Anda di halaman 1dari 15

faal nervous system

introduction

sistem saraf berkembang dari lapisan luar sel embrio awal. lapisan ini berasal
dari ektoderm dan sub-lapisannya mengalami spesialisasi disebut dengan
neuroectoderm

sistem saraf juga merupakan sistem satu satunya yang dibuat untuk
perkembangan embrio

merupakan sistem pertama yang berfungsi di kehidupan embrio

otak berperan sebagai pusat kontrol dari fungsi tubuh secara menyeluruh

fungsi utama dari sistem saraf adalah untuk mengkoordinasi dan meregulasi
berbagai macam fungsi tubuh

central nervous system

sistem saraf pusat memiliki dua sub divisi

otak
merupakan pusat yang menginformasikan segala informasi (sensory) dan
mengkoordinasi fungsi tubuh, baik secara sadar maupun tidak sadar

spinal cord
sebagai pusat integrating, akan menghantarkan sinyal antara otak dan
anggota tubuh lainnya
spinal cord juga mengontrol refleks musculoskletal sederhana tanpa
masukan dari otak

brain (otak)

encephalon merupakan bagian


sistem saraf pusat teratas dan
terletak di dalam rongga cranial dan
didalamnya terdapat pusat saraf

faal nervous system 1


koordinasi dan integrasi yang lebih
tinggi

encephalon terbagi menjadi otak besar, otak kecil, dan batang otak

1. otak besar (cerebrum)

otak besar adalah bagian otak terbesar yang terdiri dari 2 belahan
(kanan dan kiri) yang dipisah oleh celah longitudinal

kedua belahan dihubungkan oleh serangkaian serabut saraf yang


membentuk corpus callosum

permukaan luar terlihat berlipat-lipat

2. otak kecil (cerebellum)

memiliki fungsi untuk mengawasi dan mengkoordinasi gerakan otot dan


kesiagaannya

3. batang otak

batang otak terdiri dari otak tengah (midbrain), pons, dan medulla
oblongata

pons melayani jalur impuls saraf


dengan mentransmisi impuls saraf
antar dua hemisfer, juga
pengawasan respirasi

medulla oblongata melayani jalur


impuls saraf antara spinal cord dan
otak, merupakan pusat
penghambat denyut jantung, pusat
respirasi, dan pusat vasokontriksi
pembuluh darah

faal nervous system 2


diencephalon terletak diantara cerebrum dan otak tengah, terdiri dari thalamus
dan hipothalamus

a. thalamus

merupakan stasiun relay untuk impuls yang masuk dan keluar dari
berbagai organ sensorik, cerebellum, atau daerah otak lainnya

kerusakan thalamus mengakibatkan hilangnya sensibilitas nyeri atau


kehilangan kesadaran secara total

b. hipothalamus

hipothalamus terletak dibawah thalamus

memiliki fungsi untuk mengatur dan mengawasi saraf otonom, sistem


kardiovaskuler, suhu, selera makan, keseimbangan air, pencernaan
makanan, keadaan emosi dan tidur

bagian terluar dari otak adalah cerebral cortex, yang mengandung bahan kelabu
(gray matter)

bagian korteks kiri dan kanan dipisahkan oleh hemisfer kiri dan kanan yang
bersifat asimetris

cerebral cortex

faal nervous system 3


cerebral cortex terbagi menjadi
beberapa lobus, yaitu

1. lobus frontal

cortex bagian posterior merupakan pusat motorik (area broadmann 4,6)


yang mengatur dan mengawasi fungsi motorik otot sadar

hemisfer kiri mengaktivasi gerakan sadar sisi kanan tubuh dan hemisfer
kanan mengaktivasi gerakan sadar sisi kiri tubuh (lateralisasi)

bagian caudal gyrus frontal tengah memiliki fungsi untuk mengatur gerakan
mata secara sadar

gyrus frontal bagian superior, tengah, dan inferior (area broadmann 9,10,11)
memiliki fungsi untuk menentukan keputusan, pengenalan, suasana hati,
ambisi, mengingat, dan memberikan alasan

lobus frontal ini juga mengawasi fungsi bicara (area broadmann 44,45)

2. lobus parietal

lobus parietal merupakan pusat sensorik/somestetik (area broadmann 1,2,3)

memiliki fungsi menerima dan menginterpretasika impuls saraf dari reseptor


sensorik seperti nyeri, sentuh, panas, dingin juga membantu menentukan
jarak, ukuran, dan bentuk

3. lobus temporal

bagian atas merupakan pusat pendengaran (area broadmann 41) dan


bagian anterior merupakan pusat penghidu (area broadmann 12 dan lobus
limbik)

4. lobus occipital

faal nervous system 4


meliputi cerebellum (area broadmann 17,18,19) merupakan pusat
penglihatan dan gerak mata secara otomatis

tipe jaringan CNS

1. gray matter

terdiri dari badan sel saraf

neuron di gray matter mengatur baik lapisan, seperti di cerebral cortex atau
kluster yang disebut nuclei

2. white matter

terdiri dari banyak akson yang menyebabkan terlihat putih karena selubung
mielin dari akson

meninges

melindungi otak dengan zat berbahaya dalam darah

terdiri dari 3 lapisan, dura mater, arachnoid membrane, dan pia mater

diantara meninges (di sub arachnoid) terdapat cerebrospinal fluid yang


mengandung glukosa dan nutrisi

kepadatan di otak diisi oleh cairan, jadi mengapung

spinal cord

merupakan lanjutan dari medulla oblongata

memiliki fungsi sebagai pusat refleks dan konduksi jalur saraf otak

terdiri dari

1. gray matter (substansia grisea)

mengandung unsur nuclei dan lamina

komponen motoriknya adalah columna anterior dan lateral yang


menginervasi otot rangka

komponen reseptif atau sensory terdapat pada cilumna posterior

bagiannya terdiri dari

faal nervous system 5


a. dorsal horn (posterior)

merupakan tempat keluar akar dorsal (sensorik)

memiliki fungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor sensorik


ke spinal cord

b. ventral horn (anterior)

merupakan tempat keluar akar ventral (motorik)

memiliki fungsi mengurus persarafan motorik somatik dan


beberapa otot sadar

dorsal root dan ventral root akan membentuk saraf spinal

2. white matter (substansia alba)

terdiri dari serabut saraf bermielin dan tanpa mielin yang mengandung
komponen asenden, desenden, dan campuran

memiliki fungsi sebagai penghubung antar segmen spinal cord dan


antara spinal cord dan otak

sensasi khusus

ditimbulkan oleh rangsangan pada reseptor khusus organ indera khusus

1. sensasi penglihatan

jalur penghantar : traktus genikulokarkarina

pusatnya adalah area karkarin lobus occipital (area broadmann 18-21)

2. sensasi pendengaran

jalur penghantar : lemniskus lateralis

pusatnya adalah gyrus temporalis superior (area broadmann 41,42)

3. sensasi keseimbangan

jalur penghantar : fesikel longotudinal atau traktus vestibulospinal

pusatnya adalah gyrus pascacentral cortex (area broadmann 1,3)

4. sensasi penghidu

jalur penghantar : traktus olfactory

pusatnya adalah cortex olfactory primer (area broadmann 9-12)

faal nervous system 6


5. sensasi pengecap

jalur penghantar : traktus solitary

pusatnya adalah area parietal, operculum insula (area broadmann 43)

peripheral nervous system

tersusun atas saraf yang tidak terdapat di otak atau di spinal cord

sistem ini membenruk dua jaringan terpisah, sistem saraf cerebrospinal dan
sistem saraf otonom (vegetatif)

menurut tempat asalnya, saraf dibagi menjadi saraf cranial dan saraf spinal

ada 12 pasang saraf cranial yang berasal dari otak menuju organ kepala, kecuali
satu yang menuju organ jantung dan rongga perut

31 pasang saraf spinal berasal dari segmen medullar kiri dan kanan (cervical 1-
8, thoracic 1-12, lumbar 1-5, sacral 1-5, coccygeal 1)

saraf cranial

memiliki fungsi sensorik dan motorik serta campuran

pasangan I, II, VIII mengirim rasa untuk penghidu, penglihat, dan pendengar

pasangan III, IV, VI membuat gerakan mata

pasangan IX, XI, XII menggerakan faring dan kerongkongan

pasangan V, VII untuk otot wajah dan rasa

pasangan X bag. SSO menjalankan fungsi peredaran darah, pencernaan, dan


pernafasan

sistem saraf otonom

sistem saraf visceral, vegetatif, tidak sadar, involunteer

bagain dari saraf perifeer yang mengatur aktvitas gerakan tak sadar seperti
kontraksi otot polos, jantung atau sekresi kelenjar tubuh

terdiri dari 2 bagian yang melaksanakan aksi antagonis

1. saraf simpatis (thoracolumbar T1-L2)

faal nervous system 7


berpangkal di medulla spinalis

memiliki beberapa tugas

mengaktifkan fungsi organ tubuh

menaikkan irama metabolisme

meningkatkan aliran darah ke otak

membesarkan bronkus paru dan pupil

mengaktifkan pernapasan

menaikkan tekanan darah

aksinya adalah menaikkan penggunakan energi tubuh

neurotransmitterya adalah norepinefrin/noradrenalin sehingga


merupakan sistem adregenik

2. sistem parasimpatis (craniosacrum S2S4)

berpangkal pada batang otak medulla spinalis

memiliki tugas yang berlawanan dengan saraf simpatis

menghambat atau memperlambat kegiatan organisme

menghindari terkurasnya energi

kedua sistem saling berinteraksi sehingga dalam keadaan normal tubuh


menjadi seimbang

neurotransmitternya adalah asetilkolin sehingga merupakan sistem


kolinergik

ingatan (memory)

di daerah sensorik dan daerah asosiasi direkam ingatan mengenai berbagai


pola gerakan motorik (engram)

ada beberapa macam ingatan, yaitu

a. ingatan segera, yaitu informasi yang disimpan hanya dalam beberapa detik

b. ingatan baru, yang memungkinkan untuk mengingat fakta yang terjadi


beberapa jam yang lalu

faal nervous system 8


c. ingatan jangka panjang, yaitu kejadian kejadian yang terjadi dengan
tenggang waktu yang lebih lama

di cortex cerebri terdapat 4 pusat


bahasa, yaitu bicara, menulis,
memahami bahasa lisan dan tulisan

elektroensefalograf (eeg)

alat untuk mencatat tata listrik otak

gelombang listrik pada otak berirama dan dilukiskan dalam istilah amplitudo
(mikro-volt) dan frekuensi (jumlah osilasi atau gelombang perdetik)

emosi dan tidur

merupakan dua karakter sistem saraf

emosi adalah segala sesuatu yang menyebabkan sebuah perasaan subyektif

emosi berhubungan dengan sistem limbik

sistem limbik yaitu struktur otak paling primitif dan berhubungan dengan
bagian otak lain (korteks dan hipothalamus)

tidur adalah saat dimana kita kehilangan kesadaran

pilihan bangun atau tidur dikendalkan oleh dormasi retikuler yang ada dalam
batang otak

formasi ini dibentuk rangkaian neuron yang tersusun seperti jala

faal nervous system 9


nervous system medical condition

1. stroke (cerebrovascular accident)

stroke merupakan perubahan tiba-tiba di aliran darah cerebral yang


disebabkan karena

cerebral trombosis, plak, gumpalan darah, suplai darah beroksigen


kurang di arteri otak

cerebral embolism, penyumbatan arteri otak, pembekuan darah di


dinding pembuluh darah beredar ke otak

cerebral haemoraghie, pecahnya pembuluh darah otak

2. epilepsy

terdapat dua tipe

grand mal seizure, tidak sadar, lebih dari 5 menit

petit mal seizure, tidak ada pergerakkan abnormal dan terjadi hanya
beberapa detik

3. bell’s palsy

kondisi yang disebabkan oleh kelemahan total atau paralisis dari saraf wajah

bisa terjadi secara tiba tiba atau bertahap selama 24 sampai 48 jam

4. meningitis

kondisi yang dihasilkan dari inflamasi dari membran protektid yang


menyelimuti otak dan spinal cord karena bakteri

fungsi sistem saraf

1. menerima informasi dari dalam dan luar tubuh

2. mengkoordinasikan informasi

3. memberikan respon terhadap informasi

infromasi ditransmisikan ke sistem saraf pusat yaitu otak dan spinal cord

neuron sebagai unit fungsional sistem saraf

faal nervous system 10


badan sel saraf mengandung inti sel dan organel yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup neuron

satu atau lebih dendrit

satu akson yang diselubungi oleh selubung meilin berupa memban fosfolipid -
sel schwann

prinsip fungsi neuron

berdasarkan pada adanya perubahan membran potensial

pada kondisi neuron istirahat, perbedaan potensial membran neuron 70 mV


yang ditentukan oleh konsentrasi ion Na dan K di dalam dan di luar sel

perubahan membrna potensial menyebabkan penghantaran impuls

membran potensial neuron dapat meningkat dari -70 mV mencapai +30 mV

impuls menyebabkan terbukanya Na+ channel yang nantinya akan masuk ke


neuron

pada potensial maksimal (30+ mV) Na+ channel tertutup dan K+ channel
terbuka, ion K+ keluar, membran potensial kembali ke kondisi semula (-70 mV)

neurons

sensory (afferent)

mentransfer impuls ke CNS

badan sel di luar CNS di sensori ganglia

prosesus pusatnya memasuki aspek dorsal dari spinal cord

motor (efferent)

mmebawa impuls menjauh dari CNS ke organ efektor

badan sel berada dengan CNS

interneurons (association neurons)

diantara motor dan sensory neuron

terbatas pada CNS

faal nervous system 11


axonal transport

neurotransmitter atau enzim yang mengkatalisasi biosintesis mereka tersintesis


di perikaryon dan dibawa oleh axonal microtubules ke ujung akson

proses ini dikenal dengan axoplasmic transport

neurotransmitter molekul disimpan di vesikel sinapsis di dalam terminal boutons

axon myelination

akson diselimuti oleh selubung mielin

selubung mielin dibentuk oleh oligodendrocytes di CNS dan sel schwann di PNS

selubung meilin adalah membran kelanjutan seperti lembaran yang menyelimuti


akson beberapa kali, menyediakan isolasi listrik

segmen dari selubung mielin dibentuk oleh dua sel adjacent yang dipisahkan
oleh area yang tidak ditutupi membran akson, disebut dengan nodus ranvier

potensial aksi menyebabkan depolarisasi hanya di nodus ranvier karena properti


insulasi dari mielin (neural excitation jumps) dari satu nodus ranvier ke nodus
ranvier lainnya, proses ini dikenal dengan nama saltatory conduction

neuron yang memiliki insulasi mielin tebal dengan nodus ranvier yang berjarak
disebut dengan neural conduction yang tercepat bila dibandingkan dengan
akson yang dilapisi sedikit mielin

glial cells

sel glia merupakan non-neuronal sel

memiliki fungsi sebagai berikut

mendukung, melindungi nutrisi (oksigen) neuron untuk menjaga


homeostasis

membenruk mielin untuk menginsulasi satu neuron ke neuron lainnya

berpartisipasi dalam transmisi sinyal di sistem saraf

merusak patogen dan membuang neuron mati

the basis for generating electrical signals

faal nervous system 12


1. perbedaan potensial melitasi sel membran neuron

2. neuron berkomunikasi dengan neuron lainnya dengan neurotransmitter melalui


eksositosis ke celah sinaptik

3. sinapsis mentransfer informasi dari satu neuron ke neuron lainnya oleh subtansi
kimia messenger disebut dengan neurotransmiter yang bisa dibagi ke dua kelas,
excitatory dan inhibitory

synaptic structure

1. membran pre-sinaptik

2. celah sinaptik

3. membran post-sinaptik

4. vesikel sinaptik

5. perpaduan antara vesikel sinpatik dengan membran pre-sinaptik dengan


melepaskan neurotransmitter

6. vesikel kembali ke terminal bouton

7. filamen akson

potensial membran sel saraf

1. potensial membran istirahat disebut dalam kondisi polarisasi

pada kondisi istirahat, keadaan polaritas (-) di dalan dan (+) di luar membran
akson

membran dalam keadaan polarisasi artinya konsentrasi ion K+ tinggi dan ion
Na+ rendah

2. potensial aksi disebut dalam kondisi depolarisasi

rangsanga yang cukup kuat melebihi ambang rangsang sehingga


permeabilitas Na+ naik

masuknya ion Na+ dan keluarnya ion K+, terjadi potensial aksi

3. repolarisasi, kondisi yang timbul setelah depolarisasi berlangsung dan kembali


ke potensial istirahat normal

4. hiperpolarisasi

faal nervous system 13


besarnya potensial membran yang menyebabkan potensial membrna
istirahat

proses terjadi karwna masuknya Cl- dan keluarnya K+ lintas membran


pascasinaps

a glutamatergic (excitatory synapse)

potensial aksi menyebabkan masuk Ca+ yang menyebabkan vesikel sinapsis


untuk fusi dengan memran pre-sinaptik

menghasilkan pelepasan neurotransmitter ke celah sinaptik

molekul neurotransmiter berdifusi melintasi celah ke reseptor spesifik di


membran post-sinaptik dan mengikat mereka

menyebabkan ion channels terbuka, Na+ dan Ca+ masuk yang menyebabkan
depolarisasi excitatory dari post-sinaptik neuron

aspek klinis sistem saraf

1. kerusakan traktus desenden

misalnya karena pemutusan satu sisi segmen spinal cord (paralisis spastik)

gejala arefleksi yaitu hipertonus, paresis, hilangnya refleks kulit dan atrofi

2. kelumpuhan motor end plate

adanya paralisis dengan ciri arefleksi, atoni, atrofi kehilangan resistensi


terhadap gerak pasif, serta fasikulasi atau kejang otot

3. ablasi area broadmann (5 dan 7)

penderita tidak mengenali bagian tubuh pada sisi kontralateral lesi

4. kerusakan ganglion basal

penderita kesulitan dalam memilai gerak sadar yang diinginkan dan kelainan
dalam aktivitas motorik normal

5. kerusakan thalamus bagian ventral

adanya rigiditas pada parkinson disease

6. disfungsional cerebellum

faal nervous system 14


pendular knee jerk/reflex yaitu refleks lutut berayun asinergi (seperti
boneka), berjalan ateksi (jalan terhuyung-huyung seperti orang mabuk)

7. lesi lateral pons

kerusakan saraf V (trigeminal) : anestesi sisi muka, rongga mulut, rongga


hidung, paralisis otot pengunyahan

8. lesi sumsum spinal

dorsal root : tabes dorsalis (kalau jalan sempoyongan, tidak sadar


sepenuhnya akan tempat ekstrimitas bawah)

posterior horn : hilangnya sensibilitas nyeri, suhu, dan raba

faal nervous system 15

Anda mungkin juga menyukai