Anda di halaman 1dari 9

Pertanyaan Audience

1. Kapan Oralit diberikan pada pasien, dan bagaimana cara pemberiannya ? (Andre)
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan sejak dari rumah tangga dengan
memberikan oralit dengan osmolaritas rendah dan bila tidak tersedia berikan cairan
rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur atau air matang. matang.
Oralit merupakan cairan rehidrasi yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti
cairan yang hilang. Akan tetapi bila penderita tidak bisa minum harus segera di bawa ke
sarana kesehatan untuk mendapat pertolongan cairan melalui jalur intravena. Banyaknya
pemberian oralit tersebut didasarkan pada derajat dehidrasi. Oralit diberikan pada pasien
diare tanpa dehidrasi dan dehidrasi ringan sedang. Cara pemberiannya mengacu pada
rencana Terapi A dan B.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Sumber : Kementerian kesehatan Republik indonesia. 2011. Tatalaksana diare pada balita.
Jakarta: Direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan 2011

2. Apakah Zink dan Oralit aman diberikan pada saat yang bersamaan ? (Asyfa)
Aman. Karena Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh.
Zinc dapat menghambat enzim INOS ( Inducible Nitric Oxide Synthase ) , di mana ekskresi
enzim ini akan meningkat selama proses diare dan dapat mengakibatkan hipersekresi epitel
usus. Zinc juga berperan dalam proses epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan
baik secara morfologi dan fungsinya selama terjadi diare. Sedangkan Oralit merupakan cairan
rehidrasi yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti cairan yang hilang.
Sumber : Halim I. Tatalaksana diare akut pada anak. Jurnal CDK Vol. 42, No. 4. Riau:
2015.
3. Bagaimana cara Pencegahan Diare ? (wira)
Upaya pencegahan diare yang terbukti efektif meliputi pemberian ASI yang benar,
memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI, menggunakan air
bersih yang cukup, membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang
air besar dan sebelum makan, penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh
anggota keluarga, serta membuang tinja bayi yang benar.
Sumber : Panduan Praktek Klinis (PPK) Divisi Gastrohepatologi.Departemen Kesehatan
Anak. RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang.2014
Pertanyaan Penguji 1
1. Apa dasar diagnosis GEA ?
Gastroenteritis akut adalah diare dengan onset mendadak dengan frekuensi
lebih dari 3 kali dalam sehari disertai dengan muntah dan berlangsung kurang dari 14
hari.
Pada pasien ini, masuk rumah sakit dengan keluhan utama BAB cair warna
kuning, tidak berampas, tidak ada lendir dan darah, tidak berbau busuk sebanyak 8
kali. Disertai muntah sejak 1 hari SMRS.
2. Etiologi pada kasus ini ?
Virus. Karena pada hasil pemeriksaan darah tidak didapatkan tanda infeksi
bakteri. Diare karena virus biasa terjadi pada anak anak yang berusia 3-5 tahun.
3. Cara diagnosis dehidrasi pada kasus ini
Berdasarkan literatur dehidrasi adalah kurangnya cairan di dalam tubuh karena
jumlah yang keluar lebih besar dari pada jumlah yang masuk. Kehilangan air dan
elektrolit akan semakin bertambah jika ada muntah dan kehilangan air juga meningkat
bila ada panas hal ini dapat terjadi dehidrasi. Derajat dehidrasi dibagi menjadi 3 tanpa
dehidrasi, dehidrasi ringan-sedang, dan dehidrasi berat. Pada pasien didapatkan gejala
klinis sesuai dengan literatur yaitu mata cekung, produksi air mata sedikit, mukosa
bibir sedikit kering, dan turgor kembali cepat sesuai dengan dehidrasi derajat ringan
sedang.
4. DD pada kasus ini
Virus

Infeksi Bakteri

Parasit
GEA
Malabsorpsi

Imunodefisi
Non- Infeksi
ensi

Terapi obat
5. Status Gizi anak pada kasus
Antropometri : TB/U = 98 % (Tinggi Normal)
BB/U = 104 % (BB Normal)
BB/TB = 104 % (Gizi Normal)

6. Prinsip penanganan diare pada kasus ini sudah sesuai teori ?


Sudah. Karena sudah menerapkan prinsip LINTAS DIARE. Rehidrasi dengan
cairan elektrolit, Pemberian Zink dengan dosis sesuai usia, Nutrisi, Edukasi, dan
Antibiotik selektif.
7. Dosis Zink apakah sudah sesuai ? Fungsi Zink ?
Sudah. Pada pasien diberikan 1x20mg. Pasien berusia 3tahun. Pada anak
diatas 6bulan diberikan 20mg.
Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh. Zinc dapat
menghambat enzim INOS ( Inducible Nitric Oxide Synthase ) , di mana ekskresi
enzim ini akan meningkat selama proses diare dan dapat mengakibatkan hipersekresi
epitel usus. Zinc juga berperan dalam proses epitelisasi dinding usus yang mengalami
kerusakan baik secara morfologi dan fungsinya selama terjadi diare. Zinc diberikan 10
hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti pada anak.
8. Komplikasi apa yang paling sering terjadi ?
Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah
ion natrium, klorida dan bikarbonat. Kehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila
ada muntah dan kehilangan air juga akan meningkat bila ada panas. Hal ini dapat
menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolic, dan hipokalemia. Dehidrasi merupakan
keadaan yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan hipovolemia, kolaps
kardiovaskular dan kematian bila tidak diobati dengan tepat. Komplikasi tersering
dari diare adalah dehidrasi.
9. Prognosis pada pasien ?
Ad Bonam. Karena pasien menunjukan respon positif terhadap terapi dan terdapat
perbaikan selama perawatan.
10. Penatalaksanaan dehidrasi ringan sedang
Pertanyaan Penguji 2
1. Apa nasihat anda pada pasien / orang tua untuk kasus diare berulang
Memperhatikan asupan gizi dan lingkungan bermain anak. Perlu adanya
edukasi terkait hidup sehat dan bersih agar tidak terjadi diare berulang secara terus
menerus.
Upaya pencegahan diare yang terbukti efektif meliputi pemberian ASI yang
benar, memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI,
menggunakan air bersih yang cukup, membudayakan kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan, penggunaan jamban yang
bersih dan higienis oleh seluruh anggota keluarga, serta membuang tinja bayi yang
benar. Selain itu, diperlukan upaya-upaya untuk memperbaiki daya tahan tubuh
pejamu. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak
dan dapat juga mengurangi resiko diare antara lain memberi ASI paling tidak
sampai usia 2 tahun, Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan
memberi makan dalam jumlah yang cukup untuk memperbaiki status gizi anak, dan
imunisasi.
2. Apa semua kasus diare harus dirawat inap
Tidak. Diare tanpa dehidrasi tidak perlu di rawat inap.
3. Mengapa memberikan terapi cairan KAEN 3B pada kasus ?
Cairan KAEN 3B adalah cairan intravena untuk mensuplai kebutuhan cairan
dan elektrolit. KAEN 3B diindikasikan pada pasien yang tidak memperoleh makanan
secara cukup. Pada pasien ini didapatkan keluhan muntah.
4. Apakah pada pasien diare selalu diberikan ondansentron
Tidak. Antiemetik diberikan dengan harapan keluhan muntah dapat berhenti
dan kecenderungan untuk derajat dehidrasi menjadi lebih berat dapat diturunkan.
5. Apabila oralit kosong bagaimana pengganti alternatifnya, bagaimana cara
membuatnya ?
Dapat membuat sendiri dirumah.
- Siapkan wadah bersih
- Masukkan ½ sendok teh garam dapur dan 6 sendok teh gula pasir ke dalam wadah
berisi air 1 liter
- Aduk sampai rata dengan sendok selama 1 menit
- Oralit siap disediakan.
Oralit yang tersedia di pasaran adalah oralit dengan osmolaritas rendah namun bila
tidak tersedia dapat diberikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur atau air
matang.
6. Cara membedakan DD pada kasus ini ?
Dapat dibedakan berdasarkan Anamnesis, Pemeriksaan fisik, dan Pemeriksaan
penunjang.
Bila terdapat demam karena proses peradangan atau akibat dehidrasi. Umum terjadi
pada penderita dengan diare inflammatory. Nyeri perut yang lebih hebat dan tenesmus
terjadi pada perut bagian bawah serta rectum menunjukkan terkenanya usus besar.
Mual dan muntah adalah gejala yang nonspesifik, akan tetapi muntah mungkin
disebabkan oleh karena mikroorganisme yang menginfeksi saluran cerna bagian atas
seperti virus, bakteri yang memproduksi enteroroksin, Giardia, dan Cryptosporidium.
Muntah juga sering terjadi pada non inflammatory diare. Biasanya penderita tidak
panas atau hanya subfebris, nyeri perut periumbilikal tidak berat, diare cair
menunjukan bahwa saluran makan bagian atas yang terkena. Oleh karena pasien
immunocompromised memerlukan perhatian khusus, informasi tentang adanya
imunodefisiensi atau penyakit.

Anda mungkin juga menyukai