Ya Museum TNI AU diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara
Laksamana Udara Rusmin Nuryadin berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit,
Jakarta. Mengingat semakin bertambahnya koleksi, maka pada tahun 1984 Museum dipindahkan ke Wonocatur menempati sebuah gedung bersejarah. Gedung tersebut semasa penjajahan Belanda adalah sebuah pabrik gula dan pada waktu pendudukan Jepang digunakan sebagai Depo Logistik. Pada bulan Oktober 1945 BKR dan para pejuang kemerdekaan berhasil merebut Pangkalan Udara Maguwo (sekarang Lanud Adisutjipto) dari tangan Jepang, termasuk segala unsur logistik dan fasilitasnya yang kemudian digunakan sebagai unsur kekuatan awal TNI Angkatan Udara. Museum tiket masuk dan jam buka. Harga tiket masuk Museum Dirgantara dibanderol sebesar Rp 6.000, dan dapat dikunjungi setiap hari. Jam buka Museum Dirgantara yaitu pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB, setiap hari Senin-Minggu. 2.5. Fasilitas -fasilitas di Museum Dirgantara Fasilitas Museum TNI AU Dirgantara Terdapat berbagai koleksi, seperti: pesawat terbang, helikopter dan rudal. Terdapat kamar mandi atau toilet serta area parkir yang luas. Terdapat layanan informasi, sebagai media untuk mengetahui informasi seputar Museum Dirgantara Mandala. Museum Dirgantara dapat dikatakan sangat menandai hal ini memang tak lepas dari pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yogyakarta yang baik. Terdapat lahan parkir luas yang dapat digunakan untuk mobil hingga wisatawan rombongan yang menggunakan bus. Selain itu juga tersedia toilet umum di kompleks museum. Lokasi dari museum yang berada di dekat pusat kota juga memudahkan wisatawan untuk menikmati fasilitas yang ada di sekitarnya. Tak jauh dari museum, berjejer warung makan hingga restoran yang menawarkan sebagai kuliner lezat. Setelah menyelusuri museum, pengunjung dapat berwisata kuliner untuk mengisi perut yang mulai berkeroncong. 2.5.1. Aktivitas – aktivitas di Monumen Yogya Kembali Berwisata di museum ini memang menawarkan pengalaman tersendiri bagi wisatawan berikut aktivitas – aktivitas yang dapat dilakukan di Museum Dirgantara: - Wisata sejarah Museum TNI AU diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Rusmin Nuryadin berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit, Jakarta. Dengan pertimbangan antara lain bahwa Yogyakarta merupakan tempat lahir dan pusat perjuangan TNI AU periode 1945-1949 serta tempat penggodokan Karbol AAU, maka pada bulan November 1977 Museum AURI di Jakarta dipindahkan dan diintegrasikan dengan Museum di Kesatriaan AAU di Pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta, dan tanggal 29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Mengingat semakin bertambahnya koleksi, maka pada tahun 1984 Museum dipindahkan ke Wonocatur menempati sebuah gedung bersejarah. Gedung tersebut semasa penjajahan Belanda adalah sebuah pabrik gula dan pada waktu pendudukan Jepang digunakan sebagai Depo Logistik. Pada bulan Oktober 1945 BKR dan para pejuang kemerdekaan berhasil merebut Pangkalan Udara Maguwo (sekarang Lanud Adisutjipto) dari tangan Jepang, termasuk segala unsur logistik dan fasilitasnya yang kemudian digunakan sebagai unsur kekuatan awal TNI Angkatan Udara.