Oleh :
Olivia Angie Dianti (2006122010056)
JAWABAN
1. Alat imaging yang digunakan adalah Ultrasosography dan 3D pada pre natal dan CT
Scan, MRI, CBCT, dan Panoramik / Cephalometeri / Lateraal pada post natal.
2. CL/P dapat mengakibatkan gangguan sekunder pada gigi geligi karena dalam
pembentukkan rahang terdapat proses pembentukan prosesus facialis (frontonalis,
mandibularis, dan maksilaris). Apabila pada proses tersebut terdapat gangguan yang
sehingga terjadinya CL/P, maka akan dapat terjadi gangguan sekunder pada gigi
geligi. Gigi geligi tersebut dapat mengalami hypodontia atau gigi tidak tumbuh,
berpindah dari tempat pembenihannya, dan apabila gigi tersebut tumbuh gigi akan
mengalami hipomineralisasi.
3. Oronasal fistula asdalah saluran diantara rongga mulut dan hidung yang berepirelisasi
membentuk jaringanjarut. Fistula ini dapat terjadi pada vestibulum, langit-langit keras
dan langit-langit lunak. CL/P dapat mengeakibatkan oronasal fistula ini karena pada
CL/P terjadi kegagalan celah langit-langit paa rongga mulut yaitu berupa kegagalan
penyatuan procesus frontonatalis dan procesus maksilaris). Oronasal fistula juga
dapat terjadi pada kasus operasi CL/P yang gagal atau tidak sempurna, sebagai
komplikasi dari operasi palatoplasty.
4. Beberapa kelainan gigi geligi yang daapat terlihat pada foto panoramil pasien dengan
CL/P adalah :
• Supernumerary teeth
• Malformed teeth
• Congenital missing teeth
• Fused teeth
• Erupsi asimetris pada anterior maksila
REFERENSI:
Arindra, P., 2015. Penatalaksanaan Repair Palatoplasty dengan Teknik Furlow Double
Opposing Z Plasty. Maj Ked Gi Ind, Volume 1, pp. 115-121.
Nursantika, A., 2020. Perawatan Komprehensif Geligi Campuran pada Anak Usia 8 Tahun
dengan. Oceana Biomedicina Journal, Volume 3(2).
Octavia, A., 2014. Perawatan Interseptif Dental Pasien Anak. IDJ, Volume 3.