TEMPLATE RESUME MODUL BERBASIS KISI-KISI SOAL PROFESIONAL
Nama : FAIZATUL FALAH S.P.d.I
NIM : 352631001057 Mapel/Kelas : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK/I-L/KB 3
N INDIKATO RANGKUMAN MATERI SOAL PREDIKTIF BERBASIS
O R HOTS ESENSIAL 1 Mendeteksi KONSEP FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI PERKEMBANGAN 1. Dalam menjalani fase faktor yang EMOSI,SOSIAL DAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK perkembangan,tiap anak melalui mempengaruh berbagai macam konflik i FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Kesadaran kognitif yang telah perkembanga PERKEMBANGAN EMOSI,SOSIAL,Dan meningkat memungkinkan n SPIRITUAL pemahaman terhadap lingkungan emosi,social, berbeda dari tahap dan spiritual semula,Imajinasi atau daya peserta didik khayal lebih berkembang,Berkembangnya wawasan sosial anak.pernyataan FAKTOR YANG tersebut merupaka pengaruh FAKTOR YANG MEMPENGARUHI pekrembangan emosi dari MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN segi…. PERKEMBANGAN EMOSI SPIRITUAL A.Segi individu B.Konflik-konfilk dalam fase perkembangan FAKTOR YANG MEMPENGARUHI C. Faktor lingkungan Internal PERKEMBANGAN SOSIAL (individu),lingkungan Idividu,,konflik fase Psikologis,Sosial, D. Lingkungan sekolah keluarga,dari luar perkembangan,Ling E. Lingkungan keluarga rumah(pengalaman kungan budaya dan fisik JAWABAN: B social,ekonomi ,pendiikan A.Faktor yang memengaruhi perkembangan Emosi pserta didik Perkembangan yang muncul pada setiap anak berbeda antarasatu dengan lainnya.hal ini disebbakan karena adanya factor –faktor yang mempengaruhinya(Setiawan 1995,susanto 2011;Tirtayani and Asril 2014)Dapat disimpulkan terdapat sejumlah factor yang mempengaruhi perkembangan emosi,anak yaitu : Pengaruh individu : Keadaan diri individu seperti usia,keadaan fisik,intelegensi,peran seks dapat mempengaruhi perkembangan individu.hal yang cukup menonjol saat anak mengalami gangguan atau cacat tubuh,maka akan sangat mempengaruhi perkembangan emosi peserta didik,selain itu factor dalam diri yang lain yang memepengaruhi emosi anak adalah peran kematangan dan peran belajar.pengalaman belajar juga menentukan reaksi potensial mana yang akan mereka gunakan untuk menyatakan kemarahan. Konflik-Konflik dalam proses Perkembangan: dalam menjalani fase perkembangan,tiap anak melalui berbagai macam konflik perkembangan.jikaia tidak mampu menjalaninya,maka akan mempengaruhi perkembangan emosinya. Faktor-faktor yang menyebabkan perkembangan emosi anak adalah: 1. Kesadaran kognitifnya yang telah meningkat memunginkan pemahaman terhadap lingkungan berbeda dari tahap semula 2. Imajinasi atau daya khayalnya lebih berkembang 3. Berkembangnya wawasan social anak. Faktor lingkungan:Emosi anak akan positif jika lingkungan juga positif,begitupun sebaliknya.Faktor lingkungan ini dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Lingkungan keluraga.Kelurga berfungsi sebagai dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi anak.dasar-dasrar pengelolaan emosi yang dimilki anak dimulai dari keluarga,kebutuhan keluarga,sikap dan kebiasaan orang tua 2. Lingkungan tempat tinggal,berupa kepadatan penduduk,angka kejahatan,fasilitas rekreasi dan bermain anak. 3. Lingkungan sekolah,berupa keharmonisan antara guru dan peserta didik denagn teman sebayanya.
B.Faktor yang memepengaruhi perkembangan sosial peserta didik
Sama halnya dengan perkembangan emosi,perkembangan social peserta didik jua dipengaruhi beberapa factor(mayar 2013,Tirtayani And Asril 2014),yaitu : Faktor individu :factor indidu ini termasuk kematangan .bersosialisai memerlukan kemtangan fisik dan psikis.untuk mampu mempertimbangkan dalam proses social,memebri dan menerima pendapat orang lain,memerlukan kematangan intelektual dan emosional.dismping itu kemmapuan berbahasa ikut pula menetukan. factor yang lainnya berupa kapasitas mental yang teridir dari emosi dan intelgensi.kempuan berpiir dapat banyak memepengaruhi banyak hala,seperti kemmapuan belajar,memecahkan maslah,dan berbahsa.perkembangan emosi berpengaruh sekali terhadap perkembangan social anak.anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik.oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan social anak.Selain itu ,factor yang berpengaruh terhadap perkembangan social yakni factor agama dan moral.Hal ini telah ditemkan dalam beberapa hasil penelitian bahwa aturan agama dan moral kebanyakan masyarakat menekankan kewajiban untuk menolong orang lain.penelitian menyatakan bahwa kadar keagamaan dapat meramalkan perilaku Siosial dalam proyek jangka panjang seperti organisasi.Namun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa pengaruh pada perilaku social bukanlah seberapa kuatnya ketaatan beragama itu sendiri,melaikan bagaimana kepercayaan atau keyakinan orang yang bersangkutan. Faktor lingkungan keluarga: Keluarga merupakan lingkungan ertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak,termasuk perkembangan sosialnya.Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keurga.pola pergulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluraga.untuk mencapai kemtangan social,Anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain.kemampuan ini diperoleh anak melalui kesempatan atau pengalaman bergaul denagn orang-orag yang dilingkungannya,baik orang tua,saudara,teman sebaya ataupun orang dewasa lainnya.Perkembangan anak sangat dipengaruuhi oleh prses perlakukan atau bibingan orang tua terhadap anak dalam mengenal berbagai aspek kehdiupan social,atau norma-norma kehidupan bermasyarakat,serat mendorng dan memberikn contoh kepada anaknya bagaimana menerpkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.proses bimbingan orang tua ini lazim disebut sosialisai. Faktor dari luar rumah: Merupakan wadah bagi anak untuk bersosialisasi diluar ruamah,anak akan bertemu denag orang yang lebih banyak,seperti teman sebaya,orang yang lebih kecil darinya,orang dewas,sehingga sosalnya akan berjalan sesuai dengan perannya dilingkungan tersebut.faktor dari luar ii meliputi pengaruh dari teman sebaya dan medi massa.keik anak bertumbuh dewasa,kelompo social menjadi sumber utama dalam perolehan informasi termasik tingkah laku yang diiginkan.begitu pula dengan meda massa,seperti televisi bukan hanya sekedar hiburan,tetapi juga merupaka agen sosialisasi yang penting.meskipun banyak penelitian tetang pengaruh televise difokuskan pada pengamatan tentang agresif lebih dari modl tingkah laku,namun sekarang ini orang mulai mengamati pengaruh televise terhdap perkembangan tingkah laku social.denagn melihat prgra televise ,anal-anak juga dapat memepelajari tingkah laku yang tepat dalam situasi tertentu.peserta didik mudah sekali belajar melalui media ini. Faktor pengaruh pengalaman sosial anak :Jika seorang anak memilki pengalaman sosial yang buruk,seperti tidak diperbolehkan bermain keluar rumah leh orang tuanya,maka hal itu aka berpengaruh bagi proses sosialisanya kepada lingkungan sekitarnya yang berbeda diluar rumah.Hal ini aakn menyebabkan anak enjadi tidak tahu dan kurang bersosialisai dengan lingkungan diluar rumah.dalam pembelajran anak melalui nterakssi social baik degan orang dewas maupun dengan teman sebaya yang ada dilingkungannya.salah satu cara anak belajar dalah dengan cara mengamati,meniru dan melakukan.selain itu , Faktor ekonmomi keluarga dalam masyarakat : perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keurganya, Faktor pendidikan :Semakin tinggi pendidikan dan semakin baik pendidikan maka perkembangan sosial semakin terarah,semakin santun dan semakin sesuai denagn harapan normative masyarakat pada umumnya. C,Faktor yang Mempengaruhi perkembangan Spirtual peserta didik. Adapu factor pengaruh perkembangan Spiritual peserta didik mencakup aspek psikologis,social,budaya,dan fisik kedaan,baik yang terdapat dalam lingkungan kelurga,sekolah,maupun lingkunagn masyarakat.peserta didik aan mulai melihat dan memasukkan nilainilai yang ada di lingkungan sekitarnya,termasuk dari gurunya.figur guru sangat penting bagi peserta didik sebagi teladan.semua aspek diatas memilki peran yang penting dalam perkembangan moral dan spiritual peserta didik yang kadarnya bergantung pada usia atau kebiasaan(wahyuni 2010).