Anda di halaman 1dari 18

TUTORIAL MEMBUAT BATAS SUB DAS RAWATAMTU DI

APLIKASI ARCGIS

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Hidrologi

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Indarto, S.Tp., DEA.

Disusun Oleh:

Vena Hepthia Marisa

210210303058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, rezeki, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Tutorial Membuat Batas Sub DAS Rawatamtu di Aplikasi ArcGIS”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Hidrologi di Universitas Jember khususnya mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Geografi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuannya
tentang pembuatan batas sub DAS rawatamtu pada aplikasi ArcGIS. Dalam
menyelesaikan makalah ini, keberhasilan penulis tidak luput dari bantuan dan
partisipasi berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Indarto selaku dosen mata kuliah Hidrologi.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat membantu kita semua. Amin

Jember, 11 April 2022

Penulis,
TUTORIAL MEMBUAT BATAS SUB DAS RAWATAMTU DI
APLIKASI ARCGIS

1. Buka Windows/Start > All Program > ArcMap.

Pada tahap ini, pastikan laptop sudah terinstall aplikasi ArcGIS dan telah
mengunduh data praktikum yang akan dibuat.

2. Membuka Data DEM.

Add Data > Data Praktikum > Data_DEM_Awal.Tif


Setelah klik “Add” akan muncul gambar seperti dibawah ini.

Tahap ini berfungsi untuk menginput data awal berupa data peta yang akan
digunakan ke dalam layer yang akan digunakan pada praktikum 4, yaitu membuat
batas sub DAS rawatamtu.

3. Mengaktifkan Extensions dan Draw.

Customize > Extensions > Centang Semua Extensionsnya.


Tahap ini bertujuan untuk mengaktifkan fitur-fitur yang nantinya akan digunakan
untuk tahap selanjutnya.

Lalu untuk Draw klik Customize > Toolbar > Centang bagian “Draw” dan
“Editor”.

Pada tahap ini juga berfungsi untuk mengaktifkan fitur edit dan draw yang nantinya
akan digunakan pada tahap selanjutnya.

4. Menampilkan Toolbar.

klik ArcToolbox
Pada tahap ini berfungsi untuk membuka ArcToolbox window agar dapat
mengakses fitur-fitur atau tools yang nantinya akan digunakan untuk menganalisis
batas DAS.

5. Menghilangkan Cekungan pada DEM

Toolbox > Spatial Analyst Tools > Hydrology > Fill

Pada tahap ini berfungsi untuk menghilangkan cekungan pada DEM dan mengisi
area yang memiliki aliran sendiri agar aliran air dapat dianalisis. Dalam proses ini
yang diinput adalah data DEM awal seperti pada gambar diatas.
6. Membuat Arah Aliran Sungai dengan menggunakan Flow Direction

Toolbox > Spatial Analyst Tools > Hydrology > Flow Direction

Pada tahap ini berfungsi untuk membuat arah aliran sungai dari permukaan gambar
pada data DEM. Tahap ini bertujuan agar dapat mengetahui arah aliran atau pola
setiap cell yang akan dipakai di tahap selanjutnya. Data yang diinput pada proses
flow direction yaitu output dari data DEM pada tahap fill.
Tampilan ketika data flow direction telah diinput.

7. Menghitung dan Menggabungkan Fill dan Flow Direction dengan


menggunakan Flow Accumulation

Toolbox > Spatial Analyst Tools > Hydrology > Flow Accumulation

Pada tahap ini berfungsi untuk menggabungkan data Fill dan Flow Direction
sehingga menjadi tampilan seperti dibawah ini. Tahap flow accumulation bertujuan
untuk mengetahui nilai tertinggi dari aliran yang ada pada data flow direction
sehingga dapat diketahui dimana letak hulu dan hilirnya.
Output dari flow direction berupa data yang menunjukkan titik kumpulnya air yang
mengalir seperti pada gambar diatas.

8. Memasukkan Lokasi AWLR

Add Data > st_AWLR_rtw.shp

Kemudian setelah klik Add akan muncul seperti titik seperti ini

Pada tahap ini berfungsi untuk menentukan lokasi yang akan digunakan untuk
membuat batas DAS.
9. Melakukan Snap Pour Point

Toolbox > Spatial Analyst Tools > Hydrology > Snap Pour Point

Tahap ini bertujuan untuk menggeser titik yang kurang tepat agar berada di daerah
yang tepat karena posisi titik tersebut sangat mempengaruhi tahap selanjutnya.
Apabila posisi titik tersebut tidak akurat maka data flow accumulation tidak dapat
konsisten karena posisi yang tidak tepat. Apabila posisi titik tersebut tepat dan
akurat maka area yang terbentuk dapat sesuai dengan titik yang ditentukan.

Output dari snap pour point yaitu seperti pada gambar dibawah.
10. Membuat Batas DAS

Toolbox > Spatial Analyst Tools > Hydrology > Watershed

Tahap ini berfungsi untuk membuat area yang akan digunakan untuk menampung
air yang jatuh diatasnya seperti hujan, sehingga semua air limpasan akan menuju
area tersebut.
Hasil dari tahap ini yaitu seperti pada gambar dibawah.
11. Membuat Polygon Batas DAS

Toolbox > Conversion Tools > From Raster > Raster to Polygon

Pada tahap ini bertujuan untuk mengubah data menjadi fitur polygon. Output dari
tahap ini yaitu seperti pada gambar dibawah ini.
12. Membuat Batas DAS

Toolbox > Data Management Tools > Raster > Raster Processing > Clip

Tahap ini bertujuan untuk membuat batas DAS dengan memotong bagian yang
akan digunakan. Output dari tahap ini yaitu seperti pada gambar dibawah.

13. Mengkondisikan Jaringan Sungai pada Flow Accumulation yang telah


dipotong

Toolbox > Spatial Analyst Tools > Conditional > Con


Tahap ini bertujuan untuk mengkondisikan jaringan sungai yang telah dipotong di
tahap clip. Output dari tahap ini yaitu seperti pada gambar dibawah.

14. Menganalisis Jaringan dengan menggunakan Metode Stahler.

Toolbox > Hydrology > Stream Order


Tahap ini berfungsi untuk mengelompokkan jaringan sungai dengan menggunakan
metode Stahler. Berdasarkan metode Stahler, alur sungai paling hulu yang tidak
memiliki cabang disebut kelompok atau orde pertama, pertemuan dari orde pertama
dan kedua disebut dengan orde 2, dan seterusnya sampai sungai utama dengan
nomor orde yang paling besar. Hasil dari tahap ini yaitu seperti pada gambar
dibawah.
15. Mengubah Jaringan Sungai ke Polyline

Toolbox > Hydrology > Stream to Feature

Pada tahap ini berfungsi untuk untuk mengubah data dari polygon menjadi polyline
sehingga jaringan-jaringan sungai akan terlihat. Output dari tahap ini yaitu seperti
pada gambar dibawah.

16. Uncentang Layer ke 4 Hingga Paling Bawah Kemudian Add Data Basemap
dan Pilih Imagery.
Tahap ini bertujuan untuk menunjukkan batas sub DAS dan jaringan sungai di
dalamnya pada map. Hasil akhir dari proses pembuatan batas sub DAS akan terlihat
seperti pada gambar dibawah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Al Amin, M.B., Toyfur, M.F., Fransiska, W. and Marlina, A., 2020. Delineasi DAS
dan Elemen Model Hidrologi Menggunakan HEC-HMS Versi
4.4. Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil, 9(1),
pp.33-38.
Indarto, I., Wahyuningsih, S., Usman, F. and Rohman, L., 2009. Pembuatan
jaringan sungai dan karakteristik topografi DAS dari DEM-Jatim. Media
Teknik Sipil, 8(2), pp.PP-99.
Indarto, Indarto. (2016). Hidrologi: Metode Analisis dan Tool untuk Interpretasi
Hidrograf Aliran Sungai.
Purwono, N., Hartanto, P., Prihanto, Y. and Kardono, P., 2018. Teknik Filtering
Model Elevasi Digital (DEM) Untuk Delineasi Batas Daerah Aliran Sungai
(DAS). Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018.
Tunas, I.G., 2020. Delineasi DAS Menggunakan ArcGIS.

Anda mungkin juga menyukai