Anda di halaman 1dari 4

1.

5 Tuntutan Reformasi

1. Penegakan supremasi hukum


PERKEMBANGAN PENEGAKAN SUPREMASI HUKUM

2. Pemberantasan KKN
Reformasi Birokrasi sebagai Syarat Pemberantasan KKN

3. Pengadilan mantan Presiden Soeharto dan kroninya


Pengusutan anak dan kroni Suharto

4. Amandemen konstitusi
Upaya amandemen UUD Negara RI Tahun 1945 jangan hanya   memperjuangkan
penguatan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) saja, tetapi bertujuan mewujudkan
kedaulatan rakyat. Hal yang perlu dilakukan adalah mengkaji ulang hasil amandemen ke
empat UUD 1945 sehingga perubahan lebih komprehensif guna mewujudkan cita-cita
negara yang ingin dicapai.

5. Pencabutan dwifungsi TNI/Polri

2. Dasar pemikiran Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, antara lain:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 membentuk struktur


ketatanegaraan yang bertumpu pada kekuasaan tertinggi ditangan MPR yang
sepenuhnya melaksanakan kedaulatan ralyat. Hal ini berakibat pada tidak terjadinya
saling mengawasi dan saling mengimbangi (checks and balances) pada institusi-
institusi ketatanegaraan
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan
kekuasaan yang sangat besar kepada pemegang kekuasaan aksekutip (presiden), Hak
Prerogatif . Dua cabang kekuasaan negara yang seharusnya dipisahkan dan dijalani
oleh lembaga negara yang berbeda, tetapi nyatanya berada di satu tangan (presidan)
yang menyebabkan tidak bekerjanya prinsip saling mengawasi dan saling
mengimbangi (checks and balances) dan berpotensi mendorong lahirnya kekuasaan
yang otoriter.
3. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengandung pasal-
pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan lebih dari satu tafsiran
(multitafsir), misalnya Pasal 7 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (sebelum diubah) berbunyi “Presiden memegang jabatannya selama masa
lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali” Rumusan pasal itu dapat ditafsirkan
lebih dari satu, yakni tafsir pertama bahwa presiden dan wakil presiden dapat dipilih
berkali-kali dan tafsir kedua adalah bahwa presiden dan wakil presiden hanya boleh
memangku jabatan maksimal dua kali dan sesudah itu tidak boleh dipilih kembali.
4. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terlalu banyak
memberikan kewenangan kepada kekuasaan Presiden untuk mengatur hal-hal yang
penting dengan Undang-Undang. 
5. Rumusan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang
semangat penyelenggaraan negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi yang
memuat aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis, supremasi hukum,
pemberdayaan rakyat, penghormatan hak asasi manusia (HAM), dan otonomi daerah.

3. Tujuan Perubahan UUD 1945


Tujuan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk:

1. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan dasar dalam mencapai tujuan


nasional yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila.
2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat
serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham
demokrasi.
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi
manusia agar sesuai dengan perkembangan paham hak asasi  manusia dan peradaban
umat manusia yang sekaligus merupakan syarat bagi suatu negara hukum dicita-
citakan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraab negara secara demokratis dan
modern.
5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban
negara mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa,
menegakkan etika, moral, dan solidaritas dalam kehudupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan dalam perjuangan
mewujudkan negara sejahtera.
6. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara bagi
eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi, seperti pengaturan
wilayah negara dan pemilihan umum.
7. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai
dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, serta kepentingan  bangsa dan negara
Indonesia dewasa ini sekaligus mengakomodasi kecenderungannya untuk kurun
waktu yang akan datang.

4. Adapun dasar hokum perubahan UUD 1945 adalah UUD 1945 itu sendiri, yaitu pasal
37 yang berbunyi :
Untuk mengubah undang-undang dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota
majelis permusyawaratan rakyat harus hadir. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-
kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota yang hadir.

5. Kesepakatan dasar perubahan konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945.:

1. Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945.
2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.
4. Penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal (batang tubuh).
5. Melakukan perubahan dengan cara adendum
6. Perbedaan sistematika UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen

Sebelum Amandemen                               Sesudah Amandemen


    1.  Pembukaan 4 alinea                             1.   Pembukaan 4 alinea
 
    2.  Batang tubuh                                       2.   Batang tubuh
         -   16  bab                                                -    21  bab
         -   37  pasal                                              -    73  pasal
         -   49  ayat                                                 -   170  ayat    
         -   4  pasal aturan peralihan                         -   3  pasal aturan peralihan
         -   2  ayat aturan tambahan                         -   2  pasal aturan tambahan

    3.  Penjelasan                                           3.   Tanpa penjelasan

Anda mungkin juga menyukai