Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlaku di
sekolah dasar perlu disempurnakan secara terus menerus sejalan dengan
dinamika perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya.
Berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan, sekolah diberi
kewenangan untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
lengkap dengan silabusnya. Namun tetap mengacu pada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompentesi Lulusan (SKL) yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Dalam perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline, ada beberapa komponen
di dalam yakni: (1) silabus, (2) program tahunan, (3) program semester, (4)
Penetapan KKM, (5) buku penilaian, (6) agenda harian, (7) kalender pendidikan, (8)
jadwal pelajaran, (9) RPP, dan (10) dan absen siswa, komponen-komponen
tersebut disusun sebelum pelaksanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline .
Diantara beberapa administrasi tersebut di atas merupakan suatu strategi
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline yang akan dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline untuk mencapai hasil
belajar siswa secara optimal. Untuk mencapai hasil belajar tersebut, gurulah yang
sangat berperan untuk melakukan berbagai macam administrasi pembelajaran

1
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline tersebut, karena guru sebagai
pelaku utama dalam proses pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline .
Berkaitan tugas guru dalam merencanakan berbagai macam administrasi
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline , tentunya harus
diketahui berbagai macam administrasi serta maksud dan tujuan administrasi
tersebut. Inilah yang menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan guru dalam
menyediakan dan melakukan berbagai macam administrasi pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline bagi guru kelas di Sekolah Dasar
Gugus III Kecamatan Panakkukang ditambah lima Sekolah di Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar .

B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus masalah
dalam pelaksanaan supervisi akademik antara lain adalah:
1. Gambaran perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline guru kelas pada sekolah binaan
2. Kendala yang dialami oleh guru kelas tentang perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21
yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21
yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru kelas Sekolah
binaan
3. Tindal lanjut yang dilaksanakan untuk mengatasi kesulitan guru dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline guru kelas Sekolah binaan .

2
C. Tujuan, Sasaran, dan Ruang Lingkup Kepengawasan
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui gambaran perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru kelas Sekolah
binaan
b. Untuk mengetahui kendala yang dialami oleh guru kelas tentang
perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline guru kelas Sekolah binaan
c. Untuk mengetahui tindak lanjut yang dilaksanakan untuk mengatasi
kesulitan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru kelas pada sekolah
binaan.
2. Sasaran
Yang mejadi sasaran dalam kepengawasan ini, adalah guru kelas I – VI di 14
sekolah binaan yakni Gugus III Kecamatan Panakkukang ditambah empat
sekolah binaan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar, sebagai berikut
No NPSN Nama Sekolah Kecamatan
1 40314524 UPT SPF SDI Pampang I Panakkukang
2 40312004 UPT SPF SDI Pampang II Panakkukang
3 40307621 UPT SPF SDI Panaikang II/1 Panakkukang
4 40314238 UPT SPF SDN Pampang Panakkukang
5 40307554 UPT SPF SDI Karuwisi I Panakkukang
6 40307201 UPT SPF SDI Karuwisi II Panakkukang
7 40311995 SD Bustanul Islamiyah Panakkukang
8 40307625 SDIT Al Biruni Panakkukang
9 69974204 UPT SPF SDN Batu Tambung Biringkanaya
10 40307454 UPT SPF SDN Tangkala I Biringkanaya

3. Ruang Lingkup Kepengawasan


Yang menjadi sasaran dalam observasi kelas ini antara lain adalah:
program pembelajaran atau RPP yang mengakomodasi integrasi PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline .

3
BAB II

KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Kerangka Pikir
Dalam pelaksanaan supervisi akademik di sekolah binaan melalui teknik
supervisi observasi kelas, yang menjadi sasaran adalah perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline . Untuk mengetahui
kompetensi guru dalam menyusun administrasi pembelajaran terintergrasi dengan
PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline dengan menggunakan pedoman lembar observasi,
dan pedoman wawancara.
Dalam kegiatan ini, supervisor mengamati dan memantau admnistrasi
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline yang dibuat oleh guru,
khususnya dalam merencanakan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline. Adapun admnistrasi yang kurang lengkap atau yang ditemukan
oleh supervisor akan diberikan tindak lanjut sebagai bahan untuk memperbaiki
pada tahun berikutnya.
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 administrasi pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline merupakan salah satu tolok ukur dalam
peningkatan mutu pendidikan. Karena dalam proses belajar mengajar, bukan
hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada siswa akan tetapi untuk
mengetahui seberapa besar yang diketahui anak tentang materi yang telah
diberikan. Untuk mengetahui hal tersebut ada beberapa prosedur atau langkah-
langkah proses pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline yang
dilakukan oleh guru secara sistematis yaitu: 1) penyusunan program pengajaran, 2)
penyajian program pengajaran, 3) melaksanakan evaluasi belajar, 4)
melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar, dan 5) menyusun dan melaksanakan

4
program perbaikan dan pengayaan serta memberikan tindak lanjut bagi siswa yang
bermasalah.
Dalam pelaksanaan supervisi administrasi pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline yang akan dinilai adalah hanya administrasi
berupa RPP guru dalam proses pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline yang berhubungan tugas guru dalam kegiatan proses pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline. Untuk lebih jelasnya kegiatan
supervisi administrasi pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS,
serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline
dapat dilihat pada gambar kerangka pikir di bawah ini.

Penyusunan perencanaan Mengamati dan memantau


pembelajaran

Kategori Temuan Supervisor dalam


Cukup dan kurang pengamatan

Ditindaklanjuti untuk pembinaan


tahun berikutnya

Gambar 1. Skema kerangka pikir

B. Pemecahan Masalah
Dalam pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas
sekolah adalah memantau, mengsupervisi, menilai, melaporkan, dan
menindaklajuti secara online. Temuan pengawas yang diangap kurang atau perlu
pembinaan akan ditindaklanjuti untuk dibina pada tahun berikutnya.
Dalam pelaksanaan pembinaan berbagai macam metode dan teknik yang
digunakan oleh supervisor (pengawas). Teknik tersebut bisa ditindaklanjuti melalui
diklat fungsional dan bisa melalui kegiatan kolektif. Kegiatan kolektif antara lain

5
adalah Kelompok Kerja Guru (KKG), lokakarya, FGD, dan diskusi panel yang
dilakukan secaraonline.

6
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

A. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi akademik ini
antara lain adalah pendekatan direktif, pedekatan non direktif, dan pendekatan
kolaboratif. Ketiga pendekatan tersebut di atas dilakukan secara online dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pendekatan direktif
Pendekatan direktif pengawas sebagai supervisor memberikan petunjuk
kepada guru tentang kegiatan guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline .
2. Pendekatan non direktif
Pendekatan direktif pengawas sekolah memberikan kesempatan kepada
guru untuk memberikan masukan-masukan atau kendala-kendalan yang
dialami oleh guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21
yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline .
3. Pendekatan kolaboratif
Pendekatan kolaboratif antar pengawas sekolah dan guru saling
memberikan masukan tentang bentuk adaministrasi pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21
yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline dan teknik pelaksanaan
adamnistrasi pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS,
serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline tersebut.

B. Metode
Metode yang ditetapkan dalam pelaksanan supervisi akademik ini, antara
lain adalah subjek kepengawasan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
1. Subjek kepengawasan

7
Yang menjadi subjek dalam pelaksanaan supervisi akademik ini adalah guru
kelas I – VI 84 orang (tidak semua dapat dilakukan pembinaan karena
keterbatasan waktu)
2. Lokasi kepengawasan
Lokasi kepengawasan adalah SD yang ada di 14 sekolah binaan Gugus III
Panakkukang delapan sekolah ditambah lima sekolah binaan di Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar
3. Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan ini, dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilaian perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline
guru adalah:
a. Dokumentasi
Digunakan untuk mencatat administrasi guru yang didokumentasikan.
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline
.Observasi
Digunakan untuk mengamati admnistrasi guru yang sudah
terdokumentasi untuk memberikan penilaian secara online
b. Wawancara
Digunakan untuk mewawancarai guru tentang semua administrasi yang
dibuat oleh guru, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui
secara online.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif . Analisis
kualitatif diskriptif menggambarkan nilai kategori baik sekali, baik, cukup, dan
kurang pada skor sasaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

8
Keterangan : Skor 86 – 100% Amat Baik
71 - 85% Baik
55 – 70% Cukup
>55% Kurang

9
BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengawasan
Hasil pengawasan dalam penilaian kemampuan guru dalam menyusunan
perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru
kelas di sekolah Gugus III Kecamatan Panakkukang dan lima sekolah binaan di
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar, akan digambarkan dalam bentuk kategori
pada setiap sekolah kemudian digambarkan secara keseluruhan atau dalam gugus
yaitu sekolah dasar/marasah di Gugus III Kecamatan Panakkukang dan lima
sekolah binaan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar .
1. UPT SPF SD Inpres Pampang I
Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di SDN mangasa.
Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offlinedapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel1. Distribusi skor kemampuan guru kelas SDN Mangasa dalam menyusun
perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 1 16,7
3 55 – 70 Cukup 3 50
4 > 55 Kurang 2 33,3
Jumlah 6 100

Pada tabel 1 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
tidak ada kategori baik sebanyak orang (16,7%), kategori cukup baik sebanyak 3
orang (50%)dan kurang 2 orang atau (33,3%). Berdasarkan (4) empat kategori
kemampuan guru kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi

10
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline dalam kategori baik cukup.

2. UPT SPF SD Inpres Pampang II


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru SD Inpres
Mangasa I. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2 Distribusi skor kemampuan guru kelas SD Inpres Mangasa I dalam


menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 0 0
3 55 – 70 Cukup 4 66,7
4 > 55 Kurang 2 33,3
Jumlah 6 100

Pada tabel 2 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
dan baik sebanyak tidak ada, kategori cukup sebanyak 4 orang (66,7%) dan
kurang 2 orang (33,3%). Berdasarkan (4) empat kategori kemampuan guru kelas
SD Inpres Mangasa I dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline dalam kategori cukup.

3. UPT SPF SD Inpres Panaikang II/1


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di SDN Minasa
Upa . Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan pembelajaran

11
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Distribusi skor kemampuan guru kelas SDN Minasa Upa dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK
dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 0 0
3 55 – 70 Cukup 1 16,7
4 > 55 Kurang 5 83,3
Jumlah 6 100

Pada tabel 3 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
dan baik tidak ada kategori cukup sebanyak 1 orang (15,7%) dan kurang sebanyak
4 orang (83,3%). Berdasarkan (4) empat kategori kemampuan guru kelas SDN
Minasa Upa dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan
PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline dalam kategori kurang.

4. UPT SPF SD Negeri Pampang


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di SD Islam Al
Ashar 34. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel. 4. Distribusi skor kemampuan guru kelas SD Islam Alfatih dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 1 16,7
3 55 – 70 Cukup 5 83,3
4 > 55 Kurang 0 0
Jumlah 6 100

12
Pada tabel 4 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
tidak ada, kategori baik sebanyak 1 orang (16,7%), kategori cukup 5 orang (8,3,3%)
dan kategori kurang tidak ada. Berdasarkan (4) empat kategori kemampuan guru
kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline dalam kategori cukup.

5. UPT SPF SD Inpres Karuwisi I


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di UPT SPF SD
Inpres Karuwisi I. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel
5 berikut.
Tabel 5. Distribusi skor kemampuan guru kelas UPT SPF SD Inpres Karuwisi I
dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK
dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 0 0
3 55 – 70 Cukup 2 33,3
4 > 55 Kurang 4 66,7
Jumlah 6 100

Pada tabel 5 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
dan kategori baik tidak ada. kategori cukup 2 orang (33,3%) dan kurang sebanyak
4 orang (66,7%),. Berdasarkan (4) empat kategori kemampuan guru kelas dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline dalam kategori kurang.

6. UPT SPF SD Inpres Karuwisi I


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di UPT SPF SD

13
Inpres Karuwisi II. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel
6 berikut.
Tabel 6. Distribusi skor kemampuan guru kelas UPT SPF SD Inpres Karuwisi II
dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK
dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 0 0
3 55 – 70 Cukup 3 50
4 > 55 Kurang 3 50
Jumlah 12 100

Pada tabel 6 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
dan kategori baik tidak ada, kategori cukup 3 orang (50%) dan kurang 3 orang
(50%). Berdasarkan (4) empat kategori kemampuan guru kelas dalam menyusun
perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline dalam
kategori cukup.

7. UPT SPF SD Inpres Karuwisi II


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di UPT SPF SD
Inpres Karuwisi II. Dari 6 guru kelas yang menyusun RPP terintergrasi dengan PPK
dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
Tabel 7. Distribusi skor kemampuan guru kelas UPT SPF SD Inpres Karuwisi II
Idalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan
PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 1 16,7
3 55 – 70 Cukup 2 33,3

14
4 > 55 Kurang 3 50
Jumlah 6 100

Pada tabel 7 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
sebanyak tidak ada, kategori baik sebanyak 1 orang (16,7%), kategori cukup 2
oramg (33,33%) dan kurang sebanyak 3 orang (50%). Berdasarkan (4) empat
kategori kemampuan guru kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline dalam kategori kurang.

8. SD Bustanul Islamiyah
Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di SD Bustanul
Islamiyah. Diantara 6 guru kelas yang menyusun RPP terintergrasi dengan PPK
dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8. Distribusi skor kemampuan guru kelas SD Bustanul Islamiyah dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 0 0
3 55 – 70 Cukup 2 33,3
4 > 55 Kurang 4 66,7
Jumlah 6 100

Pada tabel 8 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
tidak orang kategori baik sebanyak tidak ada dan kategori cukup sebanyak 2 orang
(33,3%) dan kurang sebanyak 4 orang (66,7%). Berdasarkan (4) empat kategori
kemampuan guru kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline dalam kategori cukup.

15
9. UPT SPF SD Negeri Batutambung
Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di UPT SPF SD
Negeri Batutambung. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada
tabel 9 berikut.
Tabel 9 Distribusi skor kemampuan guru kelas UPT SPF SD Negeri Batutambung
dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK
dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 1 16,7
3 55 – 70 Cukup 3 50
4 > 55 Kurang 2 33,3
Jumlah 6 100

Pada tabel 9 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
tidak ada kategori baik sebanyak 1 orang (16,7%), kategori cukup sebanyak 3
orang (50%) dan kurang 2 orang (33,3%). Berdasarkan (4) empat kategori
kemampuan guru kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline dalam kategori cukup.

10. UPT SPF SD Negeri Tangkala I


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di UPT SPF SD
Negeri Tanggala I. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada
tabel 10 berikut.

16
Tabel 10. Distribusi skor kemampuan guru kelas UPT SPF SD Negeri Tanggala I
dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK
dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 1 16,7
3 55 – 70 Cukup 4 66,7
4 > 55 Kurang 1 16,7
Jumlah 6 100

Pada tabel 2 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
tidak ada, kategori baik sebanyak 1 orang (16,7%), kategori cukup 4 orang (66,7$)
dan kurang 1 orang (16,7%). Berdasarkan (4) empat kategori kemampuan guru
kelas UPT SPF SD Negeri Tanggala I dalam menyusun perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline dalam kategori cukup.

11. SD Metro School


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di SD Negeri
Metro School. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel 11 berikut.
Tabel 11. Distribusi skor kemampuan guru kelas SD Metro School dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 2 33,3
3 55 – 70 Cukup 4 66,7
4 > 55 Kurang 0 0
Jumlah 6 100

Berdasarlan tabel 11 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik
tidak ada, kategori baik sebanyak 2 orang (33,3%), kategori cukup sebanyak 4

17
oranmg (66m7%) dan kurang tidak ada. Berdasarkan (4) empat kategori
kemampuan guru kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline dalam kategori baik cukup.

12. SD Budi Kasih


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di SD Budi
Kasih. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel 12 berikut.
Tabel 12 Distribusi skor kemampuan guru kelas SD Budi Kasih dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 2 33,3
3 55 – 70 Cukup 4 66,7
4 > 55 Kurang 0 0
Jumlah 6 100

Pada tabel 12 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
tidak ada, kategori baik sebanyak orang (33,3%), kategori cukup sebanyak 4 orang
(66,7%), dan kurang tidak ada. Berdasarkan (4) empat kategori kemampuan guru
kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline dalam kategori cukup.

13. SD Bina Citra Indonesia


Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di SD Bina Citra
Indonesia. Diantara 6 guru kelas yang menyusun perencanaan pembelajaran

18
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel 13 berikut.
Tabel 13 Distribusi skor kemampuan guru kelas SD Bina Citra Indonesia dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 4 66,7
3 55 – 70 Cukup 2 33,3
4 > 55 Kurang 0 0
Jumlah 6 100
supervisi akademik dalam menyusun perencanaan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru di SD Islam Alfatih. Diantara 6
guru kelas yang menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK
dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline dapat dilihat pada tabel 14 berikut.
Tabel 14. Distribusi skor kemampuan guru kelas SD Islam Alfatih dalam
menyusun
Pada tabel 14 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
tidak ada, kategori baik sebanyak 2 orang (33,3), kategori cukup sebanyak 4 orang
(66,7%), dan kurang tidak ada. Berdasarkan (4) empat kategori kemampuan guru
kelas dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline dalam kategori cukup.

14. Guru SD Gugus IIII dan III Kecamatan Panakkukang dan dua sekolah
binaan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar

Hasil penilaian supervisi akademik dalam menyusun perencanaan


pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline guru kelas di SD
Gugus III Kecamatan Panakkukang dan lima sekolah binaan di Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar. Diantara 84 guru kelas yang menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan

19
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline dapat dilihat pada
tabel 15 berikut.
Tabel 15 Distribusi skor kemampuan guru kelas di sekolah Gugus III
Kecamatan Panakkukang dan lima sekolah binaan di Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline

No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase


1 86 – 100 Baik sekali 0 0
2 71 – 85 Baik 15 17,90
3 55 – 70 Cukup 43 51,20
4 > 55 Kurang 26 30,90
Jumlah 84 100

Pada tabel 15 tampak bahwa guru yang memiliki skor kategori baik sekali
tidak ad,. kategori baik sebanyak 15 orang (17,90%), kategori cukup sebanyak 43
orang (51,2%) dan kurang sebanyak 26 orang (30,90%). Berdasarkan (4) empat
kategori kemampuan guru kelas di sekolah Gugus III Kecamatan Panakkukang
dan lima sekolah binaan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline dalam kategori cukup.

B. Pembahasan Pengawasan
Pada bagian ini dilakukan pembahasan terhadap berbagai hasil yang telah
dikemukakan di atas. Hasil-hasil yang dimaksud berupa hasil analisis deskriptif
tentang pelaksanaan penyusunan perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan
PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan
BDR/online maupun offline guru kelas di sekolah Gugus III Kecamatan
Panakkukang dan lima sekolah binaan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Yang menjadi pembahasan hasil pengawasan yaitu gambaran penyusunan
perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline .
Penilaian administrasi menyusunan perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan

20
dengan BDR/online maupun offline dideskripsikan (4) emapat kategori yaitu: 1)
kategori baik sekali, 2) kategori baik, 3) kategori cukup, dan 4) kategori kurang..
Berdasarkan hasil penilaian pengawasan akademik diantara (4) emapat kategori
tersbut administrasi dalam menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline guru kelas di SD Gugus III Kecamatan
Panakkukang dan lima sekolah binaan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar,
dalam kategori baik. Namun ada juga yang baik sekali dan masih ada guru yang
ditemukan mengalami kendala-kendala dalam menyusun perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline akan ditindak lanjuti
untuk pembinaan melalui diklat fungsional atau kegiatan kolektif.
Kendala-kendala yang ditemukan dalam penilaian superisi akademik antara
lain adalah:
1. Masih banyak guru kurang familirar dengan kegiatan pembelajaran
terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21
yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline, indikator pencapaian,
dan teknik penilaian pada silabus
2. Program semester guru kelas awal yang bertematik dengan online masih
sulit
3. Merumuskan tujuan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline , teknik penilaian dalam RPP belkum mahir
4. Penilaian perbuatan/pratik di daftar nilai
Diantara beberapa kendala yang dialami oleh guru dalam perencanaan
pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan
abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline akan mempengaruhi
pelaksanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline dan
penilaian hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu diberikan pembinaan atau
penyegaran melalui diklat fungsional dan kegiatan kolektif berkaitan dengan
caramengajar online.

21
22
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan kepengawasan dapat
ditarik kesimpulan bahwa perencanan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline guru Gugus III Kecamatan Panakkukang dan lima sekolah binaan
di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar sudah baik, meskipun masih ada
beberapa guru yang perlu bimbingan dalam bentuk diklat fungsional terutama
pemebelajaran dengan BDR.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengawasan ditemukan bahwa administrasi guru dalam
menyusun perencanaan pembelajaran terintergrasi dengan PPK dan berbasis
HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online maupun
offline di SD Gugus III Kecamatan Panakkukang dan dua sekolah binaan di
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar dalam kategori baik sekali. Oleh karena
itu direkomendasikan kepada guru untuk (1) dilanjutkan dan ditingkatkan
administrasinya sesuai instrumen observasi kelas (2) Bagi guru yang kurang hasil
penilaian pengawasan dalam penyusunan administrasi pembelajaran terintergrasi
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan
dengan BDR/online maupun offline direkomendasikan kepada kepala sekolah
untuk diberikan pembinaan secara intensif.

23
Lampiran 1
INSTRUMEN TELAAH
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TERINTERGRASI
DENGAN PPK DAN BERBASIS HOTS, SERTA KETERAMPILAN ABAD 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline
Petunjuk
Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari
pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = sedang
4 = tinggi
5 = sangat tinggi

No. Aspek yang dinilai Skor


Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak
menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung
1. perilaku hasil belajar yang terintergrasi dengan PPK dan 1 2 3 4 5
berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang
dilakukan dengan BDR/online maupun offline
Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan
2. 1 2 3 4 5
karakteristik peserta didik)
Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika
3. 1 2 3 4 5
materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)
Pemilihan sumber/media pemblajaran (sesuai dengan tujuan,
materi, dan karakteristik peserta didik yang terintergrasi
4. 1 2 3 4 5
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21
yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline
Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan
pembelajaran : awal, inti, dan penutup yang terintergrasi
5. 1 2 3 4 5
dengan PPK dan berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21
yang dilakukan dengan BDR/online maupun offline
Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin
strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap yang
6. terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta 1 2 3 4 5
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline
Pengelolaan kelas yang terintergrasi dengan PPK dan
7. berbasis HOTS, serta keterampilan abad 21 yang dilakukan 1 2 3 4 5
dengan BDR/online maupun offline
Kekengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)
yang terintergrasi dengan PPK dan berbasis HOTS, serta
8. 1 2 3 4 5
keterampilan abad 21 yang dilakukan dengan BDR/online
maupun offline
Skor Total .......

oooOooo

24

Anda mungkin juga menyukai