaeon. Original Research ARTICLE.
Frederick L. Schuster. 2002. Cultivation of Plasmodium spp. American Society for Microbiology (ASM)
Sri Yadial Chalid, Sri Amini, Suci Dwi Lestari. 2018. KultivasiChlorella,spPada Media TumbuhYang
DiperkayaDengan Pupuk AnorganikDanSoil Extract. Jurnal sains. Vol 1(1)
Triwibowo Ambar Garjito. 2013. VIRUS AVIAN INFLUENZA H5N1 : BIOLOGI MOLEKULER DAN
POTENSI PENULARANNYAKE UNGGAS DAN MANUSIA. Jurnal Vektora 5(2)