Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN MORBUS HANSEN

No. Dokumen : SOP/NA-LAB-36 /


2019
Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 02 Kepala Puskesmas Plandaan

SOP
TanggalTerbit : 02 Januari 2019
PUSKESMAS
PLANDAAN dr. ASNAN BUDI SASMITO
Halaman : 1/5 NIP. 196910242002121003

1. Pengertian Pemeriksaan Morbus Hansen adalah pemeriksaan laboratorium untuk


mengetahui adanya kuman Mycobacterium Leprae penyebab penyakit
kusta.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas laboratorium
dalam melaksanakan pemeriksaan Morbus Hansen
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Plandaan No.188.4/03.9/415.17.15/2018 tentang
Jenis - jenis Pemeriksaan Laboratorium yang Dapat Dilaksanakan di
Puskesmas.
4. Referensi Buku Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta,
Depkes RI, 2016
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Obyek glass
2. Cover gelas
3. Mikroskop
4. Pisau mes
5. Alkohol 70%
Bahan :
1. Reagen Zielh Neelsen.

6. Langkah – langkah A. Pembuatan Sediaan


1. Petugas laboratorium menyiapkan peralatan objek gelas, cover
gelas, mikroskop, pisau mes, reagen Ziehl Neelsen.
2. Petugas laboratorium membersihkan cuping telinga pasien
dengan alkohol.
3. Petugas laboratorium memijit-mijit cuping telinga pasien
beberapa detik, lalu mekan sampai terlihat putih pucat.
4. Petugas laboratorium membuat sayatan kecil dari atas kebawah
dengan pisau mes, jangan terlalu dalam sampai reitz serum
keluar bukan darah.
5. Petugas laboratorium mengambil reitz serum yang keluar
dengan pisau mes, lalu oleskan tipis di atas objek glass sesuai
reits serum yang keluar.
6. Petugas laboratorium melakukan hal diatas pada cuping telinga
kanan dan kiri.
7. Petugas laboratorium mengeringkan sediaan.
8. Setelah kering, petugas melakukan pengecatan tahan asam
zielh neelsen.
B. Pengecatan sediaan dan pemeriksaan
1. Semua sediaan yang sudah diberi identitas dan difiksasi
diletakkan di rak pengecatan.
2. Petugas laboratorium menggenangi dengan larutan carbol
fuchsin 0,3 %.
3. Petugas laboratorium memanasi dengan api spirtus sampai
keluar asap.
4. Petugas melakukan selama 2-3 kali kemudian dinginkan.
5. Setelah dingin buang sisa cat, lalu dibilas dengan air bersih
6. Setelah seluruh sisa cat bersih, digenangi dengan HCl alkohol
3%.
7. Petugas melakukan beberapa kali sampai sediaan terlihat putih
lalu bilas dengan air bersih.
8. Petugas laboratorium menggenangi dengan methilen blue 0,3%
selama 30 detik, bilas dengan air bersih lalu keringkan.
9. Setelah kering, petugas memeriksa dengan mikroskop
perbesaran 1000 x.
10. Petugas laboratorium melaporkan positif apabila menemukan
kuman berbentuk batang warna merah.
11. Petugas laboratorium melaporkan negatif apabila tidak
menemukan kuman berbentuk batang warna merah.

2/5
7. Diagram Alir A.Pembuatan Sediaan.

Petugas laboratorium menyiapkan peralatan objek


gelas, cover gelas, mikroskop, pisau mes, reagen
Ziehl Neelsen

Petugas laboratorium membersihkan cuping


telinga pasien dengan alkohol

Petugas laboratorium memiijit-mijit cuping


telinga pasien beberapa detik, lalu tekan sampai
terlihat putih pucat

Petugas laboratorium membuat sayatan kecil dari


atas ke bawah dengan pisau mes, jangan terlalu
dalam sampai reitz serum keluar bukan darah

Petugas laboratorium mengambil reitz serum


yang keluar dengan pisau mes, lalu oleskan tipis
diatas objek glass sesuai reits serum yang keluar
Keringkansediaan

Petugas laboratorium melakukan pada cuping


Setelahkering,
Selesai telinga kanan dan kiri
lakukanpengecatantahanasamzielhneels
en

B. Pengecatan Sediaan dan Pemeriksaan

3/5

Petugas laboratorium menggenangi dengan


larutan carbol fuchsin 0,3 %
8. Hal – hal yang -
perlu diperhatikan
9. Unit Terkait 1. BP Umum

2. UGD

3. Rawat Inap

10. Dokumen Terkait 1. Lembar hasil pemerisaan laboratorium.


2. Buku register laboratorium.
3. Lembar permintaan pemeriksaan laboratorium
11. Rekaman Historis Tanggal
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan mulai
diberlakukan

Revisi 1 Peraturan Semula : 4 Januari 2018


yang menjadi SK Kepala Puskesmas
dasar Plandaan
kebijakan No.188.4/234.13/415.25.15/
2015 tentang Jenis - jenis
Pemeriksaan Laboratorium
yang Dapat Dilaksanakan di
Puskesmas
Menjadi :
SK Kepala Puskesmas
Plandaan No.
188.4/03.9/415.17.15/2018
tentang Jenis - jenis
Pemeriksaan Laboratorium
Yang Dapat Dilaksanakan
di Puskesmas

Revisi 2 a. Penulisan Semula : UPTD Puskesmas 2 Januari 2019


unit kerja Plandaan
Puskesmas Menjadi : Puskesmas
Plandaan

b. Penulisan Semula : LAB-36 2 Januari 2019


kode Menjadi : NA-LAB-36
dokumen

4/5

Anda mungkin juga menyukai