Anda di halaman 1dari 8

NASKAH VGA X MIPA 8

“IRREPLACEABLE (Tak Terganti).”

Disusun oleh Tim Penyusun Naskah;


Agio & Annisa

Merah; MC

Hijau; Guru

Biru; Sahabat MC

Kuning; Ketua Kelas


SCENE I : Permulaan.
*Sorot kamera ke jam alarm yang menunjukkan keterangan waktu (pagi hari)

*Sorot kamera ke layar laptop mc, notifikasi dari grup kuliah masuk; “tugas
laporan hasil observasi lingkungan tenaga pendidik/sekolahan”

*Sorot kamera dari belakang kursi mc yang duduk di depan meja belajarnya, mc
menyenderkan dirinya pada kursi dan menghela nafas

“Observasi dimana di’ ” (mikir, bangun dri tempat duduknya dan bersiap)

*Sorot kamera pada kegiatan persiapan mc untuk pergi melakukan observasi ke


sekolahnya; cari baju, siapkan barang-barang ke dalam tas, dll

*Sorot kamera pemandangan kota, perjalanan menuju sekolah

SCENE II : Sekolah
*Sorot kamera ke jubel (cinematic ala-ala masuk ke jubel sebagai alumni dan
keliling-keliling sambil mengobservasi)

*Sorot kamer mengikuti mc yang masuk ke ruang kelasnya dahulu dan bertemu
dengan wali kelasnya dahulu

“Assalamualaikum pak..” (salim)

“Waalaikumsalam... Dian, ya? Bagaimana kabarnya..? Ada apa nak berkunjung


kemari?”

“Alhamdulillah sehat pak, saya berkunjung karena ada tugas observasi


lingkungan pak, jadi saya pilih jubel saja sekaligus mengenang masa-masa
SMA pak, hihi” (tertawa kecil, bkn tawa kuntilanak)

“Owalah.. kok sendiri? Yang lain mana..?”

“Yang lainnya pada sibuk pak, makanya saya kesini sendiri”

“Kalau saja masih ada dia pasti sampai sekarang kamu masih bareng..”

(mc nostalgia terhadap kenangannya bersama sahabatnya, lalu nostalgia


terhadap kenangan sekelas)
“Nda baik berandai-andai begitu pak, walaupun dia masih ada juga belum tentu
sama, yang lain juga dulu solidji eh sekarang sibuk semua mi”

“Yasudah, kamu silahkan lanjutkan observasinya ya, saya mau ke ruang guru”

“Ohiye pak, assalamualaikum pak” (salim)

“Waalaikumsalam” (keluar)

*Sorot kamera ke mc yg masih tinggal di dalam kelas, duduk di bangkunya


yang dulu, nostalgia; suasana kelas yg ribut dari sorot bangkunya, sahabatnya
yang masih asyik mengajaknya ngobrol (alur mundur)

*Kembali ke masa semula, mc tersenyum sembari menghela nafas dan lanjut


mengerjakan tugas observasinya di kelas, mc ngantuk dan ketiduran di
bangkunya.

SCENE III: Mimpi


*Sorot kamera mc yang terbangun dalam mimpinya di tengah suasana jamkos

*Sorot kamera beberapa teman berlari masuk ke kelas

“We ada Pak!”

*Sorot kamera ke sahabat mc yang membangunkan mc

“Dian Dian, ada Pak” (membangunkan dan lgsg ke bangkunya)

(Pak guru masuk kelas)

*Sorot kamera cinematic ala-ala sedang PBM seperti biasanya

*Sorot kamera kepada mc dan sahabatnya yang sedang presentasi kelompok


namun lebih fokus pada mereka berdua, bel berbunyi, salam, dan cinematic
selesai

(Ketua kelas mengambil alih ke depan kelas utk mengumumkan sesuatu)

“Baik teman-teman tolong perhatiannya dulu, jadi minggu depan akan diadakan
porseni, kita aturmi tim nya nah”

*skip setelah penentuan timnya, pulang


“Dian, temani ka ke kantin”

“ayo”

*skip di kantin sdh beli minuman bru nongki, sorot kamera suasana kantin

“Betulanko ini jadi pj porseni?”

“Nda yakinka iyya, tapi mau ka lebih berkesan untuk anak-anak kelas, sebagai
kenang-kenangan pertama dan terakhir toh”

“Eaak, berat itu tanggung jawabmu nah, tumben mau repot”

“Bah, amanmi. Mau ka latihan dlu nah”

“Mau ma juga pulang, bye”

(ket; h+1 porseni cinematic dgn vid porseni yg lalu dan jabat
tangan sekelas)
SCENE IV: H+2 Porseni
“We yang tim basket putri kumpul dulu, mau briefing” cameo 1

(menghitung anggota) “Mana Tania?” cameo 2

“Dian, mana besti mu?” cameo 1

“Tunggu ku coba hubungi” (menelpon sahabatnya)

“Halo, dimanako? Mau mi mulai we..”

“Halo? … ih nda diangkat”

(suasana tegang, tim basket naik pitam dan bombastic side eye)

“Jadi bagaimana mki ini tim basket putri, apakah Tania egoisnya” cameo 2

“Bukanji apa iya cak, tapi jgnko egois begitu nda ada kabar lgsg mengundurkan
diri hari h, semifinalmi lagi, tim putra gugurmi na tim putri ji diharap” cameo 3

“Tunggu we siapa tau adaji alasannya” (mencoba menghubungkan ulang)


“Biar ada alasannya salahko we, nda begini caranya, pj porseni ko poe’” cameo
4

“Iyo, batalkanmi deh” cameo 2

“issengi” cameo 1 (pada bubar)

(ketua kelas masuk) “Mana pj porseni? Dicari mi sama kakak”

“Tanya ma” cameo 1

“haduh hancurnya”

*Sorot kamera menunjukkan suasana kelas yang hancur

“Sejak saat itu, konflik membuat persatuan kelas kami hancur” (teks narator)

SCENE V: H+3 Porseni


*Skip dari hari sebelumnya ke hari terakhir porseni

*Sorot kamera mengikuti langkah sahabat mc yg memasuki pintu kelas, lgsg


dapat bombastic side eye dari yg lain

“We sedihku tim basket putri klsta di-diskualifikasi” cameo 1

“Iyo deh padahal cape ta tommi latihan, semifinal mi, malah ada yg nda datang”
cameo 2

“Padahal toh sisa tim putri mami diharapkan dri kelasta karna gugurmi tim
putra, deh kecewa ku” cameo 3

“Addeh rusaknya mi nama kelas, tambah-tambah lagi pj porseni ta ndd


tanggung jawabnya, kasianna ketua kelasta, dia mi tanggung nanti resikonya
kodong” cameo 4

“Deh siapa mi itu, hancurnya” cameo 2

“Iyo siapa di’, spill sai we haha” cameo 1

“Janganmi spill tawwaa, biar merasai. Kecuali memang nda tau diri ki iyya”
cameo 4

“Addeeh” cameo 3 (soraki rame-rame)


“Janganko begitu tawwa we, keterlaluan mko”

“Ih siapa suruh, mu kira sepele ini masalah? Kau juga sebenarnya kecewa toh?”
cameo 1

(mc tidak bisa mengelak terhadap pertanyaan salah seorang temannya itu)

“Guys minta maafka untuk kejadian kemarin”

“Terus?” cameo 3

“…maafkanka nah teman-teman” (menunduk)

“Mu kira maafmu bisa memperbaiki kesalahanmu? Nda ada ji yg bisa dirubah
sama maafmu” cameo 2

“Klo minta maafji biar anak tk bisa tonji minta maaf, ini besar tanggung
jawabmu we, nda guna ji ucapan maafmu” cameo 4

(Sahabat berlari keluar kelas, mc mengejarnya)

*Sorot kamera ke sahabat mc yg terjatuh dan mc membantunya berdiri

“Nda papa jko?”

“Iya, tersandungja”

“Selain jatuh, masih nda papa jko dikasih begitu di kelas?”

“Ku tau ji salahka, mau ka minta maaf tapi nda tau ka bagaimana caranya…”

“Mereka toh mau ji tanggung jawabmu, saranku itu bantu mi juga teman kelasta
di lomba selanjutnya. oh iya, masih adaji lomba kebersihan kelas, bantu mko
arahkan temanta dan perbaiki mi keadaan disitu”

“Iya di’, makasih nah Dian”

“Ayo mi pale ke kelas, ku bantu jko komunikasikan sama yang lain”

(skip mereka masuk ke kelas)

“Guys minta maafka karna lalai, sebagai tebusannya bakal ku bantu ko semua
untuk menangkan lomba terakhir, kebersihan kelas sebagai tanda tanggung
jawabku, memang nda seberapa tapi setidaknya nda mau ka porseni ta berakhir
dengan perselisihan jadi tolong diterima maafku nah teman-teman”
“Iya, kalian juga keterlaluanmi tadi, yang penting kan mau mi tanggung jawab
Tania” (memukul pundak sahabat mc sambil tersenyum)

(mc tersenyum melihat mereka telah berbaikan)

*skip lgsg pas lomba kebersihan, cinematic ala-ala membersihkan kelas sama-
sama

SCENE VI: Pengumuman


*Sorot kamera dari sahabat mc yang tersenyum melihat grup kelasnya

*Sorot kamera ke isi grup kelasnya; seluruh teman kelas bergembira atas
kemenangan mereka dalam lomba kebersihan

(Tiba tiba mc batuk-batuk dan sesak nafas sehingga terbaring lemah dan
menggunakan inhaler, flashback pas jatuh dia jg pke inhaler)

*Skip pada hari berikutnya, masuk sekolah seperti biasa

(Pak guru memasuki kelas dan mengungumkan suatu hal)

“Baik anak-anak, bapak ada berita duka dari ananda Tania”

*Sorot kamera ke ekspresi kaget para murid

“Innalillahi wa innailaihi rajiun, telah berpulang ke rahmatullah teman kita,


Tania. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya”

*Sorot kamera ke mc yang berduka karena kepergian sahabatnya

(teman-teman kelas lgsg mendekat ke mc dan memeluknya, ikut berduka)

SCENE VII: Reuni Penutup


(Mc bangun dari tidurnya dan menitikkan air mata, flashback selesai. Ruang
kelas sudah ramai oleh teman kelassnya yang mengadakan reuni)

“Tawwa bangunmi, ih kenapa ko menangis we” cameo 4

“Mimpi ja”
“Mimpi buruk?” cameo 4

“Mimpi terindahku hehe” (tersenyum)

“Untuk kita yang pernah bersuka cita , untuk kita yang pernah berduka cita,
untuk kita yang pernah bersama, dan untuk kenangan kita yang tak akan
terlupakan, tak tergantikan” (teks narator)

Di bagian tak tergantikan, lgsg taroh judul, diikuti susunan divisinya

SELESAI HAHA, KSHMI CINEMATIC” PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai