PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang air dalam segala
bentuknya. Air sebagai sumber daya mempunyai keterbatasan yaitu
walaupun dibumi sebagian besar terdiri dari air namun tidak setiap tempat
terdapat air, tidak setiap saat terdapat air dan belum tentu keberadaan air
itu cukup untuk digunakan serta belum tentu kualitas air itu baik untuk
dikonsumsi. Curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini banyak menyebabkan
bencana seperti banjir terutama dikota-kota besar di Indonesia. Salah satu
faktor yang berkaitan dengan peristiwa ini adalah siklus hidrologi. Siklus
yang mengatur perjalanan air dari air turun sebagai air hujan hingga
kembali menjadi awan lagi. Melihat kondisi alam sekarang, siklus
hidrologi dianggap telah rusak. Hal ini dibuktikan dengan pergantian
musim yang tidak teratur.
Siklus hidrologi menunjukkan gerakan air yang terdapat dipermukaan
bumi, selama berlangsungnya siklus tersebut perjalanan air dari
permukaan laut kembali ke atmosfer kemudian kepermukaan tanah dan
kembali kelaut. Siklus ini terdiri dari beberapa macam yaitu ada siklus
pendek, siklus sedang dan siklus panjang. Data BMKG menunjukan curah
hujan pada tahun 2020 ini merupakan curah hujan tertinggi sejak 154
tahun lalu.
Hujan merupakan titik-titik air diudara atau awan yang sudah terlalu
berat karena kandungan airnya sudah banyak , sehingga akan jatuh ke
permukaan bumi sebagai hujan (preseipitasi). Alat untuk mengukur curah
hujan disebut dengan fluviometer, berdasarkan pada proses terjadinya
hujan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu hujan frontal yaitu hujan yang
terjadi karena pertemuan massa udara panas dengan massa udara dingin,
hujan konveksi yaitu hujan yang terjadi karena udara yang mengandung
uap air bergerak naik secara vertikal karena pemanasan, hujan orografis
yaitu hujan yang terjadi karena gerakan udara yang mengandung uap air
terhalang oleh pegunungan sehingga massa udara itu dipaksa naik kelereng
pegunungan.
Perkembangan zaman yang sangat pesat ini menimbulkan berbagai
macam teknologi untuk mengatasi dan mendeteksi curah hujan seperti dua
metode teknologi modifikasi cuaca berikut untuk mengurangi curah hujan
yaitu metode mekanisme proses lompatan (jumping process mechanism)
dan mekanisme persaingan (competition mechanism). Jumping process
mechanism dilakukan untuk mempercepat proses hujan sebelum masuk ke
suatu daerah. Caranya dengan bantuan radar, awan-awan yang terpantau
banyak membawa uap air dari laut dan bergerak menuju satu wilayah serta
dinilai berpotensi menjadi hujan di suatu wilayah terlebih dahulu "dicegat"
jauh-jauh dari wilayah target. Metode kedua yakni mekanisme persaingan
diterapkan ketika aktivitas penyemaian awan dilakukan di darat. Adapun
system ground based generator dipasang di sekitar wilayah target
memanjang mulai dari hulu hingga hilir terdekat wilayah target.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Bagaimana cara mengetahui keberadaan hujan pada hari, esok dan
lusa?
2. Bagaimana cara untuk mengetahui bahwa kondisi suatu wilayah
tersebut tidak terjadi hujan?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan review jurnal ini yaitu:
1. Meningkatkan wawasan tentang cara memprediksi datangnya hujan
bahkan sampai pengendalian hujan
2. Menambah wawasan bahwa keberadaan hujan disuatu wilayah dapat
diketahui dengan mudah
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Teoritis
Secara umum review ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pada peningkatan kualitas penelitian ilmiah. Khususnya untuk
pedoman menulis skripsi.
1.4.2. Manfaat Praktis
Review jurnal ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
mahasiswa khusunya yang akan melakukan penelitian. Sehingga
review jurnal ini dapat dijadikan sebagai asar dalam melakukan
penelitian tersebut.
BAB II
REVIEW JURNAL
Review Jurnal 1
Review Jurnal 2
Review Jurnal 3
Judul Analisis Karakteristik dan Klasifikasi
Curah Hujan di Kabupaten Polewali
Mandar
Jurnal Sains dan Matematika
Volume dan Halaman Vol. 6 No. 1, 15-27
Tahun 2017
Penulis Hartina Wahid dan Usman
Review Jurnal 4
Judul Karakteristik Curah Hujan
Berdasarkan Ragam Topografi Di
Sumatera Utara
Jurnal Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi
Cuaca
Volume dan Halaman Vol.19 No.1, 11-20
Tahun 2018
Penulis Budi Prasetyo, Hendri Irwandi dan
Nikita Pusparini
Review Jurnal 5
Judul Menentukan Stasiun Hujan Dan
Curah Hujan Dengan Metode
Polygon Thiessen Daerah Kabupaten
Lebak
Jurnal Jurnal Lingkungan dan Sipil
Volume dan Halaman Vol. 2 No. 2, 139-146
Tahun 2019
Penulis Ezza Qodriatullah Ajr dan Fitri
Dwirani
Review Jurnal 6
Judul Prediksi Curah Hujan dengan
Menggunakan Algoritma Levenberg
Marquardt dan Back propagation
Jurnal Sustainable
Volume dan Halaman Vol. 5, No. 2, 11-16
Tahun 2016
Penulis Nola Ritha, Martaleli Bettiza dan
Ariel Dufan
Review Jurnal 7
Judul Respons Curah Hujan Terhadap
Kejadian Dipole Mode (Dm) Di Kota
Pontianak
Jurnal Prisma Fisika
Volume dan Halaman Vol. 7, No. 2, Hal. 74 – 79
Tahun 2019
Penulis Reza Saputra, Muliadi dan Arie A.
Kushadiwijayanto
Review Jurnal 8
Judul Kondisi El-Nino Melalui Citra Modis
Di Provinsi Jawa Identifikasi Pola
Curah Hujan Pada Timur
Jurnal Bumi Indonesia
Volume dan Halaman Vol.3, No.2, 1-10
Tahun 2014
Penulis Rif’at Darajat, Sudaryatno dan
Wirastuti Widyatmanti
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui algoritma yang dapat
digunakan sebagai
paremeter-paremeter pendukung curah
hujan estimasi, membandingkan pola
curah hujan estimasi
pada kondisi el-nino dengan kondisi
normal, serta mengetahui tingkat
validasi curah hujan
estimasi terhadap curah hujan dari
stasiun hujan.
Landasan teori Dampak secara langsung dari
kejadian el-nino, yaitu musim
penghujan yang datang lebih akhir
serta menurunkan total curah hujan
(Qian et al., 2010). Total
karakteristik panjang gelombang
yang dimiliki oleh citra MODIS
adalah 36 buah saluran dan 12bit
kepekaan radiometric (Kuyper,
2005).
Subjek penelitian El nino, iklim dan curah hujan
Metode penelitian Metode yang digunakan yaitu
ekstraksi suhu permukaan awan
(SPA) dan albedo awan (ALB) dari
citra MODIS serta curah hujan dari
stasiun hujan untuk memperoleh
persamaan regresi linier berganda
Langkah-langkah penelitian Langkah-langkah penelitian ini yaitu
Koreksi Geometrik dan Bow-Tie,
Koreksi Radiometrik, Masking Citra,
Pengolahan Citra untuk
memperoleh Suhu Kecerahan dan
Albedo Awan, Pengolahan Data
Curah Hujan (Estimasi Curah
Hujan),
Review Jurnal 9
Judul Karakteristik Hujan Dan Awan
Penghasil Curah Hujan Harian Tinggi
Berdasarkan Data Micro Rain Radar
1,2,3) (Studi Kasus : Wilayah
Dramaga, Bogor)
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca
Volume dan Halaman Vol.17 No.1, 27 – 35
Tahun 2016
Penulis Sara Aisyah Syafira, Muhamad
Djazim Syaifullah dan Findy
Renggono
Review Jurnal 10
Judul Prediksi Intensitas Curah Hujan
Menggunakan Metode Jaringan Saraf
Tiruan Backpropagation
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer
Volume dan Halaman Vol. 2, No. 10, 3793-3801
Tahun 2018
Penulis Defanto Hanif Yoranda, Muhammad
Tanzil Furqon dan Mahendra Data
PENUTUP
3.1 Kesimpulan